Cuti

Ara yang sudah tau abangnya akan pulang, dia sengaja tidak tidur, agar dia bisa membuka kan pintu.

"Assalamualaikum"ucap Dimas.

"waalaikumsalam."jawab Ara, dia langsung mencium tanfan sang abang.

"Sini tasnya, arah bawa masuk"Ara pin mengambil tas ransel Dimas dan membwanya masuk. Sementara Dimas memasukkan motornya kedalam rumah, karena hari masih gelap, jadi dimas agak sangsi jika membiarkan motornya berada di luar.

Tanpa ganti baju, Dimas langsung masuk ke kamar kedua orang tuanya, Dimas berbaring di antara Aba dan amaknya.Dia sangat merindukan kedua orang ini. Dimas memeluk amak nya dan tertidur di sana.

Dimas sangat lelah, bagaimana tidak dia baru pulang kerja, dan tanpa istirahat di dengan nekatnya menempuh perjalanan jauh sendirian tanpa berhenti.

___

Pukul 5 subuh, Tina dan David bangun karena mendengar suara Adzan berkumandang. Mereka sangat kaget saat mendapati putranya sedang tidur sambil memeluknya.

"Bang, ini Dimas kapan pulangnya?"tanya Tina tersenyum senang.

"Entalah dek, aku pun tak tau"jawab David.

Tina mengelus kepala putranya itu, dia senang karena bisa melihat wajah anak laki - lakinya ini. Tina sudah sangat merindukan Dimas. Dia talut mengganggu pekerjaan Dimas, makanya mereka jarang menghubungin Dimas.

Dengan Tina melepaskan pelukan Dimas, lalu pergi ke kamar mandi yang ada di luar rumah.

Tina dan David melakukan sholat subuh berjamaah seperti biasa. Setelah sholat, Tina pergi ke dapur mebuatkan David teh manis.

Demam yang di rasakannya kemaren, semuanya seolah menguap sudah setelah dia melihat wajah damai Dimas saat tidur tadi.

Setelah memberikan segelas tehnpad David, Tina kembali ke dapur, untuk membuat sarapan untuk mereka.

____

Pukul sembilan pagi, baru lah Dimas bangun dari tidurnya. Dia melihat kesekelilingnya , dia sana sudah tidak ada siapa - siapa lagi, hanya ada dirinya yang bergelung dengan selimut.

Dimas keluar daei kamar, malihat Amaknya yang sedang menyapu. Dengan segera Dimas menghampiri amaknya, dan memeluknya.

"Amak, kenapa udahnkerja ? Bukannya amak sedang sakit?"tanya Dimas

Tina memutar tubuhnya melihat ke arah Dimas.

"Amak, udah sembuh saat melihatmu tadi"ucap Tina mengelus wajah anaknya dengan sayang.

"Pergilah mandi, dan sarapan!"suruh Tina, Dimas mengangguk mengiykan.

"O iya, ponselmu dari tadi pagi bunyi terus, lihat lah mana tau penting."sambung Tina.

"Iya"jawab Dimas, bejalan ke kamarnya, sesampainya di kamar, Dimas melihat behitu banyak yang menghunginya.

Dimas menepuk jidatnya, karena dia belum mengabari Beni kalau dia akan cuti selama 3 hari. Dengan cepat dimas mencari kontak Benni dan memberi tahukannya.

Dimas cukup lama bercerita dengan Beni, karena mereka berdua benar - benar sudah sangat dekat.

Setelah menghubungi Beni, Dimas juga memberitahukan para sahabatnya kalau dia tidak bisa masuk lerja selama 3 hari, karena orang tuanya sedang sakit.

Dimas sudah selesai menghubungi orang kantor dan dianjuga menghubungi ketiga sahabatnya, agar mereka tidak menerka - nerka

____

Seharian penuh Dimas tidak pernah beranjak dari kedua orang nya, Dia bahkan sampai berantem dwngan Ara sang adik ya g cemburu melihat kedekatan abang nya itu.

"Abang, awas! Abang udah seharian ini sama amak mulu, trus aku nya kapan?"tanya Ara cemberut, Dimas menoleh menatap kearah adiknya itu.

"Kamu kan bisa setiap hari bersama mereka, sementara , abang hanya sebentar"ucap Dimas.

"Tapi jangan di klaim buat diri sendiri juga dong bang"kata Ara yang cemburu.

