'' cepat kau panggil kan para pekerja yang lain kiano, biar mereka menangkap ular tersebut, dan kau kenan. cepat ambil kan dulu papa segelas air putih untuk kakak mu ini..? perintah Aldo cepat
dengan cepat kiano dan kenan pun mengerjakan semua tugas yang di perintah kan oleh Aldo
Kania kini tengah menangis melihat keadaan sang kakak menatap kosong ke depan sambil berlinang kan air mata Tampa suara
'' ini pa.. minum nya..? Kenan datang dan menyerah kan segelas air putih kehadapan Aldo
dengan sigap Aldo pun mengambil kan air tersebut dan membacakan selawat sebanyak tiga kali, dan meminum kan kepada Kiara, setelah nya, ia pun meraup kan air tersebut ke wajah Kiara sebanyak tiga kali juga,
Tampa mau menyerah, Aldo terus melakukan Kembali, sampai Kiara tersadar secara perlahan dan menarik-narik kedua kuping Kiara secara perlahan pula
'' kenapa dengan kakak...? Kania menangis sendu melihat Kiara mematung saja
'' sudah lah Kania, lebih baik kau jangan menangis, makin pusing Abang mendengar kan mu menangis, bukan nya kau membantu, malah menangis pula...? Kenan mengomel dan mencoba memberi peringatan pada Kania agar tidak menangis lagi
'' sudah lah, kalian pula yang berdebat...? bentak Aldo agar kedua anak nya tidak berdebat di depan nya di saat waktu begitu genting nya
setelah menunggu lima belas menit, Kiara pun mulai mengedip-ngedip kan mata nya, Aldo pun langsung memeluk tubuh Kiara dengan sangat kuat, ia senang akhir nya Kiara masih merespon dengan baik
Aldo tau Kiara kehilangan semangat ketika melihat ular tersebut, apa lagi ular tersebut berukuran delapan meter panjang nya bagai mana tidak syok begitu pertama kali melihat seperti itu
'' Kiara kau tidak apa...? Aldo masih memeluk Kiara dengan santap
Kiara hanya menganggu saja setelah Aldo melepas kan dekapan nya terhadap Kiara
'' apa yang kau rasa kan..? tanya Aldo lagi
'' tidak ada pa...? jawab Kiara lirih
'' jadi, kenapa kau terdiam sejak tadi..? Aldo mencoba tahu apa yang di alami kiara
'' Kiara tidak percaya, ternyata ada hewan sebesar itu pa...? mulut Kiara memang berbicara. akan tetapi wajah dan tatapan nya seolah menanda kan kalau ia sedang bingung
'' maka dari itu, di suruh cepat dan jangan hirau kan.. tapi apa. ku.malah? sembur Kenan yang belum puas melihat kakak nya yang akan di marahi
'' sudah Kenan, kakak mu ke sasaran nya belum sepenuh nya pulih...? Aldo menepuk lengan Kenan pelan dan menyuruh nya untuk diam
Kenan pun terdiam, tidak mau lagi berbicara, ia hanya melihat papa nya yang terus berusaha menyadar kan Kiara
'' ayo kita pulang saja, oh iya..bagai mana dengan kiano. apa sudah menyuruh orang untuk menangkap ular itu..? tanya Aldo ketika ia baru teringat akan perintah nya kepada kiano
'' sudah pa... kiano kini tengah bersama dengan yang lain mengarah ke lokasi..? ucap Kenan
'' syukur kalau begitu, lebih baik kau bawa kakak dan adik mu pulang terlebih dahulu, papa akan menyusul mereka yang sedang menangkap ular itu..? Aldo pun bergegas mengambil topi dan ia pun berlalu meninggal kan Kiara dan Kania bersama Kenan
'' dek... lebih baik kita tuntun saja kak Kiara...? ujar Kenan pada Kania
'' baik lah bang...? Kania pun mendekat setelah Kenan menaruh tangan Kiara ke pundak nya
secara perlahan, Kenan dan Kania pun membawa Kiara meninggal kan ladang dan kembali pulang ke rumah mereka
sesampai nya mereka di rumah, berketepatan Yuna datang bertamu ke rumah mereka
dengan wajah terkejut, Yuna melihat Kiara yang sedikit pucat dan diam, tidak seperti biasa nya Kiara akan ribut ketika ia bertamu ke rumah Aldo
" kenapa dengan Kiara? Kenan...? tanya Yuna mendekat ke arah Kenan dan Kania yang sedang memapah Kiara masuk kedalam rumah
" kakak hanya terkejut dan syok Tante, ia menemukan ular besar yang bersarang di semak belukar yang berada di blok o...? ujar Kenan memberi tahu Yuna
" kenapa ada ular besar di blok o, biasa nya blok itu selalu bersih dan tidak ada semak belukar nya..? Yuna tahu persis bagai mana lokasi ladang Aldo dari nol hingga saat ini
" sudah hampir tiga bulan yang lalu, itu tidak pernah di bersih kan oleh para pekerja, karena kata mereka ada ular yang bersarang di sana, tapi setiap kali papa mencoba melihat nya tidak pernah ada di sana.. entah bagai mana cerita nya, kak Kiara memenggal punggung ular tersebut... dan kak Kiara syok melihat banyak darah yang mengalir deras di tubuh ular tersebut..? jelas Kenan kepada Yuna
dengan diam Yuna pun menatap Kiara penuh iba, ia pun kemudian mengganti kan Kania untuk membawa Kiara masuk kedalam
" Tante kemari ada apa..? tanya Kania dengan sopan
" Tante mau mencari mama, dan papa...ada kan mama papa nya..? tanya Yuna
" papa ada, tapi kalau mama lagi tidak di rumah, mama pergi sudah dua Minggu ini..? jelas Kania dengan murung
" hei... kenapa dengan mu cantik.. memang nya mama pergi kemana..? tanya Yuna dan mengangkat dagu Kania agar menatap ke arah nya
" mama pergi ke rumah Oma, tapi papa gak mau menghubungi mama terlebih dahulu, kata papa, biar kan saja mama di sana, biar mama menenang kan pikiran nya terlebih dahulu...? jelas kania apa ada nya
Yuna pun hanya tersenyum, kala melihat Kania malah curhat dengan nya, dan ia hanya mengangguk saja Tampa mau menyela perkataan Kania
Kenan sudah berlalu sedari tadi untuk membersih kan tubuh nya, Kenan meninggal kan Yuna bersama dengan Kania setelah ia meletakan Kiara duduk di sofa ruang tamu
" loh.. ada tamu Kania..? tanya Aldo yang ketepatan pulang dari arah dapur bersama dengan kiano
" ada Tante Yuna papa..? jawab Kania, ia sedang membuat kan minum untuk Yuna
" suruh tunggu papa sebentar, papa mau mandi terlebih dahulu..? ujar Aldo dan berlalu ke kamar mandi di dalam kamar nya
sedang kan Kania hanya mengangguk saja, ia pun berjalan meninggal kan dapur dengan membawa nampan yang berisikan minum dan juga cemilan untuk Yuna
" ini Tante di minum..? Kania menyuguh kan minuman yang ia bawa ke hadapan Yuna
" terima kasih cantik, Kania baik sekali..? puji Yuna
" sama-sama Tante...? Kania tersenyum senang karena mendapat kan pujian
" salah nya anak Tante masih kecil, kalau sudah besar. Tante mau jadikan kamu anak mantu Tante...? seloroh Yuna
" aku gak mau Tante... soal nya Devan jahat pada ku..? ujar Kania dengan polos nya yang mana membuat Yuna tertawa lepas
" kamu terlalu jujur sekali Kania..? Yuna masih saja tertawa lepas melihat ekspresi wajah Kania yang kesal setiap kali Yuna menjodohkan nya dengan devan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments