ternyata, sudah setengah bulan berlalu, Hani pun tak kunjung kembali ke rumah mereka yang mana membuat Kania terus saja merengek di hadapan Aldo
'' nanti Kania, setelah liburan semester, kita akan menyusul mama... tinggal berapa hari lagi liburan semester..? tanya Aldo pada Kania yang terus saja merengek di hadapan nya saat ini
'' Sabtu ini kami bagi raport pa... sampai tanggal 2 baru lah kami masuk kembali..? ujar Kania
'' ya sudah... sabtu, setelah kau menerima raport. baru lah kita menyusul mama mu..? ucap Aldo lagi kepada Kania
'' papa lagi tidak berbohong kan..? Kania mencoba menelisik papa nya, sedang berbohong atau tidak
'' papa tidak pernah mengajar kan kebohongan pada mu Kania..? kesal Aldo kepada anak perempuan satu-satunya yang sedang di hadapan nya saat ini
'' iya.. Kania tahu itu..? jawab Kania lirih
mereka sekarang berada di ladang sawit setelah pulang sekolah, Kania memilih ikut dengan rombongan papa nya yang hendak pergi ke ladang sawit
'' kenapa kau tidak membatu Kiara..? Aldo bertanya ketika ia melihat Kiara masih berdiri memandangi Kenan dan juga kiano
'' mereka terlalu cepat pa... aku tidak mampu menyusul mereka berdua..? Kania berdecak kesal, karena tardahului oleh kenan dan kiano
'' maka nya, kau jangan lambat.. cepat lah sedikit pekerjaan mu. kalau tidak siap.. tidak boleh pulang..? Aldo berkata tegas agar anak nya tidak lagi berbuat ulah pada Hani dan juga diri nya
'' jangan salah kan aku lambat pa... aku kan wanita pa..? Kiara tak mau di katakan lambat ia tak terima
'' maka nya percepat langkah mu dan keluar kan semua kemampuan mu.. papa tidak pernah mau membagi uang jajan sebelum kalian bekerja dengan baik..? ancam Aldo tidak pernah main-main
Aldo sudah cukup memanjakan semua anak-anak nya, ia tak mau lagi, ia sudah kapok karena terlalu memanjakan ke empat anak nya
'' papa kok jadi kejam begitu..? kesal Kiara menatap sang papa
'' papa kejam pun. karena kalian juga.. lebih kejam mana, papa yang selalu baik kepada kalian, dan kalian tidak pernah baik pada papa, kalian tega melihat mama kalian pergi meninggal papa dan keluar dari rumah karena kalian kan.. coba, mana yang lebih kejam... papa atau kalian..? Aldo berucap seraya bersedekap tangan memandang wajah Kiara dengan lekat
Kiara yang merasa bersalah tidak mau lagi melanjut kan perkataan nya yang akan menjurus ke hal diri nya yang selalu akan salah
semua karena diri nya yang mendahului menjahili adik nya dengan menyiram kedua adik nya dengan air, berujung mama mereka meninggal kan mereka sampai dua Minggu lama nya dan belum juga kembali hingga saat ini
Kiara pun meninggal kan Aldo yang masih menatap ketiga anak nya yang sedang bekerja, Kiara mendekat ke arah Kenan dan ia pun mencoba meminta bantuan kepada Kenan yang mana selalu mau membantu nya
'' Kenan, tolong bantu kakak..? bujuk Kiara pada Kenan
'' nanti lah kak. tunggu Kenan selesai kan ini terlebih dahulu. baru Kenan akan menyusul kakak dari depan. Kakak kerjakan lah dari sana secara perlahan..? perintah kenan
'' baik lah..?
Kiara pun menurut atas perintah Kenan, ia pun perlahan kembali ke tempat semula dan mengerjakan tugas nya yang memang belum selesai juga dan masih lebar lagi
dengan sabar Kiara pun melanjut kan pekerjaan nya, ia pun tidak mau mengenal kata lelah sebelum tugas nya selesai ia kerjakan
'' lelah sekali.. kenapa bagian ku terlalu semak dan banyak ilalang nya..? umpat Kiara kesal
'' cepat lah kak.. jangan lagi kau berteriak kesal di situ.. mau pulang atau mau disini menunggu ulang besar melintas...? teriak Kenan dari depan sambil menakuti Kiara
'' kau jangan menakuti ku. kau pikir aku tidak tau, bahwa di sini tidak ada semacam hewan seperti itu..? Kiara menatap kesal adik nya yang malah menakuti nya
'' aku serius. bahkan para pekerja semalam yang mengatakan nya pada ku..? teriak Kenan kembali memberi tahu
dengan rasa cemas Kiara pun mempercepat pergerakan nya, agar sampai ke dekat Kenan. Kiara pun ternyata takut dengan apa yang di ucap kan Kenan kepada nya
cukup lama mereka berdua mengerjakan tugas Kiara, di karena kan banyak nya rumput liar yang tumbuh dan susah sekali di basmi
membuat mereka berdua kewalahan untuk mengerjakan nya, untung nya Kenan dengan sabar mau membantu tugas Kiara
'' dek... kenapa aku seperti memotong sesuatu di saat aku melayang kan babat ini..? tunjuk Kiara pada Kenan yang jarang nya hanya satu meter setengah dari nya
'' kenapa babat mu berdarah seperti itu kak..? Kenan melotot tak percaya menatap alat Kiara
dengan cepat Kiara pun menoleh ke arah apa yang di tunjuk kan oleh kenan, dan benar saja, babat yang ia genggam kini tengah penuh berlumuran darah
'' apa yang Telah aku lukai..? Kiara bergetar hebat melihat ujung pisau babat nya berlumuran darah
'' coba kau menjauh dari situ kak..? ujar Kenan
'' ada suara mendesis Kenan... aku takut..? ujar Kiara lagi dan ia secara perlahan melihat ke arah samping kanan nya,
dan tak terduga, Kiara pun menjerit histeris melihat ulang yang sedang menghadap ke arah nya sambil meliuk kan badan nya karena luka yang berada di punggung akibat ujung babat Kiara melukai punggung ular tersebut
'' maka nya, kau menjauh lah dari situ kak..? teriak Kenan cepat
dengan panik kenan pun berlari ke arah Kiara yang masih mematung di tempat semula, Kenan dengan cepat pula menarik Kiara dari situ, ketika ia melihat ular tersebut hendak melilit kaki Kiara
'' kenapa kau bodoh sekali kak .. sudah tau ada ular di dekat mu, bukan nya berlari, kau malah di situ saja... mau bunuh diri kah...? marah kenan sambil berteriak memaki Kiara yang menurut nya begitu bodoh sekali
'' kenapa kau berteriak Kenan...? Aldo langsung menghampiri Kenan dari sumber suara Kenan yang begitu kuat nya hingga ia yang jauh di ujung saja bisa mendengar nya
'' ada apa..? ternyata kiano lebih dulu sampai ke tempat Kenan
'' jangan mendekat, ada ular besar di sini, lebih baik kau menjauh saja..? kena n mencoba mengusir kiano dari dekat nya
sedang kan Kiara kini sudah pucat karena melihat jelas begitu besar nya ular yang ia lukai tadi
'' ada apa dengan kalian..? Aldo pun mendapat di saat Kenan sudah membawa jauh Kiara dari ular yang menggeliat kesakitan
'' ada ular besar pa, di sebelah sana... kak Kiara melukai nya..? ujar Kenan sambil menunjuk ke arah kanan di mana tadi ular itu terluka
'' kenapa kalian masih saja tetap di sini..? ujar Aldo merangkul Kiara dan membawa nya menjauh
kini Kiara hanya terdiam dengan tatapan kosong, ia tidak merespon seberapa marah nya Kenan pada nya dan juga Aldo
'' hei... kau tidak papa Kiara..? tanya Aldo sambil menepuk pipi kiara dengan sangat pelan
tapi Kiara hanya diam saja, ia masih membayang kan betapa besar nya ular tersebut, ini adalah kali pertama ia melihat ada ular sebesar itu
biasa nya ia hanya melihat di ponsel atau di televisi saja, ternyata kali ini mata nya melihat dengan jelas teryata memang benar ada nya ular begitu besar berada di hadapan nya saat ini
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments