Sudah tiga hari Zefa menghilang,dan ini hari tukar cincin Zia,dan Zia bakal melihat raut wajah calon suaminya.
kali ini acara tunangan Zia akan diadakan di rumah Zia,keluarga Azka sudah datang begitu pun dengan Azka.
Zia turun dengan baju yang sudah di siapkan,acara tuangan ini hanya di adakan oleh dua keluarga.
Zia terkejut kalau suaminya nantik adalah orang yang membantu dirinya.Saat Azka ingin memasukan cincin ke jadi manis Zia,Zia memundurkan jarinya,tapi di tarik oleh Azka.
“Jangan kebanyakan drama,pasang cincin itu di jari lo,lo sah jadi tunangan gue….”ucap Azka pelan,Zia kesal,ia terus menampakan raut wajahnya yang begitu kesal kepada Azka.
Acara tukar cincin sudah selesai,keluarga Azka juga sudah pulang,Azka dan keluarga nya tiba dirumah jam 7 malam,membuat badan nya yang lelah,ia merebahkan tubuhnya,dan sampai tertidur.
****
”Masa calon gue harus org yang nolong gue si,gila,arghh ga-gak gamau gue,arghhh ini gabisa di biarkan….”batik Zia masuk kedalam kamar mandi,karena merasa tidak terbiasa ada cincin di jarinya,Zia membuka cincin itu dan di letakan di wastafel,lalu melanjutkan mandi nya.
“Calon Zia ganteng juga pa….”ucap Yanna meletakan minum untuk suaminya.
“iya mah,tapi papa takut,Zia tidak akan bahagia dengan anak Agra,karena dengar-dengar Azka itu bakal melanjutkan kuliahnya di luar negeri,papa kurang yakin apa Azka bakal mencintai Zia…?”jawab Aslan menyedu minum yang telah di sajikan.
Yanna mencoba menenangkan Aslan.”Ydah deh pa,kita lihat saja gimana perkembangan saat mereka menikah nanti,yang maka takutin si Azka nya tidak kuat dengan sikap Zia yang begitu tengil nya,bukan nya Zia juga bakal melanjutkan kuliahnya di luar ngeri,jadi mereka bakal bisa berinteraksi satu sama lain saat kuliah dan menikah nanti.
“mudah-mudahan begitu ya ma,udah deh,udah malam,mama tidur gih…”ucap Aslan mencium kening istrinya lalu pergi meninggalkan Yanna.
**
”Zefa,kamu jangan kabur lagi….”teriak papa tiri nya,sambil mengejar Zefa.
Zefa terus berlari,ia berlari tanpa tau kemana tujuan nya,ia sudah lelah untuk berlari,Zefa memberhentikan sebuah taxi,ia masuk kedalam taxi dan papa tiri Zefa sangat marah.
Zefa keluar dari daerah yang sangat gelap itu,ia akan membayar banyak orang taxi,Zefa sampai dirumah Zia.
Aslan terkejut melihat keadaan Zefa yang kucel dan berantakan ini,Zefa menangis di pelukan Aslan,Aslan membawa Zefa masuk,Zia yang baru selesai mandi terkejut melihat Zefa menangis,Zia berlari dengan keadaan hanya memakai kimono nya.
Zia memeluk Zefa,keduanya sama-sama menangis.Aslan meninggalkan kedua nya,ia masuk kedalam kamar nya.
Zia menenangkan Zefa.”Udah lo jangan nangis lagi okey,yok kita ke kamar gue,lo istirahat,ntr makan lo di antarkan bibik ke atas ya….”ujur Zia.
suasana rumah Zia mulai hening dan sepi,semua org sudah beristirahat.
Zia dan Zefa sudah bangun lebih awal,karena akan pergi lari pagi,mereka sudah siap-siap,dan hanya lari keliling komplek’s.
mereka terus berlari,dan berjalan keluar komplek mencari minum,mereka duduk di sebuah kedai kecil yang terletak di pinggir jalan,Zia dan Zefa saling bertukar cerita,menceritakan tentang Zefa yang berusaha kabur dari kejaran papa tirinya,dan Zia yang sudah bertunangan,Zefa ikut bahagia.
“Lo engga perlu sedih,lo tinggal dirumah gue,kalau gue sudah menikah,tenang,bisa cerai kok….”ujur Zia tanpa pikir panjang,Zefa mendengar itu memukul kepala Zia,sehingga Zia kesakitan.
“Lo ha,kalau mau ngomong mikir dulu,jangan semudah itu ngomong cerai deh lu Zi,sekali lagi lo ngomong,gue tampar lo ya….”Ujur Zefa terlihat kesal,tapi Zia hanya menanggapi dengan tertawa.
“Dh yuk,ntr kita di nampak papa tiri lo lagi,gue lagi engga punya semangat ni melawan papa lo….”ajak Zia sambil bercanda,lalu Zefa pun ikut tertawa dengan omongan Zia,mereka ingin menyeberang,namun mobil melaju,Zia yang ingin menolong Zefa,harus merelakan dirinya di tabrak oleh mobil yang melaju,tubuh Zefa langsung membeku melihat tubuh teman nya terjatuh di jalan.
Zefa menelpon Ambulan dan membawa Zia kerumah sakit terdekat,sedangkan mobil yang menabrak Zia,ia berhenti mendadak dan keluar dari mobil itu,saat menunggu Ambulan datang,pria yang menabrak Zia itu ingin mengantarkan mereka ke rumah sakit sebagai tanggung jawab.
“Dafa….”Seru Zefa terkejut saat ia melihat ke atas siapa yang berbicara itu.
“Ze,zefa….”ujur Dafa ikut terkejut.
Dafa langsung menggendong tubuh Zia masuk kedalam mobil,Zefa juga masuk kedalam mobil,Zefa tidak lupa menelpon orang tua Zia,tiba dirumh sakit,semua suster sibuk mengatasi Zia,orang tua Zia sedih,Zefa merasa bersalah,ia meminta maaf kepada kedua orang tua Zia,tapi orang Zia tidak menyalahkan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments