Lee sudah menyiapkan dua pengasuh untuk anak kembarnya. Dan setelah menghabiskan satu hari di rumah sakit, dia membawa bayi yang diberi nama Giorgio Marciano Tan dan Dasha Elapidae Tan itu ke rumahnya.
Dia sudah merasa tak sabar, ingin melihat reaksi Sofia saat dia membawa dua buah hatinya. Bukti bahwa dia bukanlah pria mandul, seperti yang ditujukan oleh wanita itu.
"Aku pastikan kamu akan menyesali semuanya, Sofia," gumam Lee seraya melirik bayi yang tenang dalam gendongannya.
Dan gumaman itu masih terdengar jelas di telinga Zack. Dia mulai menyusun teka-teki yang selama ini Lee berikan, dan menyimpulkan bahwa rumah tangga kakak sepupunya sedang terancam.
Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Karena setiap hendak bicara, Lee selalu menghentikannya. Dia sadar Lee adalah orang yang keras kepala. Dan kini wanita bukan lagi prioritasnya.
Aku akan mencoba untuk tidak ikut campur!
Setelah menghabiskan waktu kurang lebih satu jam, akhirnya Lee sampai di rumah. Dia keluar dari mobil sambil menggendong bayi perempuannya. Dia melangkah dengan penuh keangkuhan mencari sosok sang istri yang selama ini ia abaikan.
Sementara itu, Sofia yang mendengar suara deru mobil, langsung turun ke bawah. Memastikan bahwa Lee benar-benar pulang ke rumah.
Namun, di ujung tangga senyum di bibir Sofia tiba-tiba sirna, dia terpaku saat melihat Lee membawa dua orang bayi beserta pengasuhnya.
Deg.
Pikiran wanita itu langsung melalang buana. Laju kakinya terhenti dengan dada yang bergemuruh hebat. Dia melirik ke arah Lee yang tersenyum puas, seolah tengah mengejek keterkejutannya.
Namun, sumpah demi apapun, dia tidak ingin percaya ini semua. Lee tidak mungkin memiliki anak dari wanita lain!
"Lihatlah, Sofia. Aku berhasil membuktikan bahwa ucapanmu hanya omong kosong," ucap Lee dengan penuh ketegasan. Mengingatkan Sofia tentang hinaan yang pernah wanita itu lontarkan.
Sofia berusaha untuk terlihat baik-baik saja, dia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Lalu mencoba untuk tersenyum. "Jangan pikir aku bodoh, Lee. Aku yakin ini semua rekayasa!"
Mendengar itu, Lee tiba-tiba terkekeh, seolah Sofia baru saja melontarkan kalimat yang sangat lucu. "Mendekatlah lihat baik-baik kedua bayi ini. Mereka sangat mirip denganku."
Jantung Sofia serasa diremass, meskipun dia menjunjung tinggi harga dirinya. Namun, melepaskan Lee bukanlah sesuatu yang mudah. Dia mencintai pria itu.
"Omong kosong! Kamu memiliki harta dan jabatan tinggi, tidak menutup kemungkinan kamu melakukan manipulasi!"
"Jadi kamu masih bersikukuh tidak ingin mengakui kalau aku ini tidak mandul?" tanya Lee dengan penuh penekanan. Rasa kesal mulai memenuhi dadanya, karena semua sanggahan Sofia menunjukkan bahwa wanita itu tidak percaya dengan keperkasaannya.
Sofia menelan ludahnya kasar. Dia tidak bermaksud seperti itu, tetapi sungguh rasanya sangat sakit ketika dia tahu Lee memiliki wanita lain, bahkan anak!
Lee menyerahkan putrinya pada pengasuh, lalu meminta hasil test DNA mereka bertiga pada Zack.
Dia melangkah pelan ke arah Sofia, dan tanpa segan melemparkan amplop putih itu. "Baca dengan teliti! Ini bukti bahwa DNA kami bertiga itu sama."
Sofia mengepalkan tangannya dengan sangat kuat. Merutuk wanita yang berani mengambil posisinya. Andai Lee tidak melindungi wanita itu, pasti dia sudah bisa membunuhnya.
"KENAPA KAMU MELAKUKAN INI SEMUA?!" teriak Sofia tepat di depan wajah Lee. Menguapkan semua kekesalan selama beberapa bulan ini. Namun, yang Lee lakukan hanya tersenyum sinis.
"Harusnya kamu bertanya pada dirimu sendiri! Kenapa aku bersikap seperti ini! Bagiku wanita sudah tidak ada apa-apanya! Kalian semua sama. Dan akan aku pastikan aku bisa mendapatkan kalian, tanpa harus menurunkan harga diriku!" jelas Lee, hatinya seolah beku.
Karena sebelum memutuskan menikah dengan Sofia. Dia pernah memiliki hubungan dengan wanita lain, tetapi ternyata status yang ia sembunyikan menjadi boomerang baginya.
Awalnya Lee dikenal sebagai karyawan biasa. Wanita itu datang dengan sifat lugunya, dan membuat Lee perlahan-lahan terlena. Namun, setelah setengah tahun mereka bersama, ternyata wanita itu adalah bayaran yang dikirim musuhnya untuk menjadi mata-mata.
Perasaan Lee hancur berkeping-keping, dan akhirnya dia bertemu dengan Sofia. Wanita cantik yang kerap meminjamkan buku PR semasa mereka bersekolah. Karena sudah merasa dekat, satu tahun kemudian mereka memutuskan untuk menikah.
Namun, lagi-lagi dia dikecewakan oleh Sofia. Hingga kini terciptalah dinding ego yang begitu tebal di hati pria tampan itu.
"Dan ingatlah! Dua tahun aku bertahan dengan sikap angkuhmu, dan baru kemarin kamu melihat kemarahanku yang sebenar-benarnya. Aku tanya, kurang sabar apa diriku?" tanya Lee. Tanpa menunggu jawaban Sofia dia langsung melenggang begitu saja, meminta pengasuh untuk membawa Baby Gio dan Baby Dasha ke kamarnya.
***
Sementara di sisi lain, Alicia masih tergugu di tempatnya. Kenapa dia tidak sadar, bahwa Lee telah membelinya hanya untuk melahirkan keturunan? Bukan untuk menjadi istri yang sebenar-benarnya.
Dia telah menyalahartikan semua sikap baik Lee kepadanya. Hingga dia terlena. Dia lupa apa arti kata patuh yang pria itu ucapkan. Semuanya berbeda dengan apa yang ada di pikirannya.
"Kamu benar-benar bodoh, Alicia!" rutuk Alicia, bahkan rasa sakit di dada dan di perutnya tidak dia hiraukan. Sebab yang dia pikirkan hanyalah dua anak kembarnya.
Ralia yang melihat itu merasa kasihan. Lalu dia mengambil beberapa barang yang dititipkan orang-orang yang mengantarkan sang kakak. Siapa tahu, ada petunjuk di sana.
"Kak," panggil Ralia setelah kembali dan masih melihat sang kakak yang menangis di lantai.
Alicia mengangkat kepalanya. Dengan air mata yang tak berhenti mengalir.
"Ini barang-barang yang dititipkan orang-orang itu kepadaku. Siapa tahu di sana ada petunjuk atau sesuatu yang bisa dipakai untuk menghubungi anak yang kakak maksud."
Dengan tangan gemetar Alicia mengambil amplop coklat yang ada di tangan adiknya. Lalu membukanya dengan pelan-pelan. Hingga dia melihat banyak sekali uang, tetapi hal itu justru membuat hatinya makin sakit.
Karena itu artinya perjuangannya sebagai seorang ibu, hanya dibayar sebatas uang.
"Kamu benar-benar jahat, aku membencimu! Sangat, sangat membencimu!"
Lalu fokus Alicia tiba-tiba teralihkan, pada secarik foto yang tertinggal. Foto yang menampilkan kedua bayi kembarnya. "Anak ibu."
***
Setelah merasa cukup tenang, Alicia segera mengemas barang-barangnya. Tak lupa dia juga memerass ASI-nya secara manual, karena dia belum sempat membeli pumping.
Dia bertekad untuk meninggalkan kota ini bersama Ralia, karena dia juga tidak mau kembali tinggal dengan Rendra. Yang ada dia dan sang adik akan terus-menerus menjadi bahan ketamakan ayah mereka.
"Kamu yakin ini kodenya?" tanya Alicia pada sang adik, ketika mereka berada di depan brankas Rendra.
Ralia pun mengangguk. Karena dia sempat mengintip ketika Rendra mengambil uang di dalam benda itu.
Dan ternyata benar, ketika benda kotak itu terbuka, kedua kakak beradik itu langsung disuguhi uang yang begitu banyak. Tanpa pikir panjang, Alicia dan Ralia langsung menguras habis harta Rendra, untuk persediaan mereka tinggal di luar kota.
Aku pasti bisa melewati ini semua!
Kali ini Alicia tidak boleh lemah, dia harus bisa merebut kembali anak-anaknya dari Lee. Tak peduli dengan ketentuan di antara mereka.
Dengan mengendarai bus, Alicia dan Ralia pergi meninggalkan ibu kota. Namun, mereka tidak memiliki arah dan tujuan, di mana bus itu berhenti, maka di situ mereka tinggal.
Hingga saat hari sudah malam. Mereka tiba di kota S. Mereka berjalan lontang-lantung mencari penginapan terdekat. Namun, tubuh Alicia yang belum pulih betul pasca operasi, membuat dia pingsan di pinggir jalan.
"Kak Alice!" teriak Ralia dengan cemas. Sementara orang-orang yang berlalu lalang tampak tidak peduli dengan teriakan gadis remaja itu.
"Tolong, siapapun tolong kami!" ucap Ralia dengan memohon. Hingga tiba-tiba, sebuah mobil sedan berwarna merah, berhenti tepat di sisi Ralia.
Seorang pria yang merupakan dokter umum keluar dari sana. Dia baru saja pulang tugas. Dan melihat Ralia yang berteriak kencang. "Ada apa, Nona Kecil?"
"Tuan, Kakakku pingsan, aku mohon bantu kami berdua. Aku pasti bayar!" ujar Ralia sambil menangis. Karena sedari tadi semua orang tak ada yang mau menolongnya, mungkin mereka mengira dia dan Alicia adalah gembel, makanya mereka tidak dipedulikan.
Tanpa berpikir panjang, pria bernama Arshlan itu langsung mengangkat tubuh Alicia dan membawa masuk ke dalam mobilnya.
"Tenanglah, aku adalah dokter. Aku akan memeriksa Kakakmu," ucap Arshlan, dan Ralia merasa memiliki seorang malaikat penyelamat.
***
Jangan lupa like, komennya Oey🙃🙃🙃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Pia Palinrungi
lee tg penyesalanmu kamu memisahkan anak dn ibunya kamu harus kiat alisia
2023-12-22
1
bunda syifa
tak apalah tu uang d ambil toh itu uang hasil ngejual Alicia
2023-12-14
0
siti yanti
koq saya merasa menunggu penyesalan Lee ya
Semangat Alicia di dukung lewat do'a onlen dari para readers
2023-12-10
0