Zander membawa Zella dan Joan kembali ke Jakarta menggunakan helikopter. Sebab kalau mereka kembali lewat bandara, kemungkinan Zella dan Joan tertangkap akan sangat besar. Bisa jadi anak buah Tuan Samuel berjaga di saja.
"Wah, Tuan Zander, aku tidak menyangka bahwa ternyata kau sangat kaya," kata Joan kagum. Meski pun dia juga berasal dari keluarga berada, tapi pengalamannya naik helikopter baru kali ini.
Zander hanya tersenyum menanggapi ucapan Joan. Pria itu lantas melihat putranya yang saat ini tengah duduk dipangku oleh Zella. Semenjak Kenzo kembali bertemu dengan Zella, bocah itu sama sekali tidak mau lepas dari wanita tersebut karena takut ditinggal.
*
*
Setelah lebih dari 1 jam mengudara, mereka akhirnya mendarat di atap gedung perusahaan milik Zander. Mengetahui bahwa Zander adalah pemilik perusahaan ZK Group, Joan jadi semakin kagum pada pria itu.
"Wah, Tuan Zander, lagi-lagi kau membuat kami terkejut. Kau bukan orang sembarangan, dan ternyata kau adalah pemilik perusahaan ZK Group."
ZK Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti. Perusahaan itu Zander dirikan sejak 4 setengah tahun silam, tepatnya saat Kenzo masih bayi, dan bisnisnya mulai meroket sejak 3 tahun silam.
"Setelah ini kalian mau tinggal di mana? Di hotel atau di apartemen? Kalian bisa tinggal di mana pun yang kalian mau dan itu gratis untuk kalian berdua."
Ya, Zander bebas membuat Zella dan Joan memilih karena hotel dan apartemen adalah miliknya.
"Terima kasih banyak, Tuan Zander, maaf sudah merepotkanmu. Kami berjanji, kami pasti akan membayarmu begitu kami punya uang," ucap Zella yang merasa tidak enak.
"Tidak perlu. Kalian tidak perlu membayarku. Aku tulus menolong kalian. Sekarang kita 'kan adalah teman, jadi kalian berdua tidak perlu sungkan padaku."
"Kalau begitu ... kami berdua tinggal di satu unit apartemen yang sama saja. Iya 'kan, Joan?"
"Iya, Kak. Kau benar. Kita berdua bisa tinggal di satu unit apartemen yang sama agar tidak terlalu merepotkan Tuan Zander," kata Joan setuju dengan ucapan Zella.
"Sudah ku bilang kalian berdua tidak usah sungkan padaku. Kalau kalian mau tinggal di hotel yang lengkap dengan fasilitas dan pelayanan kamar juga tidak masalah. Menurutku itu justru lebih bagus untuk kalian berdua ketimbang kalian memilih untuk tinggal di apartemen. Sebab kalian tidak perlu repot-repot keluar mencari makanan. Bukankah saat ini kalian berdua sedang bersembunyi, jadi tidak bisa bebas keluar dan pergi ke mana pun?" ujar Zander.
"Daddy, kenapa Mommy dan Uncle Joan mesti tinggal di hotel? Kenapa mereka tidak tinggal di rumah kita saja. Rumah kita 'kan besar, Daddy, banyak kamarnya. Mommy dan Uncle Joan bisa menempati salah satunya. Dan lagi ... Kenzo jadi tidak kesepian lagi ditinggal berdua sama suster kalau Daddy sudah kembali sibuk bekerja di kantor." Kenzo menekuk wajahnya di ujung kalimatnya.
Mendengar permintaan Kenzo, Zella dan Joan hanya saling menatap. Sementara Zander, pria itu mulai membujuk putranya.
"Kenzo, Nak, Daddy mengerti perasaanmu. Hanya saja, Daddy tidak mengajak mereka tinggal di rumah kita karena takut mereka nantinya tidak nyaman. Mungkin rumah kita memang besar, tapi tidak sebagus rumah Mommy Zella dan Uncle Joan." Zander mencoba memberikan pengertian pada putranya.
"Tuan Zander, kalau Anda mengijinkan, lebih baik kami tinggal di rumah kalian saja. Saya bisa membantu menjaga Kenzo kalau Anda mengijinkan, sementara Joan, dia bisa bekerja sebagai ...."
"Sopir pribadi atau pun menjadi tukang kebun juga tidak masalah." Joan berkata sambil memamerkan deretan gigi-giginya yang rapi.
Zander jelas tidak tahu harus berkata apa. Dia tahu Zella dan Joan adalah anak dari Tuan Samuel dan Tuan Mashel, keduanya adalah anak tunggal dari konglomerat kaya raya di kota ini. Rasanya tidak enak jika harus mempekerjakan keduanya sebagai pengasuh mau pun sopir pribadi.
"Jujur, aku merasa tidak enak jika kalian berkata seperti itu. Aku tahu latar belakang keluarga kalian seperti apa, dan rasanya sangat tidak pantas jika kalian mau bekerja di rumah kami."
"Tuan Zander, tolong jangan merasa tidak enak. Justru kami yang harusnya merasa tidak enak padamu. Yang kaya itu kedua orang tua kami, bukan kami. Sekarang ini, bahkan uang se sen pun kami tidak punya. Bagaimana kami bisa hidup di luar sana tanpa uang dan pekerjaan?Saya harap Anda bersedia menerima kami bekerja di rumahmu, Tuan Zander," pinta Zella penuh harap.
"Kami mohon Tuan Zander," tambah Joan.
"Daddy, terima saja mereka. Please ...."
Melihat ketiganya memohon, Zander pun jadi tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti keinginan mereka, terutamanya Kenzo.
"Baiklah, karena kalian sendiri yang meminta, aku tidak bisa lagi berbuat apa-apa," kata Zander.
"Yeay! Hore!" Kenzo langsung bersorak gembira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Rahmi Miraie
bahagianya kenzo bisa tinggal bersama momy zella
2023-03-17
0