Jeff tersenyum simpul saat melihat Kirana sudah tertidur dengan menutup seluruh tubuh nya dengan selimut, hanya menyisakan kepala nya saja.
"Bahkan saat tertidur pun dia sangat cantik." Puji Jeffran, dia tak menampik kalau Kirana memang cantik dan anggun, dia pun segera menaiki ranjang dan merebahkan tubuh nya, memeluk Kirana dari belakang. Hanya butuh beberapa detik untuk nya menyelam ke alam mimpi bersama Kirana.
Pagi hari nya, Kirana mengerjapkan mata nya dengan perlahan karena silau oleh sinar matahari yang mengintip dari balik celah gordeng.
"Uumm..." Perempuan itu melenguh pelan, tubuh nya terasa berat. Ternyata Jeff tengah memeluk nya erat, bahkan kepala nya tersuru di ceruk leher nya.
Kirana melirik jam di nakas menunjukan pukul 7 lebih 15 menit. Harus nya Jeff pergi bekerja hari ini, dia ingat betul hari ini ada meeting penting.
"Tuan.."
"Emmm..." Jeff hanya berdehem sebagai jawaban.
"Tuan tak pergi ke kantor?"
"Jam berapa sekarang?" Tanya Jeff dengan suara serak khas bangun tidur. Dan sialnya, suara itu terdengar sangat seksii bagi Kirana. Belum lagi wajahnya yang terlihat semakin tampan dengan muka bantal nya.
"Jam 7 lebih seperempat." Jawab Kirana, dia sibuk melilitkan selimut di tubuh nya.
"Aku malas kerja tanpa mu, Kiran."
"Tapi hari ini ada meeting penting, Tuan."
"Biarkan saja, aku bisa mengundur meeting nya. Tapi tak bisa mengundur kebersamaan kita, Kiran." Jawab Jeff acuh seakan tak peduli, dia malah kembali melingkarkan tangan nya di perut rata Kirana, memaksa perempuan itu kembali berbaring.
Jeff menyandarkan kepala Kirana di dada nya, membuat Kirana bisa mendengar detak jantung pria itu. Kirana bergerak tak nyaman, karena tangan Jeff yang mulai nakal dengan merabaa buah kenyal miliknya.
"Diam lah, aku masih mengantuk." Jeff kembali menutup mata nya, mata nya masih terasa berat untuk terbuka, apalagi setelah dia bekerja sangat keras tadi malam.
Kirana iseng membelai lembut bulu halus yang tumbuh rapih dan teratur di dada bidang Jeff, dia melukis pola-pola abstrak disana, dia memang menyukai pria yang punya banyak bulu, tapi mungkin dia tak menyukai Jeff lebih dari sekedar Atasan, dia cukup tau diri kalau dirinya bukan tipe ideal pria seperti Jeff yang bisa di bilang pria sempurna.
Jeff menangkap tangan Kirana, membuat perempuan itu terkejut, dia menyangka pria itu tidur makanya berani menyentuh bulu-bulu itu.
"Kau membangunkan aku, Kiran!" Kedua mata tajam itu menatap nya dengan tatapan sayu.
"Maaf saya lancang tuan, saya kira tuan tidur." Jawab Kirana pelan, dia takut Jeff marah karena sudah mengganggu nya beristirahat.
"Aku memang ingin tidur, tapi kau membuat aku terbangun lagi. Tapi perlu kamu tau, Kirana. Yang bangun bukan hanya aku saja, tapi yang bawah juga. Kau siap?" Tanya Jeff sambil menaik turunkan alisnya nakal, membuat Kirana melotot. Itu tanda nya dia harus kembali melayani nafsu pria itu? Bekas semalam saja masih terasa ngilu.
"Tuan, milik saya masih sakit."
"Kau menolak ku? Berarti uang nya tak jadi aku berikan."
"Aaaa jangan begitu tuan, baiklah ayo." Jawab Kirana dengan cepat.
"Kita bermain di bath up, bagaimana?"
"Tapi.." Kirana tak menggantung ucapan nya, karena Jeff sudah menggendong nya ke kamar mandi. Mendudukan perempuan itu di sisi bath up selagi dia mengisi nya dengan air hangat, juga bath bomb dan beberapa tetes aromaterapi.
"Tuan yakin kita melakukan nya disini?"
"Tentu saja, kau meragukan aku?"
"Tapi, mungkin akan lebih sulit untuk masuk tuan."
"Jangan meragukan kemampuan ku, Kiran." Ucap Jeff, membuat Kirana memilih bungkam. Tak ada guna nya beradu argument dengan pria di depan nya ini, sudah pasti dia akan kalah.
Jeff masuk terlebih dahulu, lalu di susul oleh Kirana. Perempuan itu duduk di atas pangkuan Jeff, dan benar saja senjata laras panjang itu bisa masuk sempurna meski di dalam air.
"Bergerak." Perintah Jeff, lalu menepuk pantaat kenyal sekretaris nya dengan gemas. Mau tak mau Kirana harus bergerak naik turun, air meluber karena gerakan sepasang anak manusia itu di dalam bath up.
....
"Aku sangat puas dengan pelayanan mu, Kirana."
"Kalau begitu saya pamit dulu. Ibu pasti sudah menunggu saya, Tuan." Ucap Kirana setelah berpakaian rapi. Pakaian yang kemarin, karena dia tak membawa pakaian ganti.
"Tunggu lah, kita sarapan dulu dan aku sendiri yang akan mengantar mu ke rumah sakit." Ucap Jeff, pria itu masih berbalutkan bath robe putih. Rambut nya basah dengan wajah yang nampak lebih berbinar dari biasanya, mungkin efek buka puasa semalam.
"Saya sarapan di rumah sakit saja tuan." Tolak Kirana, dia tak mau berlama-lama berduaan di kamar ini dengan Jeff. Bisa-bisa dia kembali di terkam oleh singa kelaparan itu, Jeff seakan punya tenaga ekstra untuk menjamah tubuhnya.
"Baiklah, kalau itu keputusan mu. Uang itu sudah aku transfer ke rekening mu." Jawab Jeff santai, dia meletakan kembali ponsel nya ke nakas.
"Terimakasih tuan, saya permisi." Kirana pergi dari kamar hotel itu dengan langkah pelan, inti nya masih terasa ngilu setelah dua kali di hajar oleh Jeff.
Jeff menatap pintu yang tertutup setelah kepergian Kirana, ada rasa bersalah karena sudah memanfaatkan perempuan itu, tapi rasanya imbang. Dia membayar Kirana dengan harga yang pantas untuk sebuah keperawaanan.
Jeff menyandarkan tubuh nya di sofa, dia memejamkan mata nya, jujur hati nya banyak di liputi rasa bersalah karena sudah menghianati sang istri. Tapi rasa kepuasan yang mampu Kirana berikan membuat nya menyampingkan tentang Queen sejenak.
Bahkan aroma tubuh perempuan itu masih menempel, meski dia sudah membersihkan diri berkali-kali.
"Sebaiknya aku pulang, Queen pasti menunggu ku." Gumam Jeffran, dia meraih ponsel nya dan pergi dari kamar yang menjadi saksi bisu malam panasnya dan Kirana tadi malam.
"Ohh god!" Jeff memekik, dia baru sadar kalau Kirana meninggalkan jejak di seprai hotel itu, bercak darah yang mengering saksi kalau perempuan itu masih perawan saat dia memakai nya tadi malam.
"Bagaimana ini? Ahh sebaiknya aku menghubungi petugas kebersihan saja." Ucap Jeff, dia mengambil telepon dan menghubungi petugas kebersihan itu.
Tak perlu waktu lama, petugas kebersihan itu datang.
"Permisi tuan, apa yang bisa kami bantu?"
"Ganti seprai nya, kekasih ku meninggalkan jejak." Ucap Jeff dengan wajah datar nya, seperti biasa. Tanpa sadar kalau dia menyebut Kirana sebagai kekasih nya, padahal keduanya hanya berstatus sebagai atasan dan bawahan di kantor.
"Baik tuan." Jawab nya, lalu mulai mengganti seprai nya dengan yang baru.
"Cuci yang bersih, ini tips untuk mu."
"Baik tuan, terimakasih." Jawab nya, lalu pergi dengan membawa seprai bernoda darah itu.
"Kirana, kau membuat aku gila!" Gerutu Jeffran, dia kembali duduk di sisi ranjang, niat nya untuk pulang terulur karena melihat bercak darah itu.
.......
🌷🌷🌷🌷🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Muhammad Iqbal
ya ketagihaaaan lah bossss. gendeng
2023-01-12
2