Larut sore, barulah mereka bertiga pulang kerumah, memang lokasi rumah dan juga lahan sawit yang di miliki Aldo tidak lah jauh, karena masih satu lingkungan juga, namun lebar nya lokasi itu yang mana membuat nya jauh kalau harus berjalan kaki
" Kenapa Mas, tidak menjemput mereka..? Tanya Hani ketika melihat Aldo sudah pulang sedari tadi, namun anak nya tidak ikut Kembali ke rumah
" Biar kan saja, mereka tau jalan pulang ma,, saut Aldo dengan santai
" Nanti kalau terjadi sesuatu pada mereka gimana mas,, Hani kini was-was karena anak nya tak kunjung kembali
" Tidak akan ma, kan banyak rumah pekerja yang berada di belakang, tidak akan membuat mereka kenapa-kenapa... Lagian mereka biar mandiri ma...? Aldo mencoba menenangkan Hani
" Terserah papa deh...? Hani pun tak lagi bersuara, ia hanya diam dan menanti kepulangan anak-anak
Cukup lama Hani dan Aldo menunggu di belakang rumah, namun tak kunjung kembali juga, hingga sampai Aldo ingin menyusul, ternyata mereka bertiga telah muncul dengan wajah lesu dan lelah
" Kenapa kalian terlambat pulang...? Aldo mendekat ke arah anak nya yang kini duduk di pinggir kolam
" Biasa pa... Kak Kiara banyakan drama, melihat ular bulu saja ia sudah seperti di kejar hantu...? Memandang sinis sang kakak
" Kamu tidak tau, bagai mana geli nya ketika tangan mu menyentuh badan nya yang lembek itu...? Kiara bergidik geli kala tangan nya tadi menyentuh ulat bulu
" Perasaan tadi, kakak bukan geli, tapi Kakak seperti ketakutan begitu..? Kiano mengingat bagai mana ekspresi Wajah kakak nya tadi
" Geli bercampur takut itu...? Kenan akhir nya buka suara
" Sudah lah, jangan di basah lagi, aku mau mandi saja...? Kiara kini pun berdiri dan berlalu dari hadapan kedua adik nya
" Aku juga mau mandi, rasa nya badan ku sudah bau sekali...? Giliran Kiano kini yang beranjak, dan di ikuti oleh kenan
Malam pun tiba, kini mereka tengah berkumpul di meja makan, biasa nya mereka akan makan malam bersama sama
Kini Aldo menatap ke empat anak nya yang tengah bersanda Gurau di ruang tamu, ia masih tidak percaya, ada ke empat anak nya yang kini tengah meramai kan rumah yang ia bangun besar dulu
Tidak sia-sia Aldo membangun rumah megah untuk hunian nya bersama Hani, ternyata mimpi nya memperistri Hani kini menjadi kenyataan dan kini rumah nya tengah di lengkapi dengan ada nya ke empat anak mereka yang kini sedang tumbuh besar
" Papa kenapa senyum-senyum sendiri...? Hani bertanya dengan heran melihat suami nya tersenyum sendiri
" Tidak pa.pa, hanya saja teringat bagai mana kita membesar mereka dengan susah payah, dan sekarang mereka sudah tumbuh dewasa...? Aldo memandang wajah sang istri dengan intens
" Pa.. bagai mana kalau suatu hari nanti Kiara tau, kalau bukan kita orang tua kandung nya, apakah Kiara akan meninggal kan kita...? Ucap Hani kini bersandar pada bahu Aldo dan menatap Kiara dengan sendu
" Mama banyak berdoa dong, agar suatu saat nanti, jika keluarga asli Kiara datang menjemput nya nanti, semoga Kiara tidak melupakan kita orang tua angkat nya yang sudah susah payah mengasuh nya...? Aldo mencoba menenangkan Hani yang kini terisak kecil di dalam pelukan nya
Hani tidak akan siap walau bagai mana pun, karena ia dari kecil sudah mengurus Kiara dari bayi merah, ia masih belum ikhlas kalau suatu saat orang tua kandung Kiara datang menjemput Kiara
" Tapi aku belum ikhlas mas.... Sampai kapan pun rasa nya aku tidak ikhlas mas, aku yang susah payah mengurus nya dari bayi merah..? Ujar Hani yang memang belum siap
" Sudah lah ma, nanti Kiara tau kalau mama sedang menangisi nya...? Ucap Aldo sambil mengusap punggung Hani
Sampai jam setengah sepuluh, Kini ke empat anak-anak itu pun masuk kedalam kamar mereka masing-masing menyisakan Aldo dan Hani yang masih bertahan di ruang tamu
" Ayo masuk kamar ma,, mas sudah mengantuk berat...? Ajak Aldo ketika ia sudah menguap beberapa kali
" Tapi aku belum mengantuk sama sekali mas... ? Tolak Hani yang memang belum ada rasa kantuk sedikit pun
" Papa keloni, agar mama ada rasa kantuk..? Aldo masih memaksa, ia tidak bisa kalau Hani juga tidak tidur bersama nya
Dengan terpaksa, Hani pun menuruti kemauan Aldo, Hani pun berjalan mematikan televisi terlebih dahulu sebelum mengikuti Aldo masuk ke dalam kamar
**
Pagi ini seperti biasa, Hani sibuk di dapur dengan di bantu dia art, sedang kan Aldo kini berganti tugas untuk membangun kan ke empat anak mereka
" Bangun kak, sudah siang, apakah kakak tidak sholat subuh...? Aldo mencoba membangun kan Kiara sambil menggoyang kan lengan Kiara
" Lima menit lagi pa...? Ucap Kiara sambil mengangkat kelima jari nya
" Tidak ada lima menit lagi, papa mau nya sekarang, dan papa tidak mau ada bantahan apa pun, apalagi lima menit lagi...? Ucap Aldo tegas dan mencoba mencari selimut anak nya dan mengangkat tubuh sang anak
Kemudian Aldo pun membawa Kiara kedalam kamar mandi dengan Kiara masih memejam kan mata nya
Byyuurrrrrr
Setelah Aldo menjatuhkan tubuh Kiara ke dalam mbak mandi, kini Aldo pun keluar dengan Kiara langsung terbangun karena merasakan dingin nya air yang sudah membasahi tubuh nya
" Iisss papa jahat...? Teriak Kiara dari dalam bak mandi, Kiara tak habis pikir akan terjadi seperti ini, papa nya tidak main-main kalau itu menyangkut masalah sekolah anak mereka, dan papa nya pun tidak mau ada pergaduhan didalam
dengan menahan kesal, Kiara pun bangkit dari bak mandi, ia pun terakhir nya mandi sekalian
sedang kan Aldo kini menahan tawa nya agar tidak terdengar oleh Kiara yang tengah berteriak kepada nya
kini Aldo pun melangkah kan kaki nya kembali ke kamar kiano, Aldo akan melihat, kiano sudah terbangun atau belum
'' kiano... kiano... apa kah kau sudah bangun..? Aldo mencoba memanggil terlebih dahulu ternyata tidak ada sahutan dari dalam,
Aldo pun akhir nya masuk untuk memeriksa anak nya sudah bangun atau belum, setelah Aldo membuka pintu, ternyata kiano sudah tidak ada lagi di atas tempat tidur
begitu lah seterus nya, Aldo akan selalu membangun kan ke empat anak nya untuk mengganti kan posisi sang istri
melihat Kenan sudah terbangun, kini Aldo pun berjalan kembali ke kamar Kania, ia akan melihat anak gadis nya itu, sudah bangun atau belum
'' papa mau kemana..? tanya Kania ketika melihat Aldo sedang berjalan ke arah nya
'' oh... ternyata sudah cantik dan rapih, papa pikir kamu masih jelek..? Aldo merasa lega melihat putri nya yang disiplin sekolah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments