Karena keluarga Aslan dan keluarga Agra sudah janji untuk mengukur dan mencari baju pengantin,Aslan memberitahu kalau hari ini tidak bisa,karena Zia masuk rumah sakit,dan kabar itu membuat geger keluarga Agra.
Agra menelpon Azka untuk datang kerumah sakit yang Zia dan keluarga tempati,Azka juga ikut terkejut mendengar calon istrinya di tabrak oleh orang,Azka melajukan mobilnya.
“Kamu itu,kalau bawa mobil itu baik-baik Dafa,teman aku yang jadi korban kamu,dari dulu kamu itu engga ada berubahnya….”ucap Zefa kesal..
“Kamu itu kenapa si,itu sudah takdir,kalau teman kamu tidak selamat berarti bukan salah aku….”jawab Dafa enteng…
Zefa melayangkan tangan nya ke pipi Dafa,”Kalau terjadi apa-apa dengan Zia,lo harus tanggung jawab,aju bakal tuntut kamu…”ancam Zefa,namun tangan Zefa ditarik keluar oleh Dafa.
“Jangan sok ngancam fa,jangan ngira gue engga tau kalau lo sempat ngandung anak gue….”ucap Dafa menekan tubuh Zefa.Zefa terkejut ia melepaskan tangan Dafa dari tubuhnya.
“jangan asal bicara kamu daf,aku tidak pernah mau mengandung anak dari pria seperti kamu ini…”ucap Zefa,lalu ingin masuk tapi ia do tampar oleh Dafa.
“Dafa…”pekik Zefa.
“Apa,lo mau bilang apa…?”seru Dafa menginjak kaki Zefa,Zefa kesakitan,ia menahan sakit yang ada di kakinya.
***
Azka tiba dirumah sakit,ia melihat ada dafa disana dan ada teman Zia,namun Azka membawa lalu dan masuk kedalam dan menyalami kedua orang tua Zia,Zia masih didalam ruangan UGD,dokter lagi membersihkan darah dan mengobati luka-luka Zia.
Zia sudah di masukan kedalam ruang rawat inap,semua yang ada diluar mengikuti Zia dan dokter.
Zia belum sadarkan diri juga,sedangkan kedua orang tua Zia harus pergi keluar negeri untuk mengurus adik Zia yang berkebutuhan khusus di luar negeri.
Kedua orang tua Zia menitipkan Zia ke Zefa dan calon Zia,setelah itu,mereka berpamitan untuk pergi.
1 hari sudah lewat,namun Zia belum sadarkan diri,Zefa terus menemani Zia,ia terus berada di samping Zia,ia merawat Zia dan menglap tubuh Zia dengan kain basah.
Azka datang bersama dengan Veto,Azka membuka pintu kamar Zia dan melihat Zefa sedang menatapi Zia yang sedang tidur,ia juga mengajak Zia berbicara,namun itu terhenti karena Azka datang bersama dengan teman nya.
“Silahkan habiskan waktu anda dengan Zia,saya akan keluar….”ujur Zefa ingin keluar,namun omongan Azka membuat Zefa berhenti.
“Jagalah dia Veto,jangan sampai dia di lukai oleh teman-teman kita,begitu pun ayah tirinya….”perintah Azka duduk di bangku yang tersedia.
Veto mengikuti cewek itu keluar,dan duduk diluar sambil menunggu Azka selesai dengan calon istrinya.
“ni orang memang engga sadarkan diri apa gimana sih,lama banget bangun nya….”batin Azka melihat wajah Zia.
saat Azka ingin beranjak pergi,Zia terbatuk atau sadarkan diri,Azka dengan santai berjalan dan memberi Zia minum lalu duduk kembali.
“Ngapain lo sini….”tanya Zia dengan judes nya lalu mau duduk,tapi Azka tidak membantu.
“Amanah dari orang tua lo….”jawab Azka sibuk dengan ponselnya.
“Kemana orang tua gue…?”tanya Zia mengambil ponselnya dan melihat isi pesan kedua orang tuanya.
Zia terdiam saat mengetahui kedua orang tua nya keluar negeri menyusul adik nya yang berkebutuhan khusus.
“Kalau lo butuh apapun,kabari gue,nomor gue udah ada didalam ponsel lo…!”seru Azka keluar dari ruangan Zia.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments