Bab 16

Rencana Zella untuk mengintip gagal total. Ketika dia sudah berjalan mengendap-endap, Zander tiba-tiba saja keluar dan menutup pintu ruangan tersebut. Buru-buru Zella memutar badannya dengan cepat.

"Nona Zella, kau belum tidur?" tanya Zander. Setelah mengunci pintu kamar yang dia jadikan sebagai tempat untuk menyimpan foto-foto kenangan miliknya bersama sang istri, pria itu lantas berjalan menghampiri Zella.

Sadar Zander sedang berjalan ke arahnya, buru-buru Zella memutar badannya kembali dan menghadap ke arah pria tersebut sambil memasang wajah tersenyum.

"Eh, Tuan Zander. Ternyata kau juga belum tidur," tanya Zella pura-pura.

"Ya, pekerjaanku baru saja selesai," jawab Zander. "Kau sendiri kenapa belum tidur sekarang?" tanya Zander kemudian.

"Aku ... mataku tidak bisa tidur," jawab Zella.

"Tidak bisa tidur. Kenapa? Apa ada yang sedang kau pikirkan?"

Zella tidak menjawab pertanyaan Zander. Wanita itu malah menunduk. Dari situ Zander bisa mulai untuk menebak isi dari pikiran Zella.

"Apa kau tidak bisa tidur karena kau memikirkan berita yang saat ini sedang beredar?"

Zella mengangguk.

"Kalau begitu ikut aku turun ke dapur, aku punya ramuan yang bisa membuatmu cepat mengantuk dan tidur dengan pulas malam ini."

"Apa itu?" tanya Zella penasaran.

"Kalau kau benar-benar ingin tahu, ikut saja denganku. Ayo." Zander tersenyum, kemudian berjalan menuju tangga, diikuti oleh Zella tidak jauh di belakangnya.

Sesampainya mereka di ruang dapur, Zander lantas menyuruh wanita itu untuk duduk di salah satu kursi meja makan.

"Duduklah. Aku akan segera membuat ramuannya untukmu," kata Zander, dan Zella pun hanya menurut menyaksikan pria itu mengambil sekotak susu di dalam lemari pendingin.

"Susu?" ucap Zella.

"Iya, susu. Tunggu dulu, aku akan menghangatkannya sebentar," jawan Zander. "Dulu, kau sangat suka jika aku membuatkan ini untukmu jika kau tidak bisa tidur karena banyak pikiran di malam hari."

"Aku?" Zella bertanya sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Eh, tidak. Maaf. Maksudku, dulu, istriku sangat suka jika aku membuatkan susu hangat untuknya ketika dia sedang mengalami insomnia karena banyak pikiran di malam hari," jelas Zander sedikit gelagapan meralat ucapannya.

Zella mengangguk mengerti. "Oh. Yang dimaksud ternyata mommy-nya Kenzo."

Tidak berselang lama kemudian, Zander sudah selesai menghangatkan susu tersebut kemudian memberikannya kepada Zella menggunakan gelas untuk diminum oleh wanita itu.

"Minum pelan-pelan."

Setelah memberikan segelas susu kepada Zella, Zander lantas duduk di seberang meja wanita itu.

"Kau bisa melihat efeknya setelah 30 menit sampai 1 jam ke depan," jelas Zander, dan mendapat anggukan kepala dari Zella.

"Terima kasih banyak, Tuan Zander. Maaf sudah merepotkanmu."

"Tidak apa-apa, Nona Zella. Oh iya, sudah jam segini tapi belum tidur, apa kau tidak merasa lapar?" tanya Zander.

"Em ... sedikit."

"Kebetulan sekali, aku juga merasa sedikit lapar. Bagaimana kalau kita membuat cemilan malam sebelum tidur?"

"Mm ... tapi ... aku tidak tahu cara memasak."

Zander tersenyum. "Aku memang tidak memintamu untuk memasak, Nona Zella."

"Lalu?"

"Duduklah di situ. Biar aku yang membuat cemilannya," kata Zander.

Pria itu lantas mengambil 4 lembar roti gandum kemudian memasukkannya ke dalam alat pemanggang roti otomatis. Sementara Zella, wanita itu hanya memperhatikan Zander menyiapkan dua buah piring, selai cokelat kacang, juga keju chedar beserta parutannya. Jika dilihat-lihat, pria itu memang sudah terbiasa melakukan hal ini.

Tidak berselang lama roti bakar dengan isian selai cokelat kacang serta sedikit parutan keju sebagai taburan di atasnya siap untuk mereka berdua nikmati.

"Makanlah, Nona Zella. Aku yakin, kau pasti akan sangat menyukainya."

"Em, benar-benar enak. Rasanya aku pernah memakan yang seperti ini tapi lupa di mana," ucap Zella setelah mencicipi roti bakar buatan Zander tersebut.

Zander tersenyum. "Dulu, saat istriku sedang hamil Kenzo, dia selalu bangun tengah malam dan memintaku untuk membuat roti bakar seperti ini untuknya."

Deg.

Zella merasa ada sesuatu yang aneh pada dirinya. Semakin dia memakan roti itu, ucapan Zander selalu barusan selalu saja terputar secara berulang-ulang di kepalanya.

Dulu, saat istriku sedang hamil Kenzo, dia selalu bangun tengah malam dan memintaku untuk membuat roti bakar seperti ini untuknya.

Dulu, saat istriku sedang hamil Kenzo, dia selalu bangun tengah malam dan memintaku untuk membuat roti bakar seperti ini untuknya.

Zella langsung memegangi kepalanya yang tiba-tiba terasa sakit. Roti yang tadinya ada di tangannya sudah dia jatuhkan ke lantai.

"Akh ...."

"Nona Zella, kau kenapa?" Buru-buru Zander berjalan mendekati Zella saat melihat ada yang aneh dengan wanita itu.

"A-aku ... aku tidak apa-apa," ucap Zella. Anehnya, rasa sakit luar biasa yang tadinya tiba-tiba menyerang kepalanya tiba-tiba menghilang begitu saja. Kata-kata Zander tadi juga sudah berhenti terputar di kepalanya.

"Maaf, aku tidak sengaja menjatuhkan rotinya. Tadi kepalaku tiba-tiba saja jadi terasa sangat sakit," imbuh Zella.

"Tidak apa-apa. Minumlah dulu. Setelah itu aku akan mengantarmu naik ke kamarmu. Sepertinya keadaanmu kurang baik karena begadang hingga larut malam."

B e r s a m b u n g...

Terpopuler

Comments

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

jangan jangan zella emang istrinya yg hilang ingatan

2023-05-17

0

Rahmi Miraie

Rahmi Miraie

jangan"zella memang istrinya yg hilang ingatan
atau dulu zela sempat kecelakaan dan ditolong oleh orang yg sekarang dianggap orangtua kandungnya

2023-04-12

0

Paulina Alfathir

Paulina Alfathir

wah jangan2 hilang ingatan ya zellany🤔🤔👍👍💪💪

2023-04-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!