"Rasanya menyenangkan juga seperti ini," ucap Zella.
Saat ini mereka berempat tengah makan bersama sesaat setelah daging barbeque buatan Zander beserta jagung bakarnya sudah matang.
"Tuan Zander, aku baru tahu bahwa ternyata kau sangat pandai memasak," ucap Joan dan Zander pun hanya tersenyum mendapatkan pujian dari pemuda tersebut yang sebenarnya adalah adik iparnya.
"Tentu saja, Uncle Joan. Masakan Daddy ku adalah yang terbaik," tambah Kenzo yang berhasil membuat semua orang terkekeh.
Zander menatap ke arah Zella, kemudian mengarahkan beef slice yang sudah matang dan sudah dia celupkan ke dalam saus barbeque spesial menggunakan sumpit.
"Nona Zella, coba ini."
Melihat Zander hendak menyuapinya, Zella lantas melirik ke arah Joan dengan malu-malu. Sedangkan Joan, pemuda itu malah pura-pura tidak melihat padahal sebenarnya dia tengah mengulum senyum. Entah mengapa dia merasa senang melihat Zander seperti sedang melakukan pendekatan kepada kakak sepupunya, ditambah lagi dengan tatapan Zander yang menatap Zella dengan penuh damba. Seandainya Joan harus memilih, dia lebih suka kakak sepupunya bersama dengan Zander ketimbang dengan Brandon. Kenapa. Karena Joan sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri seperti apa Zander memperlakukan mereka selama ini. Padahal, mereka berdua hanya orang asing yang menumpang hidup di rumah pria tersebut. Namun pilihan itu kembali pada Zella sendiri.
Di sini, Joan sama sekali tidak tahu kalau sebenarnya Zella pernah menikah dengan Zander. Sebab, waktu itu Joan masih remaja dan dia masih tinggal di luar negeri. Ditambah lagi, pernikahan Zella dan Zander waktu itu yang tidak mendapat restu dari kedua orang tua Zella memang sengaja dirahasiakan dari siapa pun sehingga status pernikahan mereka tidak diketahui oleh banyak orang.
Dengan malu-malu dan pipi yang sudah merona, Zella akhirnya membuka mulut untuk menerima suapan dari Zander.
Sementara Zander yang tidak menerima penolakan dari Zella pun menjadi tersenyum.
"Nona Zella, bagaimana menurutmu rasa daging barbeque-nya?" tanya Zander. Pria itu bertanya demikian karena ingin mengetes apakah Zella masih mengingat rasa masakannya atau tidak. Yang Zander buat memang daging barbeque, makanan yang dapat dijumpai di restoran-restoran dengan mudah, tapi rasa daging barbeque yang satu ini agak berbeda dengan rasa daging barbeque pada umumnya. Sebab, Zander memiliki racikan bumbu tersendiri yang dulunya sangat disukai oleh Zella.
Dulu, saat Zella hamil Kenzo, dia hampir meminta Zander untuk membuatkannya setiap hari, tapi sayangnya Zander menolak karena makanan tersebut tidak baik untuk dikomsumsi setiap hari apalagi Zella tengah hamil anak mereka. Zella harus banyak memakan makanan dengan gizi seimbang.
"Em ... enak," Zella mulai menguyah makanan yang ada di dalam mulutnya, "rasanya agak berbeda dengan yang biasa aku makan, tapi cita rasanya sangat familiar. Aku seperti pernah memakan yang rasanya seperti ini, tapi aku lupa di mana. Dan ini, rasanya benar-benar sangat enak. Sepertinya aku akan makan banyak." Zella tersenyum malu-malu setelah mengucapkan kalimat tersebut.
Zander balas tersenyum. Meski pun kau belum bisa mengingatnya, tapi aku akan terus melakukan apa pun untuk membuat ingatanmu kembali, batinnya.
Sebenarnya Zander bisa saja membawa Zella masuk ke dalam kamar rahasia dimana foto-foto kenangan hingga foto-foto pernikahan mereka terpajang. Namun, Zander masih memilih cara yang ringan seperti ini dulu untuk mengembalikan ingatan istrinya karena takut otak Zella terlalu bekerja dengan keras sehingga membuat wanita tidak sadarkan diri.
"Daddy, kenapa hanya Mommy yang disuapi? Aku juga mau," celetuk Kenzo yang kembali membuat ketiga orang dewasa itu tertawa.
"Tunggu sebentar, Sayang. Daddy akan menyuapimu juga," ucap Zander.
*
*
Sementara itu di tempat lain masih di waktu yang sama. Brandon tengah berbaring di atas sun bed sambil berjemur di pinggir kolam yang ada di dalam rumah mewah miliknya. Tidak lupa dia memutar musik relaksasi untuk membuat pikirannya menjadi lebih tenang. Sebab, pencariannya hingga detik ini masih belum juga membuahkan hasil, dan hal itu cukup membuat pikirannya menjadi stres.
"Tuan Brandon, maaf mengganggu." Seorang pelayan tiba-tiba saja berjalan menghampiri pria tersebut hingga membuat ketenangannya menjadi terusik.
Mendengar dirinya dipanggil, Brandon lantas menekan salah satu tombol pada remot sehingga membuat musik yang sedang mengalun merdu dengan suara khas alam tersebut terhenti.
"Ada apa?" tanya Brandon.
"Ada orang yang ingin berbicara dengan Anda, Tuan."
"Siapa?"
"Saya juga tidak tahu, Tuan. Tapi katanya dia mengetahui di mana keberadaan nona Zella dan tuan muda Joan saat ini."
Semangat Brandon seketika terkumpul ketika mendengar ucapan pelayan wanita tersebut. Dengan cepat pria itu bangun dan duduk di atas sun bed.
Brandon lantas mengulurkan tangannya. "Berikan teleponnya padaku."
Setelah menerima telepon tersebut, Brandon lalu bertanya. "Siapa ini? Apa kau benar-benar tahu di mana Zella berada?"
"Tentu saja, Tuan. Tapi ... ada satu hal yang ingin saya tanyakan. Apakah jika saya memberikan Anda informasi yang akurat mengenai keberadaan dua orang yang sedang Anda cari, Anda sungguh akan memberikan imbalan senilai 1 miliar kepada saya?" tanya seorang pria yang belum diketahui identitasnya di ujung telepon sana.
"Tentu, tentu saja. Asalkan kau berani menjamin bahwa informasi yang kau berikan benar-benar akurat."
"Kalau begitu, saya ingin mengajak Anda bertemu, Tuan Brandon. Kita bicarakan hal ini secara langsung saja."
"Baiklah, tidak masalah. Sekarang kau tentukan di mana kau dan aku akan bertemu."
B e r s a m b u n g...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Siti Nurjanah
apa orang itu viona kekasih Joan? kalau iy huh dasar penghianat
2023-05-18
0
Rahmi Miraie
aku kira yg menelfon brandon itu seorang wanita yg g lin pacarannya joan
2023-04-18
0
mom's Arthan
ini laki² siapa yg mw memberitahu keberadaan Zella dan Joan?🤔🤔
2023-04-18
0