pagi ini Kiara tidak begitu semangat untuk bersekolah, di karena kan badan nya begitu sakit semua, ia merasakan tulang nya seakan mau lepas semua dari tubuh nya
'' kau kenapa kak, badan mu loyo begitu...? ketika kiano baru saja bergabung makan dan melihat Kiara seperti tidak bersemangat
'' diam lah, kau tidak tau rasa nya tulang ini serasa mau lepas...? ketus Kiara menatap kiano sinis
'' baru begitu saja sudah kalah...? kiano meremas kan Kiara
'' apa kau bilang...? kiara melotot menatap adik nya tajam
'' baru begitu saja kalah...? teriak kiano dengan lantang
sedang kan kenan hanya menatap kedua nya dengan diam, ia tidak akan pernah mau ikut campur, kecuali itu menyangkut tentang diri nya, baru Kenan akan ikut campur
'' kau enak mengatakan begitu, karena kau tidak yang pertama kali melakukan nya, sedang kan aku kan baru pertama melakukan nya, kau pun tidak jauh beda dengan ku dulu...? Kiara berucap dengan nada sinis
'' apa yang sedang terjadi di sini, kenapa baru di tinggal sebentar serasa mau kiamat ini meja makan...? Hani menatap anak nya satu persatu,
Hani mendengar keributan sedari tadi di dapur, namun ia mengabai kan nya, namun lama kelamaan Hani tidak tahan dan melihat memang benar, anak nya sedang ribut di depan meja makan
'' kiano yang memulai nya ma...? adu Kiara cepat, ia tidak mau di salah kan oleh sang mama
'' kalian ini, sudah berapa kali mama katakan, kalau sedang makan, atau berada di atas meja makan seperti ini, tidak boleh ribut dan bertengkar, kalian tidak menghargai ada nya makanan disini, kalian seperti orang yang tidak pernah bersyukur kalau kalian bertengkar di meja makan seperti ini...? marah Hani melihat kelakuan anak nya yang tak pernah ada yang pernah akur
'' maaf ma...? Kiara menunduk takut, begitu juga dengan kiano
'' kalian seperti itu, seperti orang yang tak pernah di didik orang tua nya, tidak ada sopan santun sama sekali..? ujar Hani lagi
'' maaf ma... kami tidak akan mengulangi lagi..? kini kiano yang membuka suara
'' ada apa ini, kenapa pagi-pagi begini sudah pada ribut ..? Aldo datang bersama Kania, dan mendengar keributan yang berada di meja makan
'' ini... papa urus mereka berdua, bertengkar di meja makan, dan papa lihat meja ini sudah penuh dengan makanan, mereka seperti anak yang tak pernah di didik saja..? Hani menunjuk ke dua anak nya
sedang kan kiano dan Kiara hanya tertunduk merasa bersalah, mereka yang selalu lupa akan aturan sang mama yang tak boleh bertengkar di saat hendak makan
Aldo pun kini menatap ke dua anak nya yang kini menunduk, sedang kan Hani, kini kembali lagi ke dapur, untuk mengambil sebagian sayur yang belum ia keluar kan
'' kenapa mesti Terulang lagi, apakah kalian tidak menyayangi mama, apakah kalian mau tidak memiliki mama, dengan kalian terus saja bertengkar di depan mama...? nasehat Aldo kepada ke dua anak nya yang kini masih tertunduk
'' maaf pa, ini salah ku..? kiano mengakui kesalahan nya
'' besok jangan di ulangi lagi, apakah tidak kapok dengan hukuman papa semalam, atau kah mau di tambah saja jumlah blok nya agar kalian tidak mengulangi kesalahan kalian..? Aldo mencoba menakuti ke dua anak nya
'' jangan dong pa, yang ada nanti Kenan tua sebelum waktu nya..? protes Kenan yang tak terima hukuman mereka akan di tambah
'' tak akan tua, hanya membabat sebegitu luas nya..? ucap Aldo seraya menoleh ke arah Kenan
sedang kan Kania hanya menatap ke arah ketiga kakak nya yang sedang dalam masalah,
'' hukuman apa yang papa berikan ke pada mereka..? Hani bertanya di kala ia sudah meletak kan sayur SOP yang sudah matang
'' papa suruh mereka memotong rumput menggunakan alat tangan..? ucap Aldo singkat
'' memotong rumput ya... pantas saja itu jadi bahan perdebatan mereka, tambah kan saja pa, jumlah blok nya, pada mereka..? Hani pun duduk dan mengisi piring Aldo dengan nasi dan juga sayur nya, tak lupa dengan ikan balado kesukaan Aldo dan Kania
'' jangan dong ma, mati tua nanti Kenan..? protes Kenan cepat
'' sudah-sudah, jangan di bahas lagi, lebih baik kita makan terlebih dahulu, baru berangkat ke sekolah..? perintah Aldo,
dan ke empat anak mereka pun menuruti perintah Aldo, mereka semua pun makan dengan diam,
selesai makan, mereka pun berpamitan satu persatu, mereka memang ada yang khusus antar jemput,
mereka pun naik dalam mobil yang sama, karena mereka ber empat pun dalam satu sekolah yang sama
'' kak, nanti selamat kan kami lagi ya...? mohon Kenan pada Kiara
'' kalian berdua memang ya, selalu saja aku yang terkena imbas nya, aku sudah malas mengurus kalian berdua, lebih baik urus lah diri kalian berdua, jangan mengandal kan ku lagi..? Kiara pun meninggal kan keduanya dengan menarik lengan Kania pergi
sedang kan kiano dan Kenan kini berdecak sebal, telah di kerumuni begitu banyak gadis-gadis
'' kenapa kita meninggal kan mereka berdua kak,..? tanya Kania dengan polos nya
'' sudah lah, jangan hirau kan mereka berdua, yang terpenting kita tidak terlambat masuk kedalam kelas..? omel Kiara
Kania pun hanya mengikuti langkah kaki sang Kakak Tampa membantah lagi, sesampai nya di ruang kelas Kania, kiara pun meninggal kan kania di dalam kelas dengan dia melajukan kembali langkah kaki nya menuju kelas nya
'' cepat lah kau berjalan, jangan hiraukan mereka..? umpat Kenan kesal melihat kiano malah menebar senyum nya pada kerumunan gadis-gadis yang menghalangi jalan mereka berdua
'' tidak enak hati aku Kenan, mereka semua ingin memberikan kita makanan...? ketika kiano mendapat kan tempat nasih yang masi berisi
'' atau kau mau ku tinggal kan di sini saja..? ancam Kenan
akhir nya kiano pun menuruti permintaan Kenan, dengan mempercepat langkah kaki nya menuju ruang kelas mereka
berbeda dengan Kiara yang sudah duduk manis di kelas nya, dengan memegang buku pelajaran
'' aahhhh.... akhir nya aku bisa memegang tangan nya, aduh... sungguh tidak terbayang kan..? teriak sela begitu masuk ke dalam kelas, dan mengaget kan Kiara
'' hei... kau kesurupan apa, sehingga berteriak tidak tau tempat begitu..? Kiara melempar sela dengan pena yang ia pegang
na'as nya, pena itu tepat mengenai kening sela, yang mana membuat sela terpekik kesakitan atas ulah Kiara, sedang kan pelaku nya kini tertawa lepas, karena lemparan nya tepat mengenai sasaran
'' kau memang sahabat laknut, lihat ini, kening ku membiru, kau memang tak pernah senang jika aku sedang bahagia..? rajuk sela mengembalikan kembali pena yang mengenai kening nya tersebut
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments