Bab 4. Persalinan

Sofia mulai merasa curiga, karena akhir-akhir ini Lee kerap terlambat atau bahkan tidak pulang ke rumah. Dia takut gara-gara kejadian malam itu, membuat sang suami memiliki wanita lain selain dirinya.

"Aku harus mencoba untuk menyelidikinya, aku tidak boleh diam atau Lee akan semakin leluasa di luar sana," gumam Sofia dengan perasaan yang semakin was-was. Sore itu, dia keluar dari kamar dengan menyambar tas selempangnya.

Dia ingin ke kantor sang suami, dan mengikuti ke mana pun pria itu pergi. Sebab saat dia menelpon, Lee mengatakan bahwa malam ini dia memiliki seorang klien dan terpaksa harus lembur.

"Seorang klien sungguhan, atau klien yang melayanimu di atas ranjang?"

Mobil taksi yang ditumpangi oleh Sofia membelah jalan raya. Membawa wanita itu ke gedung Tan Group. Sesampainya di anak cabang perusahaan yang kini dikelola oleh suaminya, Sofia meminta berhenti tak jauh dari gerbang.

Dia turun untuk bertanya pada security mengenai Lee. "Pak, apakah suami saya sudah pulang? Atau pergi menemui klien?"

"Tidak, Nyonya. Mobil Tuan masih di dalam, hari ini dia hanya keluar sekali, lalu kembali lagi," jawab security tersebut apa adanya. Namun, jawaban itu tak lantas membuat Sofia puas.

Dia melirik ke sana ke mari, memastikan bahwa posisi mereka aman dari lalu lalang orang.

"Pak, saya ingin bertanya hal lain, tapi tolong Bapak jawab dengan jujur. Apa dia sering menginap di kantor?"

"Benar, Tuan sering tidur di ruangannya."

"Dengan Zack?"

"Kalau Tuan Zack pulang, Nyonya. Tuan biasa sendiri."

Sofia terlihat bimbang, karena jikalau Lee mengetahui rencananya. Pria itu pasti akan marah. Karena seharusnya dia sadar, bahwa Lee adalah seorang pria yang keras, sekali tak suka, maka Lee akan bersikap tegas.

"Lalu apa dia pernah membawa seorang wanita lain ke kantor ini?" tanya Sofia, ingin mengulik keseharian suaminya. Sesuatu yang tidak pernah dia lakukan, sebelum masalah rumah tangga mereka datang.

"Maaf, Nyonya. Perlu anda ingat bahwa Tuan adalah seorang pengusaha, jadi ya tentu saja dia sering membawa seorang wanita ke mari, tapi setahu saya, mereka semua adalah klien, ataupun rekan bisnis," jelas sang security dengan begitu jujur.

Sebab Lee memang tidak pernah membawa wanita manapun ke kantornya. Hanya Sofia, wanita satu-satunya yang bisa masuk ke ruangannya tanpa ada alasan yang begitu penting.

Sofia manggut-manggut, lalu pamit untuk menunggu Lee di dalam mobil. Dia ingin tahu sejauh apa Lee akan bermain. Karena dari ke hari dia merasa bahwa sikap Lee semakin terasa dingin.

Tak berapa lama kemudian, mobil mercedes hitam milik Lee keluar dari gerbang. Membuat Sofia langsung bergerak cepat.

Dia mengikuti ke mana pun mobil Lee pergi, tetapi ternyata di depan sana Lee menyadari bahwa ada seseorang yang sedang menguntitnya.

"Di belakang ada mobil Sofia, sepertinya dia ingin tahu sesuatu," ujar Lee dengan santai, seolah semua itu bukanlah apa-apa. Sofia tidak tahu, jika semua gerak-geriknya sudah dipantau oleh Lee, jadi sebelum Sofia memutuskan untuk mengikuti Lee, sudah ada seseorang yang mengikutinya lebih dulu.

"Dia berpikir apa? Ingin tahu siapa wanita yang ada di sisiku?" gumam Lee sambil menarik sudut bibirnya ke atas.

Sementara di depan sana Zack tidak berkomentar apa-apa. Hingga akhirnya mereka sampai di sebuah restoran mewah.

Lee turun bersama Zack dan langsung disambut oleh kliennya. Membuat Sofia menganga, karena ternyata pikirannya benar-benar salah.

"Argh! Kenapa, kenapa sekarang aku selalu dihantui rasa takut? Sementara Lee selalu bersikap santai di luar sana! Apakah dia tidak memikirkan perasaanku sedikitpun?"

Sofia merasa kesal dan lelah. Dia tidak sadar bahwa keputusan Lee berubah itu semua karena dirinya.

"Apakah aku harus punya anak? Agar Lee mau kembali padaku? Tapi bagaimana bisa? Jika Lee sudah tidak pernah lagi menyentuhku, argh … kamu benar-benar membuatku pusing Lee!"

Setiap hari Sofia selalu dihantui rasa gelisah. Karena setiap ia meminta penjelasan. Lee selalu menjawab singkat, atau bahkan memilih diam.

Dan setiap kali Sofia menyelidiki dia selalu gagal. Dia tidak pernah mendapatkan bukti apapun, karena ternyata Lee sudah menutup akses informasi tentang dirinya.

Semua orang suruhan Sofia, sudah dibekukan oleh Lee.

Seperti malam ini, Sofia tampak mondar-mandir di kamar sambil berusaha menghubungi suaminya. Akan tetapi sedari tadi ponsel Lee hanya bergetar, karena pria itu baru saja menghabiskan malam dengan Alicia.

Hampir saja Sofia menyerah, tiba-tiba panggilan terhubung. Membuat dia sedikit mengulas senyum.

"Ada apa?" tanya Lee tanpa basa-basi, dia bangkit dari ranjang dengan bertelanjang dada. Sedangkan Alicia sudah tertidur pulas dengan perutnya yang membuncit.

"Lee, kapan kamu ada waktu untukku? Tadi aku menelpon ke kantor, katanya kamu sudah pulang. Tapi sampai sekarang, kamu tidak muncul juga. Kamu ke mana?" tanya Sofia dengan menahan sesak.

Namun, suara lembut itu tak mampu untuk memecahkan dinding ego yang ada di dalam diri Lee. Dia sudah terlanjur memasang pembatas antara dirinya dengan Sofia.

"Aku pulang ke tempat lain, yang jauh lebih menyenangkan. Dan kamu pasti tahu kenapa aku melakukan ini semua, jadi berhentilah merengek seperti itu, jadilah Sofia yang keras kepala seperti biasa," jawab Lee, membuat Sofia menahan nafas.

Karena dia baru sadar bahwa selama ini dia sudah terlalu banyak mengabaikan perintah suaminya. Bahkan sampai merendahkan harga dirinya. Keangkuhan Sofia mengalahkan cinta yang selama ini Lee berikan dengan suka rela. Dia telah membuat pria itu kecewa.

"Lee, tidak bisakah kita perbaiki semuanya?" tanya Sofia, meminta kesempatan.

"Apa yang perlu diperbaiki? Bagiku, sesuatu yang sudah rusak tidak bisa kembali seperti dulu lagi. Menyerahlah jika kamu ingin menyerah!"

Setelah mengatakan itu, Lee langsung menutup panggilan telepon, karena dia mendengar Alicia yang mengigau. Sementara di ujung sana, Sofia langsung terduduk di lantai sambil menangis.

***

Beberapa bulan telah berlalu, kandungan Alicia sudah terlihat semakin membesar. Bahkan Lee dan dokter sudah menentukan tanggal operasi caesar. Sebab Lee tidak ingin mengambil resiko, dengan kehamilan Alicia yang mengandung bayi kembar.

Tepatnya hari ini Alicia sudah dibawa ke rumah sakit. Dia sudah melakukan beberapa pemeriksaan, sebelum dilakukannya operasi caesar.

Sementara di sampingnya ada Lee yang senantiasa menemani.

Jujur, Alicia benar-benar merasa takut, sedari tadi dia gelisah hingga wajahnya terlihat pias. Lee menyadari itu, sebelum operasi dimulai dia mendekat ke arah Alicia dan mengelap kening wanita itu. "Jangan gugup, percayalah bahwa kamu bisa melakukannya. Aku akan di sini, dan memastikanmu baik-baik saja."

Selama ini Alicia sudah begitu patuh padanya, jadi Lee berusaha untuk memberikan balasan sesuai sikap Alicia. Toh, itu semua juga demi anak-anaknya.

Mendengar itu, entah kenapa Alicia merasa sedikit tenang. Kegundahan yang sedari tadi memenuhi dadanya perlahan hilang.

"Tuan, aku benar-benar takut. Kamu jangan pergi dari sini yah," ucap Alicia dengan binar mata indahnya.

Lee mengangguk, dia menggenggam tangan Alicia dan mengecup kening wanita itu. Membuat Alicia merasa menjadi istri yang sesungguhnya.

Hingga tak berapa lama kemudian, operasi itu pun dimulai. Alicia dibius secara total, sesuai kesepakatan antara Lee dengan sang dokter yang menangani Alicia.

Agar wanita itu tidak perlu tahu bayi-bayi yang dilahirkannya. Jadi, hanya Lee yang menyaksikan dan mendengar tangisan kedua anak mereka yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Lee langsung tersenyum lebar melihat buah hatinya lahir dengan selamat. Bahkan berat badan mereka terbilang ideal, sehingga bisa langsung dibawa pulang.

Dan tepat pada hari itu tugas Alicia selesai. Setelah semuanya beres, wanita itu langsung dipulangkan ke rumah Rendra.

Alicia terbangun setelah melewati satu hari pasca operasi. Dia mengerjapkan kelopak matanya, dan mulai melihat sekeliling. Namun, rasanya tempat ini tidak asing. Karena dia sudah benar-benar ada di rumahnya.

"Anakku? Di mana anakku?" gumam Alicia perasaan yang berbunga-bunga. Merasa tidak sabar untuk melihat buah hatinya yang telah lahir ke dunia.

Namun, ketika pintu terbuka. Dia malah melihat Ralia datang dengan wajah terperangah. "Kakak? Kakak sudah sadar?" Tanya gadis berusia 15 tahun itu.

Dia segera mendekat ke arah Alicia dan duduk di sisi ranjang.

"Ralia, ini kamu? Terus anak Kakak mana?"

"Anak? Anak apa, Kak? Kemarin orang-orang itu hanya membawa Kakak saja," jawab Ralia apa adanya. Dia sedikit kebingungan dengan pertanyaan Alicia, sebab orang yang mengantarkan sang kakak, hanya memberikan dia kantung obat milik Alicia dan amplop yang entah isinya apa.

Mendengar itu, Alicia mulai merasa cemas. Merasa tak percaya jika Lee membawa anak-anak mereka.

Tanpa menanggapi ucapan sang adik, Alicia berjalan keluar. Mencari kedua bayi kembar yang dia lahirkan. Namun, nyatanya mereka tidak ada.

"Sayang? Ini ibu, Nak. Kalian di mana?" teriak Alicia dengan suara yang bergetar.

"Kak, Kakak cari apa? Di sini tidak ada anak!" tegas Ralia.

Alicia tergugu dan langsung menangis saat itu juga. Dia terkulai lemas di atas lantai, dengan dada yang bergemuruh penuh kebencian. Rasa cinta yang sempat dia rasakan, langsung hilang begitu saja, saat menyadari bahwa Lee hanya menginginkan anak mereka. Bukan dia.

***

Giorgio Marciano Tan

Dasha Elapidae Tan

Terpopuler

Comments

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

😭😭😭😭😭😭😭😭 kejam km leeeeeeeeeeeee

2024-11-29

0

komalia komalia

komalia komalia

jahat kamu lee

2024-11-16

0

Maria Magdalena Indarti

Maria Magdalena Indarti

kasian Alicia

2024-07-01

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Benar-benar Berubah
2 Bab 2. Layani Aku
3 Bab 3. Demi Anak
4 Bab 4. Persalinan
5 Bab 5. Tidak Ingin Lemah
6 Bab 6. Telah Berlalu
7 Bab 7. Kesempatan
8 Bab 8. Kembali Ke Ibu Kota
9 Bab 9. Suara Itu?
10 Bab 10. Diam-diam Menatap
11 Bab 11. Tak Mampu Menahan
12 Bab 12. Terperangah
13 Bab 13. Kamu Mana Tahu!
14 Bab 14. Dua Pria Pencemburu
15 Bab 15. Jangan Melebihi Batasmu!
16 Bab 16. Seolah Patah
17 Bab 17. Hari Ayah
18 Bab 18. Foto Bersama
19 Bab 19. Penasaran
20 Bab 20. Merasa Tidak Berguna
21 Bab 21. Tanpa Disengaja
22 Bab 22. Mendadak
23 Bab 23. Tidak Masuk Akal
24 Bab 24. Canggung
25 Pengasuh Tuan Muda Genius by Lunoxs
26 Bab 25. Sudah Gila
27 Bab 26. Menutup Akses
28 Bab 27. Kenapa Keluarga Ini Berbeda?
29 Bab 28. Seperti Sepasang Suami Istri
30 Bab 29. Makan Malam
31 Bab 30. Makan Malam (2)
32 Bab 31. Penuh Misteri
33 Bab 32. Mengajak Bicara
34 Bab 33. Pria Juga Berhak Menangis
35 Bab 34. Dari Mana Dia Mendapatkannya?
36 Bab 35. Tidak Menyangka
37 Bab 36. Tidak Ingin Diinjak-injak
38 Bab 37. Melakukan Tes DNA
39 Bab 38. Menjelaskan
40 Bab 39. Mengenalkan Pada Keluarga
41 Bab 40. Hargai Keputusanku
42 Bab 41. Kopi
43 Bab 42. Masuk Perangkap
44 Bab 43. Bercerai
45 Bab 44. Ibu Belum Datang
46 Bab 45. Ibu Cantik
47 Bab 46. Aku Bodoh
48 Bab 47. Pupus Sebelum Berkembang
49 Hidden Husband by Dhevis Juwita
50 Bab 48. Mengingatkan Pada Seseorang
51 Bab 49. Kita Semua Saudara
52 Bab 50. Makan Malam Dadakan
53 Bab 51. Aku Tahu Caranya
54 Bab 52. Dibuntuti
55 Bab 53. Tidak Tenang
56 Bab 54. Menonton Film
57 Bab 55. Menonton Film (2)
58 Bab 56. Mencari Toilet
59 Bab 57. Jalan Yang Salah
60 Bab 58. Ke Rumah Sakit
61 Bab 59. Merasa Dihindari
62 Bab 60. Kedatangan Sofia
63 Bab 61. Mampir
64 Bab 62. Kenangan
65 Bab 63. Akhir Pekan
66 Bab 64. Senjataku Ampuh
67 Bab 65. Satu Ruangan
68 Bab 66. Di Kolam Renang
69 Bab 67. Barbeque
70 Bab 68. Tidak Bisa Tidur
71 Bab 69. Janji
72 Bab 70. Komedi Putar
73 Bab 71. Sampai Kapan?
74 Pelayan Gadis Buta by Lunoxs
75 Bab 72. Saya Adalah Saya
76 Bab 73. Lima Tahun Lalu
77 Bab 74. Wanita Itu Kabur
78 Bab 75. Bohong
79 Bab 76. Hilang
80 Bab 77. Kemarahan
81 Bab 78. Dua Kali Lipat
82 Bab 79. Perpisahan
83 Bab 80. Kesepian
84 Bab 81. Ingin Menghindar Lagi?
85 Bab 82. Tanggung Jawab
86 Bab 83. Orang Itu Adalah Aku
87 Bab 84. I Support You
88 Bab 85. Seperti Orang Bodoh
89 Bab 86. Bunga Mawar
90 Bab 87. Kenapa Lama Sekali?
91 Bab 88. Jiwa Raganya Diserang
92 New Novel (Maid Of Vampire)
93 Bab 89. Cemas Setengah Mati
94 Bab 90. Jangan Buat Mereka Menderita
95 Bab 91. Dia atau Justru Diriku
96 Bab 92. Berharap Tetap Tinggal
97 Bab 93. Melakukan Hal Yang Sama
98 Bab 94. Berisik Sekali
99 Bab 95. Aku Mencintaimu
100 Bab 96. Pertemuan Zack dan Renata
101 Bab 97. Malam Yang Indah
102 Bab 98. Pagi Yang Manis
103 Bab 99. Kamu Tetaplah Aliciaku
104 Bab 100. Pernikahan
105 Bab 101. Ujung Cerita Mereka
106 New Novel
107 New Novel
108 New Novel
109 New Novel
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 1. Benar-benar Berubah
2
Bab 2. Layani Aku
3
Bab 3. Demi Anak
4
Bab 4. Persalinan
5
Bab 5. Tidak Ingin Lemah
6
Bab 6. Telah Berlalu
7
Bab 7. Kesempatan
8
Bab 8. Kembali Ke Ibu Kota
9
Bab 9. Suara Itu?
10
Bab 10. Diam-diam Menatap
11
Bab 11. Tak Mampu Menahan
12
Bab 12. Terperangah
13
Bab 13. Kamu Mana Tahu!
14
Bab 14. Dua Pria Pencemburu
15
Bab 15. Jangan Melebihi Batasmu!
16
Bab 16. Seolah Patah
17
Bab 17. Hari Ayah
18
Bab 18. Foto Bersama
19
Bab 19. Penasaran
20
Bab 20. Merasa Tidak Berguna
21
Bab 21. Tanpa Disengaja
22
Bab 22. Mendadak
23
Bab 23. Tidak Masuk Akal
24
Bab 24. Canggung
25
Pengasuh Tuan Muda Genius by Lunoxs
26
Bab 25. Sudah Gila
27
Bab 26. Menutup Akses
28
Bab 27. Kenapa Keluarga Ini Berbeda?
29
Bab 28. Seperti Sepasang Suami Istri
30
Bab 29. Makan Malam
31
Bab 30. Makan Malam (2)
32
Bab 31. Penuh Misteri
33
Bab 32. Mengajak Bicara
34
Bab 33. Pria Juga Berhak Menangis
35
Bab 34. Dari Mana Dia Mendapatkannya?
36
Bab 35. Tidak Menyangka
37
Bab 36. Tidak Ingin Diinjak-injak
38
Bab 37. Melakukan Tes DNA
39
Bab 38. Menjelaskan
40
Bab 39. Mengenalkan Pada Keluarga
41
Bab 40. Hargai Keputusanku
42
Bab 41. Kopi
43
Bab 42. Masuk Perangkap
44
Bab 43. Bercerai
45
Bab 44. Ibu Belum Datang
46
Bab 45. Ibu Cantik
47
Bab 46. Aku Bodoh
48
Bab 47. Pupus Sebelum Berkembang
49
Hidden Husband by Dhevis Juwita
50
Bab 48. Mengingatkan Pada Seseorang
51
Bab 49. Kita Semua Saudara
52
Bab 50. Makan Malam Dadakan
53
Bab 51. Aku Tahu Caranya
54
Bab 52. Dibuntuti
55
Bab 53. Tidak Tenang
56
Bab 54. Menonton Film
57
Bab 55. Menonton Film (2)
58
Bab 56. Mencari Toilet
59
Bab 57. Jalan Yang Salah
60
Bab 58. Ke Rumah Sakit
61
Bab 59. Merasa Dihindari
62
Bab 60. Kedatangan Sofia
63
Bab 61. Mampir
64
Bab 62. Kenangan
65
Bab 63. Akhir Pekan
66
Bab 64. Senjataku Ampuh
67
Bab 65. Satu Ruangan
68
Bab 66. Di Kolam Renang
69
Bab 67. Barbeque
70
Bab 68. Tidak Bisa Tidur
71
Bab 69. Janji
72
Bab 70. Komedi Putar
73
Bab 71. Sampai Kapan?
74
Pelayan Gadis Buta by Lunoxs
75
Bab 72. Saya Adalah Saya
76
Bab 73. Lima Tahun Lalu
77
Bab 74. Wanita Itu Kabur
78
Bab 75. Bohong
79
Bab 76. Hilang
80
Bab 77. Kemarahan
81
Bab 78. Dua Kali Lipat
82
Bab 79. Perpisahan
83
Bab 80. Kesepian
84
Bab 81. Ingin Menghindar Lagi?
85
Bab 82. Tanggung Jawab
86
Bab 83. Orang Itu Adalah Aku
87
Bab 84. I Support You
88
Bab 85. Seperti Orang Bodoh
89
Bab 86. Bunga Mawar
90
Bab 87. Kenapa Lama Sekali?
91
Bab 88. Jiwa Raganya Diserang
92
New Novel (Maid Of Vampire)
93
Bab 89. Cemas Setengah Mati
94
Bab 90. Jangan Buat Mereka Menderita
95
Bab 91. Dia atau Justru Diriku
96
Bab 92. Berharap Tetap Tinggal
97
Bab 93. Melakukan Hal Yang Sama
98
Bab 94. Berisik Sekali
99
Bab 95. Aku Mencintaimu
100
Bab 96. Pertemuan Zack dan Renata
101
Bab 97. Malam Yang Indah
102
Bab 98. Pagi Yang Manis
103
Bab 99. Kamu Tetaplah Aliciaku
104
Bab 100. Pernikahan
105
Bab 101. Ujung Cerita Mereka
106
New Novel
107
New Novel
108
New Novel
109
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!