Masa cutinya pun berlalu, hari ini Dimas sudah mulai masuk kerja. Dengan semangat ia berjalan ke halte bis, Dimas sudah tidak sabar ingin bertemu dengan gadis yang 3 hari ini selalu menghantuinya.
"Baru kali ini ada cewek yang bener - bener, bikin aku greget"gumam Dimas tersenyum.
Dari kejauhan Dimas melihat bis yang biasa ia gunakan akan mendekat, Dimas kaget saat melihat cewek yang tadi sedang ia pikirkan sedang duduk di dalam bis.
"Tumben, hoki banget aku hari ini"ucapnya, Masuk kedalam bis, dan beruntungnya bangku yang di sebelah Anita masih kosong, tanpa membuang waktu Dimas pun duduk di samping gadis itu .
"Ehem.... Hai"sapa Dimass, Anita menoleh kemudian tersenyum.
"Tumbenan lo kita satu bis."ucap Dimas mencari bahan cerita.
"Ha... Iya."balas Anita. Suasananya canggung banget, Dimas bingun harus bicara apa? Entalah tidak seerti biasanya dia yang terkenal jago ngerayu itu, seketika mati kutu di depan Anita.
Sesampainya di PT. Anita pamit pergi duluan pada Dimas. Dia berjalan sedikit berlari menuju ke ruangan karyawan wanita.
Dimas meperhatikan itu semua, dia tersenyum melihat tingkah Anita yang ketara sedang gugup.
"Semoga, ini bukan hanya perasaan aku aja."gumam Dimas.
____
Seperti biasa, Dimas pergi berkeliling melihat kinerja para pegawai. Beni benar - benar telah mempercayakan semuanya pada Dimas.
Saat Dimas memeriksa ke bagian pengeleman, Dimas melihat Anita yang sedang serius bekerja. Dimas mendekatinya.
"Gimana, apa semuanya lancar?"tanya Dimas.
"Hmm... Semuanya lancar - lancar aja, cuma bahan kali ini agak beda sama yang biasanya. Biasanya pengelemannya tidak susah, tapi kali ini lemnya susah banget lengket sama bahannya."keluh Anita.
"Iya, karena bahan kali ini emang berbeda, bahan biasanya itu sekarang sangat susah untuk di dapat."jawab Dimas sambil mencatat ucapan Anita tadi. Ini adalah laporan baginya nanti untuk ke Benni.
"Apa ada lagi?"tanya Dimas.
"Tidak pak, itu aja"jawa Anita.
"Apa kamu yakin?" Anita mengangguk.
"Baik lah, nanti kalau ada pertanyaan tanyalan ke akunlangsung"ucap Dimas.
Kemudian dia berlalu pergi meninggalkan Anita yang sedang melihatnya. Dimas pergi melihat kinerja yang lainnya.
Saat istirahat Dimas memberikan kupon makan nya pada Yoga, dia menyuruh temannya itu untuk mengambilkan nya makanan. Karena Dimas harus pergi ke ruangan Benni sebelum dia makan.
"Gimana?"tanya Beni saat Dimas masuk ke ruangannya.
"Aduhh... Bang biarin gue duduk dulu kek, sabar dong"ucap Dimas, menarik kursi yang ada di deoan Benni.
"Nah baru deh kita mulai, kalau gini kan enak. Kita sama - sama duduk"Ucap Dimas lagi.
Hmm... Langsung aja!"seru Benni to the poin
"Hari ini permasalahan nya cuma ada sama bahan, tadi mereke mengeluh kalau bahan kali ini kurang bagus"ucap Dimas.
"Hmm... Sudah gue duga, tapi gimana lagi. Dan seperti nya, kita akan menggunakan bahan ini untuk seminggu ini" balas Benni, sambil melihat semua laporan yang di berikan oleh Dimas.
"What, habis lah, mereka pasti sangat kesal dengan itu"ucap Dimas, membayangkan bagaimana umpatan - umpatan yang akan di keluarkan oleh para sahabatnya yang bekerja di bagian pemotongan.
"Mau gimana lagi, dari pada nggak ada bahan, dan tidak bisa kerja..."Balas Benni.
"Huft... Serah deh, gue udah laper banget ini. Gue ke kantin dulu"pamit Dimas berlalu meninggalkan Benni yang kembali sibuk membaca berkas.
Dimas langsung pergi ke kantin, di sana Yoga dan kedua sahabtnya sedang menunggu Dimas. Di depan mereka sudah ada jatah makan siang mereka.
...****************...
Jangan lupa Like dan komennya ya guys, kalau bisa sih di vote ya kan tapi aku gak maksa kok. Gak vote juga gak apa - apa, yang penting kalian udah mau dukung karya yeoja.
Terimah kasih💜
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments