Penyerangan

Setelah mengantar Tuan Maximo sampai ke mobil dan memastikan perjalanan nya akan selamat sampai tujuan, Petro kembali masuk ke night club terbesar di kota ini.

Sekilas info, night club ini merupakan night club terbesar yang juga menjadi usaha perjudian terbesar milik Tuan Albert.

Para wanita di sini sangat binal dan sudaj sangat pro. Pelanggan night club ini kebanyakan adalah para pengusaha besar yang sudah berkeluarga. Itu pula sebabnya mengapa Tuan Albert menjadi semakin sukses karena uang yang para pelanggan tidak main-main.

Dan kali ini Petro ingin menyenangkan diri dengan bermain dengan beberapa wanita hadiah Tuan Albert. Dia bersiul senang seraya memasuki club menuju ruangan tempat para wanita nya.

Baru saja masuk, Petro sudah disambut dengan gerakan menggoda para wanita itu. Beberapa wanita itu seperti lebah yang mengerubungi madu. Ada yang membuka pakaian Petro, ada yang sedang mencium bibir nya, ada pula yang mengarahkan tangannya untuk menjamah tubuh wanita itu. Dan dengan tak tahu malu nya mereka membawa Petro ke sofa dengan tubuh yang sudah benar-benar telanjang dan memainkan seluruh tubuhnya. Ada pula yang sudah menduduki tubuh Petro lalu menggoyangkan tubuh di atas nya. Petro hanya menikmati perlakuan mereka. Bibir nya ikut mendesis saat benda tumpul nya masuk ke lubang salah satu wanita dan sedang di mainkan dengan begitu lihai. Ke empat wanita yang lain sedang menjilati seluruh permukaan kulit nya, bahkan telapak kaki Petro ikut menjadi sasaran.

Bukan hanya gerombolan Petro yang sedang melakukan penyatuan di tempat ini, beberapa pria bahkan sedang bermain dengan para wanita secara bergilir, mereka sangat menikmati kehidupan nya yang bebas. Bahkan pengawal Petro yang tadi di beri hadiah lima wanita itu pun sedang bergilir bermain dengan lima wanita itu. Mereka sangat menikmati nya dan merasa seluruh beban pekerjaan yang setiap saat membelenggu hingga mengancam nyawa itu seakan tak ada.

Gila memang! Dan kegilaan ini lah yang sering disebut-sebut sebagai surga dunia.

Nikmat

Senang

Bergaya bebas

Tak ada aturan,

Itulah yang sedang mereka rasakan saat ini.

Hingga tiba-tiba terdengar suara ledakan peluru yang mengagetkan seluruh penghuni club itu.

Beberapa manusia tumbang di hadapan mereka dengan tubuh penuh darah yang membasahi lantai.

Mereka saling berhamburan lari kesana kemari mencari tempat perlindungan tanpa memperdulikan tubuh mereka tanpa memakai satu helai kain pun.

Jeritan dan pekikan suara wanita panik begitu menggema di seluruh penjuru ruangan.

"Siall," Gumam Petro seraya bangkit dari tidur nya setelah para wanita nya berlari mencari tempat sembunyi. Dia hanya meraih celana hitam tanpa mengenakan pakaian atasan lalu meraih pistol nya yang berada di saku celana.

Dorr dorr dorr

Suara tembakan peluru kembali terdengar begitu keras. Dua wanita telanjang yang tadi ingin melarikan diri kini menjadi korban nya. Orang-orang semakin panik saling berhamburan namun tak ada tempat aman untuk bersembunyi. Para manusia yang sudah teler karena mabuk tak bisa menyelamatkan diri, meski berjalan keluar mencari tempat aman nyatanya tak berhasil.

Dorr dorr dorr

Sekali lagi, beberapa manusia yang sedang menyelamatkan diri itu tumbang seketika. Cipratan darah berhamburan di mana-mana membuat para wanita histeris melihat nya.

Seketika keadaan berputar seratus delapan puluh derajat, dari yang sangat bahagia menikmati kehidupan bebas dengan bermain sekks dengan banyak wanita, meminum minuman beralkohol yang membuat mereka seperti terbang, lalu mengkonsumsi obat-obatan terlarang sehingga beban kehidupan mereka benar-benar hilang sampai yang mereka rasakan hanya lah kesenangan, hidup tanpa beban, dan kenikmatan. Namun ini semua hanya sebentar, karena dalam sekejap sudah saja keadaan berbalik arah menjadi ketakutan yang teramat akan hilang nya nyawa dalam diri mereka. Mereka sudah tak lagi mengurus yang lain selain menyelamatkan diri mereka sendiri.

"Cari tahu dalang dibalik penyerangan ini. Selamat diri kalian masing-masing." Perintah Petro setelah memencet tombol yang berada di jam tangan nya.

"Baik, Tuan. Apakah kita harus melakukan serangan balik?" Tanya anak buah Petro yang juga sedang bersembunyi.

"Tidak perlu, Lawan kita terlalu banyak. Kita tidak mungkin bisa menang dengan jumlah mereka yang sangat banyak sedangkan kita hanya beberapa anggota."

Memang benar, anggota Tuan Maximo yang masih disini hanya tinggal sekitar tujuh belasan. Sedangkan penyerang itu membawa banyak sekali pengawal. Lagian dia belum tahu motif penyerangan ini. Apakah memang ditujukan untuk membunuh Petro dan anggota nya atau memiliki musuh lain.

Petro tak akan mengurusi lebih jauh jika penyerangan kali ini bukan ditujukan pada nya, tentu saja dia masih banyak urusan lain selain meladeni para perusuh kenikmatan ini.

.

.

.

Plak

Alea melengos saat Tuan Maximo ingin mencium nya, bahkan tangan nya sampai tak sengaja mengenai pipi hingga menimbulkan bunyi. Dan penolakan Alea benar-benar membuat darah Tuan Maximo kembali mendidih. Padahal niatnya tadi tidak ingin berlama-lama saat melakukan transaksi dengan Tuan Albert hanya karena tak ingin membuat Alea sendirian di kamar dan membuat ketakutan. Tapi apa yang didapat? Justru penolakan lah yang membuat nya dilanda kemarahan.

"Kau benar-benar sudah sangat berani, Alea." Desis Tuan Maximo menggerakkan gigi-giginya hingga menimbulkan bunyi gemelutuk akibat saling menekan.

"Silahkan bersihkan sisa percintaan tadi sebelum menyentuh saya." Sahut Alea lantang tanpa menatap Tuan Maximo.

Dahi Tuan Maximo berubah mengerut mendengar nya.

"Apa maksud mu?" Tuan Maximo benar-benar tak mengerti maksud Alea ini.

"Bukankah Anda baru saja bercinta dengan wanita lain sampai-sampai bau wanita itu masih sangat melekat di pakaian Anda. Saya hanya tidak ingin Anda terkena penyakit, lebih baik bersihkan diri Anda sebelum menyentuh saya." Jelas nya seraya menatap bola mata Tuan Maximo penuh keberanian.

Langsung saja Tuan Maximo melebarkan bibir mendengar perkataan Alea yang terdengar menahan kesal itu. Dia tahu Alea sedang cemburu kali ini, itu membuat mood nya kembali baik.

"Apa kau cemburu?" Tanya nya seraya mendekatkan bibirnya di wajah Alea namun wanita itu tetap saja menghindar.

"Tenang saja, sayang. Aku menepati janji, aku tak akan menyentuh wanita manapun selama kita bersama. Dan kau bisa memegang janji ku." Jelas nya lembut.

"Bohong! Bahkan bau parfum wanita masih sangat menyeruak di pakaian Anda, jadi tidak perlu membohongi saya. Lagian saya juga tidak apa-apa jika Anda ingin berhubungan dengan wanita lain." Alea mengatakan itu seraya memalingkan wajah. Nyatanya meski bibir ini mengatakan tidak apa-apa tapi hati nya tetap tidak mengizinkan. Tapi karena aku tidak ada hak untuk melarang mu, jadi mana mungkin aku mempermasalahkan kau berhubungan dengan wanita manapun? Lanjut nya dalam hati.

Terpopuler

Comments

Deniayu ajah⚞⚟🧕🤑💦

Deniayu ajah⚞⚟🧕🤑💦

alea mode cemburu,nurut aja tuan maximo dr pada gak dpt jatah dr alea🤣

2023-03-07

0

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

Apakah ini jebakan Tn. Albert ya ... Bener bener ngga habis pikir banyak banget musuh Maxim ... Smoga bukan target selanjutnya Alea ....

2023-03-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!