Zander sengaja memesan private room untuk mereka berlima tempati makan malam bersama. Viona yang sejak tadi melihat Kenzo memanggil Zella dengan sebutan 'mommy' pun jadi penasaran.
"Sebenarnya siapa pria dan anak itu? Apa Kak Zella mencampakkan Brandon demi duda beranak satu?" bisik Viona pada Joan.
"Hust, jangan bicara sembarangan. Itu Tuan Zander dan putranya Kenzo yang tadi aku ceritakan padamu. Tadi aku lupa mengatakan padamu kalau Kenzo memang selalu memanggil Kak Zella dengan sebutan mommy," balas Joan berbisik.
"Kalian sedang membicarakan apa? Kenapa bisik-bisik?" tanya Zella penasaran yang saat itu sedang duduk di seberang meja sepasang kekasih tersebut.
"Tidak ada apa-apa kok, Kak." Joan berkata sambil tersenyum dipaksakan.
"Iya, Kak Zella. Itu benar," tambah Viona.
"Apa kalian berdua tidak menyukai menunya? Aku perhatikan sejak duduk kalian berdua hanya saling bisik-bisik tapi tidak menyantap makanan di piring kalian." Kali ini Zander yang bertanya pada Joan dan Viona.
"Tidak kok, Tuan Zander. Kami berdua sangat menyukainya. Iya 'kan, Sayang?" jawab Joan kemudian beralih meminta pembenaran pada Viona.
"Iya, benar. Kami berdua sangat menyukai menu makan malamnya, Tuan Zander. Terima kasih banyak," ucap Viona sambil ikut tersenyum.
"Mommy, Kenzo mau disuapi sama Mommy," celetuk Kenzo tiba-tiba.
"Iya, Sayang. Tunggu sebentar Mommy potong-potong dulu dagingnya," ujar Zella.
*
Usai makan malam bersama, Joan dan Viona pamit lebih dulu untuk keluar menuju parkiran. Katanya pemuda itu akan menunggu Zella, Zander, dan Kenzo di mobil.
"Joan, kau jangan kemana-mana, ya? Tunggu kami di mobil. Jangan sampai kau menghilang dan membuatku khawatir." Zella mewanti-wanti adik sepupunya tersebut.
"Sip, Kak. Jangan khawatir. Aku ini bukan anak kecil. Aku pasti akan menunggu kalian di mobil, jadi tenang saja," ucap Joan sebelum keluar dari restoran bersama Viona.
"Nona Zella, kau tidak perlu terlalu mengkhawatirkan Joan. Aku yakin, dia pasti bisa menjaga dirinya sendiri," kata Zander.
"Ya, kau benar, Tuan Zander." Zella memaksakan diri untuk tersenyum meski pun sebenarnya dia merasa sangat khawatir.
Sebelum keluar dari room private tempat mereka makan bersama, terlebih dahulu Zella mengenakan kembali hoodie, topi, serta masker untuk menutupi wajahnya. Namun, saat Zella keluar bersama Zander dan Kenzo, dia malah tanpa sengaja bertabrakan dengan seseorang hingga topi yang dia kenakan terjatuh ke lantai dan membuat rambut panjangnya tergerai.
"Maaf, maaf. Saya tidak sengaja," ucap Zella pada seorang wanita paruh baya dengan penampilan elegan dan berkelas.
"Makanya, kalau jalan hati-hati, hng," ketus wanita paruh baya tersebut dengan wajah sombongnya yang angkuh. Zella yang melihat hal tersebut pun hanya geleng-geleng kepala. Dia yang ditabrak kok malah dia yang kena marah juga. Aneh.
"Nona Zella, kau tidak apa-apa? tanya Zander. "Ini topimu." Zander memberikan topi yang terjatuh itu kepada wanita tersebut.
"Terima kasih, Tuan Zander. Aku baik-baik saja." Zella berkata sambil tersenyum.
"Mommy, Mommy tidak apa-apa, 'kan?" tanya Kenzo.
Zella menggeleng sambil kembali tersenyum. "Tidak apa-apa, Sayang. Ayo."
Sementara itu di sudut restoran, seorang pria tampan dengan setelan jas rapi diam-diam memperhatikan Zella dari kejauhan.
"Wanita itu sangat mirip dengan Zella. Apa jangan-jangan ...." Dengan cepat pria itu melambaikan tangan memanggil pelayan. "Bill."
*
Begitu Zella, Zander, dan Kenzo keluar dari restoran, Zella tiba-tiba saja merasa ingin buang air kecil.
"Mm, Tuan Zander, Kenzo. Bisakah kalian menungguku di sini? Rasanya aku ingin buang air kecil."
"Ya sudah, kalau begitu pergilah. Aku dan Kenzo akan menunggumu di sini," ucap Zander.
"Mommy, jangan lama-lama, ya?" kata Kenzo.
"Iya, Sayang." Zella tersenyum kemudian berjalan menuju toilet. Tanpa Zella sadari, pria yang melihatnya tadi di restoran ternyata mengikutinya diam-diam.
*
Berselang hampir 10 menit kemudian, Zella akhirnya keluar dari toilet. Namun, dia begitu terkejut ketika melihat sesosok pria tengah berdiri bersandar di tembok tidak jauh di depannya.
'Brandon? Kenapa dia bisa ada di sini?' Batin Zella, jantungnya sudah berdetak tidak karuan saat melihat calon suami pilihan papanya tersebut tiba-tiba ada muncul di sana.
Tak ingin dicurigai kalau itu dirinya, Zella lantas berjalan dengan santainya melewati pria itu.
"Zella," panggil Brandon, tapi Zella pura-pura tidak dengar dan terus melangkah karena tidak mau pria itu semakin curiga.
"Zella, tunggu!" panggil Brandon untuk kedua kalinya seraya menyusul langkah wanita itu.
Zella yang menyadari bahwa pria itu mengikutinya pun lantas merasa panik. Rasanya dia ingin berlari meminta pertolongan pada Zander, tapi jika dia melakukan hal itu, dia pasti akan ketahuan dan Zander akan menemui masalah.
"Zella, berhenti."
Deg. Mata Zella seketika membulat dan langkahnya langsung terhenti ketika merasakan tangan Brandon kini menyentuh dan menahan sebelah pundaknya. Ditambah lagi pria itu menarik topinya sehingga membuat rambut panjangnya menjadi tergerai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Heni Purwati
coba Kenzo datang dan langsung panggil mommy pasti penyamaran Zella aman dr Brandon 🤔🤔🤔🤭
2023-03-29
0