Bab 5 - Kemarahan Jeffran

Jeff melangkah gontai ke dalam rumahnya, seperti biasa tak ada yang menyambut kepulangan nya. Rumah yang terasa sepi dan hampa karena tak ada kehangatan lagi di rumah itu. 

Pria itu menghela nafas nya lalu berjalan pelan menaiki tangga menuju ke kamar nya. 

"Sudah pulang, Mas?"

"Hmmm.." Jeff hanya menjawab nya dengan deheman.

"Bagaimana di kantor?"

"Tak ada yang berubah, masih sama seperti hari-hari kemarin." Jawab Jeff, membuat kening Queen mengernyit heran. Ada perubahan pada ekspresi suami nya, tak ada senyuman di wajah nya seperti biasa nya.

"Mas baik-baik saja kan?"

"Ya, memang nya kenapa? Mas hanya kelelahan saja." Jawab pria itu, sambil merebahkan tubuhnya di ranjang. 

"Buka pakaian nya dulu, Mas." 

"Nanti saja, aku sangat lelah." Tolak Jeff, padahal biasanya Jeff tak suka tiduran sebelum mengganti pakaian nya lebih dulu.

"Mas.."

"Hmmm.." 

"Kamu yakin baik-baik saja?"

"Ya, aku baik-baik saja. Jangan mengganggu, aku lelah ingin tidur sebentar saja." Jeff langsung berbalik, tadinya dia tidur telentang, kini berbaring miring memunggungi istrinya. 

Queen menghembuskan nafas nya dengan kasar, dia memilih membaca buku. Itulah kegiatan sehari-hari nya, mengurung diri di kamar, membaca buku, juga menggambar desain pakaian. Queen Ariana adalah desainer fashion, meskipun sekarang popularitas nya menurun karena penyakit yang dia derita.

Sedangkan di rumah, Kirana sedang memijit kaki sang ibu yang membengkak, entah karena apa, tapi beberapa hari ini kaki nya memang membengkak dan menyulitkan Nita untuk berjalan.

"Bos mu itu sudah menikah, atau masih lajang, sayang?" Tanya Nita pada putrinya.

"Sudah menikah, Ma. Tapi, istrinya mengidap penyakit kanker rahim stadium tiga." Jelas Kirana. 

"Kanker rahim?"

"Iya Ma, nyonya Queen mengidap penyakit itu setahun belakangan ini." 

"Hmmm, kasian sekali."

"Iya, kata Tuan Jeff istrinya itu seringkali putus asa dan mencoba mengakhiri hidup nya sendiri."

"Ada wajar nya, Mama juga shock dulu kan. Tapi seiring berjalan nya waktu, mama juga bisa menerima keadaan." Ucap Nita sambil mengusap kepala belakang putrinya. Putri yang di dewasakan oleh keadaan. 

"Iya juga, Ma. Penyakit berat, pasti membuat shock ya." 

"Sayang, Mama berharap sebelum mama pulang, kamu sudah menikah. Menemukan jodoh yang baik, agar mama bisa tidur dengan tenang." Lirih Nita, membuat anak gadisnya mendongak.

"Apa yang mama katakan? Mama gak bakal ninggalin Kiran kan?"

"Tidak sekarang, tapi nanti, nak." 

"Mama…"

"Kematian itu adalah suatu hal yang pasti, sayang. Kita tak bisa menentang kodrat kita sebagai manusia." 

"Kalo mama pergi, Kiran sendirian dong." Lirih Kirana dengan kedua mata yang berkaca-kaca. 

"Maka dari itu, mama berharap kamu segera punya sandaran, laki-laki yang bertanggung jawab, menyayangi kamu dengan tulus tanpa melihat status dan kasta, Nak." 

"Semoga Kiran bisa mendapatkan laki-laki yang baik ya, Ma." 

"Tentu, mama selalu berdoa untuk kebahagiaan mu. Wanita yang baik, tercipta untuk laki-laki yang baik juga." 

"Tapi Mama sama papa beda, mama baik, tapi kenapa papa bejat?" Mendengar ucapan putri nya, Nita tersenyum kecil lalu mencubit pelan pipi Kirana.

"Tak baik bicara seperti itu, sayang. Walau bagaimana pun, beliau tetap ayahmu. Ikatan ayah dan anak takkan pernah terputus, walau kamu mencuci nya dengan air tujuh sumur, Nak. Darah lebih kental dari pada air." 

Nita selalu menasehati putrinya, agar jangan membenci ayahnya. Mau bagaimana pun juga, dia tetap ayah nya. Jika tak ada dia, tentunya Kirana takkan pernah ada. 

