Keesokan harinya, Jeff pergi ke kantor seperti biasanya, dengan mengendarai mobil sedan hitam kesayangan nya.
Lagi-lagi, dia melihat Kirana berjalan pelan menuju kantor. Jeff menatap perempuan bertubuh ideal itu dari atas sampai ke bawah, hingga kehilangan fokus dan hampir menabrak trotoar. Beruntung nya, dia segera menyadarkan dirinya sendiri dan langsung menginjak pedal rem.
"Astaga, ada apa dengan aku ini? Sial, hanya menatap perempuan itu bisa membuat aku hilang fokus." Gerutu nya sambil memukul kemudi stir yang tak bersalah.
Setelah selesai dengan kekesalan nya, Jeff kembali mengemudikan kendaraan nya dan memarkir nya di tempat parkir khusus petinggi perusahaan.
Dia keluar dari mobil itu sambil mengancingkan jas nya, dia mengambil tas kerja dan berjalan dengan wajah datar seperti biasanya. Tatapan lurus ke depan dengan langkah lebar nya.
"Selamat pagi tuan.."
"Hmmm.." Seperti biasa, Jeff menjawab sapaan para karyawan hanya dengan deheman.
"Pagi, tuan Jeff." Sapa Kirana di depan ruangan CEO. Pria itu hanya menatap sekilas, lalu kembali berjalan tanpa menjawab, bahkan dengan deheman sekalipun.
Kirana tak peduli, dia ikut masuk ke dalam ruangan itu untuk menyampaikan agenda nya hari ini.
"Maaf tuan, hari ini anda ada meeting dengan petinggi perusahaan, lalu meeting bersama klien penting dari Amerika."
"Hanya dua itu saja?" Tanya Jeff datar.
"Iya tuan, sisa nya hanya memeriksa laporan dari divisi."
"Hmm, meeting di luar kantor?"
"Iya, di cafe anggrek dengan klien dari Amerika, tuan." Jawab Kirana.
"Baiklah, kau bisa pergi."
"Baik tuan, kalau begitu saya permisi dulu."
Lagi-lagi, mata Jeff tak bisa berhenti menatap tubuh Kirana dari belakang.
"Astaga, mata ku." Jeff langsung menutup mata nya dengan kedua tangan.
Jeff menggelengkan kepala nya, lalu membuka laptop nya dan mulai bekerja. Pria itu tenggelam dalam lautan pekerjaan yang seakan tiada habisnya, hingga dia lupa waktu.
"Permisi tuan.."
"Hmmm, kenapa kau kemari lagi?" Tanya Jeff datar.
"Maaf tuan, anda sudah di tunggu di ruangan meeting."
"Ohh, baiklah." Jeff mematikan laptop nya dan berdiri dari duduknya, dia berjalan lebih dulu di ikuti Kirana di belakang nya.
'Meeting dan meeting, seperti nya aku bosan mendengar kata itu.' Batin Jeff. Pikiran nya terlalu mumet sekarang.
Jeff dan Kirana tiba di ruangan meeting, disana sudah berderet rapi kursi-kursi yang sudah di isi oleh para petinggi perusahaan. Mereka menatap sang CEO yang terlihat kuyu hari ini, tak seperti biasanya.
"Selamat pagi, tuan."
"Ya, pagi." Jawab Jeff sambil duduk di singgasana nya, sedangkan Kirana memilih berdiri di belakang kursi Jeff.
"Kita mulai saja meeting nya." Tegas Jeff, masing-masing dari divisi pun menyuarakan aspirasi mereka masing-masing, saran dan kritikan. Sebagai bocoran, perusahaan milik Jeffran bergerak di bidang makanan instan, yang kini merambah ke dunia elektronik juga.
Hampir satu jam meeting berlangsung, Kirana merasa pegal tapi dia malu kalau harus ikut duduk di kursi kosong yang berada di samping Jeff.
'Tahan, Kiran. Kamu pasti bisa, sebentar lagi pasti selesai." batin Kirana, entah kenapa kepala nya tiba-tiba pusing sekali.
Mama nya sudah melarang nya untuk bekerja hari ini, tapi dia tetap berangkat ngantor karena ingat dengan meeting ini. Tapi ternyata rasa sakit di kepala nya semakin terasa saat ini.
Brukk..
Kirana tumbang, membuat Jeff menoleh. Kedua mata nya membulat saat melihat sekretaris nya terbaring lemas di lantai.
Jeff bangkit dari kursi nya, dia menepuk-nepuk pipi Kirana dengan perlahan.
"Kirana, bangun." Ucap Jeff, membuat yang lain juga ikut panik.
"Meeting di tunda."
Jeff menggendong Kirana keluar dari ruangan meeting itu dan membawa nya ke ruangan nya.
Jeff menidurkan perempuan itu di sofa, lalu mengoleskan minyak kayu putih di dekat hidung nya. Jeff juga menyipratkan air ke wajah Kirana, namun dia tak kunjung bangun juga.
"Dia pingsan atau mati?" Gumam Jeff.
Tapi, beberapa menit kemudian Kirana membuka kedua mata nya dengan perlahan. Mata nya mengerjap-ngerjap, dan setelah melihat jelas, Kirana melotot saat wajah tampan Jeff berada sangat dekat dengan wajah nya.
"Aaargghh, tuan.."
"Heh, gak usah teriak-teriak!" Ucap Jeff ketus, padahal dia juga panik sendiri. Lagian kenapa juga dia mendekatkan wajah nya ke wajah Kirana?
"Maaf tuan, saya terkejut."
"Hmmm, kau kenapa? Harusnya kalau kau sakit, harusnya tak usah bekerja. Merepotkan saja!" Ketus Jeff, membuat Kirana menunduk.
"Maafkan saya tuan."
"Kau sudah minum obat?" Kirana menggeleng, karena dia memang belum meminum obat apapun.
"Minum dulu." Jeff mengulurkan paracetamol ke arah Kirana, dengan segelas air putih.
"Terimakasih tuan."
"Hmmm.." Jeff hanya berdehem, lalu mengambil sendok dari tangan Jeff dan meletakan obat itu di sana.
Karena Kirana tak bisa menelan obat secara butiran, jadi gadis itu mencairkan nya lebih dulu.
"Kau tak bisa menelan obat?"
"Iya, tuan." Jawab Kirana pelan.
Setelah sepenuhnya mencair, Kirana meminum nya, mata nya terpejam menahan rasa pahit di tenggorokan. Jeff tersenyum kecil, ekspresi wajah Kirana terlihat menggemaskan di mata nya.
"Pahit?" Kirana mengangguk, dia meminum air dari gelas hingga tandas.
'Gak ada anggun-anggun nya jadi perempuan.'
Jeff duduk di samping Kirana, dia meletakan punggung tangan di kening Kirana.
"Panas, kau demam, Kiran. Beristirahat saja disini."
"T-api pekerjaan saya masih banyak, tuan."
Cup..
Jeff mengecup singkat bibir Kirana, membuat nya membeku seketika.
"T-tuan.."
"Kenapa? Tak suka?" Tanya Jeff, tangan nya bergerak merangkul pundak Kirana.
"Tuan, jangan begini."
"Kemarilah, Kiran."
"T-tidak, saya akan beristirahat di ruangan saya, tuan." Kirana berhasil melepaskan tangan Jeff dari pundaknya, dia berdiri dan berjalan pelan keluar dari ruangan Jeff. Tapi, tanpa di sangka Jeff memeluk nya dari belakang.
"Tuan, jangan begini. Lepaskan saya!"
"Sebentar saja, Kiran."
"Tuan.."
Jeff membalik tubuh Kirana, hingga keduanya kini berhadapan, Jeff mendorong tubuh sekretaris nya ke pintu yang sudah dia kunci dengan remot.
Pria itu menatap Kirana penuh damba, sedetik kemudian dia kembali mencium bibir mungil perempuan itu. Kirana mencoba memberontak sekuat tenaga, namun tenaga pria itu sangat kuat hingga dia tak bisa melakukan apapun.
"Balas ciuman ku, Kiran!"
"Tuan, ini tak pantas di lakukan seorang pria beristri."
"Memang nya kenapa hmm?" Tanya Jeff, tatapan mata nya menyiratkan kalau dia tengah di landa nafssu.
"J-angan tuan.."
"Aku hanya mencium mu, tak lebih."
Setelah nya, bibir Jeffran kembali mendarat di bibir Kirana. Kali ini, dia memilih diam, tak meronta seperti tadi. Dia membiarkan bos nya mencium nya dengan liar, bukankah ini yang selalu terbayang di otaknya? Tapi, saat terwujud, kenapa dia malah menolak?
Jeff menekan tengkuk Kirana, untuk memperdalam ciuman nya. Jeff cukup kesal karena Kirana sama sekali tak membalas ciuman nya, akhirnya di menggigit bibir bawah Kirana, hingga membuat nya meringis, kesempatan yang bagus bagi Jeffran untuk memasukkan lidahnya.
Lidah Jeff mengabsen setiap inchi mulut Kirana, membuat perempuan itu akhirnya terbawa suasana dan mulai membalas ciuman Jeff, meski sedikit kaku karena ini adalah ciuman pertama nya.
Kirana meremaas jas pria itu dengan erat, menahan sesuatu yang bergejolak dalam tubuhnya.
Cukup lama ciuman itu terjadi, Jeff melepaskan tautan bibir nya, mengusap bibir Kirana yang sedikit bertambah volume nya.
Pria itu menatap Kirana dengan tatapan sayu, begitu juga dengan perempuan itu. Nafas nya tersengal setelah ciuman mereka terlepas, dada nya naik turun mengambil oksigen sebanyak-banyaknya.
Jeff memalingkan wajahnya, dia mengumpat dalam hati nya. Kenapa bisa di kehilangan kendali atas dirinya sendiri? Astaga.
"S-aya permisi tuan." Kirana kesulitan membuka pintu, Jeff menekan remote di meja nya dan pintu itu pun terbuka. Kirana langsung keluar dengan jantung yang berdetak lebih kencang dari biasanya.
"Shiit, kenapa aku bisa kehilangan kendali dan mencium Kirana sebegitu liar nya? Astaga!"
......
🌷🌷🌷🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Dwi Setyaningrum
berarti km msh normal Jeff..secara km juga lama ga ehm ehm sm istri sejak istrimu sakit bener ga Jeff🤭😁
2024-05-08
2
Amel Lia
gayung tersambut sempurna hhhh
2023-06-24
1
Siti Maryam
gasken lah..bikin seru bcanya
2023-05-14
1