Bab 6 - Kehilangan Kendali

Keesokan harinya, Jeff pergi ke kantor seperti biasanya, dengan mengendarai mobil sedan hitam kesayangan nya. 

Lagi-lagi, dia melihat Kirana berjalan pelan menuju kantor. Jeff menatap perempuan bertubuh ideal itu dari atas sampai ke bawah, hingga kehilangan fokus dan hampir menabrak trotoar. Beruntung nya, dia segera menyadarkan dirinya sendiri dan langsung menginjak pedal rem. 

"Astaga, ada apa dengan aku ini? Sial, hanya menatap perempuan itu bisa membuat aku hilang fokus." Gerutu nya sambil memukul kemudi stir yang tak bersalah. 

Setelah selesai dengan kekesalan nya, Jeff kembali mengemudikan kendaraan nya dan memarkir nya di tempat parkir khusus petinggi perusahaan. 

Dia keluar dari mobil itu sambil mengancingkan jas nya, dia mengambil tas kerja dan berjalan dengan wajah datar seperti biasanya. Tatapan lurus ke depan dengan langkah lebar nya.

"Selamat pagi tuan.."

"Hmmm.." Seperti biasa, Jeff menjawab sapaan para karyawan hanya dengan deheman. 

"Pagi, tuan Jeff." Sapa Kirana di depan ruangan CEO. Pria itu hanya menatap sekilas, lalu kembali berjalan tanpa menjawab, bahkan dengan deheman sekalipun.

Kirana tak peduli, dia ikut masuk ke dalam ruangan itu untuk menyampaikan agenda nya hari ini. 

"Maaf tuan, hari ini anda ada meeting dengan petinggi perusahaan, lalu meeting bersama klien penting dari Amerika." 

"Hanya dua itu saja?" Tanya Jeff datar.

"Iya tuan, sisa nya hanya memeriksa laporan dari divisi." 

"Hmm, meeting di luar kantor?"

"Iya, di cafe anggrek dengan klien dari Amerika, tuan." Jawab Kirana. 

"Baiklah, kau bisa pergi." 

"Baik tuan, kalau begitu saya permisi dulu." 

Lagi-lagi, mata Jeff tak bisa berhenti menatap tubuh Kirana dari belakang. 

"Astaga, mata ku." Jeff langsung menutup mata nya dengan kedua tangan. 

Jeff menggelengkan kepala nya, lalu membuka laptop nya dan mulai bekerja. Pria itu tenggelam dalam lautan pekerjaan yang seakan tiada habisnya, hingga dia lupa waktu.

"Permisi tuan.." 

"Hmmm, kenapa kau kemari lagi?" Tanya Jeff datar.

"Maaf tuan, anda sudah di tunggu di ruangan meeting." 

"Ohh, baiklah." Jeff mematikan laptop nya dan berdiri dari duduknya, dia berjalan lebih dulu di ikuti Kirana di belakang nya. 

'Meeting dan meeting, seperti nya aku bosan mendengar kata itu.' Batin Jeff. Pikiran nya terlalu mumet sekarang. 

Jeff dan Kirana tiba di ruangan meeting, disana sudah berderet rapi kursi-kursi yang sudah di isi oleh para petinggi perusahaan. Mereka menatap sang CEO yang terlihat kuyu hari ini, tak seperti biasanya. 

"Selamat pagi, tuan." 

"Ya, pagi." Jawab Jeff sambil duduk di singgasana nya, sedangkan Kirana memilih berdiri di belakang kursi Jeff. 

"Kita mulai saja meeting nya." Tegas Jeff, masing-masing dari divisi pun menyuarakan aspirasi mereka masing-masing, saran dan kritikan. Sebagai bocoran, perusahaan milik Jeffran bergerak di bidang makanan instan, yang kini merambah ke dunia elektronik juga. 

Hampir satu jam meeting berlangsung, Kirana merasa pegal tapi dia malu kalau harus ikut duduk di kursi kosong yang berada di samping Jeff.

'Tahan, Kiran. Kamu pasti bisa, sebentar lagi pasti selesai." batin Kirana, entah kenapa kepala nya tiba-tiba pusing sekali. 

Mama nya sudah melarang nya untuk bekerja hari ini, tapi dia tetap berangkat ngantor karena ingat dengan meeting ini. Tapi ternyata rasa sakit di kepala nya semakin terasa saat ini.

Brukk.. 

Kirana tumbang, membuat Jeff menoleh. Kedua mata nya membulat saat melihat sekretaris nya terbaring lemas di lantai. 

Jeff bangkit dari kursi nya, dia menepuk-nepuk pipi Kirana dengan perlahan. 

"Kirana, bangun." Ucap Jeff, membuat yang lain juga ikut panik. 

"Meeting di tunda." 

Jeff menggendong Kirana keluar dari ruangan meeting itu dan membawa nya ke ruangan nya. 

Jeff menidurkan perempuan itu di sofa, lalu mengoleskan minyak kayu putih di dekat hidung nya. Jeff juga menyipratkan air ke wajah Kirana, namun dia tak kunjung bangun juga.

"Dia pingsan atau mati?" Gumam Jeff. 

Tapi, beberapa menit kemudian Kirana membuka kedua mata nya dengan perlahan. Mata nya mengerjap-ngerjap, dan setelah melihat jelas, Kirana melotot saat wajah tampan Jeff berada sangat dekat dengan wajah nya. 

"Aaargghh, tuan.." 

"Heh, gak usah teriak-teriak!" Ucap Jeff ketus, padahal dia juga panik sendiri. Lagian kenapa juga dia mendekatkan wajah nya ke wajah Kirana?

"Maaf tuan, saya terkejut." 

"Hmmm, kau kenapa? Harusnya kalau kau sakit, harusnya tak usah bekerja. Merepotkan saja!" Ketus Jeff, membuat Kirana menunduk.

"Maafkan saya tuan." 

"Kau sudah minum obat?" Kirana menggeleng, karena dia memang belum meminum obat apapun. 

"Minum dulu." Jeff mengulurkan paracetamol ke arah Kirana, dengan segelas air putih. 

"Terimakasih tuan." 

"Hmmm.." Jeff hanya berdehem, lalu mengambil sendok dari tangan Jeff dan meletakan obat itu di sana. 

Karena Kirana tak bisa menelan obat secara butiran, jadi gadis itu mencairkan nya lebih dulu.

"Kau tak bisa menelan obat?"

"Iya, tuan." Jawab Kirana pelan. 

Setelah sepenuhnya mencair, Kirana meminum nya, mata nya terpejam menahan rasa pahit di tenggorokan. Jeff tersenyum kecil, ekspresi wajah Kirana terlihat menggemaskan di mata nya. 

"Pahit?" Kirana mengangguk, dia meminum air dari gelas hingga tandas. 

'Gak ada anggun-anggun nya jadi perempuan.' 

Jeff duduk di samping Kirana, dia meletakan punggung tangan di kening Kirana. 

"Panas, kau demam, Kiran. Beristirahat saja disini."

"T-api pekerjaan saya masih banyak, tuan." 

Cup.. 

Jeff mengecup singkat bibir Kirana, membuat nya membeku seketika. 

"T-tuan.." 

"Kenapa? Tak suka?" Tanya Jeff, tangan nya bergerak merangkul pundak Kirana.

"Tuan, jangan begini."

"Kemarilah, Kiran." 

"T-tidak, saya akan beristirahat di ruangan saya, tuan." Kirana berhasil melepaskan tangan Jeff dari pundaknya, dia berdiri dan berjalan pelan keluar dari ruangan Jeff. Tapi, tanpa di sangka Jeff memeluk nya dari belakang. 

"Tuan, jangan begini. Lepaskan saya!"

"Sebentar saja, Kiran." 

"Tuan.." 

Jeff membalik tubuh Kirana, hingga keduanya kini berhadapan, Jeff mendorong tubuh sekretaris nya ke pintu yang sudah dia kunci dengan remot. 

Pria itu menatap Kirana penuh damba, sedetik kemudian dia kembali mencium bibir mungil perempuan itu. Kirana mencoba memberontak sekuat tenaga, namun tenaga pria itu sangat kuat hingga dia tak bisa melakukan apapun. 

"Balas ciuman ku, Kiran!"

"Tuan, ini tak pantas di lakukan seorang pria beristri." 

"Memang nya kenapa hmm?" Tanya Jeff, tatapan mata nya menyiratkan kalau dia tengah di landa nafssu.

"J-angan tuan.."

"Aku hanya mencium mu, tak lebih." 

Setelah nya, bibir Jeffran kembali mendarat di bibir Kirana. Kali ini, dia memilih diam, tak meronta seperti tadi. Dia membiarkan bos nya mencium nya dengan liar, bukankah ini yang selalu terbayang di otaknya? Tapi, saat terwujud, kenapa dia malah menolak?

Jeff menekan tengkuk Kirana, untuk memperdalam ciuman nya. Jeff cukup kesal karena Kirana sama sekali tak membalas ciuman nya, akhirnya di menggigit bibir bawah Kirana, hingga membuat nya meringis, kesempatan yang bagus bagi Jeffran untuk memasukkan lidahnya. 

Lidah Jeff mengabsen setiap inchi mulut Kirana, membuat perempuan itu akhirnya terbawa suasana dan mulai membalas ciuman Jeff, meski sedikit kaku karena ini adalah ciuman pertama nya. 

Kirana meremaas jas pria itu dengan erat, menahan sesuatu yang bergejolak dalam tubuhnya. 

Cukup lama ciuman itu terjadi, Jeff melepaskan tautan bibir nya, mengusap bibir Kirana yang sedikit bertambah volume nya. 

Pria itu menatap Kirana dengan tatapan sayu, begitu juga dengan perempuan itu. Nafas nya tersengal setelah ciuman mereka terlepas, dada nya naik turun mengambil oksigen sebanyak-banyaknya. 

Jeff memalingkan wajahnya, dia mengumpat dalam hati nya. Kenapa bisa di kehilangan kendali atas dirinya sendiri? Astaga.

"S-aya permisi tuan." Kirana kesulitan membuka pintu, Jeff menekan remote di meja nya dan pintu itu pun terbuka. Kirana langsung keluar dengan jantung yang berdetak lebih kencang dari biasanya. 

"Shiit, kenapa aku bisa kehilangan kendali dan mencium Kirana sebegitu liar nya? Astaga!" 

......

🌷🌷🌷🌷

Terpopuler

Comments

Dwi Setyaningrum

Dwi Setyaningrum

berarti km msh normal Jeff..secara km juga lama ga ehm ehm sm istri sejak istrimu sakit bener ga Jeff🤭😁

2024-05-08

2

Amel Lia

Amel Lia

gayung tersambut sempurna hhhh

2023-06-24

1

Siti Maryam

Siti Maryam

gasken lah..bikin seru bcanya

2023-05-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Prolog
2 Bab 2 - Pesona Sang Sekretaris
3 Bab 3 - Uang Tips
4 Bab 4 - Pulang Bersama
5 Bab 5 - Kemarahan Jeffran
6 Bab 6 - Kehilangan Kendali
7 Bab 7 - Mulai Ragu
8 Bab 8 - Klien
9 Bab 9 - Obsesi Samuel
10 Bab 10 - Makan Siang Bersama
11 Bab 11 - Penyakit Mama Kirana
12 Bab 12 - Kebersamaan Kirana dan Jeffran
13 Bab 13 - Sakit Tapi Tak Berdarah
14 Bab 14 - Semakin Memburuk
15 Bab 15 - Pemuas?
16 Bab 16 - Detik-detik
17 Bab 17 - Pemanasan
18 Bab 18 - Unboxing
19 Bab 19 - Not One Night Stand
20 Bab 20 - Harga Yang Pantas
21 Bab 21 - Kadal Berbisa
22 Bab 22 - Singkat Namun Penuh Kenangan
23 Bab 23 - Koma
24 Bab 24 - Perasaan Seorang Istri
25 Bab 25 - Perhatian Jeff
26 Bab 26 - Mengandung Anakku?
27 Bab 27 - Tragedi Kamar Mandi
28 Bab 28 - Kemarahan Jeffran
29 Bab 29 - Bukan Tipe Ku!
30 Bab 30 - Mengganti Keringat Dengan Keringat
31 Bab 31 - Calon Istri Idaman
32 Bab 32 - Buaya Lepas Kandang
33 Bab 33 - Jepit Rambut Untuk Kirana
34 Bab 34 - Macam-macam Sikap Jeffran
35 Bab 35 - Queen Kritis
36 Bab 36 - Sam Action
37 Bab 37 - Aku Cemburu Kiran!
38 Bab 38 - Pria Menyebalkan!
39 Bab 39 - Sosis dan Dua Telur
40 Bab 40 - Mengintip Kirana
41 Bab 41 - Butik
42 Bab 42 - Sayang?
43 Bab 43 -
44 Bab 44 - Kesabaran Jeff
45 Bab 45 - Hanna Curiga
46 Bab 46 - Kecantikan Kirana
47 Bab 47 - Ada Apa Dengan Kirana?
48 Bab 48 - Keguguran?
49 Bab 49 - Penyesalan Jeff
50 Bab 50 - Kepulangan Jeff
51 Bab 51 - Kepergian Ibu Nita
52 Bab 52 - Memulai Semua Dari Awal
53 Bab 53 - Meratukan Kirana
54 Bab 54 - Panggil Aku Sayang!
55 Bab 55 - Pindahan Ke Apartemen
56 Bab 56 - Lingkungan Baru
57 Bab 57 - Ketahuan?
58 Bab 58 - Queen dan Kirana
59 Bab 59 - Permintaan Queen
60 Bab 60 - Restu Untuk Kirana
61 Bab 61 - Gaun Pengantin
62 Bab 62 - Cake Untuk Queen
63 Bab 63 - Hanna dan Dokter Andre
64 Bab 64 - Belanja Bulanan
65 Bab 65 - Sebuah Firasat
66 Bab 66 - Kue Buatan Kirana
67 Bab 67 - Pernikahan Jeff dan Kirana
68 Bab 68 - Wanita Yang Tepat
69 Bab 69 - Pelajaran Dari Queen
70 Bab 70 - Buka Puasa
71 Bab 71 - Buka Puasa #2
72 Bab 72 - Tanda Merah
73 Bab 73 - Kirana Sakit
74 Bab 74 - Cincin Kawin
75 Bab 75 - Ganteng Tapi Mesuum
76 Bab 76 - Susu Original
77 Bab 77 - Penyakit Queen Kambuh
78 Bab 78 - Penyesalan Jeff
79 Bab 79 - Permintaan Maaf Jeff
80 Bab 80 - Akhir Sebuah Perjalanan
81 Bab 81 - Pertemuan Hanna dan Kirana
82 Bab 82 - Keadaan Jeff
83 Bab 83 - Selalu Ada Kesempatan
84 Bab 84 - Terciduk Calon Mertua
85 Bab 85 - Terciduk Lagi
86 Bab 86 - Pesan Keramat
87 Bab 87 - Kepanikan Sepasang Suami Istri
88 Bab 88 - Kelakuan Jeffran
89 Bab 89 - Suara Mistis Dari Dalam Guci?
90 Bab 90 - Miss Jombi
91 Bab 91 - Yes I Will
92 Bab 92 - Kok Basah? Kamu Ngompol?
93 Bab 93 - Rencana Bulan Madu
94 Bab 94 - Tempat mu Berbagi
95 Bab 95 - Cantik Luar Dalam
96 Bab 96 - Rencana Jahat Samuel
97 Bab 97 - Kirana Hamil
98 Bab 98 - Jeffran Mengidam
99 Bab 99 - After 40 Days
100 Bab 100 - Menggemaskan Plus Menyebalkan
101 Bab 101 - Senjata Makan Tuan
102 Bab 102 - Akibat Obat Perangs*ng
103 Bab 103 - Pernikahan Ulang Kirana &Jeffran
104 Bab 104 - First Night
105 Bab 105 - I Want You!
106 Bab 106 - Kebun Stroberi Dadakan
107 Bab 107 - Kecurigaan Mama Dita
108 Bab 108 - Di Gigit Drakula
109 Bab 109 - Morning Sickness
110 Bab 110 - Phobia Jarum Suntik
111 Bab 111 - Baby Twins
112 Bab 112 - Pernikahan Hanna dan Andre
113 Bab 113 - Gadis Menyebalkan
114 Bab 114 - Gagal Unboxing
115 Bab 115 - First Night #2
116 Bab 116 - Dokter?
117 Bab 117 - Hanna Hamil
118 Bab 118 - Nathan dan Nala
119 Bab 119 - Rutinitas Baru
120 Bab 120 - Ending
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1 - Prolog
2
Bab 2 - Pesona Sang Sekretaris
3
Bab 3 - Uang Tips
4
Bab 4 - Pulang Bersama
5
Bab 5 - Kemarahan Jeffran
6
Bab 6 - Kehilangan Kendali
7
Bab 7 - Mulai Ragu
8
Bab 8 - Klien
9
Bab 9 - Obsesi Samuel
10
Bab 10 - Makan Siang Bersama
11
Bab 11 - Penyakit Mama Kirana
12
Bab 12 - Kebersamaan Kirana dan Jeffran
13
Bab 13 - Sakit Tapi Tak Berdarah
14
Bab 14 - Semakin Memburuk
15
Bab 15 - Pemuas?
16
Bab 16 - Detik-detik
17
Bab 17 - Pemanasan
18
Bab 18 - Unboxing
19
Bab 19 - Not One Night Stand
20
Bab 20 - Harga Yang Pantas
21
Bab 21 - Kadal Berbisa
22
Bab 22 - Singkat Namun Penuh Kenangan
23
Bab 23 - Koma
24
Bab 24 - Perasaan Seorang Istri
25
Bab 25 - Perhatian Jeff
26
Bab 26 - Mengandung Anakku?
27
Bab 27 - Tragedi Kamar Mandi
28
Bab 28 - Kemarahan Jeffran
29
Bab 29 - Bukan Tipe Ku!
30
Bab 30 - Mengganti Keringat Dengan Keringat
31
Bab 31 - Calon Istri Idaman
32
Bab 32 - Buaya Lepas Kandang
33
Bab 33 - Jepit Rambut Untuk Kirana
34
Bab 34 - Macam-macam Sikap Jeffran
35
Bab 35 - Queen Kritis
36
Bab 36 - Sam Action
37
Bab 37 - Aku Cemburu Kiran!
38
Bab 38 - Pria Menyebalkan!
39
Bab 39 - Sosis dan Dua Telur
40
Bab 40 - Mengintip Kirana
41
Bab 41 - Butik
42
Bab 42 - Sayang?
43
Bab 43 -
44
Bab 44 - Kesabaran Jeff
45
Bab 45 - Hanna Curiga
46
Bab 46 - Kecantikan Kirana
47
Bab 47 - Ada Apa Dengan Kirana?
48
Bab 48 - Keguguran?
49
Bab 49 - Penyesalan Jeff
50
Bab 50 - Kepulangan Jeff
51
Bab 51 - Kepergian Ibu Nita
52
Bab 52 - Memulai Semua Dari Awal
53
Bab 53 - Meratukan Kirana
54
Bab 54 - Panggil Aku Sayang!
55
Bab 55 - Pindahan Ke Apartemen
56
Bab 56 - Lingkungan Baru
57
Bab 57 - Ketahuan?
58
Bab 58 - Queen dan Kirana
59
Bab 59 - Permintaan Queen
60
Bab 60 - Restu Untuk Kirana
61
Bab 61 - Gaun Pengantin
62
Bab 62 - Cake Untuk Queen
63
Bab 63 - Hanna dan Dokter Andre
64
Bab 64 - Belanja Bulanan
65
Bab 65 - Sebuah Firasat
66
Bab 66 - Kue Buatan Kirana
67
Bab 67 - Pernikahan Jeff dan Kirana
68
Bab 68 - Wanita Yang Tepat
69
Bab 69 - Pelajaran Dari Queen
70
Bab 70 - Buka Puasa
71
Bab 71 - Buka Puasa #2
72
Bab 72 - Tanda Merah
73
Bab 73 - Kirana Sakit
74
Bab 74 - Cincin Kawin
75
Bab 75 - Ganteng Tapi Mesuum
76
Bab 76 - Susu Original
77
Bab 77 - Penyakit Queen Kambuh
78
Bab 78 - Penyesalan Jeff
79
Bab 79 - Permintaan Maaf Jeff
80
Bab 80 - Akhir Sebuah Perjalanan
81
Bab 81 - Pertemuan Hanna dan Kirana
82
Bab 82 - Keadaan Jeff
83
Bab 83 - Selalu Ada Kesempatan
84
Bab 84 - Terciduk Calon Mertua
85
Bab 85 - Terciduk Lagi
86
Bab 86 - Pesan Keramat
87
Bab 87 - Kepanikan Sepasang Suami Istri
88
Bab 88 - Kelakuan Jeffran
89
Bab 89 - Suara Mistis Dari Dalam Guci?
90
Bab 90 - Miss Jombi
91
Bab 91 - Yes I Will
92
Bab 92 - Kok Basah? Kamu Ngompol?
93
Bab 93 - Rencana Bulan Madu
94
Bab 94 - Tempat mu Berbagi
95
Bab 95 - Cantik Luar Dalam
96
Bab 96 - Rencana Jahat Samuel
97
Bab 97 - Kirana Hamil
98
Bab 98 - Jeffran Mengidam
99
Bab 99 - After 40 Days
100
Bab 100 - Menggemaskan Plus Menyebalkan
101
Bab 101 - Senjata Makan Tuan
102
Bab 102 - Akibat Obat Perangs*ng
103
Bab 103 - Pernikahan Ulang Kirana &Jeffran
104
Bab 104 - First Night
105
Bab 105 - I Want You!
106
Bab 106 - Kebun Stroberi Dadakan
107
Bab 107 - Kecurigaan Mama Dita
108
Bab 108 - Di Gigit Drakula
109
Bab 109 - Morning Sickness
110
Bab 110 - Phobia Jarum Suntik
111
Bab 111 - Baby Twins
112
Bab 112 - Pernikahan Hanna dan Andre
113
Bab 113 - Gadis Menyebalkan
114
Bab 114 - Gagal Unboxing
115
Bab 115 - First Night #2
116
Bab 116 - Dokter?
117
Bab 117 - Hanna Hamil
118
Bab 118 - Nathan dan Nala
119
Bab 119 - Rutinitas Baru
120
Bab 120 - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!