selesai menandatangani surat atau persyaratan yang dibuat oleh Azka,Zia ingin keluar lagi,dan itu membuat Azka terkejut.
“Lo engga ada panek-panek nya ya,mending lo duduk disini,dari pada keluyuran engga jelas….”ujur Azka berdiri berjalan ke arah jendela nya yang mengarah ke jalanan.
“dih,suka-suka gue,ngapain gue disini ntr di kira lain lagi,mending gue main sama karyawan-karyawan lo….”jawab Zia cetus.
“lain apanya,lo itu calon gue,sekarang lo duduk disini aja,persiapkan karena bakal ada wartawan yang akan datang rame,siapkan mental lo,kalau engga disini di sebuah tempat…”ucap Azka,memberitahu Zia,Azka diberitahu oleh sang papa.
“Udahlah,gue gamau ketemu wartawan hari ini,apalagi gue sekarang ada di kantor lo,biar gue pancing mereka ke tempat yang lain,supaya keluarga lo engga malu….”jawab Zia mengambil kunci dan jaketnya.
Azka heran dengan sifat Zia,Ia menyusul Zia.
”Zia,lo harus dengarin gue,gimana besok kalau udah nikah,dengarin gue aja lo gamau….”guman Azka menarik lengan Zia dan menarik Zia masuk kedalam ruangan nya.
“apa-apaan sih lo,lepasin engga….”ujur Zia memberontak.
Azka mengunci ruangan nya,dan duduk di hadapan Zia,”Kalau bukan karena orang tua gue,gabakal gue jaga lo Zia,mending lo dengar deh,lo itu udah dewasa,lo kira semudah itu membuat wartawan busa terpancing dengan sikap lo nanti nya…?”ucap Azka kembali duduk di kursinya.
“serah gue,lagian didalam surat tadi,kita bebas melakukan apa aja,tapi harus ingat batasan nya dan bisa kerjasama,jadi gue bisa sesuka hati gue sebelum kita menikah…!”jawab Zia dengan emosi.
“ZIA….!”ucap Azka dengan nada emosi.
Zia terkejut ia diam dan tan berkutik.
suara ketokan pintu terdengar dari dalam,seorang staf menanyakan makan siang,tapi Azka menjawab ia akan makan siang di luar,dan siapkan mobil.
staf keluar dan 5 menit sesudah itu,mobil sudah disiapkan.Azka mengajak Zia keluar untuk makan siang,saat kedua sudah masuk mobil,melaju kesebuah restaurant untuk makan siang.
sambil menunggu makanan datang,Azka terus melirik tangan Zia,yang tidak memakai apa-apa sedari ia tabrakan.Zia yang sadar dirinya di perhatikan oleh Azka kearah tangan,Zia menarik tangan nya dan menyembunyikan tangan nya,makanan datang,mereka makan,saat sedang makan,Veto masuk kedalam restaurant yang sama dengan Azka.
“tumben amat lo jam makan siang ke restaurant inj….”tanya Veto duduk disamping Zia.
Veto melirik ke arah Zia yang cantik dan bening.
”Kapan kalian akan menikah…?”tanya Veto kepada Zia.
Zia tidak menjawab,ia hanya diam dan memakan makanan nya,Azka tersenyum karena melihat Veto di abaikan.Veto mengerutkan kening nya,karena ini gadis yang mengabaikan nya.
ponsel Azka berdering.
Azka mengangkat telepon dari mama nya.
”Ya ma…?”jawab Azka.
“Azka mama dan papa akan pulang besok,dan acara pernikahan kamu akan di adakan seminggu lagi,adakan secepatnya,dan undang yang menurut kamu harus tau tentang pernikahan kamu….”ucap Mama gracia kepada Azka.
Azka terkejut mendengar ucapan mama nya,ia ingin menangkal,tapi tidak bisa,telepon langsung di matikan oleh mama nya.
Azka melirik keluar restaurant,Zia memperhatikan tingkah Azka,ia bermain tebakan-tebakan dengan isi otak nya.
“Apa dia disuruh untuk selalu ada disamping gue…?”tanya Zia dengan dirinya sendiri
”atau disuruh nikah secepatnya…?”ujur Zia termenung.
“apa jangan-jangan,arghh udah deh,sakit kepala gue memikirkan nya.”batin Zia meminum air nya.
mereka keluar bersamaan dari restaurant,Zia masuk kedalam mobil,dan meminta Azka untuk mengantarkan nya ke hotel untuk tidur.
Azka terkejut,karena Zia minta di antarkan ke hotel,tapi arah mobil Azka ke rumah milik Azka pribadi.
“Udah lo disini aja,jangan belagak tidur di hotel lo…”ketus Azka mengajak Zia masuk kedalam rumah nya.
“beradaptasi lh,karena sesudah menikah gue gabakal tinggal dirumah orang tua gue…”ucap Azka memberitahu dan duduk di sofa,sendangkan Zia melihat taman belakang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments