Perubahan Sikap Tuan Maximo

Plak Plak Plak...,

Alea masih terus mendessah meski mata nya sudah mengeluarkan cairan bening. Dia tak akan membiarkan dirinya kalah.

Dan hal itu semakin membuat Tuan Maximo frustasi. Menatap tatapan mata Alea yang penuh luka itu bercucuran air mata membuat hatinya berdenyut nyeri apalagi melihat penampilan Alea yang sudah tak karuan akibat ulah nya.

Sudut bibir nya mengeluarkan darah dengan pipinya yang sudah membengkak. Bahkan bibir nya yang tadi digigit keras itu mengeluarkan banyak darah. Belum lagi sekujur tubuh nya memerah kebiruan. Tuan Maximo sangat frustasi, antara ingin melanjutkan menyiksanya atau berhenti.

"Aaarrrgghhh....!" Tuan Maximo berteriak keras seraya menjambak rambut nya. Dia segera memelankan gerakan nya seraya mengecup seluruh wajah Alea dengan lembut. Alea tak lagi bersuara, dia menggigit bibir bawahnya untuk menahan suara tangis agar tak keluar.

"Sorry," Gumam Tuan Maximo seraya menempel kan bibir nya di kening Alea.

Tes.

Saty tetes air mata Tuan Maximo jatuh ke kening Alea. Tidak tahu apa yang ada di hatinya sampai-sampai ikut menitihkan air mata saat melihat tubuh Alea yang penuh luka. Tapi sepertinya wanita itu tak menyadari karena seluruh tubuh nya sedang dilanda sakit yang teramat.

.

.

.

Beberapa jam waktu mereka habiskan di pesawat, akhirnya mereka sampai di Florida. Alea yang masih tidur setelah pertempuran hebat yang membuat sekujur tubuhnya terluka, lagi-lagi Alea dibawa ke gendongan Tuan Maximo. Melihat betapa menyedihkan nya Alea membuat nya tak tega mengganggu tidur nya. Wajah cantik nya yang biasanya memberi kedamaian saat ditatap kini penuh dengan jejak air mata. Tuan Maximo mencoba menyeka jejak air mata itu yang sudah mengering lalu mencium kening nya.

Dia menggendong Alea ala bridal style setelah menyelimuti seluruh tubuh Alea menggunakan selimut tipis.

Tubuh Alea sudah kembali mengenakan pakaian yang memang sudah disiapkan, tentu saja Tuan Maximo yang memakaikan nya setelah melihat Alea tertidur lelap tadi.

Sebenarnya memang anak buah Tuan Maximo sudah menyiapkan baju milik nya juga baju Alea, itu sebabnya tadi saat berangkat melarang Alea membawa apapun. Tapi karena ingin menggoda wanita nya yang terlihat begitu menggemaskan saat sedang panik membuatnya berinisiatif menjahili. Dan benar saja, Alea sangat panik saat baju nya dirobek lalu mengatakan tak membawa pakaian lagi. Mengingat kejadian itu Tuan Maximo tak pernah menyangka akan terjadi seperti ini. Padahal baru tadi pagi dia merasa begitu bahagia bersama Alea, dan dalam sekejap tiba-tiba berubah menjadi amarah yang teramat bagi kedua nya.

"Tuan, semuanya sudah siap. barang nya sudah dalam perjalanan, dan 3 jam lagi akan sampai disini." Petro tiba-tiba berdiri di hadapan Tuan Maximo yang hampir sampai di depan mobil jemputan nya.

"Bagus lah, segera atur pertemuan ku dengan Tuan Albert. Jangan sampai ada kendala apapun dan pastikan semuanya aman."

"Anda tidak perlu khawatir, Tuan. Orang-orang ku sudah mengurus semuanya, tidak ada yang berani mengusik anggota kami." Sahut nya mantap.

"Oke, kau bisa kembali." Tuan Max mengibaskan tangan memberi tanda agar Petro bisa berlalu darinya.

Setelah membungkuk memberi hormat, Petro berlalu dari sana untuk melakukan misi selanjutnya.

Sedangkan Tuan Maximo segera menuju mobil yang sudah terparkir dengan hati-hati dengan satu tangan nya melindungi kening Alea karena takut wanita nya akan terkena pintu mobil.

"Jalan," Perintah Tuan Maximo setelah menutup pintu, mobil itu segera membelah jalanan yang tampak lenggang tak banyak pengendara lain. Meski perjalanan kali ini tidak di dampingi asisten nya, tapi para pengawal Tuan Maximo mengiringi mobil mereka untuk jaga-jaga ada penyerangan dadakan.

Sepanjang perjalanan tatapan Tuan Maximo terus tertuju pada luka lebam di pipi Alea. Sebelum nya dia tak pernah se-menyesal ini setelah menyakiti wanita, tapi sekarang rasa menyesal itu seakan membelenggu pikiran nya. Dia tak akan fokus mengerjakan apapun jika keadaan Alea masih seperti ini yang diakibatkan dirinya. Harusnya dia jangan sampai kelepasan sampai tak terkendali seperti ini.

Aneh, perasaan apa ini? Hati Tuan Maximo kembali berdenyut nyeri saat melihat luka di sudut bibir Alea benar-benar robek. Bahkan darah nya kembali keluar saat dia berusaha mengusap menggunakan ibu jarinya.

Alea tampak mendesis saat sedikit darah segar itu keluar, dengan sigap Tuan Maximo meniup-niup bekas luka itu agar tak perih seraya menenangkan Alea agar tak bangun.

Tanpa dia sadari, sebenernya Alea sudah sadar dari tidurnya sejak tadi. Namun karena merasa tangan Tuan Maximo masih menyentuh wajah nya, Alea tak berani membuka mata. Apalagi dia merasakan saat ini sedang tidur dipangkuan nya padahal jelas-jelas Tuan Maximo sedang marah padanya, tentu saja dia merasa canggung jika terbangun dari pangkuan nya.

"Sampai kapan kau akan pura-pura tidur, hm?" Tanya Tuan Maximo dengan suara rendah penuh kelembutan yang membuat Alea nampak terkejut. Sejak kapan Tuan nya ini tahu kalau dia sudah bangun. Astaga, semakin malu pula rasanya. Tidak bisa kah dia pura-pura tak tahu kalau Alea sudah bangun? Ingin rasanya Alea mengolok-olok seperti itu namun hanya bisa diucapkan dalam hati karena tak mungkin berani mengatakan nya.

Terlebih saat ini Tuan Maximo sedang menciumi sudut bibir Alea yang mengeluarkan darah. Kenapa tiba-tiba dia kembali berubah lembut? Padahal sudah senang Alea saat tuan Maximo kembali memperlakukan nya dengan buruk karena tak akan takut lagi jatuh cinta padanya. Tapi baru dalam sekejap Tuan Maximo kembali bersikap seperti ini, membuat hati dan jantung Alea semakin merasa tak aman.

"Apa kau sangat nyaman tidur di pangkuan ku, hm?" Tanya nya lagi. Kini tangan besar Tuan Maximo beralih menyisir Surai legam Alea dengan jari-jari nya. Diperlakukan seperti ini membuat Alea ingin kembali ke alam mimpi. Mata nya yang baru saja dia buka kembali terpejam. Bahkan Alea hanya menanggapi perkataan Tuan Maximo dengan gelengan. Tangan nya dilingkarkan ke perut Tuan Maximo yang membuat hati laki-laki itu kembali segar. Dia senang karena akhirnya Alea bersikap manja seperti ini, terlebih saat wajah nya di tenggelamkan ke perut nya dan hembusan nafasnya sangat terasa di kulit nya membuat Tuan Maximo menahan gejolak rasa itu sekuat mungkin. Dia tak akan melakukan untuk saat ini karena tak ingin membuat Alea semakin terluka.

"Alex, Tambah kecepatan!" Perintah nya pada sang supir setelah dia berusaha menahan gejolak yang ditimbulkan Alea tetapi tak bisa. Dan Tuan Maximo memutuskan akan melakukan hubungan lagi walau kesehatan Alea sedang tak baik karena sudah tak tahan lagi. Asal dia melakukan nya dengan hati-hati maka tak akan menyakiti Alea.

Terpopuler

Comments

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

akhirnya hati nurani mu masih Maxsimo, semoga setelah ini kamu mau memikirkan masa depan mu bersama Alea

2023-03-07

0

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

Smoga Maxim bisa berubah Dan hidup berdua Dengan Alea ... Bungkam saudara Tiri Alea😁👊

2023-03-07

0

lenong

lenong

semoga mereka bisa saling cinta🙏🙏

2023-02-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!