"Kenapa berhenti?! lepaskan semuanya!"
Dengan tangan sedikit bergetar Alea menabahkan mental nya untuk membuka penutup dadanya. Dia memantapkan hati, lagian laki-laki bajingan itu sudah melihat seluruh bagian tubuh nya, kenapa harus malu? Alea menguatkan diri dengan memberikan asumsi seperti itu.
Klek. Dan akhirnya pengait brra itu berhasil terlepas hingga terpampang lah dua benda menonjol yang sangat indah.
Melihat pemandangan itu, mata Tuan Maximo berbinar seraya menjilati bibir nya.
"Kemari lah!" Perintah nya tegas, menandakan tak bisa dibantah.
Meski dengan kaki gemetar dan tubuh bergetar, Alea tetap berjalan mendekati dua manusia itu. Dia melipat dua tangan nya di depan dada, berharap bisa menutupi area bagian itu. Namun percuma saja, saat Alea berada persis dihadapan Tuan Maximo, kedua tangan nya langsung dihempaskan begitu saja sehingga dua bongkahan sintal itu terpampang jelas.
Tuan Maximo yang sudah tak sabar, segera memegang salah satu benda itu dengan salah satu lainnya dia mainkan menggunakan lidah.
Alexandra yang sejak tadi mencoba menyenangkan Tuan nya menggunakan mulut itu seketika dirundung amarah. Dia begitu tak terima karena justru yang dipuaskan bukan lah dirinya, padahal jelas-jelas sejak tadi dialah yang menyenangkan Tuan nya. Bahkan bagian-bagian tubuhnya belum dijamah seperti Tuan nya saat ini menjamaah Alea. Terlebih saat mendengar rintihan serta erangan dari bibir Alea, membuat hati Alexandra semakin memanas.
Tiba-tiba saja Alexandra menggigit sedikit keras benda yang sejak tadi dimasukkan ke mulut nya.
Arrghh... Tuan Maximo berteriak saat merasakan ngilu di bawah sana.
"Dasar bedebah! Apa yang kau lakukan?!" Bentak Tuan Maximo seraya mendorong kepala Alexandra hingga terjerembap ke lantai. Ternyata lancang sekali dirinya, berani-berani nya seorang budak menyakiti tuan nya dengan cara seperti ini.
Amarah Tuan Maximo sudah berada di puncak nya. Dan jika saja dia sedang tak bernafsu pada Alea, tentu saja dia akan menghukum Alexandra dengan hukuman yang setimpal. Tetapi karena dia juga tak ingin melepaskan wanita yang sudah membuatnya kecanduan, dia lebih memilih pergi dari sana dengan membawa Alea. Meninggalkan Alexandra seorang diri yang kesakitan akibat tubuh polos nya terjatuh ke lantai marmer, bahkan kepalanya membentur pinggiran kolam hingga mengeluarkan sedikit darah.
"Tuan, kau tidak bisa memperlakukan ku seperti itu!" Teriak Alexandra saat Tuan Maximo benar-benar berjalan meninggalkan nya bersama Alea yang sudah berada di gendongan.
"Aku berhak memperlakukan mu sesuka ku. Kau itu hanya seorang budak yang bahkan hidup mu ada di genggaman ku. Jadi, jangan pernah berani mengatur ku!" Jelas nya seraya memandang remeh tubuh polos tanpa sehelai benang itu yang saat ini masih terduduk di lantai.
"Karena saat ini aku belum tergiur tubuh mu. Saran ku, kau harus bisa membuat ku bisa bergairah jika bertemu dengan ku. Karena jika kau tak bisa membuat ku bergairah, maka siap-siaplah kau akan menjadi budak yang hidup di rumah belakang mengurus kuda dan bertani." Sahut nya lagi. Dan setelah nya, Tuan Maximo benar-benar keluar dari sana menuju kamarnya. Dia sudah tak tahan jika harus menunda lagi.
"T-tuan, hentikan. Jangan disini nanti ada yang lihat." Cegah Alea saat tuan nya dengan tak sabar sudah melancarkan aksinya, padahal jelas-jelas mereka sedang di ruangan terbuka menuju kamar Tuanya.
Dan yang lebih menyebalkan, mereka berdua saat ini benar-benar sudah dalam keadaan polos berjalan menyusuri lorong. Meksi tak akan ada yang berani mata memandang apalagi menatap mereka, tetapi tetap saja keduanya sedang di ruangan terbuka yang sewaktu-waktu ada orang lewat.
