"Sering - sering dong kesininya, kalian semua pada sombong ya sekarang"ucap bu Mayang.
"Bukan sombong bu, tapi waktunya aja yang belum ada, ya kan pak?"ujar Dimas.
"Iya, bener banget lu jangan souzon gitu sama kita"balas Henri.
"Kalau sama lu tu emang harus untuk gue souzonin"Saut Mayang. Henri tertawa, sudah laam dia tidak makan masakan sahabatnya itu.
____
Malam hari nya, saat Dimas hendak tidur, tiba - tib, sebuah pesan masum. Dengan malas Dimas mengambil ponselnya, kemudian membuka aplikasih chat di hp nya
Senyum Dimas pun mengembang saat membaca pesan yang di kirimkan oleh Anita.
"Di cute juga"gumamnya sambil membalas pesan Anita.
"Kalau gini caranya, aku bisa cinta beneran"gumamnya lagi.
"Oke, kita akan coba masuk ya sayang. Pokoknya aku harus dapatin kamu, kalau nggak bisa nggak makan sebulan aku"gumamnya lagi.
Sekitar 1 jaman Dimas terlena berbalas pesan dengan Anita. Dia sudah bertekad akan menyatakan perasaannya besok pagi pada gadis itu. Karena berdasarkan insting ke buayaannya, Anita sudah masuk ke dalam perangkapnya.
Dimas menyimpan hpnya, dia langsung tidur. Dia tidak ingin terlambat bangun lagi besok. Bahkan tadi Dimas menolak pak Henri yang hendak menginap di rumahnya. Dia tau kalau bapaknya itu menginap, bisa nggak tidur semalaman dia, karena nemenin pria itu menonton tv.
___
Hari ini Anita bangun pagi - pagi sekali, karena dia ingin membuatkan bekal sarapan untuk Dimas, entah kenapa pria itu akhir - akhir sangat suka merecoki pikirannya.
Dulu Anita sudah berusaha untuk menolaknya tapi semakin hari perlakuan Dimas semakin baik padanya. Entah sengaja atau tidak tau yang penting dia hanya mengikuti kata hatinya saja.
Dia sangat nyaman berada di dekat pria itu, bahkan Anita sudah beberapa hari tidak ada berkabar dengan tunangannya. Keberadaan Dimas seolah mengalihkan dunianya.
"Dia suka nggak ya sama masakan aku?"tanya Anita berbicara sendiri sambil menyusun makanan ke dalam kotak bekalnya.
"Bodoh lah, yang penting niat aku kan baik masakin dia."gumamnya lagi.
"Dimas ... Dimas, kamu pria pertama yang cicipi masakan aku, bahkan Darwin sekali pun belum pernah aku masakin"gumamnya Lagi.
Setelah selesai dengan kotak bekalnya, Anita pun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang berbau bumbu dapur itu.
Sekitar 10 menit berada di dalam kamar mandi, Anita pun keluar dengan selembar handuk, ia melihat jam dindingnya, dia kaget ternyata 30 menit lagi jam masuknya kerja.
"Gawat..." ucapnya, dengan buru - buru Anita pun bersiap - siap dengan cepat. Untung Anita bukan lah tipe wanita yang ribet dengan dandanan, dia cukup memakai pelembap dan lip tin.
Karna ingin cepat Anita terpaksa mengeluarkan uang lebih untuk membayar ojol. Sungguh berat rasanya, tapi mau tak mau dari pada dia sp sama pak Beni, mending dia cari aman saja.
Setibanya di PT, Anita bertepatan dengan datangnya Dimas, Pria itu terlihat turun dari sebuah mobil mewah, Anita tidak tau itu mobil siapa, lagi pula Anita juga belum terlalu mengenali siapa Dimas sebenarnya.
Anita memutuskan untuk menunggu Dimas di gerbang, telat barang 5 menit tak apalah, toh dia juga sedang bersama asisten mandor. pikirnya.
Dimas berjalan menuju gerbang, sebyumnya seketika mebgembang ketika melihat Anita yang sedang menunggunya.
"Hai...lSapa Dimas sedikit berlari menghampirinya.
"Mm... Ini bekal buat kamu" Anita menyerahkan tas bekal yang ia tenteng dari tadi.
