Alicia yang belum pulih betul pasca operasi caesar, langsung ditangani oleh dokter Arshlan dan rekannya. Karena seharusnya Alicia beristirahat total selama satu minggu, untuk memulihkan kondisinya setelah menerima bius.
"Dokter, bagaimana keadaan Kakak saya?" tanya Ralia ketika melihat Arshlan keluar dari ruangan Alicia.
Pria itu tersenyum tipis, memberi isyarat agar Ralia tidak perlu khawatir. "Sudah saya tangani, dia hanya perlu beristirahat di rumah sakit selama beberapa hari."
"Bolehkah saya menjenguknya?"
"Tentu saja, tapi saya sarankan Nona Kecil makan malam terlebih dahulu, saya sudah menyuruh perawat untuk menyiapkan semuanya," ujar Arshlan perhatian. Karena dia merasa kasihan, melihat wajah Ralia yang tampak pucat.
Gadis lusuh itu pun mengangguk dengan senyum mengembang. "Terima kasih, Dokter. Anda benar-benar seperti malaikat penyelamat."
Melihat senyum yang tersemat di bibir Ralia, membuat Arshlan pun ikut tersenyum pula. Teringat dengan adik perempuannya, yang kerap bersikap manja.
Sementara di sisi lain, Lee sedang merasa pusing, karena sedari tadi kedua anak kembarnya terus menangis dan menolak untuk tidur.
Dia sudah berusaha menggendongnya secara bergantian. Namun, baik Baby Gio maupun Baby Dasha tetap tak mau diam. Bahkan dua pengasuh yang ia sewa terasa tak berguna.
"Sayang, ayo minum susunya dan lekaslah tidur. Ini sudah malam, kalian pasti lelah 'kan?" oceh Lee sambil mengusap kening putra-putrinya yang terlihat berkeringat.
Dia melakukan apapun yang ia bisa. Agar keduanya mau menurut. Akan tetapi suara tangis itu terus berdengung di telinga Lee, hingga membuat pria tampan itu sedikit frutasi.
"Daddy harus bagaimana supaya kalian mau diam, hem? Ayolah, Daddy kasihan melihat kalian yang terus-menerus menangis."
"Tuan, mungkin mereka ingin bersama Nyonya," ucap salah satu pengasuh, memberanikan diri untuk menyuarakan pendapatnya. Dan yang dimaksud nyonya adalah ibu dari Baby Gio dan Baby Dasha, bukan Sofia.
Mendengar itu, Lee langsung menoleh dan mengangkat kepala. "Apa maksudmu?" Tanyanya dengan nada tak suka.
Glek!
"Maaf, Tuan, bukannya saya mau ikut campur. Tapi biasanya ikatan batin antara ibu dan anak itu sangat kuat, mungkin Baby Gio dan Baby Dasha ingin bertemu dengan ibu mereka yang sebenarnya," jelas wanita itu terbata-bata, karena dia benar-benar takut jika Lee akan marah.
Lee langsung terdiam, mencerna semua ucapan yang baru saja dilontarkan oleh pengasuh kedua anaknya. Sementara otak pria itu kembali teringat dengan wanita yang sudah berhasil melahirkan generasi penerusnya.
"Alicia."
***
Lima tahun telah berlalu. Semua pahit manisnya kehidupan telah ditelan baik-baik oleh Alicia dan adiknya—Ralia.
Kehidupan Alicia mulai normal. Malam itu, dokter Arshlan benar-benar membantu Alicia, hingga kini mereka berteman dengan baik.
Namun, Alicia telah mengubah wajah dan identitasnya menjadi Renata—seorang gadis yang mengalami gagal jantung, dan akhirnya meninggal di rumah sakit. Dia membeli identitas Renata dengan uang yang tidak sedikit, itupun atas bantuan Arshlan.
Kalau tidak, orang tua Renata tidak akan mungkin mau menjual identitas anaknya pada sembarang orang. Termasuk Alicia.
Dan dia melakukan itu semua demi bisa memuluskan rencana untuk mengambil kembali anak-anaknya. Ya, dia akan membuat Lee menyesali semua perbuatannya.
"Bagaimana dengan rencanamu selanjutnya, Alice?" tanya Arshlan, kini mereka ada di ruangan pria itu, karena Alicia sedang berkunjung.
"Aku masih mencari celah untuk masuk kembali ke kehidupannya, Arsh. Minggu depan sepertinya aku sudah harus kembali ke ibu kota, karena aku sudah mendaftar kuliah di sana," jawab wanita cantik itu.
Dalam kurun waktu lima tahun, Alicia telah menghabiskan waktu untuk belajar, hingga dia meraih sarjana S1, dia masuk dunia pendidikan agar kelak dia tidak diremehkan.
Dia juga mencari tahu tentang tumbuh kembang putra-putrinya di internet. Namun, sampai sekarang dia belum bisa melihat foto kedua bocah itu.
"Kamu melanjutkan pendidikanmu?"
"Yah tentu saja. Ini semua demi anak-anakku, aku tidak ingin mereka malu memiliki ibu yang bodoh. Saking bodohnya, mereka harus berpisah denganku selama ini."
Arshlan begitu paham dengan perasaan Alicia. Karena dialah yang berdiri di sisi wanita itu, di saat-saat paling terpuruk dalam hidup Alicia. Dia tidak bisa melihat wajah Alicia yang sendu, apalagi menangis karena teringat dengan kedua anaknya.
"Tapi aku percaya bahwa kamu adalah ibu yang hebat, buktinya kamu bisa bangkit setelah kejadian itu. Anak-anakmu pasti bangga memiliki ibu seperti kamu," ujar Arshlan sambil menepuk punggung tangan Alicia. Hingga wanita itu menoleh, dan mereka saling bertatapan.
"Terima kasih, Arsh, kamu sudah membantuku sejauh ini," balas Alicia dengan tatapan teduhnya.
Membuat Arshlan tidak bisa untuk tidak tersenyum.
"No problem, semoga kamu cepat bertemu dengan anak-anakmu. Aku pasti ikut bahagia."
Sementara kedua anak yang sedang dibicarakan oleh Arshlan dan Alicia, sudah tumbuh menjadi bocah-bocah manis dalam asuhan Sofia. Dan menganggap bahwa wanita itu adalah ibu mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
komalia komalia
mana grenma zoya sama grenpa ken nya
2024-11-16
0
Anisatul Azizah
sekedar buktikan g mandul aja nikah diam2, memisahkan anak dr ibunya setelah lahir, eeeh ujungnya jg diasuh istri pertama.. hadeeeh
2024-10-23
0
Cipika Cipiki
lima tahun , kirain Lee udah jadi duda, eh ternyata masih dengan Sofia
2024-06-14
0