"Diam lah. Aku sudah tak sabar mencicipi tubuh mu yang membuat ku candu."
Dan di detik berikutnya, Alea tak lagi dapat bicara. Sekuat tenaga dia menekan suaranya agar tak sampai keluar, karena jika itu terjadi maka yang keluar bukanlah kata-kata biasa, melainkan desaahan dav erangan dari suara merdu nya karena saat ini Tuan Maximo sudah menancapkan benda sakti itu ke lubang kenikmatan Alea.
Dan sambil berjalan, Tuan Maximo sambil menekan-nekan benda sakti itu hingga membuat Alea berjingkat-jingkat tak karuan seraya menahan suaranya.
Sedangkan Tuan Maximo semakin bersemangat saat melihat wajah sekksi Alea dengan pipi nya yang sudah memerah. Meski satu tangan nya dia gunakan untuk menahan dua bongkahan bokong Alea, tetapi satu tangan nya lagi tak dia biarkan menganggur begitu saja. Satu tangan nya dia gunakan untuk memainkan dada ranum Alea dengan penuh damba.
Untung saja area itu saat ini sedang sepi, tak ada satu pelayan pun yang lewat disana. Mungkin jika salah satu diantara pelayan atau budak memergoki kegiatan sang Tuan, tentu tak akan berani untuk melihat. Justru sebaliknya, dia akan berbalik dan mencoba berpikir tak pernah melihat nya.
"T-tuan ..." Panggil Alea saat merasakan dirinya benar-benar tak kuat menahan gejolak pada tubuh bagian bawah nya.
"Hm, panggil namaku dengan suara sekksi mu. Aku suka." Sahut Tuan Maximo dengan suara seraknya. Dia pun sangat menikmati sesi percintaan kali ini, karena sebelumnya dia belum pernah mencoba bercinta sambil berjalan di ruangan terbuka.
"T-tuan, hentikan .... sshh ...." Panggil Alea lagi. Du bawah sana, rasanya benar-benar ingin meledak. Sungguh nikmat yang tak bisa dijabarkan hanya dengan untaian kata. Ini sungguh gila! Ini benar-benar gila! gila yang membuat nya melayang terbang ke awan namun sialnya dia sangat suka.
Sepertinya mulai saat ini Alea akan menjadi candu melakukan nya. Jika saat pertama kali dia direnggut keperawanan, Alea belum siap dan tak merasakan sedikit pun kenikmatan. Berbeda dengan kali ini yang justru diri nya benar-benar ingin lebih.
Bahkan gerakan Tuan Maximo yang sedikit lambat akibat sedang berjalan mendorong nya untuk menyuruh Tuan Maximo agar mempercepat gerakan. Akan tetapi karena dia tak berani, dia lebih memilih bergerak-gerak sendiri memaju mundurkan lubang kenikmatan nya dalam gendongan Tuan nya.
Melihat tingkah budak nya yang juga tak sabar, membuat Tuan Maximo menampilkan senyum sinis nya. Dia tak menyangka gadis yang baru kemarin ditiduri menangis-nangis, sekarang justru meminta lebih.
"Aku tahu kau menginginkan nya bergerak lebih liar, maka aku akan mengabulkan nya. Sabar lah sebentar, setelah sampai di ranjang, aku tak akan mengampuni mu sampai aku benar-benar puas." Bisik nya dengan senyum yang begitu mematikan, Alea dibuat mematung mendengar nya.
Padahal tadi sedang semangat-semangatnya bergerak, sekarang sudah tak mampu lagi merasakan itu karena ketakutan lebih mendominasi.
Klek.
Brukk
Alea benar-benar tamat kali ini. Dia tak akan bisa menghindar lagi. Hanya bisa pasrah dan menyiapkan tenaga ekstra agar tak pingsan seperti sebelum nya.
"Aaaaaaah...!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩѕнͪαͣкͭʝͣρͤιуσ🐣ℛᵉˣ࿐
sokoooorrr 😂
2023-03-07
1
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐌𝐀⃝🥀𝐗&VIVY🧸ᴼᴺᴼᶠᶠ
emang enk lu alexandra kena karma kan.. makanya jgn smbng jd cwek.
2023-03-07
1
B⃟c𝓝𝓐𝓝𝓐 19♧
Ini cewek ngga Tau diri ... Yampun lawan Alea bener bener Gila 👊
2023-03-07
0