"kamu beneran bikinin aku bekal? aku kira semalam itu kamu hanya becanda"ucap Dias sambil berjalan beriringan dengan Anita.
"Nggak lah, kan aku udah janji... Tapi aku nggak tau apa kamu bakalan suka atau nggak"kata Anita.
"Aku pasti suka kok"balas Dimas tersenyum, Anita pun ikut tersenyum
"yuk absen dulu"kata Dimas, menyuruh Anita untuk absen.
Setelah selesai Absen, Dimas pun mengantarkan Anita sampai ke ruang ganti karyawan cewek.
"Apa mau aku antar sampai kedalam sekalian?"tanya Dimas.
"Haha... Nggak usah."balas Anita.
Dimas tersenyum."Baiklah kalau gitu aku pergi dulu, sampai jumpa nanti ja istirahat." kata Dimas. Anita mengangguk.
Dimas pun berlalu pergi meninggalkan Anita dan pergi ruang ganti pria.
"Cieee... Kayaknya ada yang bentar lagi jadian nih.."goda yoga. Yang ternyata melihat semua adegan Dimas dan juga Anita.
"Apaan sih"balas Dimas.
"Pepet terus..." ujar Yoga sambil merapi kan pakaiannya.
Dimas tidak merespon ucapan yoga, dia membuka bajunya dan menggantinya dengan baju kerja.
"Udah yuk.."aja yang sudah siap
"Yuk.. Mmm itu kotak bekalnya nggak di bawa sekalian?"tanya Yoga.
"Nggak, itu untuk nanti, kalau gue bawa sekarang bisa habis ntar kalian minta. Makanan itu hanya buat gue kalian nggak boleh mebyicipinya."jawab Dimas.
"Pelit banget lu"
Mereka pun berlalu pergi ke tempat kerjanya, hari ini pekerjaan mereka sangat banyak, karena begitu banyak bahan yang masuk dan akan mereka olah.
___
Sesuai janjinya, Dimas menunggu Anita di depan pintu kanti, dia tadi sudah menolak untuk bergabung dengan teman - temannya.
Dari kejauhan Dimas melihat Anita berjalan sendirian, Dimas menatap Anita aneh, tumben - tumbennya tu cewek lepas dari si Nabila itu.
"Hai.."Sapa Anita, begitu sampai di depan Dimas.
"Hai.... Yuk"Dimas mengulurkan tangannya pada Anita, debgan senang hati Anita menerimanya.
Semua orang yang ada di kanti menatap mereka dengan tatapan penuh tanda tanya. Bukan sih Dimas yang bikin mereka penasaran, melainkan Si cewek yang berada di samping Dimas.
Bukannya Anita itu cuek yang sangat cuek dan susah untuk di dekati, tapi kenapa dia bisa dengan mudahnya di taklukan sama si buaya Dimas itu.
Saat mereka berdua mengambil makanan, datang seorang cewek yang tiba - tiba menjambak rambut Anita.
"Dasar cewek ke gatalan berani - beraninya kau..."geram cewek itu.
"Aw Aw..."pekik Anita kaget, Dimas pun kaget saat melihat Anita yang di serang seperti itu.
"Dita lepasin!!"ucap Dimas, berusaha melepaskan jambakan Dita dari rambut Anita.
"Kamu diam! Pasti dia kan yang bikin kamu putusin aku?"tanya Dita. Dia belum terima di putusin oleh Dimas.
"Kamu apa - apaan sih..."Dimas menarik paksa tangan Dita dari rambut Anita.
"Ohhh... Pokoknya aku belum rela kamu putusin aku gitu aja. Apa lagi kalau hanya gara - gara jalan kayak dia!"ucap Dita sambil menunjuk Anita dengan tangan kirinya.
"Apa? Eh jangan mentang - mentang aku diam aja, kamu bisa bicara seenaknya gitu.."saut Anita tak terima dengan ucapan Dita yang sudah sangat keterlaluan itu.
"APA?.."
...****************...
Jangan lupa Like dan komennya ya guys, kalau bisa sih di vote ya kan tapi aku gak maksa kok. Gak vote juga gak apa - apa, yang penting kalian udah mau dukung karya yeoja.
Terimah kasih💜
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments