Alicia benar-benar merasa seperti wanita rendahan. Sebab dua milyar yang ada di tangan Rendra, harus ditukar dengan harga dirinya. Setiap hari dia menangis, membiarkan tubuhnya dicumbu dengan cuma-cuma dan setia menerima hentakan.
Ya, meskipun gerakan tubuh Lee terasa sangat lembut. Namun, nyatanya dia tidak menikmati itu semua, dia malah merasa seperti disayat-sayat. Hingga menyisakan lara yang begitu luar biasa.
"Jangan stress, karena itu semua akan menghambat proses kehamilanmu," ucap Lee tiap kali mereka selesai bercinta. Pria itu mengecup bibir Alicia mesra, lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh polos wanita itu.
Akhir-akhir ini Lee berubah sangat perhatian, membuat perasaan Alicia sedikit menghangat. Bahkan tiap kali mereka menyatu, pria itu kerap memanggil namanya.
Namun, semua itu Lee lakukan semata-mata untuk membuat Alicia merasa bahagia. Sebab kata dokter, memancing calon ibu dengan hal-hal yang menyenangkan, akan membuat potensi pembuahan lebih cepat.
Hingga waktu berlalu begitu saja, Lee yang masih berada di kantornya, mendengar kabar bahwa Alicia sedang muntah-muntah. Tepat pada saat itu juga, Lee langsung tersenyum sumringah. Begitu yakin bahwa Alicia telah mengandung buah hatinya.
"Zack, antar aku ke apartemen! Sepertinya istriku hamil," ucap Lee berbinar, kemudian dia keluar ruangan lebih dulu. Dengan sercecah harapan yang menggunung di dadanya.
Persetan dengan perasaan Sofia, sebab wanita itu pun tidak lagi mengerti perasaannya.
Sementara di apartemen, Alicia merasa mual yang begitu luar biasa. Hingga membuat dia bolak-balik ke kamar mandi, dan menghabiskan setengah tenaganya.
"Huwek!" Alicia berusaha untuk memuntahkan seluruh makanan yang sudah masuk ke dalam perutnya. Dia merasa aneh, karena tak dapat mencium aroma sambal yang terasa sangat menyengat.
Di belakangnya, sang pelayan dengan setia mengusap-usap punggung Alicia. "Nyonya, sebentar lagi dokter kandungan akan ke sini."
Mendengar itu, Alicia terlihat sedikit tercengang. Jangan-jangan apa yang dia alami ada kaitannya dengan kehamilan. Dia bukan wanita bodoh, yang tidak mengerti akan gejala-gejala itu. Apalagi sekarang bukanlah jadwal pemeriksaan rutin tiap minggu.
"Apakah ada kemungkinan aku hamil, Bi?" tanya Alicia pada pelayan, bola matanya yang jernih nampak berbinar. Sebab meskipun hubungan dia dan Lee tidak begitu jelas, dia akan teramat senang jika ada janin yang tumbuh di rahimnya. Sumpah demi apapun, dia tidak akan menyia-nyiakannya.
"Sepertinya iya, Nyonya. Selama di sini anda 'kan belum pernah datang bulan," jawab pelayan itu apa adanya. Membuat Alicia tiba-tiba tersenyum kecil, sangat cantik.
Tak berapa lama kemudian, dokter kandungan yang selama ini mendampingi perkembangan Alicia datang bersamaan dengan Lee dan juga Zack. Dia melakukan prosedur pemeriksaan, dan juga tes urine, untuk membuktikan bahwa Alicia benar-benar hamil.
Dokter itu tersenyum lebar, ketika melihat tes urine yang menunjukkan dua garis merah, lalu diperkuat dengan hasil pemeriksaan yang sama.
"Selamat, anda positif hamil, Nyonya," ucap sang dokter, membuat Alicia merasa begitu haru. Dia meraba perutnya yang masih rata, tak percaya bahwa ada janin kecil tumbuh di sana.
Lee mendekat dan duduk di sisi ranjang, dia mengulurkan tangan untuk sekedar mengusap pipi Alicia. "Jaga dirimu baik-baik, karena sekarang kamu tidak hanya membawa satu nyawa."
Wanita itu hanya bisa terdiam, entah apa yang dia rasakan, ketika melihat Lee dia merasa sangat bahagia, hingga tanpa meminta izin, dia menggenggam tangan pria tampan itu.
"Iya, Tuan."
***
Hari-hari Alicia lalui dengan suka duka. Sebab setiap hari dia harus muntah-muntah, dan juga mengalami efek kehamilan lainnya.
Selama ini dia tidak pernah pergi ke mana-mana. Sebab Lee tidak memberikan izin padanya walau hanya sekedar menjenguk Ralia. Semua keperluan Alicia sudah diatur oleh pelayan, dan dia hanya perlu menjaga kandungannya dengan baik.
"Astaga, Nyonya, ini masih terlalu pagi untuk makan makanan seperti ini," ucap pelayan ketika melihat Alicia sedang duduk di meja makan, dengan satu piring mangga muda.
Dia memang belum pernah hamil, jadi dia tidak tahu bagaimana rasanya ketika tidak ada yang bisa dimakan, kecuali makanan yang dilarang itu.
"Tapi aku sangat menginginkannya, Bi," ujar Alicia dengan wajah memelas. Rasanya sedih sekali ketika dimarahi seperti itu. Padahal pelayan hanya tidak ingin membuat Alicia kenapa-kenapa, sebab dia juga yang akan kena imbasnya.
"Iya tapi Nyonya belum makan. Ini bahaya, nanti ada apa-apa dengan bayinya."
Alicia menggigit bibir, karena jujur saja dia tidak berselera makan jika tidak ada Lee di sampingnya. Dia butuh pria itu, sebagai penanggung jawab bayinya. "Aku tidak nafsuu makan kalau tidak ada Tuan, Bi," Lirih Alicia sambil menundukkan kepala, seolah apa yang telah ia katakan adalah sesuatu yang salah.
Pelayan itu mengangguk paham, lalu dia meninggalkan Alicia untuk menelpon Lee. Berharap sang tuan mau menuruti kemauan istrinya yang sedang hamil.
Sementara Alicia hanya duduk dan termenung, hingga dia tersadar bahwa saat-saat seperti ini adalah saat yang paling menyenangkan untuk pasangan sungguhan. Di mana kita bisa menciptakan momen terbaik dengan si kecil, saat masih ada dalam kandungan.
"Ehemm!"
Entah sudah berapa lama Alicia duduk di depan meja makan. Hingga dia sangat terkejut ketika mendengar sebuah deheman keras seorang pria. Dia menoleh cepat, dan melihat Lee yang berjalan dengan satu paper bag di tangannya.
Wajah Alicia berubah sumringah. "Tuan?"
"Aku membawakanmu sesuatu, jadi kamu harus makan!" ucap Lee sambil menarik kursi di samping Alicia. Sementara wanita itu terus terdiam, dan memerhatikan gerak-gerik pria tampan itu, hingga Lee mengulurkan sendok ke depan mulutnya.
Seperti sihir, Alicia langsung melahapnya. Dan rasanya sungguh sangat enak, berbeda ketika dia makan dari tangannya sendiri.
Disela-sela Alicia mengunyah, Lee menyempatkan untuk mengusap perut wanita hamil itu. Membuat Alicia tertegun dan berubah salah tingkah.
"Habiskan cepat, karena aku harus kembali ke kantor," ucap Lee, karena dia datang hanya demi anaknya yang sedang berkembang. Dia ingin memberikan yang terbaik, meskipun Alicia bukanlah wanita yang dia cinta.
***
Beberapa kali cusss langsung melendung ye, Bang😂😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
komalia komalia
waah lee ortu mu tau kelakuan mu habis lah kau apa kagi sama grenpa mu.
2024-11-16
0
Lusiana_Oct13
Aaaaahhhhhhhhhh babaaaaaaanggggg leeeeeeeee /Drool//Drool//Drool/
2024-11-29
0
Dewi Soraya
kasian alicia cm utk nanam benih
2024-01-09
3