Kencan Pertama

"Ayo Ken. Kita naik itu yuk.." Ajak Rendy sambil menunjuk wahana kereta gantung.

"Oke Ko." Jawab Ken yang langsung dengan senang hati berlari menggandeng tangan Rendy.

"Hey, kalian tunggu. Ya ampun cepet banget sih." Jawabku yang sedikit tertinggal.

"Ayo cepet jalannya Ce. Kita naik itu." Gerutu Ken yang sudah tidak sabar dan langsung antre untuk naik kereta.

"Ih Ken kamu sampe udah keringetan gitu. Sini coba, untung cece bawa tissue sama kaos." Tukasku yang langsung mengelap keringat adikku.

"Jadi Ken aja nih, yang di lap keringetnya." Celetuk Rendy yang entah kapan sudah ada di belakang ku.

"Haha.. Iya, iya. Sini coba gua liat. Ya ampun, Lu semangat banget sih mainnya? Sampe keringetan gini." Ucapku.

"Haha iya seru main sama Ken. Eh, Ayo giliran kita naik sekarang." Ucapnya yang langsung menggandeng tangan Ken.

"Hey, belum selesai." Seruku yang diabaikan oleh dua orang yang kusayangi ini.

"Wow... Seru banget Ko. Itu liat ko, kita bisa liat foodcourt. Wah ada Iron Man Haloo..." Seru Ken yang sejak tadi sangat excited melihat pemandangan sekitar kereta gantung.

"Haha iya, iya. Tapi duduknya yang bener Ken awas nanti jatuh." Ucap Rendy memperhatikan Ken.

"Okey.." Jawab Ken asal sambil tetap melihat ke bawah.

"Say, kayak nya kalo gua punya anak bisa telaten deh ngurusnya." Ujar Rendy yang tiba-tiba.

"Oh ya? Tau dari mana?" Tanyaku lagi.

"Ya tau dong. Gak sia-sia emang gua tiap minggu jadi guru. Kepake juga sekarang ilmunya." Sambungnya lagi.

"Dih emang di mana kepake nya? Lu punya anak aja belum." Tukasku

"Ini buktinya. Gua bisa ngejagain Ken bareng sama cece nya lagi. Emang Lu gak nyadar? Dari tadi kita udah kayak pasutri bawa anak 1 loh! Hahaha." Seru Rendy.

"Elu mikirnya udah kemana-mana aja ya. Mana ada pasutri semu..da gu.."

Belum selesai berkata-kata aku malah melihat diriku di kaca kereta yang berpakaian seperti orang tua.

Ya, ini semua karena seragam pengerja ku. Aku diharuskan menggunakan setelan blazer setiap pelayanan. Begitu juga dengan Rendy. Tentulah kami jadi terlihat lebih dewasa dari seharusnya.

"Kenapa Lu say? Lu pusing?" Tanya nya lagi.

"Gillaaa.. Gua baru nyadar dong.. Baju gua bikin gua tua banget ya.. Atau jangan-jangan emang gua keliatan tua?" Ucapku sambil mengaca.

"Hahaha jadi lu kepikiran muka gara-gara gua bilang kita kaya pasutri?" Ledeknya lagi.

"Ye.. Gak gitu juga.. Tapi, iya sih. Ngeliat gua di kaca, ternyata kalo pake baju gini jadi kaya ibu-ibu ya. hahaha."Ucapku geli.

"Iya tapi, gak juga kok. Gua malah ngeliat lu lebih cantik kalo pake seragam gini." Ucap Rendy yang berhasil membuatku malu.

"Ih lu mah bisa aja ah. Jadi seneng kan gue."Jawabku malu.

"Ce sama koko ngomongin apa si? Dari tadi asik berduaan. Ken lapar Ce, mau makan itu." Seru Ken yang menghentikan pembicaraan ku dengan Rendy.

"Oh, jadi adik koko ni lapar. Mau makan apa Ken?" Balas Rendy yang langsung merangkul Ken.

"Itu Ko. mau itu." Ucap Ken sambil menunjuk salah satu stand di foodcourt.

"Oh itu. Oke, nanti kalo kereta nya udah berenti kita ke sana ya." Lanjut Rendy.

"Yeayy... Asikk.. Ken udah lama gak makan itu. Ken mau makan yang banyak boleh?" Tanya Ken polos.

"Iya kalo kamu bisa abisin semua, boleh dong!" Balas Rendy.

Terimakasih Tuhan. Hanya melihat mereka bercanda sambil tertawa bersama saja, itu cukup untukku.

Sesaat setelah di foodcourt.

"Selamat siang kak. Silahkan mau pesan yang mana?" Seru petugas cashier sambil menunjuk ke arah menu.

"Saya mau panas spesial nya 3 ya. Sama kids meal yang ada kentang, burger nya 1." Ucap Rendy.

"Baik kak, makan sini atau bawa pulang?" Tanya cashier lagi.

"Makan sini ya.Tapi mau minta paper bag nya ya." Jawab Rendy.

Aku dan Ken duduk di meja yang dekat arena bermain. Sambil menunggu Rendy yang sedang memesan makanan. Tak selang berapa lama Rendy datang dengan membawa banyak makanan.

"Pesanan ready... Eh bentar ada 1 nampan lagi. Tunggu ya." Ucap Rendy yang buru-buru balik lagi ke stand tempatnya memesan

"Say, Lu gak salah? Makanan sebanyak ini, gimana ngabisinnya?" Tanyaku yang kaget melihat makanan yang memenuhi meja.

"Gampang... Pokonya say makan sebisa lu aja. Sisanya koko mau lihat Ken makan sampe puas." Ucapnya yang langsung disambut gembira oleh Ken.

"Asik... Makasih Ko. Ken makan ya." Seru Ken gembira.

"Iya, sama-sama. Oh iya ini buat Ken. Ada mainan dari happy meal's nya." Ucap Rendy menyodorkan mainan berbentuk ironman .

"Yeay.. Asikk.. Makasih Ko Rendy." Ucap Ken bahagia.

Perhatian! Kata itu tiba-tiba muncul dibenak ku. Rendy benar-benar sosok yang hangat.

"Becca!" Seru seseorang dari belakang.

Sontak aku pun langsung menoleh ke belakang. Oh My God .. You guys will not believe this..

"Willy??!" Seru ku.

Dia..! Kenapa harus sekarang?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!