Alea merasakan sekujur tubuh nya pegal setelah menghabiskan waktu selama dua jam bermain dengan Tuan Maximo. Dia tak menduga sebelum nya jika Tuan Maximo memiliki tenaga sekuat ini. Pantas saja banyak wanita yang berada di sisi nya karena tak mungkin kuat jika hanya satu wanita yang melayani gairah nya.
Tapi Alea takkan menyerah, dia sudah mengajukan syarat dan Tuan nya sudah menyetujui. Lagian sampai kapan Tuan nya ini tak bosan dengan tubuh nya?
Menurut perkiraan Alea, Tuan Maximo mungkin akan menikmati tubuh nya selama satu bulan. Dan setelah satu bulan diperkirakan Tuan Maximo mulai bosan dengan nya lalu beralih ke wanita lain. Dan disaat itu pula, akhirnya dia terbebas dari jeratan tuan nya karena sudah tak lagi dibutuhkan. Dan tentu saja Alea senang jika sudah terbebas dari nya meski tubuhnya tak lagi suci seperti dulu, tetapi itu bukan masalah besar karena di tempat nya bukan lah penganut adat yang harus menjaga kesucian sampai menikah. Hanya saja karena dia menganut adat timur seperti ibu nya lah dia mempertahankan kesucian.
"Mau kemana?"
Alea tersentak mendengar bariton itu, padahal tadi niatnya ingin ke kamar mandi diam-diam karena mengira Tuan Max masih tidur, ternyata dia salah.
"Ke kamar mandi, Tuan. Anda istirahat dulu, setelah selesai saya akan menyuruh pelayan untuk menyiapkan keperluan Anda." Kata Alea yang tak ditanggapi apapun oleh Tuan Max. Tangan nya bahkan sudah di cekal menandakan wanita itu tak diperbolehkan menjauh dari nya.
"Di sini saja dulu, temani aku tidur," Kata Taun Max setelah berhasil menarik kembali Alea dan berada persis di samping nya. Hembusan nafas Tuan Max berhasil menerpa pipi serta leher Alea dan menimbulkan gelanyar aneh pada dirinya.
Tuan Max membekap erat tubuh Alea membawa nya ke dalam pelukan lalu kembali memejamkan mata dengan pipi yang saling menempel, bahkan tubuh mereka yang masih sama-sama polos juga masih menempel.
"Alea, mulai hari ini tugas mu bukan hanya melayani di ranjang, tapi kau juga bertugas melayani seluruh kebutuhan ku mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi."
What?! Tentu saja pekikan itu hanya bisa Alea kumandangkan dalam hati. Bola matanya membulat sempurna sampai-sampai hampir terjatuh dari tempat nya. Dia terlalu syok mendengar ini, bagaimana bisa dia melayani sang Tuan dua puluh empat jam?
Dia sudah tahu tugas-tugas pelayan yang melayani nya, di antara nya adalah melayani saat mandi, melayani berpakaian, melayani saat makan, bahkan saat berak pun seperti nya masih di layani. Ini benar-benar tugas tersulit yang dia dapat, belum lagi masih melayani naffsu birahii nya yang no kaleng-kaleng. Itu pasti membuat nya sangat lelah.
"T-tuan, saya tidak terbiasa melakukan nya." Cicit Alea mencoba menolak dengan cara halus.
"Tenang saja, kalau kau salah aku tak akan memarahi. Nanti lama-lama akan terbiasa." Sahut nya dengan mata masih tertutup dan tangan membelit erat tubuh Alea.
"T-tapi,"
"Tidak ada penolakan, Alea." Sahut nya dengan nada masih biasa-biasa saja.
Sedangkan Alea menelan saliva nya susah payah. Tuan nya ini ternyata tahu apa yang ada dipikiran Alea, tapi dia tak memberi kesempatan Alea untuk menolak.
"Kalau kau bisa melakukan nya dengan baik, aku akan memberi mu bonus." Kata Tuan Max agar Alea semangat menjalankan tugas nya.
"Benarkah?" Tanya Alea memastikan.
"Apakah aku pernah mengingkari janji?" Tanya Tuan Max menjawab pertanyaan Alea.
Jelas Alea tak bisa menjawab karena dia belum tahu banyak tentang sifat Tuan nya, dia hanya diam sembari memikirkan nya.
"Bonus apa yang akan diberikan jika saya melakukan tugas dengan baik?" Tanya Alea yangs sedikit mulai risih karena merasakan ada sesuatu yang bangun di bawah sana.
"Apapun asal tidak meminta terlepas dari ku." Jawab nya dengan suara mulai berat dan nafas memburu. Sepertinya kali ini dia belum bisa terlepas bebas, bahkan dia belum sempat membersihkan diri nyatanya Tuan nya akan kembali beraksi.
"T-tuan," Alea memanggil tuan nya saat merasakan ketidak nyamanan karena benda itu sudah menusuk ke sela-sela kaki nya.
"Diam lah Alea, kalau kau bicara terus dengan suara sekksi mu aku tak akan bisa mencegah untuk tak memakan mu lagi." Kata nya memberi peringatan.
Sepertinya Tuan Max juga sedang berusaha menahan gejolak itu, buktinya dia diam saja meski sudah ada yang berdiri tegak dan kokoh namun bukan keadilan.
"Emm..," Alea mulai menggeliat. Ck, apanya yang ditahan? Ternyata Alea sudah salah mengira kalau Tuan nya akan memberi ampun pada nya.
Baru saja dipuji Tuan nya sedang menahan diri, nyatanya di detik berikutnya Tuan Max semakin merapatkan tubuh mereka setelah mengangkat sedikit kaki Alea dan menusuknya ke sana.
Alhasil mereka melakukan lagi dengan posisi tubuh saling berpelukan, meski Tuan Max tak leluasa bergerak tapi itu semakin membuat nya tertantang dan merasakan sensasi berbeda.
Bukan hanya Tuan Max, Alea bahkan dibuat geram karena benda itu sudah menusuk sempurna tapi tuan nya tak banyak melakukan pergerakan dan itu membuat nya tak nyaman. Karena tidak sudah tak tahan lagi, tanpa sadar Alea menggerakkan tubuh nya sendiri. Diam-diam Tuan Max tersenyum dalam hati dengan tingkah wanita nya.
Wanita memang seperti itu, awalnya terus menolak tapi baru saja di beri rangsangan sedikit saja sudah tak tahan lalu berinisiatif sendiri. Dan kali ini Tuan Max merasa menang juga bangga karena berhasil membuat Alea berinisiatif sendiri setelah berhubungan beberapa kali yang hanya diam dan hanya menurut jika diperintah olehnya.
"Apa kau mulai tak sabar?" Bisik Tuan Max seraya menggigit gemas pipi Alea.
Seketika Alea menyadari tingkah konyol nya, dia langsung berhenti bergerak dengan wajah memerah karena malu. Dalam hati dia merutuki kebodohan nya, bisa-bisa nya di terlena dengan apa yang dilakukan Tuan nya. Jika seperti ini dia tak pantas dianggap sebagai korban pemerkoosaan, karena mana ada korban seorang korban menikmati apa yang dilakukan pelaku?
"Kenapa berhenti? Padahal aku sangat suka." Kata Tuan Max dengan nafas memburu. Di detik berikutnya dia menggulingkan tubuh keduanya sehingga posisi saat ini Alea berada di atasnya.
"Lanjutkan, sayang. Aku semakin menyukai mu kalau kau berinisiatif sendiri." Perintah nya lagi. Tuan Max juga sudah tak sabar, dia memejamkan mata merasakan siksaan nikmat ini.
Alea yang sudah terlanjur malu pun tak bisa melakukan apapun selain menuruti perintah nya. Dia mulai menari diatas tubuh Tuan Max. Keringat mulai bercucuran di seluruh tubuh mereka, suara merdu itu saling bersahut-sahutan memanggil nama satu sama lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀⃝🥀𝐒𝐇𝐀ᶠᴬ🤎🔵
Manut wae lah Lea, semoga saja tuan Max itu bisa luluh kepadamu dan menjadi baik
2023-03-07
0
B⃟cIka🕊️⃝ᥴͨᏼᷛKartika🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️
Hadeh ini sih sama2 saling membutuhkan dan mengerti akan posisi ya 🙈🙈🙈🙈🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️ Kalau memang dah ada Rasa bilang aja kalai Maximo sebelum nanti ada yang mengambil atau pergi darimu baru menyesalinya. dan untuk Alea kalau dah ketagihan itu dah gak usah ditahan malu sendiri kan jadinya malu2 mau kayak kucing aja 🤣🤣🤣🙈🙈🙈🙈🙈
2023-03-07
0
𝐕⃝⃟🏴☠️𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐
Kasihan Alea tidak dikasih waktu buat istirahat malah digempur terus 😀
2023-03-07
0