Bermain dengan Dua Wanita 1

"Ikutlah bersama ku!" Perintah Tuan Maximo tegas pada Alea، membuat nya gelagapan tak bisa berkata-kata.

"T-tapi, Tuan."

"Tidak ada bantahan! Aku menginginkanmu!" Sahutnya tanpa bsia dibantah. Tatapan nya begitu membunuh membuat Alea hanya bisa menelan saliva nya susah payah. Dia tak tahu lagi harus bagaimana, untuk kedua kalinya dai akan melayani Tuan nya. Padahal, bukan kah tadi dia menginginkan Alexandra? lalu kenapa pada akhirnya dia lagi yang menjadi pelampiasan?

"Apa? Tidak bisa begitu!" Bukan Alea yang menjawab nya, melainkan Alexandra. Dia tak terima karena sebelumnya Tuan Maximo ingin berhubungan dengan nya, tapi kenapa justru memilih bersama wanita jallang itu? Dia benar-benar tak terima!

"Bukan kah kau ingin menghabiskan malam mu bersama ku? Kenapa kau malah mengajak nya?" Tanya nya marah. Dia benar-benar tak terima. Memang awalnya Alexandra masih menjual mahal dirinya dengan menolak ajakan Tuan Maximo, tapi setelah dipikir-pikir tuan Maximo sangat menggoda dan sangat menguntungkan jika bisa menyenangkan nya, dia juga tertarik dengan ketampanan tuan Maximo. Tapi setelah semua ini terjadi, dia bahkan sampai rela menyerah agar menjadi tawanan nya, justru dia diperlakukan seperti ini.

"Awalnya aku memang sangat menginginkan mencicipi tubuh mu, tapi setelah dilihat-lihat, ternyata tubuh mu tak semenarik dia." Jawab nya seraya menunjuk Alea. "Aku tahu, tubuh seperti mu terlalu membosankan. Apalagi aku tahu, tubuh seperti mu sudah banyak dimainkan oleh pria lain. Maka dari itu aku berubah pikiran."

Deg.

Alexandra mengepalkan tangannya kuat-kuat. Dia sangat tak terima dengan penghinaan Tuan Maximo kali ini.

"Apa kau bilang?" Tanya nya seraya kembali mendekati tuan Maximo dengan tubuh masih polos seperti tadi. "Kau tak tertarik dengan tubuh ku?" Tanya nya lagi diiringi dengan senyum miring nya.

"Apa kau benar-benar yakin dengan ucapan mu?" Tanya nya sembari mengarahkan satu tangan nya pada satu buah dada nya.

Eungh... Sssh ... Alexandra sengaja melenguh dan mendesis untuk memancing gairah Tuan Maximo. Dia sangat tahu, laki-laki semacam nya tak akan bisa di pancing meski hanya sedikit. Karena yang pastinya dia tak akan tahan.

Dan ternyata dugaannya benar, tatapan Tuan Maximo kembali menggelap diliputi gairah.

"Apa kau benar-benar tak menginginkan tubuh ku?" Tanya nya lagi diiringi sedikit desahaan saat tuan Maximo kembali menekan nya lebih kuat. Bahkan saat ini dia tangan nya sudah bertengger di sana dan meremas pada bagian masing-masing.

"Jika ini yang kau inginkan, aku akan mengabulkan nya." Bisik Tuan Maximo sembari menjilat daun telinga Alexandra. Semakin melenguh pula Alexandra. Kali ini dia tak berpura-pura, tetapi benar-benar memang sudah ikut terpancing.

Melihat pemandangan itu, Alea yang sejak tadi masih di sana benar-benar merasa jijik dan ingin sekali muntah. Perlahan dia mulai keluar dengan suara pelan agar tak mengganggu kegiatan dua insan itu karena tak ingin menimbang masalah.

"Mau kemana kau?!"

Deg.

Baru saja dua langkah dia menjauh dari sana, ternyata tuan Maxim menyadari.

"Tuan, saya pikir Anda sudah tak membutuhkan ku lagi. Saya keluar dulu."

"Siapa bilang tak membutuhkan mu?" Tanya nya sembari menoleh kearah Alea. "Justru aku ingin mengajari mu. Kau harus lihat apa yang kami lakukan agar kedepannya jika aku menginginkan mu kau tak seperti mayat hidup!" Sahutnya penuh penekanan.

Alea tak bisa apa-apa lagi kali ini. Apakah dia benar-benar akan menonton kegiatan orang bersetubuh? Itu sungguh menjijikan!

"Alexandra! Mari kita bercinta dan biarkan dia melihat apa yang kau lakukan untuk menyenangkan ku."

"Dengan senang hati, Tuan." Jawab Alexandra. Dia merasa menang dan sudah berada di atas awan karena akhirnya tubuh nya lah yang akan memuaskan Tuan Maximo, bukan si budak yang sangat berani melawan nya itu.

Alexandra mulai melancarkan aksinya dengan membuka kain putih penutup tubuh Tuan nya. Dan dengan satu kali tarikan, tubuh Tuan nya terpampang nyata.

Wajah Alea memerah melihat benda tumpul yang sudah berdiri tegak, dia bukan nya tidak ingat bagaimana benda tumpul itu pernah membelah bagian inti nya hingga tak bisa berjalan. Dia juga masih ingat betapa tangguhnya benda itu, membuat nya tak berdaya dibawah kungkungan laki-laki itu. Alea yang tak sanggup melihat nya lebih memilih memejamkan mata.

Berbeda dengan Alexandra yang justru berbinar melihat benda sakti itu yang terlihat sangat perkasa. Tak sabar hanya melihat, tangan lentik Alexandra mulai menyentuh benda tumpul itu yang sudah sangat panas. Dia mulai mengurut benda itu dan memijat nya, membuat sang empunya menggeram tertahan seraya memejamkan mata.

Apa yang dilakukan Alexandra benar-benar membuat sang Tuan kehilangan akal sehat, wajahnya memerah frustasi.

"Tekan lebih keras dan lebih cepat lagi." Perintah nya dengan suara serak diiringi geraman seperti singa kelaparan.

Alexandra yang melihat Tuan nya tak berdaya semakin semangat untuk memberikan lebih. Dia mulai memasukan benda panjang dan besar itu ke dalam mulut.

"Lihat kesini! Dan jangan pernah berani memejamkan mata!"

Alea tersentak, dia tak menyangka jika Tuan nya tahu dirinya memejamkan mata. Mau tak mau Alea membuka matanya.

Meksi dia sangat jijik melihat apa yang dilakukan Alexandra, tapi dia tetap harus menahannya.

"Kau, kemari lah! Lihat dalam jarak dekat!" Perintah nya lagi. Alea tahu dia tak bisa berbuat apa-apa. Jika menolak perintah Tuan nya pasti akan semakin membuat nya marah dan berakibat fatal, lebih baik menuruti saja perintah nya.

Aahh ... Dessah Tuan Maximo saat mulut Alexandra bergerak maju-mundur semakin cepat.

"Baju mu basah, Aku tidak suka melihatnya! Cepat lepaskan!" Perintah Tuan Maximo seraya menatap nyalang Alea.

Meksi dibawah sana dirinya sedang menikmati pijatan Alexandra, tetapi dia tetap berhasrat pada wanita itu. Dia ingat, kemarin malam bahkan dia terus melakukan nya berulang-ulang hingga pagi hari. Padahal sebelumnya dia tak pernah melakukan lebih dari satu kali putaran oleh wanita yang sama. Tapi dengan wanita itu, dia bahkan merasa sangat candu. Setelah mendapat kepuasan satu kali, dia ingin melakukan lagi dan lagi. Tak disangkanya, wanita seperti nya memiliki rasa seperti nikotin dan berhasil membuat nya candu.

"T-tapi,"

"Ingin membantah?! Mau ku beri hukuman?"

Melihat kemarahan Tuan nya, Alea tak bisa membantah. Dia ingat perkataan Helda, lebih baik menuruti perintah Tuan Maximo karena jika dia menurut maka akan selamat.

"Ti-tidak, Tuan. Saya akan membuka nya."

Alea segera membuka atasan putih yang dipakai. Lalu membuka rok pendek hitam. Setelah membuka dua kain itu, dia benar-benar ragu untuk membuka kain yang masih melekat lagi. Karena jika dia membukanya, maka tubuh nya akan terlihat.

"Kenapa berhenti?! lepaskan semuanya!"

Dengan tangan sedikit bergetar Alea menabahkan mental nya untuk membuka penutup dadanya. Dia memantapkan hati, lagian laki-laki bajingan itu sudah melihat seluruh bagian tubuh nya, kenapa harus malu? Alea menguatkan diri dengan memberikan asumsi seperti itu.

Klek. Dan akhirnya pengait brra itu berhasil terlepas hingga terpampang lah dua benda menonjol yang sangat indah.

Melihat pemandangan itu, mata Tuan Maximo berbinar seraya menjilati bibir nya.

"Kemari lah!"

Terpopuler

Comments

❤⃟ˢ ͪ◦•●◉✿ REMBULAN ✿◉●•◦

❤⃟ˢ ͪ◦•●◉✿ REMBULAN ✿◉●•◦

haus apa lapar tuan 🙈

2023-03-08

0

❤⃟ˢ ͪ◦•●◉✿ REMBULAN ✿◉●•◦

❤⃟ˢ ͪ◦•●◉✿ REMBULAN ✿◉●•◦

jleb banget gak tuh Alexandra 🤪🤣🤣

2023-03-08

0

🍌 ᷢ ͩѕнͪαͣкͭʝͣρͤιуσ🐣ℛᵉˣ࿐

🍌 ᷢ ͩѕнͪαͣкͭʝͣρͤιуσ🐣ℛᵉˣ࿐

astagaa sial bener si alea, jgn sampe alea bucin duluan dah🗿

2023-03-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!