dengan masih tertunduk Kiara dan kiano pun kini berjalan ke arah kamar hani mereka akan membujuk Hani agar tidak jadi pergi
'' ma... maaf kan kami, kami Mengku salah..? Kiara membuka suara
'' kiano juga minta maaf ma, ini salah kakak.. yang telah menyiram kami..? yang mana membuat Kiara melotot tak percaya atas apa yang di ucap kan oleh kiano
di saat seperti ini, bisa-bisa nya kiano masih saja sempat menyalah kan kiara, dengan menahan emosi Kiara pun hanya terdiam
'' Abang,, kenapa kau tidak serius meminta maaf nya malah menyalah kan orang lagi...? Kania masih saja memukuli lengan kiano
'' sakit Kania, lihat ini perbuatan mu, badan Abang sudah memerah...? kiano menunjuk kan lengan nya yang sudah memar merah semua
'' aku tidak perduli, sekarang kau minta maaf yang benar pada mama, Tampa menyalah kan orang lain..? Kania semakin marah pada sang Abang yang tak mau mengalah
'' Abang memang tidak salah Kania..? kiano mencoba membela diri kembali
Aldo dan hani yang melihat nya pun hanya geleng kepala, pasal nya anak-anak mereka kini sudah tumbuh dewasa, namun masih saja seperti anak kecil
kini usia Kiara sudah hampir menginjak delapan belas tahun sedang kan kiano dan kenan sudah mau tujuh belas tahun, sedang kan Kania masih berusia lima belas tahun, tapi usia mereka tidak membuat mereka lebih ke hal dewasa,
'' kalian tetap lah disini, mama akan pergi, sebelum kalian berubah, mama tidak akan pulang..? ancam Hani, ia pun kembali menyibuk kan diri memasuk kan baju nya kedalam koper yang sudah terisi sebagian baju nya
Kania semakin menangis kencang kala mama nya mengatakan hal seperti itu
'' ma... Kania kan tidak bersalah, mama di sini saja, nanti Kania tidak ada teman nya..? Kania masih saja memohon sambil menangis
namun itu tidak membuat hati Hani iba, ia sudah bertekad untuk sementara waktu ia akan meninggal kan rumah, Hani hanya menguji, bagai mana sikap dan perilaku anak-anak nya jika ia tinggal kan
selama ini Hani tak pernah meninggal kan ke empat anak nya kecuali ada masalah yang sangat genting
'' mas.. kau urus lah anak kamu ini..? ujar Hani sambil menarik koper nya menuju ke luar kamar
'' anak kamu juga ma..? tekan Aldo karena kan tidak mungkin Aldo memiliki anak kalau tidak ada pasangan nya
dengan cepat Hani pun menarik koper nya keluar dari kamar menuju ke mobil nya, ia pun meninggal kan rumah begitu saja dengan anak-anak nya yang menangis meminta nya untuk tidak pergi
Aldo hanya menatap kepergian Hani dari ambang pintu, ia tidak mau mencegah sama sekali kepergian Hani, ia tau bahwa istri nya kini tengah butuh penenang untuk sementara waktu
jika waktu nya tiba nanti, Aldo akan menyusul Hani kembali agar pulang lagi ke rumah mereka
'' pa... tolong susul mama..? rengekan Kania yang sedari tadi membuat Aldo menoleh ke arah anak nya
'' terus... papa kalau sudah menyusul mama, papa akan ikut dengan mama dan meninggal kan kalian..? Aldo mengarah ke anak nya yang tengah merengek
'' maksud Kania, papa bawa mama pulang, buka ikut dengan mama..? kesal Kania
'' kalau papa menyusul, papa ya harus ikut dengan mama lah... papa juga gak mau tinggal dengan kalian yang tak mau menurut..? ucap Aldo seraya meninggal kan ketiga anak nya yang menatap nya penuh dengan iba
sebenar nya Aldo tidak tega melihat anak nya merengek pada nya, ia pun memutus kan masuk kedalam kamar nya dan mandi
sedang kan kania pun berlalu meninggal kan kedua kakak nya berlalu masuk kedalam kamar nya
'' gara-gara kakak nih, kita jadi di tinggal kan mama kan..? kiano masih menyalah kan kiara
'' kalian yang mulai, kenapa kalian bertengkar di kamar ku..? Kiara pun tak mau kalah
'' aku kan hanya bertengkar dengan Kenan, bukan dengan mu kak..? kiano pun masi ngotot tak mau salah
'' ya.. Allah... kenapa kalian masih saja bertengkar...? Aldo tidak habis pikir setelah ia mandi Aldo masih lagi mendengar anak nya bertengkar
membuat kedua anak nya terdiam mendengar teriakan aldo, mereka pun menunduk di kala Aldo mendekat kepada mereka
'' pantas saja mama kalian stress melihat kalian, sudah di tinggal pergi pun masih saja bertengkar, kalian tidak sadar apa, usia kalian itu sudah menjalani dewasa, tetapi kalian belum juga dewasa sampai sekarang...? Aldo mengamuk melihat anak nya yang masih saja bertengkar
'' mulai sekarang, kalian setiap hari akan papa bawa bekerja ke ladang sawit papa, setelah pulang sekolah, kalian harus menyusul papa kesana tidak ada bantahan...? tegas Aldo
ia akan mendidik anak nya supaya mau berubah, ia sudah terlalu lama memanjakan ke empat anak nya kini saat nya ia mengajar kan semua bidang usaha yang ia miliki
'' sekarang, kalian mandi dan sholat ashar, dan kamu kiano, setelah sholat ashar, kamu urusi semua ikan kamu sebelum papa masukan racun kedalam kolam nya...?
'' jangan pa...? kiano berkata dengan cepat, ia takut perkataan papa nya itu tidak pernah main-main, Aldo selalu mengatakan benar
'' maka dari itu, sebelum papa kembali ke rumah, itu semua ikan harus sudah makan, dan kamu Kiara, beresin semua yang tengah berantakan di dapur itu, kalau tidak beres juga, papa akan kirim kamu ke perdalaman kebun sawit papa...? ancam Aldo kepada Kiara maupun kiano
'' iya pa... akan kami kerjakan.semua..? dengan cepat Kiara dan kiano menjawab
Kiara pun mulai berjalan ke arah kamar untuk menunai kan sholat ashar, dan setelah nya ia akan membersih kan dapur, seperti perintah sang papa
begitu juga dengan kiano, ia berlari cepat meninggal kan Aldo sebelum Aldo bertambah murka pada nya dan membasmi semua ikan peliharaan kesayangan nya
Aldo pun melangkah kan kaki nya kembali ke kebun belang rumah nya, ada sesuatu yang tertinggal tadi sebelum ia pulang kerumah yang lupa ia bawa pulang
'' kemana ku letak kan tadi ya...? Aldo masih memutar mencari apa yang ia lupakan
sedang kan di rumah, Kiara dengan telaten nya membersih kan dapur yang sudah seperti kapal pecah
'' kemana pergi nya mama kak..? tanya Kenan yang baru saja muncul dan tidak melihat keberadaan sang mama.
'' mama pergi..? jawab Kiara singkat Tampa menoleh ke arah Kenan yang mengajak nya berbicara
'' papa kemana..? tanya Kenan lagi
'' papa kebelakang...? jawaban singkat yang selalu di berikan Kiara membuat Kenan bertanya-tanya
tidak biasa nya Kiara menjawab sesingkat itu, dan Kenan pun mencoba mendekat dan melihat wajah murung Kiara
'' kau kenapa kak, dan kenapa dapur ini serasa mau pecah..? Kenan pun melihat sekeliling nya yang begitu berserakan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments