Bab 5

Plak!

Suara tamparan mendarat di punggung pria yang sedang asyik makan siang.

“Huh, sakit Nona!” keluh Arga pada Meysi yang selalu memukul bahunya, sambil mengusap punggungnya yang terasa pedas.

Arga adalah putra pertama dari Toni dan Mala, Arga dan Meysi selalu bersama sejak kecil bahkan pernah di gosipkan di kantor jika mereka sepasang kekasih.

Namun, Meysi menyangkalnya, jika dirinya dan Arga hanya berteman dan sudah menganggapnya sebagai adiknya sendiri.

“Apa Nona sudah makan?” tanya Arga.

“Jangan panggil aku Nona bodoh, sering kali aku sudah katakan!” kesal Meysi.

“Kakak memang enak bicara, Ayah selalu marah padaku!” sahut Arga sambil menyuapkan makan ke dalam mulutnya.

“Makanya, jangan panggil di depannya. aku adalah Kakakmu bukan majikanmu! Kau mengerti!”

Arga hanya menaikkan kedua alisnya.

“Mana adikmu? Apa dia tidak makan siang?” tanya Meysi sambil melihat buku menu.

“Mbak, pesan rawon dong.”

“Iya, Nona.”

“Ish ... aku sungguh risih Mereka memanggilku Nona,” gerutu Meysi.

Arga terkekeh mendengar gerutu Meysi yang tidak ingin di panggil nona olehnya.

“Kenapa kau tersenyum? Apa ada yang lucu? Oh iya, mana adikmu, kenapa dia tidak membangunkan ku pagi ini?”

“Huh ... dia saja hampir terlambat pergi bekerja, Ayah sudah hampir keluar taringnya!”

Kini giliran Meysi yang terkekeh.

“Tapi anda lebih parah, hampir jam sepuluh!” ejek Arga.

“Hehe iya sih. Semua karena kalian tidak membangunkan ku!” kesal Meysi.

“Kakak sepertinya lapar, cepat makan! Sejak tadi marah-marah terus,” ujar Arga melihat makanannya datang.

Tanpa menunggu lagi Meysi makan makanannya dengan lahap, tanpa berbicara. Karena perutnya sudah berteriak minta makan.

Agra merogoh ponselnya di saku bajunya, melihat ada panggilan masuk.

“Halo, Zahra. Ada apa kamu menghubungi ku di jam kerja? Aku akan menghubungi setelah pulang nanti ya,” tanya Arga.

Meysi langsung menghentikan makannya, ia mengingat nama Zahra yang semalam gadis cantik yang menumpahkan minuman di gaunnya semalam.

Uhuuk! Uhuuk!

Meysi terbatuk-batuk, membuat Arga yang di sebelahnya segera membuka botol air mineral untuk Meysi.

“Pelan-pelan kak, aku sudah kenyang. Jadi tidak minta makanan Kakak,” ejek Arga.

“Siapa? Kekasihmu?” tanya Meysi penasaran.

“Bukan! Dia temanku, aku belum mempunyai kekasih,” sahut Arga tersenyum.

“Zahra yang bekerja di tempat acara pernikahan Kak Mesya semalam,” tambah Arga lagi.

Meysi tampak berpikir sejenak.

“Hm ... aku akan melaporkanmu ini pada Paman! Jika kamu sibuk berpacaran!” ancam Meysi.

“Kenapa? Apa salahku?” tanya Arga tampak protes.

“Tapi, rahasia ini aman jika ...” Meysi menggantung ucapannya.

“Jika apa?” tanya Arga penasaran.

“Jika kamu memberikan informasi tentang Zahra padaku.”

Arga mengernyit heran.

“Kakak suka pada Zahra?” tanya Arga.

Plak!

Tamparan Kembali mendarat ke punggung Arga, hingga mengaduh kesakitan.

“Dasar bodoh. Mana mungkin aku menyukai perempuan! Aku masih normal!” kesal Meysi.

“Hahaha ... aku hanya bercanda Kak, jangan marah. Terus untuk apa Kakak bertanya tentang Zahra?”

Meysi kembali melanjutkan makannya.

“Aku hanya penasaran saja. Wanita itu sangat cantik, aku terpesona dengan kelembutannya bicara dan parasnya begitu menggoda.”

“Nah, bagaimana aku tidak curiga, Kakak saja berbicara seperti ini.”

Meysi terkekeh, ia berhasil mengerjai pria yang di anggap adik olehnya.

“Hahaha ... tidak! Tapi Kali ini aku serius, tunggu sebentar,” ujar Meysi, ia menyapu mulutnya dengan tisu yang tersedia di meja.

“Apa?” tanya Arga penasaran.

“Sebenarnya aku memang mengagumi wanita itu, tapi untuk Kakakku. Kak Reyhan setuju jika aku mencarikannya wanita untuk dijadikan istri, kak Reyhan tidak punya waktu untuk mencari istri. Bisa jadi perjaka tua dia, hahaha ...” ejek Meysi.

“Jadi, apa kamu mau membantuku?” tanya Meysi sambil memainkan kedua alisnya menatap Arga.

“hm ... bagaimana ya? Zahra itu anak yang sederhana, ia bekerja untuk menafkahi kedua adik dan ibunya. Bapaknya sudah meninggal setahun yang lalu,” ujar Arga menjelaskan.

“Aku tidak peduli dengan statusnya, aku hanya bertanya apa dia sudah menikah atau punya pacar?”

“Sepertinya belum sih, Kak.”

“Bagus. Kita akan membicarakan ini di rumah, sekarang pergi bekerja. Cepat! Lihatlah, ayahmu sudah menatap kita dari kejauhan,” ujar Meysi yang melihat Toni menatap mereka dari kejauhan.

“Cepat, Bodoh! Kembali bekerja, Nanti kita di pecat!” ujar Meysi bergegas pergi.

“Kenapa di pecat? Kakak pemilik kantor ini.”

“Bukan, aku hanya bekerja untuk Kakakku.”

Mereka melangkah cepat bersama untuk masuk ke dalam lift.

“Sama saja kak.”

“Tidak sama!” protes Meysi.

Arga menghela nafas, karena Meysi tidak mau kalah jika berdebat dengannya.

Toni selalu tegas kepada semua karyawan, termasuk anaknya hingga ditakuti oleh semua karyawan.

Pintu lift terbuka, mereka melangkah tergesa-gesa dan masuk ke ruangan masing-masing.

*

*

*

Di hotel.

Pengantin baru saja mengerjapkan kedua matanya, mereka saling menatap satu sama lain.

Indra menatap bola mata istrinya yang hitam legam, bulu matanya yang lentik asli.

Alisnya yang tidak terlalu tebal, bahkan Indra terpesona dengan bibir yang berwarna pink pucat tersebut.

“Pagi, Sayang. Bagaimana tidurmu?”

“Cukup nyenyak.”

“Baiklah, sekarang mandi. Aku akan memesan makanan untuk kita,” ujar Indra.

Mesya mengangguk.

Baru mau beranjak dari tempat tidur, Indra menarik lengan istrinya hingga Mesya jatuh ke atas tubuhnya.

“Mas,” pekik Mesya refleks karena Indra menariknya.

“Kenapa seksi sekali,” goda Indra.

“Masa?” menatap wajah suaminya.

“Kau tidak percaya?” tanya Indra membisikan di telinga istrinya.

Entah siapa yang memulai, bibir mereka sudah saling menyatu dan Melu**t satu sama lain.

Indra perlahan melepaskan pakaian istrinya dan membuangnya ke sembarang arah, tanpa melepaskan bibir mereka yang menyatu.

Kini beralih, Indra yang berada di atas tubuh istrinya.

“Apa aku boleh meminta hak ku sekarang?” tanya Indra terlebih dahulu.

Mesya tampak malu-malu mengangguk.

Melihat istrinya mengangguk, Indra kembali memulai aksinya sejak semalam tertunda akibat kelelahan.

Ia menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka, Indra memulai aksi hingga mengacak-acak tubuh istrinya di sana hingga mereka sama-sama puas.

Sedikit kesulitan untuk penyatuan mereka, karena ini yang pertama bagi Mesya.

Setelah selesai Mesya kembali tertidur, berulang kali Indra mengecup kening istrinya.

Mengusap pipi mulus istrinya, bulu mata yang begitu lentik dan bibir manis yang berwarna sedikit berwarna pink itu. Walaupun masih dalam keadaan tertidur, istrinya begitu sangat cantik.

“Semoga dia cepat tumbuh di sini,” gumamnya mengusap perut istrinya yang rata.

Indra teringat dengan mantan yang tiba-tiba datang membawa seorang anak kecil. Namun, Indra sangat yakin jika anak kecil tersebut bukanlah putranya.

“Semoga hasilnya sama seperti yang aku pikirkan,” Gumam Indra mengingat wajah anak itu.

“Wajahnya juga tidak begitu denganku. Tidak! Aku sangat yakin jika aku tidak pernah tidur dengan dia,” ujarnya meyakinkan dirinya.

“Huftt ... sebaiknya aku mandi dan setelah itu memesan makanan. Pasti istriku sangat lapar jika sudah bangun nanti,” gumamnya kembali menatap wajah istrinya yang masih tertidur pulas dengan nafas yang beraturan.

Sebelum Indra beranjak dari tempat tersebut, ia meninggalkan ciuman hangat di bibir istrinya.

Lalu perlahan melepaskan tangannya yang menjadi bantalan istrinya, setelah berhasil ia bergegas ke kamar mandi.

Tidak butuh waktu lama Indra mandi, ia keluar dengan handuk yang masih melilit di pinggangnya.

Dengan rambut yang masih sedikit basah, ia mengambil ponselnya memesan makanan. Setelah berhasil memesan makanan, Indra mengeringkan rambutnya dengan menggunakan handuk kecil.

*

*

*

Terpopuler

Comments

Gadis Gaul

Gadis Gaul

Bisa2 lu ndra 🥰

2023-01-17

0

Hanum Anindya

Hanum Anindya

wow meysi dapat informasi Zahra dari Arga semoga saja perjodohan meysi membawa berkah ya🤭

meysi bisa saja jodoh jodohkan kakaknya tapi dirinya juga belum bersuami 😂😂

kira kira siapa sih anak kecil yang mengaku anak Indra, semoga saja bukan plakor

2022-12-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!