AAM - Bab 9

Zander membawa ketiganya untuk jalan-jalan di mall sesuai dengan permintaan Kenzo. Karena Zella dan Joan tidak boleh ketahuan oleh para anak buah Tuan Samuel, keduanya pun harus keluar sambil mengenakan pakaian yang tertutup lengkap dengan masker dan kaca mata hitam.

Begitu sampai di parkiran mall, Joan pun berusaha untuk menghubungi kekasihnya menggunakan ponsel milik sopir pribadi Zander. Takutnya ketika dia mengaktifkan ponselnya, lokasinya bisa dilacak oleh orang suruhan daddy-nya mau pun orang suruhan papa Zella.

"Ck, kenapa Viona tidak mau menjawab teleponku?" Joan berdecak kesal sambil terus berusaha menghubungi sang kekasih.

"Ada apa, Joan?" tanya Zella pada adik sepupunya yang kini sedang duduk sendirian di jok penumpang paling belakang. Sementara Zella, Zander, dan Kenzo sudah seperti keluarga bahagia yang duduk di depannya.

"Viona tidak mau menjawab teleponku, Kak."

"Oh, mungkin karena kau memakai nomor lain. Apa kau sudah coba mengirim pesan padanya?" tanya Zella lagi.

"Sudah, Kak, tapi dia tetap saja tidak membalasnya meski pun sudah di baca," jawab Joan. "Apa mungkin Viona marah padaku, Kak, karena selama dua minggu ini aku menghilang dan sudah 1 minggu tidak memberinya kabar?"

"Hm, bisa jadi seperti itu."

Tidak berselang lama, ponsel yang ada di tangan Joan pun berdering, panggilan dari Viona.

"Eh, Viona meneleponku, Kak." Buru-buru Joan menjawab panggilan telepon tersebut sambil tersenyum sumringah. "Halo, Sayang. Aku sangat merindukanmu. Kenapa kau tidak menjawab teleponku tadi?" tanya Joan begitu melihat wajah kekasihnya pada layar ponsel yang sedang dia pinjam.

"Jadi ini benar kau. Kau ke mana saja, Brengsyek?! Kenapa menghilang begitu saja tanpa mengabariku?!" Terdengar jelas bahwa gadis bernama Viona itu sangat kesal dan jengkel pada Joan. Andai mereka bertemu secara langsung, mungkin dia sudah memukuli Joan menggunakan tasnya.

Sementara Joan, meski pun sudah dikatai 'brengsyek' tapi dia tetap saja tersenyum bahagia, saking cintanya pada gadis tersebut. "Tenang, Sayang. Jangan marah. Ceritanya panjang. Aku berjanji akan menjelaskan semuanya padamu begitu kita bertemu. Oh iya, bisakah kau datang menemuiku sekarang?"

"Memangnya kau ada di mana?" tanya Viona.

"Aku ada di mall. Tunggu aku share lokasinya."

"Baiklah. Aku akan datang."

Begitu sambungan panggilan video Joan dengan kekasihnya terputus, Zander pun mengajak ketiganya untuk turun dari mobil.

"Maaf, Tuan Zander, tapi aku tidak bisa ikut turun. Aku ingin menunggu kekasihku di sini. Kalian bertiga masuklah duluan, nanti aku akan menyusul begitu Viona sudah datang," ucap Joan.

"Baiklah, kalau begitu, Nona Zella, kau tidak keberatan 'kan turun duluan bersamaku dan Kenzo?" tanya Zander pada Zella.

Zella tidak langsung menjawab, dia menatap adik sepupunya terlebih dahulu.

"Tidak usah menatapku, Kak. Kau turun sajalah duluan bersama Kenzo dan Tuan Zander. Aku yakin, Kenzo pasti tidak akan mau keluar dari mobil tanpamu," kata Joan. Selama lebih dari setengah bulan bersama, dia sudah cukup mengerti dengan sikap bocah tersebut yang tidak mau dipisahkan dengan kakak sepupunya.

"Tentu saja aku tidak mau keluar tanpa Mommy," celetuk Kenzo sambil memeluk lengan Zella dengan erat.

Zella yang melihat hal tersebut pun akhirnya setuju untuk turun duluan dari mobil tanpa Joan. Begitu memasuki gedung mall, Kenzo langsung menarik tangan Zella menuju tangga eskalator.

"Mommy, ayo kita bermain di Time Zone."

"Ayo." Zella pun menurut dan menyamakan langkahnya dengan Kenzo.

Zander yang melihat putranya sangat bahagia serta bersemangat menggandeng tangan Zella pun hanya membiarkan dan lebih memilih untuk berjalan mengekori keduanya sambil menatap punggung Zella dan Kenzo dari belakang sambil tersenyum disertai tatapan nanar.

*

*

Sementara itu di tempat lain, Joan akhirnya keluar dari mobil Zander setelah menunggu Viona selama hampir setengah jam. Sekarang ini Viona katanya sedang menunggu Joan di depan pintu masuk utama mall, jadi pemuda itu segera menyusul kekasihnya ke tempat tersebut.

Mata pemuda itu langsung berbinar begitu melihat sosok gadis berambut panjang yang berdiri menunggunya tidak jauh di depan pintu masuk utama gedung pusat perbelanjaan.

"Sayang, ayo." Joan langsung menarik tangan gadis itu kemudian berjalan cepat masuk ke dalam mall.

"Joan, kau pergi ke mana saja?" Inilah yang membuat Viona penasaran sekaligus khawatir selama lebih dari setengah bulan terakhir.

"Sst, jangan ribut, Sayang. Kita cari tempat sepi untuk bicara," bisik Joan sambil menerobos melewati beberapa orang pengunjung.

*

*

Tidak terasa waktu bergulir dengan cepat dan tidak terasa sudah hampir 2 jam mereka berada di mall tersebut.

"Bagaimana kalau kita makan malam dulu sebelum kembali ke rumah?" Zander bertanya pada Zella.

Sementara Zella, wanita itu justru kurang fokus karena sejak tadi mengawasi gerak-gerik Joan yang juga tengah bermain bersama kekasihnya di Time Zone sama seperti Kenzo.

"Nona Zella," panggil Zander lagi.

"I-iya, Tuan Zander. Ada apa?" tanya Zella.

"Aku tadi bertanya, bagaimana kalau kita makan malam bersama dulu baru kembali ke rumah?" ucap Zander mengulang kembali pertanyaannya.

"Oh, tidak masalah, Tuan Zander. Tapi kita makan malam bersama Joan dan Viona juga, 'kan?" tanya Zella ingin memastikan. Sejujurnya dia merasa sangat khawatir saat melihat Joan terus saja menempel dengan Viona. Kekasih Joan itu sudah pernah diperkenalkan ke keluarga besar mereka, takutnya ada yang melihat kebersamaan mereka dan jadi ketahuan.

"Tentu saja kita akan makan bersama jika mereka tidak keberatan," jawab Zander.

Terpopuler

Comments

Heni Purwati

Heni Purwati

lanjut updatenya thor!!!!!

2023-03-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!