Sudah 3 hari Zia dan Zefa di singapura,sudah saat nya Zia pulang ke indonesia,sedangkan Zefa tinggal di singapura,karena ia akan bekerja di singapura,Zia sudah memaksa Zefa untuk ikut ke indonesia,namun Zefa menolak,Zia harus balik ke indonesia mengurus data-data yang akan dia urus dan masalah yang sedang terjadi akibat masalah mama dsn papa nya yang sudah menyebar.
Zia berangkat sore,ia menyempatkan makan,lalu berpamitan dengan Zefa dan meminta Zefa mengabari tentang adik dan orang tuanya.
Zefa tersenyum lalu memeluk Zia saat itu.
Pesawat Zia akan berangkat,Zia duduk di dekat jendela,ia sengaja memesan dua tiket karena ia ingin tenang.pesawat akan sampai 2 jam kurang,ia sampai di indonesia malam pukul 19:00.
Azka mengetahui kepulangan Zia,ia hanya menunggu didalam rumah Zia,sampai Zia tiba dirumah.
Taxi sudah masuk kedalam halaman rumah Zia,Zia menarik kopernya dengan wajahnya yang terlihat lelah,Zia menghidupkan semua lampu,Zia terkejut melihat Azka yang duduk didalam rumah nya.
“Lo….?”ucap Zia masih tidak nyangka ada orang ini didalam rumahnya dengan keadaan rumah gelap gulita ini.
“Kalau lo pergi,kabari gue,supaya gue enggk ribet menjelaskan kepada orang tua gue….”ucap Azka kepada Zia,dan membuka ponsel nya.
“Gue engga lagi butuh nasihat lo,mending keluar dari rumah gue,atau gue panggil satpam….”ucap Zia bersifat mengancam.
“Panggil aja,kalau satpam lo masih ada,satpam lo di pindahkan kerumh gue….”jawab Azka dengan nyolot.
“Serah lo deh,gue lelah….”jawab Zia menarik koper nya dan menaiki tangga,Azka melihat itu ia membantu Zia mengangkat koper sampai kamar.
“Lo itu tunangan gue,jadi lo harus mengabari gue selalu,supaya gue tau lo gimana nya…”ucap Azka membuka kamar Zia dan meletakan koper itu.
Zia tidak menjawab,ia hanya melirik Azka dan masuk kedalam kamar dan ingin menutup pintu,tapi di tahan oleh Azka.
“Apalagi…?”tanya Zia.
“Lo mulai sekarang tinggal dirumh Gue,rumah ini engga bagus untuk gadis yang tinggal sendiri seperti lo….”ucap Azka,namun Zia tidak mau,ia menolak,tapi Azka menarik lengan Zia ikut dengan dirinya.
“Azka,gue lelah,biarkan gue tidur dirumah gue untuk terakhir kali nya….”ucap Zia melepaskan tangan Azka.
Azka cukup terkejut mendengar Zia yang memanggil dirinya dengan nama nya,Azka mencoba menjelaskan.
“Lo gabakal kuat besok bakal banyak wartawan menyerbu rumah lo,apa lo kuat,dan bisa menghadapinya….?”tanya Azka.
“Gue gabakal menghadapi wartawan,gue akan tetap berada didalam rumah.”jawab Zia,meyakinkan Azka.
Azka meninggalkan alamat rumah nya,ia yakin Zia akan kesana esok atau nantik,dan juga meninggalkan kunci cadangan rumah itu.
Azka turun kebawah dan mengambil helm nya,lalu bunyi suara honda Azka sangat besar dan Azka meledakan bunyi knalpot honda nya.
Zia masuk kedalam kamar nya,ia menatap kamar nya dengan tatapan kosong,ia merebahkan tubuhnya lalu tertidur.
Pagi nya,wartawan berada di dalam halaman rumah Zia,Zia yang terbangun melihat luar balkon,ka terkejut melihat banyak wartawan datang kerumah nya,Zia menarik nafas dan keluar duduk di balkon dengan wajah yang masih berantakan.
setelah memperlihatkan raut wajah nya,Zia masuk kedalam rumah,ia sangat malas meladeni wartawan hari ini,ia masuk kedalam kamar mandi,selesai mandi,mengambil kunci motor nya,saat ingin pergi,ia terhenti karena melihat alamat dan kunci yang terletak di atas meja nya,ia mengambil dan mengambil helm nya.
pergi lewat jalan belakang,namun suara motor Zia terdengar,membuat wartawan berlari mengejar ke halaman belakang rumah Zia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments