Bab 3 - Uang Tips

Saat makan siang, Kirana masuk ke ruangan Jeffran, tujuan nya untuk memberitahu kalau mereka harus meeting sekarang juga.

"Selamat siang, tuan."

"Hmmm, ada apa?"

"Kita harus meeting di luar kantor, dengan klien dari Singapura, tuan." Jawab Kirana.

"Ya, baiklah." 

Jeff mengancingkan kembali jas nya dan berjalan lebih dulu, di ikuti Kirana di belakang nya. Perempuan itu berjalan terseok-seok untuk menyeimbangkan langkah nya dengan Jeff. Tubuh nya yang tak terlalu tinggi, membuat nya kesulitan untuk menyejajarkan langkah nya dengan Jeff.

"Lambat.." cibir Jeff membuat Kirana mencebik. 

"Tuan saja yang jalan nya terlalu cepat, sudah tau saya ini kecil mungil dan imut begini." Ketus nya membuat Jeff tersenyum kecil, bahkan saking kecil nya Kirana tak menyadari kalau pria itu tengah tersenyum.

"Pendek." 

"Iya, saya pendek." Pasrah Kirana, padahal dalam hati dia menggerutu kesal. 

'Bukan aku yang pendek, tapi tuan yang terlalu tinggi, seperti tower.' Batin Kirana. 

Kedua nya pun masuk ke dalam mobil yang sama, Jeff duduk dengan nyaman dengan tatapan datar lurus ke depan, sedangkan Kirana sibuk dengan berkas-berkas berisi bahan meeting penting. Sesekali, Kirana curi-curi pandang pada Jeff. 

'Astaga, dia ganteng sekali. Tapi terlalu datar dan dingin, berpikir apa aku ini, aisshh.' Kirana mengenyahkan pikiran nakal nya. 

"Kenapa, kau pusing?" 

"H-ahh? Tidak tuan." Jawab Kirana pelan. Sejujurnya, Jeff sendiri merasa sedikit canggung karena harus berada di dalam mobil bersama wanita lain yang bukan istrinya, tapi mau bagaimana lagi, dia harus tetap profesional dalam bekerja.

Setelah hampir satu jam, supir kantor akhirnya mengatakan kalau mereka sudah sampai, Kirana dan Jeff turun bersama-sama. Seperti biasa, pria itu berjalan lebih dulu dengan langkah yang sedikit manusiawi dari pada tadi.

Hingga Kirana bisa menyeimbangkan langkah nya, masih dengan anggun tanpa harus terseok-seok untuk bisa menyusul langkah lebar sang atasan. 

Kedua nya masuk dan langsung di sambut ramah oleh klien yang sudah lebih dulu datang. 

"Selamat siang, tuan Jeffran."

"Siang juga tuan Mateo." Balas Jeffran, lalu keduanya berjabat tangan ramah. Kirana mengangguk hormat, lalu ikut duduk di samping Jeff. Mengeluarkan berkas dan laptop berisikan file-file penting. 

"Dia siapa?"

"Kirana, dia sekretaris saya, tuan Mateo." Jawab Jeff, wajah nya yang datar sedikit melengkungkungkan sedikit senyuman.

"Ohh ya, baiklah. Kalau begitu kita mulai saja meeting nya?" 

"Tentu tuan." 

Kirana mulai mempresentasikan pokok utama meeting hari ini, pria bernama Mateo itu manggut-manggut, penjelasan Kirana sangat rinci dan detail, tanpa ada satu pun terlewat membuatnya menyukai pembawaan gadis itu yang anggun dan pandai dalam hal pekerjaan. 

Setelah beberapa saat, akhirnya kesepakatan bisnis pun tercapai, Mateo sangat menyukai presentasi dari Kirana, hingga dia berani berinvestasi dalam jumlah yang tak sedikit. 

"Saya akan menanam modal dalam proyek ini sebanyak 50%, tuan." Ucap Mateo membuat Jeff cukup terhenyak, 50% itu bukan sedikit. 

"L-ima puluh persen, tuan? Anda serius?"

"Tentu, saya suka dengan pembawaan sekretaris anda. Penjelasan nya rinci dan berurutan," 

"Terimakasih tuan Mateo." Jawab Kirana ramah. Sedangkan pria yang datang bersama Mateo hanya berdiri tanpa bicara sepatah kata pun, hanya beberapa kali curi pandang ke arah Kirana. 

"Anda masih sendiri, Nona?" Tanya Mateo. 

"Maksudnya, tuan?"

"Belum berkeluarga?" Tanya nya lagi, membuat Jeff mendelik kesal ke arah Kirana yang terus menyebar senyum manisnya.

"Aaahh belum, tuan."

"Kebetulan, putra saya ini juga belum mau menikah. Mungkin kalian bisa saling mencocokan diri." Ucap Mateo melirik pria yang ada di samping nya dengan senyuman.

"Sebaiknya jangan bahas hal semacam ini, karena ini tak ada hubungan nya dengan agenda meeting, tuan Mateo." Ketus Jeff, membuat Mateo tertawa sumbang.

"Maaf tuan, jadi kesepakatan tetap terjalin dengan saya berinvestasi sebanyak 50%."

"Baiklah, senang berbisnis dengan anda tuan." Kedua nya kembali berjabat tangan, dan meeting pun selesai. 

"Kami permisi lebih dulu."

"Ya, terimakasih atas kerja sama nya, tuan Mateo."

"Sama-sama tuan Jeff." Jawab tuan Mateo, mereka pun pergi meninggalkan Kirana dan Jeff.

"Jangan terlalu ramah pada klien, Kirana."

"Kenapa tuan?" Tanya Kirana keheranan, biasanya bos nya ini akan menuntut nya untuk ramah pada setiap klien, tapi kenapa hari ini berbeda?

"Aku tak suka melihat tatapan pria yang bersama tuan Mateo saat melihatmu, tadi." 

"Alasan nya, tuan?"

"Bukankah kau sudah tau alasan nya, hmm?" 

"Baiklah tuan." Jawab Kirana. 

"Sekalian makan siang, kau belum makan siang kan?" Tanya Jeff.

"Sudah tuan, saya membawa bekal dari rumah." 

"Makan lagi, satu porsi pasti akan muat di perutmu." 

"Huffftt, baiklah." Pasrah Kirana, akhirnya dia ikut makan lagi. Padahal tadi, dia sudah memakan bekal yang dia buat dari rumah tadi. 

Kirana terlihat makan dengan lahap, satu porsi steak habis dalam sekejap mata. 

"Katanya sudah makan, tapi makan nya lahap sekali."

"Hehe beda dong, tuan. Tadi saya makan sama tumis kangkung, nah sekarang makan daging jadinya lahap." Jawab Kirana sambil tersenyum kecil, membuat Jeff terdiam sejenak. Dia terpesona melihat senyuman Kirana yang selalu terlihat manis karena lesung pipit nya. 

"Tuan, anda kenapa?"

"Tidak, kalau sudah selesai kita balik ke kantor." 

"Baik tuan." 

Setelah selesai, keduanya pun kembali ke kantor dengan membawa keberhasilan yang sangat memuaskan, itu semua berkat Kirana. 

"Ikut ke ruangan ku."

"Baik tuan." Jawab Kirana, dia mengekor di belakang Jeff, masuk ke dalam ruangan yang sangat luas dan bersih itu. 

Jeff duduk di singgasana nya, dia mengambil amplop coklat dari laci dan mengisi nya dengan sejumlah uang, sedangkan Kirana asik celingukan sendiri melihat-lihat ruangan CEO yang padahal setiap hari dia selalu datang ke sini. 

"Ini tips untukmu, Kirana." Jeff mendorong amplop coklat itu ke arah Kirana.

"Untuk saya? Terimakasih tuan." Ucap Kirana dengan wajah berbinar. 

"Tingkatkan lagi kinerja mu, nanti akan ku berikan tips lagi."

"Tentu saja tuan, terimakasih." 

"Ya, kau bisa pergi dari ruangan ku." Kirana mengangguk, lalu menunduk hormat dan keluar dari ruangan CEO dengan menutup pintu secara perlahan. 

Setelah memastikan Kirana keluar, Jeff meraba jantung nya yang entah kenapa berdetak lebih kencang dari pada biasanya. 

"Shiit, perasaan macam apa ini. Ingat Jeff, kau punya istri di rumah!" Jeff mengumpat, kenapa jantung nya tak singkron dengan ucapan nya?

Sedangkan di ruangan nya, Kirana memeluk amplop dari Jeff dengan senyuman manis nya. 

"Kebetulan lagi butuh uang buat beli obat ibu." Kirana memasukan amplop itu ke dalam tas nya, lalu kembali melanjutkan pekerjaan nya yang selalu menumpuk tiap harinya. 

Tapi, gaji dan bonus akhir tahun nya sangat besar hingga membuat Kirana semangat bekerja, demi biaya berobat sang ibu yang cukup besar tiap bulan nya. 

........

🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Diantara Jeff dan Kirana sdh mulai timbul rasa ketertarikan dihati masing2,kira2 nnt siapa dlu nich yng bakal duluan nunjukin perhatian pd lawan jenisnya,,,,

2023-09-12

1

🌼 Pisces Boy's 🦋

🌼 Pisces Boy's 🦋

Jeff tak kuat iman

2023-02-07

1

Neng Alifa

Neng Alifa

saya juga dulu sekretaris direksi,tp bosnya udh aki'' 😭😭🤣🤣

2023-02-02

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Prolog
2 Bab 2 - Pesona Sang Sekretaris
3 Bab 3 - Uang Tips
4 Bab 4 - Pulang Bersama
5 Bab 5 - Kemarahan Jeffran
6 Bab 6 - Kehilangan Kendali
7 Bab 7 - Mulai Ragu
8 Bab 8 - Klien
9 Bab 9 - Obsesi Samuel
10 Bab 10 - Makan Siang Bersama
11 Bab 11 - Penyakit Mama Kirana
12 Bab 12 - Kebersamaan Kirana dan Jeffran
13 Bab 13 - Sakit Tapi Tak Berdarah
14 Bab 14 - Semakin Memburuk
15 Bab 15 - Pemuas?
16 Bab 16 - Detik-detik
17 Bab 17 - Pemanasan
18 Bab 18 - Unboxing
19 Bab 19 - Not One Night Stand
20 Bab 20 - Harga Yang Pantas
21 Bab 21 - Kadal Berbisa
22 Bab 22 - Singkat Namun Penuh Kenangan
23 Bab 23 - Koma
24 Bab 24 - Perasaan Seorang Istri
25 Bab 25 - Perhatian Jeff
26 Bab 26 - Mengandung Anakku?
27 Bab 27 - Tragedi Kamar Mandi
28 Bab 28 - Kemarahan Jeffran
29 Bab 29 - Bukan Tipe Ku!
30 Bab 30 - Mengganti Keringat Dengan Keringat
31 Bab 31 - Calon Istri Idaman
32 Bab 32 - Buaya Lepas Kandang
33 Bab 33 - Jepit Rambut Untuk Kirana
34 Bab 34 - Macam-macam Sikap Jeffran
35 Bab 35 - Queen Kritis
36 Bab 36 - Sam Action
37 Bab 37 - Aku Cemburu Kiran!
38 Bab 38 - Pria Menyebalkan!
39 Bab 39 - Sosis dan Dua Telur
40 Bab 40 - Mengintip Kirana
41 Bab 41 - Butik
42 Bab 42 - Sayang?
43 Bab 43 -
44 Bab 44 - Kesabaran Jeff
45 Bab 45 - Hanna Curiga
46 Bab 46 - Kecantikan Kirana
47 Bab 47 - Ada Apa Dengan Kirana?
48 Bab 48 - Keguguran?
49 Bab 49 - Penyesalan Jeff
50 Bab 50 - Kepulangan Jeff
51 Bab 51 - Kepergian Ibu Nita
52 Bab 52 - Memulai Semua Dari Awal
53 Bab 53 - Meratukan Kirana
54 Bab 54 - Panggil Aku Sayang!
55 Bab 55 - Pindahan Ke Apartemen
56 Bab 56 - Lingkungan Baru
57 Bab 57 - Ketahuan?
58 Bab 58 - Queen dan Kirana
59 Bab 59 - Permintaan Queen
60 Bab 60 - Restu Untuk Kirana
61 Bab 61 - Gaun Pengantin
62 Bab 62 - Cake Untuk Queen
63 Bab 63 - Hanna dan Dokter Andre
64 Bab 64 - Belanja Bulanan
65 Bab 65 - Sebuah Firasat
66 Bab 66 - Kue Buatan Kirana
67 Bab 67 - Pernikahan Jeff dan Kirana
68 Bab 68 - Wanita Yang Tepat
69 Bab 69 - Pelajaran Dari Queen
70 Bab 70 - Buka Puasa
71 Bab 71 - Buka Puasa #2
72 Bab 72 - Tanda Merah
73 Bab 73 - Kirana Sakit
74 Bab 74 - Cincin Kawin
75 Bab 75 - Ganteng Tapi Mesuum
76 Bab 76 - Susu Original
77 Bab 77 - Penyakit Queen Kambuh
78 Bab 78 - Penyesalan Jeff
79 Bab 79 - Permintaan Maaf Jeff
80 Bab 80 - Akhir Sebuah Perjalanan
81 Bab 81 - Pertemuan Hanna dan Kirana
82 Bab 82 - Keadaan Jeff
83 Bab 83 - Selalu Ada Kesempatan
84 Bab 84 - Terciduk Calon Mertua
85 Bab 85 - Terciduk Lagi
86 Bab 86 - Pesan Keramat
87 Bab 87 - Kepanikan Sepasang Suami Istri
88 Bab 88 - Kelakuan Jeffran
89 Bab 89 - Suara Mistis Dari Dalam Guci?
90 Bab 90 - Miss Jombi
91 Bab 91 - Yes I Will
92 Bab 92 - Kok Basah? Kamu Ngompol?
93 Bab 93 - Rencana Bulan Madu
94 Bab 94 - Tempat mu Berbagi
95 Bab 95 - Cantik Luar Dalam
96 Bab 96 - Rencana Jahat Samuel
97 Bab 97 - Kirana Hamil
98 Bab 98 - Jeffran Mengidam
99 Bab 99 - After 40 Days
100 Bab 100 - Menggemaskan Plus Menyebalkan
101 Bab 101 - Senjata Makan Tuan
102 Bab 102 - Akibat Obat Perangs*ng
103 Bab 103 - Pernikahan Ulang Kirana &Jeffran
104 Bab 104 - First Night
105 Bab 105 - I Want You!
106 Bab 106 - Kebun Stroberi Dadakan
107 Bab 107 - Kecurigaan Mama Dita
108 Bab 108 - Di Gigit Drakula
109 Bab 109 - Morning Sickness
110 Bab 110 - Phobia Jarum Suntik
111 Bab 111 - Baby Twins
112 Bab 112 - Pernikahan Hanna dan Andre
113 Bab 113 - Gadis Menyebalkan
114 Bab 114 - Gagal Unboxing
115 Bab 115 - First Night #2
116 Bab 116 - Dokter?
117 Bab 117 - Hanna Hamil
118 Bab 118 - Nathan dan Nala
119 Bab 119 - Rutinitas Baru
120 Bab 120 - Ending
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1 - Prolog
2
Bab 2 - Pesona Sang Sekretaris
3
Bab 3 - Uang Tips
4
Bab 4 - Pulang Bersama
5
Bab 5 - Kemarahan Jeffran
6
Bab 6 - Kehilangan Kendali
7
Bab 7 - Mulai Ragu
8
Bab 8 - Klien
9
Bab 9 - Obsesi Samuel
10
Bab 10 - Makan Siang Bersama
11
Bab 11 - Penyakit Mama Kirana
12
Bab 12 - Kebersamaan Kirana dan Jeffran
13
Bab 13 - Sakit Tapi Tak Berdarah
14
Bab 14 - Semakin Memburuk
15
Bab 15 - Pemuas?
16
Bab 16 - Detik-detik
17
Bab 17 - Pemanasan
18
Bab 18 - Unboxing
19
Bab 19 - Not One Night Stand
20
Bab 20 - Harga Yang Pantas
21
Bab 21 - Kadal Berbisa
22
Bab 22 - Singkat Namun Penuh Kenangan
23
Bab 23 - Koma
24
Bab 24 - Perasaan Seorang Istri
25
Bab 25 - Perhatian Jeff
26
Bab 26 - Mengandung Anakku?
27
Bab 27 - Tragedi Kamar Mandi
28
Bab 28 - Kemarahan Jeffran
29
Bab 29 - Bukan Tipe Ku!
30
Bab 30 - Mengganti Keringat Dengan Keringat
31
Bab 31 - Calon Istri Idaman
32
Bab 32 - Buaya Lepas Kandang
33
Bab 33 - Jepit Rambut Untuk Kirana
34
Bab 34 - Macam-macam Sikap Jeffran
35
Bab 35 - Queen Kritis
36
Bab 36 - Sam Action
37
Bab 37 - Aku Cemburu Kiran!
38
Bab 38 - Pria Menyebalkan!
39
Bab 39 - Sosis dan Dua Telur
40
Bab 40 - Mengintip Kirana
41
Bab 41 - Butik
42
Bab 42 - Sayang?
43
Bab 43 -
44
Bab 44 - Kesabaran Jeff
45
Bab 45 - Hanna Curiga
46
Bab 46 - Kecantikan Kirana
47
Bab 47 - Ada Apa Dengan Kirana?
48
Bab 48 - Keguguran?
49
Bab 49 - Penyesalan Jeff
50
Bab 50 - Kepulangan Jeff
51
Bab 51 - Kepergian Ibu Nita
52
Bab 52 - Memulai Semua Dari Awal
53
Bab 53 - Meratukan Kirana
54
Bab 54 - Panggil Aku Sayang!
55
Bab 55 - Pindahan Ke Apartemen
56
Bab 56 - Lingkungan Baru
57
Bab 57 - Ketahuan?
58
Bab 58 - Queen dan Kirana
59
Bab 59 - Permintaan Queen
60
Bab 60 - Restu Untuk Kirana
61
Bab 61 - Gaun Pengantin
62
Bab 62 - Cake Untuk Queen
63
Bab 63 - Hanna dan Dokter Andre
64
Bab 64 - Belanja Bulanan
65
Bab 65 - Sebuah Firasat
66
Bab 66 - Kue Buatan Kirana
67
Bab 67 - Pernikahan Jeff dan Kirana
68
Bab 68 - Wanita Yang Tepat
69
Bab 69 - Pelajaran Dari Queen
70
Bab 70 - Buka Puasa
71
Bab 71 - Buka Puasa #2
72
Bab 72 - Tanda Merah
73
Bab 73 - Kirana Sakit
74
Bab 74 - Cincin Kawin
75
Bab 75 - Ganteng Tapi Mesuum
76
Bab 76 - Susu Original
77
Bab 77 - Penyakit Queen Kambuh
78
Bab 78 - Penyesalan Jeff
79
Bab 79 - Permintaan Maaf Jeff
80
Bab 80 - Akhir Sebuah Perjalanan
81
Bab 81 - Pertemuan Hanna dan Kirana
82
Bab 82 - Keadaan Jeff
83
Bab 83 - Selalu Ada Kesempatan
84
Bab 84 - Terciduk Calon Mertua
85
Bab 85 - Terciduk Lagi
86
Bab 86 - Pesan Keramat
87
Bab 87 - Kepanikan Sepasang Suami Istri
88
Bab 88 - Kelakuan Jeffran
89
Bab 89 - Suara Mistis Dari Dalam Guci?
90
Bab 90 - Miss Jombi
91
Bab 91 - Yes I Will
92
Bab 92 - Kok Basah? Kamu Ngompol?
93
Bab 93 - Rencana Bulan Madu
94
Bab 94 - Tempat mu Berbagi
95
Bab 95 - Cantik Luar Dalam
96
Bab 96 - Rencana Jahat Samuel
97
Bab 97 - Kirana Hamil
98
Bab 98 - Jeffran Mengidam
99
Bab 99 - After 40 Days
100
Bab 100 - Menggemaskan Plus Menyebalkan
101
Bab 101 - Senjata Makan Tuan
102
Bab 102 - Akibat Obat Perangs*ng
103
Bab 103 - Pernikahan Ulang Kirana &Jeffran
104
Bab 104 - First Night
105
Bab 105 - I Want You!
106
Bab 106 - Kebun Stroberi Dadakan
107
Bab 107 - Kecurigaan Mama Dita
108
Bab 108 - Di Gigit Drakula
109
Bab 109 - Morning Sickness
110
Bab 110 - Phobia Jarum Suntik
111
Bab 111 - Baby Twins
112
Bab 112 - Pernikahan Hanna dan Andre
113
Bab 113 - Gadis Menyebalkan
114
Bab 114 - Gagal Unboxing
115
Bab 115 - First Night #2
116
Bab 116 - Dokter?
117
Bab 117 - Hanna Hamil
118
Bab 118 - Nathan dan Nala
119
Bab 119 - Rutinitas Baru
120
Bab 120 - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!