"Heemmm, iya Ma." 

"Sekarang, lebih baik kamu tidur ya? Pasti kamu kelelahan setelah bekerja seharian kan?"

"Mama juga istirahat ya, Kiran udah beliin mama obat dari apotik." Kirana menunjukkan obat yang baru dia beli tadi. 

"Obat ini kan mahal, kamu ada uang dari mana? Ini belum waktunya gajian." 

"Kiran dapet tips dari kantor tadi, soalnya perusahaan berhasil dapat tender yang cukup besar, Ma." 

"Wahh, ternyata anak mama berbakat sekali." 

"Hehe, yaudah mama tidur aja ya. Besok Kiran harus berangkat pagi-pagi, soalnya ada meeting." 

"Iya sayang, tidurlah dengan nyenyak ya." Perempuan itu mengangguk lalu pergi ke kamar nya. 

Kamar yang terlihat sangat kecil, namun rapih dan wangi. Barang-barang nya tertata rapi, membuat siapapun pasti betah berlama-lama disana. Namun, Kirana tak bisa melakukan itu, karena dia akan meninggalkan ruangan itu selama bekerja. Dia kesini hanya untuk tidur malam, lalu di tinggalkan pagi-pagi, seterusnya begitu.

Kirana berbaring, menarik selimut nya hingga ke dada. Tatapan mata nya menatap langit-langit kamar yang hanya terdapat sebuah lampu kecil, tiba-tiba saja sekelebat bayangan Jeff muncul. Membuat nya menggelengkan kepala nya beberapa kali.

"Aihh, sadar Kiran. Dia itu atasan mu, hanya itu hubungan antara kau dan dia. Lagi pula, dia pria beristri. Dan dia sangat mencintai istrinya. Tau dirilah, aku tak sebanding dengan dia." Gerutu Kirana, sudah beberapa hari ini bayangan Jeff selalu mengisi benak nya. 

Berbeda dengan Kirana, Jeff justru di landa rasa bersalah pada istrinya. Entah kenapa, dia malas untuk bicara dengan istrinya tadi, mood nya terlalu buruk. Hingga menjawab pertanyaan wanita itu dengan datar dan seperlunya.

"Kata-kata ku tadi pasti sangat menyakiti nya, ada apa dengan aku ini? Sial." Pria itu menggerutu, hingga saat istrinya masuk dengan wajah murung nya membuat hati Jeff semakin berdenyut nyeri.

"Sayang…"

"Hmmm, iya Mas?" 

"Kamu kenapa, kok murung?" Tanya Jeff pada istrinya.

"Gapapa kok Mas." Jawab Queen dengan senyum yang terlihat sangat di paksakan. 

"Katakan ada apa? Kamu tak pandai berbohong, sayang." 

"Percayalah, Mas. Aku tidak apa-apa, aku lelah ingin tidur." Queen langsung naik ke atas ranjang dan berbaring miring memunggungi nya, persis seperti yang Jeff lakukan padanya tadi. 

Jeff yang penasaran memilih untuk mencari tahu nya sendiri lewat kamera pengawas, dan apa yang dia lihat ternyata membuatnya sangat marah.

Bagaimana tidak, pelayan-pelayan itu membicarakan istrinya hingga membuat rona kebahagiaan dari wajah sang istri menghilang seketika. 

"Brengseek!" Jeff mengepalkan kedua tangan nya, lalu pergi ke dapur. 

"Keluar kalian semua!" Teriak Jeff dengan wajah yang memerah menahan amarah. 

Semua pelayan yang awalnya sudah berada di kamar mereka masing-masing langsung keluar dan berbaris rapi di depan Jeff. 

"Kau, kemari." Telunjuk Jeff menunjuk salah satu pelayan yang masih terlihat muda, dengan raut wajah keheranan dia maju dan berdiri tepat di depan Jeff. 

"Apa yang kau katakan pada istriku, hah!" Bentak Jeff, suara nya menggelegar memenuhi seluruh ruangan. 

"S-aya tidak mengatakan apapun, tuan." 

Plak.. 

Perempuan itu jatuh terjerembab sambil memegangi pipi nya yang terlihat jelas cap lima jari disana, saking kuat nya tamparan yang di layangkan oleh Jeff.

"Aku menggaji mu untuk bekerja, bukan untuk menghina istriku! Sialan, siapa kau berani melakukan hal itu padanya hah?" 

"Menjijikan, enyah kau dari hadapanku!" Amarah Jeff memuncak, dengan kejam dia menendang tubuh perempuan itu hingga dia meringis kesakitan.

"Ada apa tuan?" Tanya bodyguard yang baru saja datang dengan wajah panik mereka.

"Bawa cecunguk kecil ini pergi dari rumahku, dia mengotori rumahku!"

"Baik tuan." Tanpa ragu, kedua anak buah Jeff langsung menyeret perempuan muda itu tanpa belas kasihan. 

"Peringatan untuk kalian semua, jangan pernah melakukan hal yang sama dengan perempuan itu, atau terima akibatnya!" Tegas Jeff, lalu pergi ke kamar nya masih dengan api kemarahan yang membara.

Jeff menutup pintu dengan perlahan, dia melihat istrinya yang sudah terlelap dalam balutan selimut hangat nya. Hati nya terasa sakit, apalagi saat melihat wajah teduh sang istri.

"Maaf, maaf aku membuatmu menderita, sayang. Maaf.." Jeff mengecup singkat kening istrinya, lalu memeluk tubuh ringkih sang istri dari belakang. 

Keduanya pun tertidur lelap, larut dalam mimpi indah. Melihat wajah teduh Queen, selalu membuat nya menjadi lebih tenang. Meskipun masih tersisa sedikit api kemarahan yang memercik dari hatinya. Istrinya terlalu lembut untuk di sakiti.

.......

🌻🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Emang pelayan itu ngomong apa Jeff ko ak gak dngr apa yng dia ucapkan pada Queen sehingga kamu marah besar,,,,

2023-09-12

1

sandi Gelau

sandi Gelau

jeff msh muda..pantas je dia merasa ada getaran hati..wlaupun dia msh cinta isteri nya..itulh alasan nya..kalau awal pernikahan ada halangan..

2023-04-16

1

Elisa Nursanti Nursanti

Elisa Nursanti Nursanti

😦😦😦😦😦

2023-01-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Prolog
2 Bab 2 - Pesona Sang Sekretaris
3 Bab 3 - Uang Tips
4 Bab 4 - Pulang Bersama
5 Bab 5 - Kemarahan Jeffran
6 Bab 6 - Kehilangan Kendali
7 Bab 7 - Mulai Ragu
8 Bab 8 - Klien
9 Bab 9 - Obsesi Samuel
10 Bab 10 - Makan Siang Bersama
11 Bab 11 - Penyakit Mama Kirana
12 Bab 12 - Kebersamaan Kirana dan Jeffran
13 Bab 13 - Sakit Tapi Tak Berdarah
14 Bab 14 - Semakin Memburuk
15 Bab 15 - Pemuas?
16 Bab 16 - Detik-detik
17 Bab 17 - Pemanasan
18 Bab 18 - Unboxing
19 Bab 19 - Not One Night Stand
20 Bab 20 - Harga Yang Pantas
21 Bab 21 - Kadal Berbisa
22 Bab 22 - Singkat Namun Penuh Kenangan
23 Bab 23 - Koma
24 Bab 24 - Perasaan Seorang Istri
25 Bab 25 - Perhatian Jeff
26 Bab 26 - Mengandung Anakku?
27 Bab 27 - Tragedi Kamar Mandi
28 Bab 28 - Kemarahan Jeffran
29 Bab 29 - Bukan Tipe Ku!
30 Bab 30 - Mengganti Keringat Dengan Keringat
31 Bab 31 - Calon Istri Idaman
32 Bab 32 - Buaya Lepas Kandang
33 Bab 33 - Jepit Rambut Untuk Kirana
34 Bab 34 - Macam-macam Sikap Jeffran
35 Bab 35 - Queen Kritis
36 Bab 36 - Sam Action
37 Bab 37 - Aku Cemburu Kiran!
38 Bab 38 - Pria Menyebalkan!
39 Bab 39 - Sosis dan Dua Telur
40 Bab 40 - Mengintip Kirana
41 Bab 41 - Butik
42 Bab 42 - Sayang?
43 Bab 43 -
44 Bab 44 - Kesabaran Jeff
45 Bab 45 - Hanna Curiga
46 Bab 46 - Kecantikan Kirana
47 Bab 47 - Ada Apa Dengan Kirana?
48 Bab 48 - Keguguran?
49 Bab 49 - Penyesalan Jeff
50 Bab 50 - Kepulangan Jeff
51 Bab 51 - Kepergian Ibu Nita
52 Bab 52 - Memulai Semua Dari Awal
53 Bab 53 - Meratukan Kirana
54 Bab 54 - Panggil Aku Sayang!
55 Bab 55 - Pindahan Ke Apartemen
56 Bab 56 - Lingkungan Baru
57 Bab 57 - Ketahuan?
58 Bab 58 - Queen dan Kirana
59 Bab 59 - Permintaan Queen
60 Bab 60 - Restu Untuk Kirana
61 Bab 61 - Gaun Pengantin
62 Bab 62 - Cake Untuk Queen
63 Bab 63 - Hanna dan Dokter Andre
64 Bab 64 - Belanja Bulanan
65 Bab 65 - Sebuah Firasat
66 Bab 66 - Kue Buatan Kirana
67 Bab 67 - Pernikahan Jeff dan Kirana
68 Bab 68 - Wanita Yang Tepat
69 Bab 69 - Pelajaran Dari Queen
70 Bab 70 - Buka Puasa
71 Bab 71 - Buka Puasa #2
72 Bab 72 - Tanda Merah
73 Bab 73 - Kirana Sakit
74 Bab 74 - Cincin Kawin
75 Bab 75 - Ganteng Tapi Mesuum
76 Bab 76 - Susu Original
77 Bab 77 - Penyakit Queen Kambuh
78 Bab 78 - Penyesalan Jeff
79 Bab 79 - Permintaan Maaf Jeff
80 Bab 80 - Akhir Sebuah Perjalanan
81 Bab 81 - Pertemuan Hanna dan Kirana
82 Bab 82 - Keadaan Jeff
83 Bab 83 - Selalu Ada Kesempatan
84 Bab 84 - Terciduk Calon Mertua
85 Bab 85 - Terciduk Lagi
86 Bab 86 - Pesan Keramat
87 Bab 87 - Kepanikan Sepasang Suami Istri
88 Bab 88 - Kelakuan Jeffran
89 Bab 89 - Suara Mistis Dari Dalam Guci?
90 Bab 90 - Miss Jombi
91 Bab 91 - Yes I Will
92 Bab 92 - Kok Basah? Kamu Ngompol?
93 Bab 93 - Rencana Bulan Madu
94 Bab 94 - Tempat mu Berbagi
95 Bab 95 - Cantik Luar Dalam
96 Bab 96 - Rencana Jahat Samuel
97 Bab 97 - Kirana Hamil
98 Bab 98 - Jeffran Mengidam
99 Bab 99 - After 40 Days
100 Bab 100 - Menggemaskan Plus Menyebalkan
101 Bab 101 - Senjata Makan Tuan
102 Bab 102 - Akibat Obat Perangs*ng
103 Bab 103 - Pernikahan Ulang Kirana &Jeffran
104 Bab 104 - First Night
105 Bab 105 - I Want You!
106 Bab 106 - Kebun Stroberi Dadakan
107 Bab 107 - Kecurigaan Mama Dita
108 Bab 108 - Di Gigit Drakula
109 Bab 109 - Morning Sickness
110 Bab 110 - Phobia Jarum Suntik
111 Bab 111 - Baby Twins
112 Bab 112 - Pernikahan Hanna dan Andre
113 Bab 113 - Gadis Menyebalkan
114 Bab 114 - Gagal Unboxing
115 Bab 115 - First Night #2
116 Bab 116 - Dokter?
117 Bab 117 - Hanna Hamil
118 Bab 118 - Nathan dan Nala
119 Bab 119 - Rutinitas Baru
120 Bab 120 - Ending
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1 - Prolog
2
Bab 2 - Pesona Sang Sekretaris
3
Bab 3 - Uang Tips
4
Bab 4 - Pulang Bersama
5
Bab 5 - Kemarahan Jeffran
6
Bab 6 - Kehilangan Kendali
7
Bab 7 - Mulai Ragu
8
Bab 8 - Klien
9
Bab 9 - Obsesi Samuel
10
Bab 10 - Makan Siang Bersama
11
Bab 11 - Penyakit Mama Kirana
12
Bab 12 - Kebersamaan Kirana dan Jeffran
13
Bab 13 - Sakit Tapi Tak Berdarah
14
Bab 14 - Semakin Memburuk
15
Bab 15 - Pemuas?
16
Bab 16 - Detik-detik
17
Bab 17 - Pemanasan
18
Bab 18 - Unboxing
19
Bab 19 - Not One Night Stand
20
Bab 20 - Harga Yang Pantas
21
Bab 21 - Kadal Berbisa
22
Bab 22 - Singkat Namun Penuh Kenangan
23
Bab 23 - Koma
24
Bab 24 - Perasaan Seorang Istri
25
Bab 25 - Perhatian Jeff
26
Bab 26 - Mengandung Anakku?
27
Bab 27 - Tragedi Kamar Mandi
28
Bab 28 - Kemarahan Jeffran
29
Bab 29 - Bukan Tipe Ku!
30
Bab 30 - Mengganti Keringat Dengan Keringat
31
Bab 31 - Calon Istri Idaman
32
Bab 32 - Buaya Lepas Kandang
33
Bab 33 - Jepit Rambut Untuk Kirana
34
Bab 34 - Macam-macam Sikap Jeffran
35
Bab 35 - Queen Kritis
36
Bab 36 - Sam Action
37
Bab 37 - Aku Cemburu Kiran!
38
Bab 38 - Pria Menyebalkan!
39
Bab 39 - Sosis dan Dua Telur
40
Bab 40 - Mengintip Kirana
41
Bab 41 - Butik
42
Bab 42 - Sayang?
43
Bab 43 -
44
Bab 44 - Kesabaran Jeff
45
Bab 45 - Hanna Curiga
46
Bab 46 - Kecantikan Kirana
47
Bab 47 - Ada Apa Dengan Kirana?
48
Bab 48 - Keguguran?
49
Bab 49 - Penyesalan Jeff
50
Bab 50 - Kepulangan Jeff
51
Bab 51 - Kepergian Ibu Nita
52
Bab 52 - Memulai Semua Dari Awal
53
Bab 53 - Meratukan Kirana
54
Bab 54 - Panggil Aku Sayang!
55
Bab 55 - Pindahan Ke Apartemen
56
Bab 56 - Lingkungan Baru
57
Bab 57 - Ketahuan?
58
Bab 58 - Queen dan Kirana
59
Bab 59 - Permintaan Queen
60
Bab 60 - Restu Untuk Kirana
61
Bab 61 - Gaun Pengantin
62
Bab 62 - Cake Untuk Queen
63
Bab 63 - Hanna dan Dokter Andre
64
Bab 64 - Belanja Bulanan
65
Bab 65 - Sebuah Firasat
66
Bab 66 - Kue Buatan Kirana
67
Bab 67 - Pernikahan Jeff dan Kirana
68
Bab 68 - Wanita Yang Tepat
69
Bab 69 - Pelajaran Dari Queen
70
Bab 70 - Buka Puasa
71
Bab 71 - Buka Puasa #2
72
Bab 72 - Tanda Merah
73
Bab 73 - Kirana Sakit
74
Bab 74 - Cincin Kawin
75
Bab 75 - Ganteng Tapi Mesuum
76
Bab 76 - Susu Original
77
Bab 77 - Penyakit Queen Kambuh
78
Bab 78 - Penyesalan Jeff
79
Bab 79 - Permintaan Maaf Jeff
80
Bab 80 - Akhir Sebuah Perjalanan
81
Bab 81 - Pertemuan Hanna dan Kirana
82
Bab 82 - Keadaan Jeff
83
Bab 83 - Selalu Ada Kesempatan
84
Bab 84 - Terciduk Calon Mertua
85
Bab 85 - Terciduk Lagi
86
Bab 86 - Pesan Keramat
87
Bab 87 - Kepanikan Sepasang Suami Istri
88
Bab 88 - Kelakuan Jeffran
89
Bab 89 - Suara Mistis Dari Dalam Guci?
90
Bab 90 - Miss Jombi
91
Bab 91 - Yes I Will
92
Bab 92 - Kok Basah? Kamu Ngompol?
93
Bab 93 - Rencana Bulan Madu
94
Bab 94 - Tempat mu Berbagi
95
Bab 95 - Cantik Luar Dalam
96
Bab 96 - Rencana Jahat Samuel
97
Bab 97 - Kirana Hamil
98
Bab 98 - Jeffran Mengidam
99
Bab 99 - After 40 Days
100
Bab 100 - Menggemaskan Plus Menyebalkan
101
Bab 101 - Senjata Makan Tuan
102
Bab 102 - Akibat Obat Perangs*ng
103
Bab 103 - Pernikahan Ulang Kirana &Jeffran
104
Bab 104 - First Night
105
Bab 105 - I Want You!
106
Bab 106 - Kebun Stroberi Dadakan
107
Bab 107 - Kecurigaan Mama Dita
108
Bab 108 - Di Gigit Drakula
109
Bab 109 - Morning Sickness
110
Bab 110 - Phobia Jarum Suntik
111
Bab 111 - Baby Twins
112
Bab 112 - Pernikahan Hanna dan Andre
113
Bab 113 - Gadis Menyebalkan
114
Bab 114 - Gagal Unboxing
115
Bab 115 - First Night #2
116
Bab 116 - Dokter?
117
Bab 117 - Hanna Hamil
118
Bab 118 - Nathan dan Nala
119
Bab 119 - Rutinitas Baru
120
Bab 120 - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!