Bab 6

Sore itu, saat Meysi fokus mengendarai mobilnya ia hampir saja menabrak wanita yang hendak menyeberangi jalan.

Ciiitt!

Suara decit rem mobil Meysi.

“Astaga! Kenapa harus lari? Kau membuatku jantungan! Apa dia bosan hidup!” umpatnya melihat wanita tersebut dari dalam mobilnya.

Wanita itu hanya nyengir kuda, sehingga membuat Meysi semakin kesal.

Hari ini ia meminta pada Toni jika dirinya ingin membawa mobil sendiri, karena ingin ke rumah aunty Sifa.

“Huh, dasar!” kesalnya.

Setelah itu, ia kembali mengendarai mobilnya lagi hingga tiba di rumah Sifa.

“Cakra, kau dari mana?” tanya Meysi yang baru keluar dari mobil, melihat cakra juga baru datang.

“Dari kantor,” sahutnya.

Mereka masuk beriringan ke dalam rumah.

“Eh ada tamu. Dari mana Sayang?” tanya Sifa melihat keponakannya tampak lesu.

“Dari kantor,” sahutnya.

Meysi merebahkan tubuhnya di sofa, karena memang sangat lelah.

“Aunty,” panggil Meysi pada Sifa yang hendak beranjak dari duduknya.

“Kakak kenapa tidak mau menikah hingga sekarang sih?” tanya Meysi serius.

Sifa diam sejenak, sedang memikirkan jawaban yang tepat dari pertanyaan keponakannya tersebut.

“Mm ... kenapa tidak Meysi tanyakan pada Reyhan?”

“Huftt ... tanya sama Kakak, jawabannya selalu sama. Jadi malas tanya lagi,” tutur Meysi lesu.

Sifa terkekeh mendengar keluh Meysi, ia meninggalkan Meysi untuk ke dapur. Sifa berniat ingin menyajikan teh hijau kesukaannya dan kue bolu.

Grep!

“Aunty, bantu Meysi dong. Sekali ini saja ...” ujarnya sambil memeluk Sifa dari belakang.

“Aunty sangat sering membantumu!” celetuk Sifa.

Meysi berulang kali mencium pipi mulus Sifa, membuat Sifa terasa geli. ia sangat hafal dengan sifat asli keponakannya tersebut, jika dia bersikap manis pasti Meysi sedang menginginkan sesuatu padanya.

“Apa imbalannya jika aunty mau membantumu?”

“Mmm ... aunty mau minta apa? Gajih Mey selama sebulan untuk aunty semua. Bagaimana?”

“Kau pikir aku tidak punya uang!” celetuk Sifa.

Meysi terkekeh, masih memeluk Sifa dari belakang.

“Jadi, aunty mau apa?”

“Nanti aku pikirkan. Sekarang katakan, apa yang ingin aku bantu.”

“Mm ....” Meysi tampak berpikir.

Ketika hendak mengatakannya, terdengar ponselnya berdering dari dalam tas kecil miliknya.

“Halo, Kak.”

“Kamu dimana?” tanya Reyhan di balik telepon.

“Aku ada di rumah aunty, sebentar Mey akan pulang.”

“Iya. Cepat lah pulang, ada yang ingin kakak bicarakan. hati-hati di jalan, jangan ngebut bawa mobilnya.”

“Iya, Kak. Aku akan langsung pulang.”

Klik!

Mereka mengakhiri panggilannya.

“Ada apa?” tanya Sifa penasaran.

“Entahlah. Kakak memintaku untuk pulang sekarang,” sahutnya kembali memeluk Sifa dari belakang.

“Aunty sudah janji bukan? Ingin membantuku, aku akan menceritakannya nanti. Oke, bye aunty,” Ujarnya langsung meninggalkan Sifa yang masih di dapur.

Sifa hanya menggelengkan kepalanya.

“Hati-hati Sayang,” ujar Sifa setengah berteriak.

Meysi melambaikan tangannya.

Di perjalanan, sambil mengendarai mobilnya Meysi juga memikirkan bagaimana cara untuk mendapat wanita untuk Kakaknya.

Setelah Tiba di depan rumah kebesaran peninggalan Nenek Dira, Meysi mendapat pesan dari Zahra wanita yang menumpahkan minuman ke baju waktu acara pernikahan kembarannya.

“Nona, maaf saya mengganggu. Saya ingin mencicil untuk menggantikan pakaian anda kemarin Nona.”

Meysi dengan serius membaca pesan tersebut, hingga tanpa ia sadari jika Toni menatapnya dari kejauhan.

“Dia mengirim pesan,” gumamnya, seketika ia menemukan ide. Meysi tersenyum licik setelah membaca pesan tersebut.

“Temui aku besok di restoran dekat pantai,” balas Meysi.

Lalu tersenyum setelah berhasil mengirim pesan tersebut, seketika senyumnya langsung luntur setelah melihat Toni menatapnya.

“Astaga, si Paman dingin ternyata sedang mengawasi ku,” gumam dalam hati.

“Hai Paman, kenapa Paman berdiri di situ?” tanya Meysi sambil melangkah masuk ke dalam rumahnya, memberi senyum paksa pada Toni.

“Kakak, aku merindukanmu,” ujar Meysi langsung duduk di samping Reyhan yang sedang duduk di sofa, sembari menyenderkan kepalanya di bahu Reyhan.

“Bagaimana dengan pertemuan tadi? Kata Toni, kamu hampir terlambat. Benarkah?”

“Hah kenapa Paman mengatakannya? Dasar si Paman dingin!” gerutunya dalam hati.

“Iya. Tapi aku terlambat karena bangun kesiangan,” sahutnya dengan nyengir kuda memperlihatkan gigi putihnya yang rapi.

Reyhan terkekeh.

“Jadi, apa saja yang kalian bicarakan tadi?” tanya Reyhan pada adiknya yang masih menyenderkan kepalanya.

Meysi menceritakan apa yang mereka bicarakan di kantor tadi, ia menceritakan semuanya tanpa ada yang tertinggal, bahkan mereka sangat kagum dengan bisnis peninggalan nenek Dira.

“Kerja bagus sayang. Kakak bangga padamu, Paman Toni sudah mengatakan semuanya padaku.”

“Ternyata Paman dingin sudah bercerita,” gumam Meysi dalam hati.

“Baiklah, kakak mau mandi. Sekarang kamu juga mandi setelah itu kita makan malam bersama.”

Meysi mengangguk, ia menatap kepergian Kakaknya.

Sementara itu, Arga baru saja memasuki rumah karena baru saja pulang ke rumah.

“Dari mana?” tanya Meysi.

“Dari kantor. Memangnya dari mana?” tanya Arga balik, ia duduk di sofa berhadapan dengan Meysi.

“Kau berbohong. Bukankah kita sama-sama pulang,” celetuk Meysi menatap Arga curiga.

“Sstt ... aku baru bertemu dengan Zahra,” sahut Arga bicara pelan.

“Hah, benarkah? Kamu sudah janji untuk membantuku,” tutur Meysi.

“Iya, iya kak aku ingat.”

Meysi terkekeh.

“Setelah makan malam, aku akan menceritakannya pada Kakak.”

“Hm ... aku setuju. Aku tunggu di balkon dan jangan lupa bawa camilan untukku.”

“Siap, Bos,” sahut Arga.

Mereka melangkah menuju kamar mereka masing-masing, mereka keluar setelah makan malam tiba.

Di meja makan, Mala menyiapkan semua makanan untuk mereka, sama halnya yang di lakukan oleh Nenek Dira dulu.

“Wah, Bi ini makanan kesukaan Mey?”

“Iya, Nona. Hari ini, Bibi memasak spesial untukmu.”

“Wah, ada apa ni? Tumben banget,” tanya Meysi lebih dulu mengambil makanannya dan meletakkannya ke dalam piringnya.

“Semua ini Tuan Reyhan yang meminta,” sahutnya.

Meysi tidak bisa berkata-kata lagi, ia hanya mengangguk menanggapinya. karena perutnya memang sudah lapar, ia memakan makanan kesukaannya dengan lahap, tanpa memikirkan berat badannya lagi.

“Pelan-pelan Sayang, makannya,” ujar Reyhan melihat adiknya yang begitu lahap makan.

Saat ini, ia merindukan adiknya yang satu lagi. Biasanya setiap makan mereka selalu ribut bercanda terlebih dahulu.

“Mesya sedang apa sekarang ya?” tanyanya dalam hati menatap adiknya kembaran Mesya yang tengah lahap makan.

“Kak, kok melamun. Ayo makan,” ajak Meysi melihat Kakak belum menyentuh makannya sama sekali.

“Ada apa Tuan? Apa ada yang sedang anda pikirkan?” tanya Toni yang duduk di sebelahnya.

“Tidak ada yang aku pikirkan, aku hanya merindukan adikku. Bagaimana keadaannya sekarang?”

“Nona Mesya baik-baik saja, Tuan. Sore tadi mereka sudah kembali ke rumah mereka."

Reyhan ternyata diam-diam meminta Toni untuk memantau adiknya, karena masih belum percaya seratus persen pada suaminya. Namun, ia harus menghargai pilihan adiknya.

“Bagaimana dengan perempuan itu?” tanya Reyhan pelan agar tidak terdengar oleh Meysi, karena Meysi juga sibuk mengunyah sambil mengobrol pada Arga.

“Perempuan itu belum terlihat sejak pernikahan Indra dan Nona Mesya, saya berharap perempuan tidak akan datang untuk mengganggu pernikahan Nona Mesya,” sahut Toni pelan.

“Tolong selalu awasi adikku, entah kenapa firasat ku tidak baik pada wanita itu,” tutur Reyhan.

Perempuan yang mereka ceritakan adalah, perempuan yang mengaku sebagai mantan kekasih dari suami adiknya tersebut.

“Iya, Tuan. Anda tidak perlu khawatir,” sahut Toni.

Terpopuler

Comments

TK

TK

🌷🌷✍️✍️

2023-01-19

0

S4lw4 xxx

S4lw4 xxx

Zahra pasti jodohnya semangat thor

2023-01-10

0

Hanum Anindya

Hanum Anindya

Meysa semoga kau berhasil menjodohkan kakakmu.

pas banget tuh Zahra nge wa Meysa, wah jangan jangan dikerjain deh sama Meysa💪💪🤦🤦

2022-12-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!