"Yaudah, kamu sebelah sana aja, gimana ?"tawar Dimas dengan senang hati Arah berbaring di sebelah amaknyanya yang kosong.

___

Sementara di PT. Anita sedang menunggu Dimas, di tpat biasa Dimas menunggunya saat jam istirahat.

"Kenapa dia belum juga keluar, jam istirahatkan sebentar lagi akan berakhir."

Yoga dan Bima yang melihat Anita berdiri di depan pintu kantin.

"Bim, menurut lo anita itu lagi nungguin siapa?"tanya Yoga.

"nggak tau, tapi kayanya dia lagi nungguin Dimas deh"ucap Yoga.

Mereka bertiga terus memperhatika Anita yang sedari tadi terus berdiri di pintu masuk kantin

"Kasihan nggak sih, ini jam makan sia g udah mau hanis, dan dia masih berdiri di sana? Kapan dia akan makannya?"tanya Rizal,

"iya juga ya, yaudah kalau gitu, lo samperin dia deh Zal, kasih tau dia kalau Dimas lagi cuti."ucap Bima menatap Rizal.

"Tapi..." belum sempat Rizal menyelesaikan ucapannya, Bima dan Yoga sudah mendorong dia untuk menjauh. Dengan terpaksa Rizal pun mendekati Anita.

"Hai.."ucap Rizal.

Anita menoleh, menatap Rizal bingung. "Kamu lagi nungguin Dimas ya?"tanya Rizal, Anita mengangguk mengiyakan.

"Mmm... Hari ini dia tidak masuk, karena sedang pulang kampung"ucap Rizal.

"Benarkah?"tanya Anita sedikit tak percaya.

"Terserah kamu mau percaya atau tidak, yang jelas aku sudah mengatakannya."kata Rizal berlalu pergi dari sana.

Anita tampak sedikit kecewa, baru juga ia ingin berteman dengan Dimas, tapi pria itu malah menghilang.

____

Dimas tersenyum bahagia melihat keluarganya yang juga bahagia, dia bangga pada dirinya sendiri karena bisa menaikkan derajat keluarganya.

Berdasarkan cerita adiknya, sekarang para tetangga tidak bisa meremehkan amak mereka lagi. Dulu amaknya selalu jadi bahan ledekan sama tetangga, tapi sekarang mereka semua bungkam, dan itu semua berkat kerja keras Dimas.

Kalau mengingat bagaimana hidupnya dulu saat pertama pergi ke kota, ingin rasanya Dimas menangis. Dia sangat menderita dan tersiksa, apa lagi saat dia menerima telpon dari adiknya dan mengatakan kalau di ruamh mereka sedang tidak ada beras yang akan di makan.

Dan demi mengirimi uang untuk keluarganya,Dimas pernah tidak makan selama seminggu. Pada saat itu pak Henri juga sedang ada dinas luar kota, jadi dia hanya makan pas di PT saja.

Tapi berkat doa restu dari orang tuanya, sekarang Dimas sudah bisa di katakan lebih dari cukup.

"Abang, amak boleh nanya nggak?"tanya Tina.

"Tanya aja mak, nggak perlu bertanya gitu"ucap Dimas.

"Apa kamu sudah memiliki pacar? Kapan mau di kenalin sama amak dan aba?"tanya Tina

"mmm... Abang belum ada kepikiran ke sana , mak. Abang mau fokus sama keluarga kita dulu. Nanti kalau masa nya sudah tiba, abang pasti akan membawanya pulang dan mengenalinnya sama amak dan aba."jawab Dimas.

"Jangan lama - lama ya , nak, ingat umur kami sudah nggak mudah lagi" ucap Tina.

"Mak, tenang saja. Nggak lama kok, tunggu waktunya saja ya. Sabar, karena kata amak semua yang di lakukan dengan buru - buru maka hasilnya hanya akan sementara dan akan mudah hancur atau kualitasnya nggak bagus hingga mudah hancur"ucap Dimas

"Kamu bener banget nak, amak akan selalu mendoakanmu agar segera di pertemukan dengan jodoh yang tepat.."

.

...****************...

Jangan lupa Like dan komennya ya guys, kalau bisa sih di vote ya kan tapi aku gak maksa kok. Gak vote juga gak apa - apa, yang penting kalian udah mau dukung karya yeoja.

Terimah kasih💜

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!