Pria apa adanya

Dimas dan Anita sedang dalam perjalanan ke kosan baru Anita. Mereka hanya diam, tidak ada obrolan sama sekali.

"Ehem"Dimas berdehem untuk memecahkan keheningan di antara mereka, Anita menoleh.

"Mm... Kamu kenapa pindah kosan, secarakan kamu baru dua minggu belum nyampe sebulan di sana?"tanya Dimas.

"Kamu tadi pas masuk denger sendiri kan, ada suara gaib giti. Mana betah aku di sana"kata Anita.

"Emang kamu, kok bisa sih kos, disana? Siapa yang nyaranin di sana?"tanya Dimas lagi.

"Nggak ada yang nyarani, aku nyari sendiri di sosmed. Ya memang murah di sana, malahan murah banget..."Kata Anita, menjedah ucapannya.

"Kualitas sesuai harga, kamarnya murah, sesuai yang ngehuni murahan semua"sambung Anita. Dimas tersenyum.

"Kamu nggak kan?"tanya Dimas

"Enak aja... Aku ini nggak murahan tapi murah meriah, haha.."jawab Anita di selingi dengan tawanya, dimas pun ikut tertawa di buatnya..

"Nggak ya, cuma becanda aja"sambung Anita, setelah tawanya redah.

"iya aku tau, jadi kamu mau pindah kemana? Jangan bilang ini belum ada tujuannya."kata Dimas.

"Udah kok, kamu jalan aja nanti juga aku tunjuki."baals Anita.

Dimas tersenyum, dia nggak menyangka kalau Anita itu orangnya juga humoris. Mereka melakukan perjalanan selama kurang lebih 1 jam.

"Ini tempatnya?"tanya Dimas melihat sebuah rumah yang bisa di bilang cukup besar dan juga dekat dengan keramaian, tidak seperti yang tadi jauh ke dalam dan jauh dari tempat ramai.

"Iya, "jawab Anita.

"Besar juga ya, tempatnya juga bagus."kata Dimas.

"Ini di huni berapa orang?"tanya Dimas.

"Nggak ada yang huni, cuma aku. Ini kan kotrakan bukan kosan"jawab Anita.

"Aku nggak tahan hidup dengan orang lain. Takutnya dapet yang kaya kemaren"lanjut Anita, Dimas mengangguk megiyakan.

"Yuk, kita pindahin barangnya, ini udah malam banget"kata Dimas, di angguki oleh Anita.

Anita membuka pintu rumah itu, sedangkan Dimas membuka bagasi mobil dan mengambil barang - barang Anita.

Dimas membantu Anita selesai, dia benar - benar lupa waktu jika sudah bersama Anita. Saat semuanya seelsai, Dias melihat jam yang ada di ponselnya.

"Astaga sudah pukul 2 ternyata"ucap Dimas, dia juga melihat ada beberapa panggilan tak terjawab dari pak Henri.

"Aku sampai nggak tau pak Henri nelpon"gumamnya, Dimas pun mmutuskan untuk menghubungi pak Henri.

^^^"*Assalamualaikum pak, tadi bapak nelpon saya?"tanya Dimas.^^^

"Waalaikum salam, iya dari tadi aku nelpon kamu,rapi nggak juga di angkat - angkat. Kamu kemana sih Dim?"tanya Pak Henri yang mulai kesal.

"Iya, maaf pak. Saya lagi bantu teman pindahan, kan tadi saya juga udah kasih tau bapak."ucap Dimas

"Iya, saya tau. Tapi ini udah malam banget lo Dim, aku kelaparan ini di rumah kamu"kata Henri.

^^^"Astaga bapak belum makan?"tanya Dimas^^^

"Belum.."jawab Henri

^^^"Kenapa nggak bilang sama saya tadi pak, tau gitu saya masak dulu untuk bapak."kata Dimas.^^^

"Tadi aku belum lapar, sekarang baru kelaparan"jawab pak Henri.

^^^"Baiklah, saya pulang sekarang pak, apa bapak mau saya belikan makanan?"tanya Dimas.^^^

"Iya.."jawab Pak Henri singkat

^^^"Bapak mau apa?"tanya Dimas.^^^

"Apa aja, yang penting bisa membuat saya kenyang"jawab Henri lagi, karena dia tau kalau jam segini sudah tak banyak pilihan lagi. Jadi apa aja yang di belikan oleh Dimas pasti akan di terimanya.

^^^"Baiklah, saya pulang sekarang ya. Assalamualaikum"ucap Dimas.^^^

"Waalaikumsalam"balas Henri*

Setelah menelpon pak Henri, Dimas pun berbalik badan hendak mengambil dompet dan kunci mobil yang ia letakkan di atas meja rias Anita. Dimas kaget mendapati Anita ada di belakangnya.

"Astaga, kamu bikin kaget tau nggak"ucap Dimas memegang dadanya.

Anita tersenyum" Siapa?"tanya Anita sambil meletakkan segelas teh manis untuk Dimas di atas meja.

"Bapak angkat aku"jawab Dimas, menyimpan ponsel dan juga dompetnya dalam saku.

"Kenapa, apa dia marah kamu pulang telat?"tanya Anita khawatir.

"Nggak dia nggak marah, cuma dia khawatir karena aku pulang telat tanpa kabar dan dia juga udah laper tadi aku sebelum pergi lupa masak"jawab Dimas, ia meminum teh buatan Anita.

"Masak? Kamu bisa masak?"tanya Anita.

"Hmm... Kenapa? Kaget ya?"tanya Dimas, Anita mengangguk.

"Zaman sekarang jarang lo cowok bisa masak, ada tapi cuma satu satu doang"kata Anita.

Dimas tersenyum, "Harus bisa masak, biar sehat dan nggak boros"balas Dimas.

"Aku tu bukan anak orang kaya yang bisa beli makanan di luar. Aku tulang punggung keluarga, yang beban di pundakku begitu banyak. Apa masih bisa aku beli makanan di luar? Kalau pun bisa, aku kayaknya harus mikir sampai 5 kali"sambungnya tersenyum kecut, terserah setelah ini Anita mau bersama nya atau tidak. Yang jelas Dimas bukan lah tipe orang yang menutupi statusnya hanya demi mendapatkan sesuatu.

Anita tertegun mendengar ucapan Dimas, dia sangat terpesona dengan perkataan Dimas. Dimas benar, kita itu nggak perlu

"Udah selesaikan? Kalau gitu aku pamit dulu. Assalamualaikum"ucap Dimas

"Iya, waalaikumsalam. Makasih ya."ucap Anita tersenyum.

Anita mengantarkan Dimas sampai luar, "Masuklah, jangan lupa kunci pintunya"kata Dimas.

"iya, setelah kau pergi aku akan masuk"ucap Anita.

"Bye" Dimas pun mulai melajukan mobilnya meninggalkan rumah Anita.

Anita tersenyum melihat kepergian Dimas. Setelah melihat kepergian Dimas, Anita pun masuk kedalam dia mengecek kunci semua pintu.

"Untung ada Dimas, kalau nggak pasti semua ini nggak akan selesai"ucap Anita tersenyum

Anita pun melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang terasa lengket.

Setelah selesai membersihkn diri, Anita pun berbaring di atas tempat tidurnya, ia mengecek ponselnya dan di sana ada beberapa panggilan tak terjawab dari Darwin tunangannya.

Anita memutuskan untuk menghubungi Darwin karena dia tau kalau cowok itu nggak akan bisa tidur sebelum dia melihat wajah Anita.

"*Hallo sayang.."sapa Darwin begitu menerima panggilannya.

^^^"Halo, kamu kenapa belum tidur?"tanya Anita^^^

"Kamu kan tau sendiri, aku nggak akan bisa tidur sebelum mendengar dan melihat wajah kamu"jawab Darwin, Anita tersenyum

^^^"Biasakan dong sayang, nanti pas aku nggal ada paket atau nggak ada jaringan gimana? Kan susah kamunya"kata Anita^^^

"Yaudag aku nggak akan tidur, dan terus membayangkan suara dan wajah kamu yang cantik itu"ucap Darwin tersenyum

^^^"Dasar.."^^^

"Gimana, apa kamu jadi pindah hari ini?"tanya Darwin

^^^"Jadi, ini aku udah di rumah baru"jawab Anita^^^

"Siapa yang bantu kamu pindahan? Apa Nabila mebantu mu?"tanya Darwin

^^^"Tidak, dia tida membantuku. Dia ada acara lain , tapi lamu tenang aja dia menyuruh temannya yang lain untuk membantu ku. Dan apa kau tau temannya itu sangat baik"kata Anita menceritakan tentang Dimas, tai Anita tidak menyebut namanya. Bisa bahaya kalau Darwin sampai tau.^^^

"Apa dia perempuan?"tanya Darwin.

Tuhkan, Darwin itu emang pencemburu jadi Anita tidak boleh asal bicara kalau tidak ingin bermasalah dengan tunangannya ini.

^^^"Iya, dia ce cewek"jawab Anita gugup^^^

^^^"Sayang, udah dulu ya. Aku sangat capek dan besok aku juga harus kerja"ucap Anita, Darwin pun mengangguk*^^^

...****************...

Jangan lupa Like dan komennya ya guys, kalau bisa sih di vote ya kan tapi aku gak maksa kok. Gak vote juga gak apa - apa, yang penting kalian udah mau dukung karya yeoja.

Terimah kasih💜

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

ya anita boong

2023-03-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!