Isi Amplop Lima Juta

Sampai di rumah Aku langsung menuju kamar tanpa memperdulikan Ibu yang memandangku dengan sinis. Ku lihat Wajah Lisa penasaran dengan Paper Bag yang Ku jinjing di tanganku.

" Dari mana Kamu? Suami pergi kerja Kamu malah keluyuran ke luar rumah. Kamu meminta belas kasihan lagi pada Anakku Fatir" Ucap Ibu menuduhku.

Aku lebih memilih diam dan tak menanggapi tuduhan Ibu terhadapku. Tiba-tiba Ibu yang berdiri di ambang pintu masuk dan langsung mengambil Paper Bag yang berisikan Sepatu.

" Lisa, coba lihat harga Sepatu ini!" Ucap Ibu berteriak memanggil Lisa. Karena Angka yang ada di bandrol Sepatu itu terlihat kecil. Dan Ibu agak kesulitan untuk melihatnya.

" Waaah, Sepatu ini harganya 499 Ribu Bu" Ucap Lisa terkejut.

" Hebat juga Kamu ya! Mengambil hati Putraku Fatir." Ucap Ibu kembali menuduhku.

" Ini bukan pemberian dari Mas Fatir" Ucapku membela diri.

" Kalau bukan dari Mas Fatir terus dari Selingkuhan Kakak gitu?" Ucap Lisa ikut menuduh. Tuduhan Lisa membuat kepalaku mendidih dan Sebuah tamparan mendarat di Wajah Adik Iparku. Aku tak bisa lagi menahan tuduhan Lisa yang keji.

PLAK

" Berani sekali Kamu menampar Putriku" Ucap Ibu kembali menamparku. Anakku Zaki yang mendengar Neneknya berteriak langsung menangis dengan kencang. Aku tak perduli dengan rasa sakit tamparan Ibu di pipiku. Aku bergegas menggendong Putraku dan segera menenangkannya.

" Sekarang keluar Kalian dari Kamarku!" Ucapku membentak Ibu Mertua dan Lisa. Rasa hormatku rasanya sudah hilang untuk Ibu Mertuaku. Beruntung Zaki langsung berhenti menangis ketika Ku berikan ASIku ke mulutnya.

Aku juga tak tahu mengapa para Orang-orang Misterius itu sering membantuku. Apa yang Mereka inginkan oleh Orang-orang itu dariku. Aku juga bingung dan tak mengerti. Apa mungkin Orang yang memberikan Sepatu untuk Putraku ini mengikutiku tadi di pasar. Bagaimana Dia tahu Aku memerlukan Sepatu untuk Anakku dan dari mana Dia tahu Nomor Kaki Zafran. Kepalaku menjadi pusing memikirkan akan hal itu. Lebih baik sekarang Aku ke dapur untuk memasak. Karena sebentar lagi Mas Surya akan pulang kerja.

Dengan Stok yang masih tersedia. Aku pun memasak Sayur santan dan Ikan Gurami Goreng. Mas Surya sangat menyukai Gurami Goreng buatanku begitu juga dengan Mas Fatir saat masih Bujang dan seatap bersama Kami dulunya.

" Ibu, hari ini Zafran dan Zul libur mengaji" Ucap Anakku Zafran menghampiriku menuju dapur.

" Memangnya kenapa Nak?" Tanyaku.

" Uztad Zakir pulang kampung Bu, selama Tiga hari" Jawab Anakku.

Ikan dan Sayur telah kelar Ku masak, tinggal menunggu Nasi yang sebentar lagi matang. Sambil menunggu Nasi matang Aku mencuci piring dan membereskan dapur.

" Zafran ajak Adikmu mandi Nak?" Ucapku memanggil Zafran.

Tak lama Mereka pun mandi dengan suara yang sangat berisik. Selalu saja bermain air di dalam kamar mandi. Dan suara Mereka mengganggu telinga Neneknya.

" Hey! Anak Nakal! Bisa diam tidak!" Ucap Ibu memukul pintu kamar mandi dengan keras. Spontan suara dari Anakku sudah tak terdedengar lagi.

Aku hampir lupa membuka Amplop pemberian Orang Misterius itu. Segera Aku menuju Kamar dan mengambil Amplop itu di dalam Kantong Celana yang Kupakai tadi pagi. Aku lega ketika Amplop itu ada di sana. Sebelum membuka Amplop, terlebih dahulu Aku mengunci pintu kamar. Takut Ibu dan Lisa sewaktu- waktu lewat di depan Kamarku. Setelah Ku buka isi Amplop itu betapa terkejutnya Aku melihat jumlah uang kertas merah yang begitu banyak. Setelah Ku hitung uang itu berjumlah Lima Juta Rupiah. Tubuhku bergetar hebat karena seumur hidup ini Pertama kalinya Aku memegang Uang sebesar ini. Nampak secarik kertas terselip juga di dalam Amplop itu.

[ Aku harap uang ini bisa membatumu. Tak perlu tahu siapa Diriku. Anggaplah ini sebagai bonus untuk hidupmu yang menderita.]

Tulisannya benar- benar membuatku bingung. Jika Ku nilai dari tulisannya sepertinya Orang Misterius itu Orangnya Arogan. Aku segera merobek kertas itu kecil-kecil dan memasukkannya ke dalam bak sampah. Aku takut jika Mas Surya akan mencurigaiku yang tidak-tidak dan menuduhku berselingkuh. Uang Lima Juta itu Ku simpan di dalam kantong celanaku yang Ku lipat rapi di dalam lemari. Agar Mas Surya tidak mengetahui keberadaan uang itu.

Saat Ku buka pintu kamar, tiba-tiba Anakku sudah berada di depan pintu. Kedua Putraku berdiri dengan handuk mandi Mereka tanpa berani mengetuk pintu.

" Kenapa berdiri di sini Nak" Ucapku.

" Zafran mengira Ibu tertidur. Kami takut mengganggu Ibu" Ucap Anakku perhatian.

" Makasih Sayang, sekarang kalian ganti baju ya?" Ucapķu mencium pucuk kepala Mereka secara bergantian.

Aku membawa Zaki keluar rumah guna mengajaknya bermain di Pekarangan. Zaki yang lagi Aktif- aktifnya berjalan sangat senang dan tak henti-hentinya tertawa renyah ketika Ku goda mengejarnya dengan sengaja menghentakkan kakiku seolah Aku berlari mengikutinya.

Mas Surya pun pulang dengan Sepeda Motornya. Tampak Wajahnya terlihat sangat kusut. Mungkin Mas Surya kelelahan bekerja. Aku menggendong Zaki lalu menghampiri Mas Surya.

" Ayah Zaki sudah pulang, salim dulu sama Ayahnya" Ucapku mengajarkan Zaki hormat kepada Ayahnya.

Tanpa menoleh atau pun menghiraukan Aku dan Zaki. Mas Surya langsung masuk ke dalam rumah. Aku sangat kecewa dengan sikap Mas Surya. Padahal Anak adalah Obat paling mujarab penghilang rasa lelah. Namun Mas Surya selalu saja cuek dengan Aku Anak-anaknya.

" Mas, Kenapa?" Tanyaku heran.

" Gara-gara Kamu berucap yang tidak baik. Jabatanku jadi turun!" Bentak Mas Surya langsung menyalahkanku.

Aku memundurkan wajah tanda tak mengerti dengan ucapan Suamiku." Maksud Mas?" Ucapku.

" Kemarin waktu Kamu memintaku membeli Sepatu Zafran. Kamu langsung mendoakanku agar apa yang Kutiadakan Allah betul meniadakan. Sekarang Kamu puas!" Ucap Mas Surya Frustasi.

" Bukan Doa Via yang terkabul Mas! Namun Allah sedang menegurmu. Sikapmu yang tak adil kini Mas tuai sendiri" Ucapku prihatin.

" Kamu bilang Aku tak adil! Aku membanting tulang bekerja dan menafkahi Kalian. Kamu bilang tak adil?" Hm! Bentak Mas Surya kini kembali tak mau kalah.

Percuma berdebat dengan Mas Surya. Aku meninggalkannya duduk bersandar di kursi dalam keadaan rapuh.

Sebenarnya Aku ingin menghibur Mas Surya saat terpuruk seperti ini. Memberinya semangat dan dorongan agar tetap kuat dan jangan mudah putus asa. Namun, sepertinya Mas Surya menyalahkanku dengan apa yang terjadi terhadapanya.

" Minumlah Nak, Kamu pasti kelelahan. Ibu kan, sudah pernah bilang agar mulut Istrimu iitu di didik dengan baik." Ucap Ibu memperkeruh suasana.

" Lisa nanti jika berumah tangga, Lisa tidak akan pernah mendoakan Suami Lisa yang tak baik. Mungkin ini juga sebagai pelajaran buat Lisa agar tak meniru contoh Kakak Ipar" Ucap Lisa ikut nimbrung mengompori Mas Surya.

" Diam! Ibu dan Kamu bisa diam tidak! Aku pusing! Ucap Mas Surya membentak Ibu dan Adiknya. Kulihat Wajah Ibu begitu ketakutan begitu juga dengan Wajah Lisa.

Terpopuler

Comments

Yunia Afida

Yunia Afida

semangat terus 💪💪💪💪💪

2023-01-15

0

Yunia Afida

Yunia Afida

buat uang itu untuk kabur

2023-01-15

1

uBanya Gentan Gendhis

uBanya Gentan Gendhis

mas erik? siapa tu.. massurya kali thor

2022-12-16

0

lihat semua
Episodes
1 Masuk Rumah Sakit
2 Siapa Pria itu?
3 Suamiku Berhianat
4 Atur Uagmu Mas!
5 Ibu Mertua Menyerangku
6 Aku Harus Melawan
7 Pertama Kalinya ke Mall
8 Keinginan Sederhana Anakku
9 Sepatu Baru Untuk Anakku
10 Isi Amplop Lima Juta
11 Tuduhan Mas Surya
12 Pergi Meninggalkan Rumah Ibu Mertua
13 Via Kemana membawa Ketiga Putraku
14 Aku Patah Hati
15 Kebaikan Pria Lusuh
16 Menginjakkan Kaki di Kampung Halaman
17 Pertemuanku dengan Bibi
18 Aku Kehilangan Bibi
19 Kemarahan Surya
20 Fatir Hilang Kendali
21 Menuju Kampung Via
22 Kedatangan Keluarga Suamiku
23 Yudis Si Pria Lusuh
24 Yudis Membawa Anakku
25 Menginjakkan Kaki Di Rumah Ibu Mertua
26 Bermalam Di Rumah Bunda Mery
27 Mempermalukan Mas Surya
28 Bermalam di Rumah Herman
29 Pedihnya Di Dalam Penjara
30 Sekolah Baru Anakku
31 Surat Relas Talak Mas Surya
32 Sidang Pertama
33 Tetap Pada Pendirian
34 Lisa?
35 Resmi Berpisah
36 Berpisah Dengan Yoris Dan Bertemu Dengan Yudis
37 Hari pernikahan Surya
38 Yudis Gagal Pulang
39 Bisnis Membuka Warung Nasi
40 Iparku Yang Menyebalkan
41 Aku Terpaksa mencuri
42 Aku Terharu Dan Bangga
43 Zafran Masuk Pondok
44 Kedatangan Mas Surya Dan Yudis
45 Perhiasan Nindana Hilang
46 Ibu Masuk Rumah Sakit
47 Lisa Datang Ke Rumah
48 Pertemuan Ibu dan Anak
49 Kematian Lisa
50 Bertemu Nindiana
51 Nindiana Kabur Lagi
52 Rumahku di Jual Nindiana
53 Nindiana Kena Batunya
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Masuk Rumah Sakit
2
Siapa Pria itu?
3
Suamiku Berhianat
4
Atur Uagmu Mas!
5
Ibu Mertua Menyerangku
6
Aku Harus Melawan
7
Pertama Kalinya ke Mall
8
Keinginan Sederhana Anakku
9
Sepatu Baru Untuk Anakku
10
Isi Amplop Lima Juta
11
Tuduhan Mas Surya
12
Pergi Meninggalkan Rumah Ibu Mertua
13
Via Kemana membawa Ketiga Putraku
14
Aku Patah Hati
15
Kebaikan Pria Lusuh
16
Menginjakkan Kaki di Kampung Halaman
17
Pertemuanku dengan Bibi
18
Aku Kehilangan Bibi
19
Kemarahan Surya
20
Fatir Hilang Kendali
21
Menuju Kampung Via
22
Kedatangan Keluarga Suamiku
23
Yudis Si Pria Lusuh
24
Yudis Membawa Anakku
25
Menginjakkan Kaki Di Rumah Ibu Mertua
26
Bermalam Di Rumah Bunda Mery
27
Mempermalukan Mas Surya
28
Bermalam di Rumah Herman
29
Pedihnya Di Dalam Penjara
30
Sekolah Baru Anakku
31
Surat Relas Talak Mas Surya
32
Sidang Pertama
33
Tetap Pada Pendirian
34
Lisa?
35
Resmi Berpisah
36
Berpisah Dengan Yoris Dan Bertemu Dengan Yudis
37
Hari pernikahan Surya
38
Yudis Gagal Pulang
39
Bisnis Membuka Warung Nasi
40
Iparku Yang Menyebalkan
41
Aku Terpaksa mencuri
42
Aku Terharu Dan Bangga
43
Zafran Masuk Pondok
44
Kedatangan Mas Surya Dan Yudis
45
Perhiasan Nindana Hilang
46
Ibu Masuk Rumah Sakit
47
Lisa Datang Ke Rumah
48
Pertemuan Ibu dan Anak
49
Kematian Lisa
50
Bertemu Nindiana
51
Nindiana Kabur Lagi
52
Rumahku di Jual Nindiana
53
Nindiana Kena Batunya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!