PERPISAHAN

Suasana pagi ini cukup hening, karena hujan yang mengguyur sejak subuh membuat orang-orang malas untuk keluar rumah. Namun berbeda denganku yang hanya karyawan tentu lah aku harus tetap keluar rumah untuk bekerja. Tapi bukan hanya itu saja, suasana hatiku memang sedang bahagia. Sehingga aku berjalan menerobos derasnya hujan dengan payung lipat dan tentunya mp3 kesayangan ku. Setibanya di pabrik aku langsung merapikan payung ku dan menaruh barang bawaan ku di loker.

"Pagi Becca!" Sapa Teh Tita yang entah sejak kapan tiba.

"Eh Pagi juga Teh." Sahutku yang juga membalas sapaan nya.

"Becca, kamu itu baju basah loh gak mau ganti aja?" Tanya nya yang menyadari keadaan teruk ku ini.

"Ganti pake apa Teh? Aku gak bawa baju ganti. Haha lagian gak sampe kuyub kok. Masi bisa dipake.." Kataku santai sambil mengangkat kedua alisku.

"Ngeyel nih anak. Nanti masuk angin aja baru nyaho luh."

"Dih, enter win mah tinggal minum tolak bala. Gitu aja repot ah Teteh say mah. Udah sans aja Teh, aku gak apa-apa kok. Tibang basah dikit mah gak apa-apa. Irit rinso.." Candaku yang langsung berjalan masuk ke tempat produksi.

"Udah gila emang nih anak. Stres kali tuh ngegunting benang." Sahut Teh Tita meledekku.

Dan hari itu pun berjalan seperti biasanya. Kami memulai pekerjaan kami masing-masing sampai waktu istirahat tiba.

"Apa, jadi kamu seriusan ini teh mau pergi ke Jakarta? ngerantau gitu?" Seru Ahu yang heboh setelah mendengar ceritaku.

"Ya gak heboh juga komennya tahu... Heboh bener siee.. Belum juga selesai gue cerita." sahutku

"Iya maap, abis kamu kalo cerita suka bikin kaget deh." sambungnya lagi.

"Dih apanya yang kaget sih? Biasa aja kali. Orang gak ada yang aneh kok. Nih ya gue ulang lagi. Iya aku rencana mau pindah ke Jakarta ikut sodara yang punya tempat kursus kue." Lanjutku.

"Tapi, Ka kalo kata teteh ni ya. Kan gajinya lebih besar disini daripada disana. Terus kenapa kamu mau pindah?" Tanya Teh Tita yang langsung disambut oleh anggukan setuju ahu, bu ai, lastri dan asri.

"Iya aku sebenernya, gak liat gajinya sih Teh. Aku liat peluangnya. Kalo aku tetap disini mungkin aku gak bisa dapat pengalaman yang lebih. Lagi pun kerjaan nya pasti seputar ini aja. Sedangkan kalo disana itung-itung aku sekolah sambil dapet uang saku kan?" Terangku.

"Iya aku setuju sama kamu sih Becca. memang kalo kamu disana kamu bisa dapat banyak ilmu ya kan?" Sahut asri yang sedaritadi mendengarkan ku.

"Atuh tapi kalo kamu pergi te nanti disini jadi sepi. Saya te kehilangan atuh orang yang suka bawel." Rengek ahu

"Yee, itu mah elu nya aja yang lebay. Bilang aja kalo gak ada gue kaga ada yang bawa cemilan kan?" Jawabku setengah nyolot.

"Hehe iya itu juga sih salah satunya mah." Sahutnya geli.

"Eh udah-udah. Kalian te jangan ngehalangin rejeki orang. Kalo menurut Becca memang di Jakarta itu bisa jadi peluang, ya kamu harus perjuangan neng. Jangan sampe nanti kamu menyesal diakhir ya." Nasehat Bu Ai.

"Iya Bu. Makasih ya Bu udah dukung Becca." Jawabku

"Iya Becca kamu ati-ati ya disana. Nanti kalo pas luang jangan lupa telpon kita ya." Sambung teh Tita.

"Iya, cemees (sms) juga jangan lupa. Awas aja nanti udah jadi orang kota malah sombong sama kita." Tambah Ahu yang sudah mulai menerima.

"Iya, iya pasti dong. Aku gakkn lupa sama kalian semua. Apalagi kalian selalu dukung and ngajarin aku selama kerja disini. Kalian juga gak pelit ilmu buat aku belajar bagian kalian. makasih ya semuanya." Kataku yang mulai terharu.

"Iya becca sama-sama ya neng." Sahut Bu Ai yang juga disambut anggukan dari teman lainnya.

"Terus si Mp3 gimana nih? kamu tinggalin juga?" Celetuk Lastri yang tiba-tiba mencairkan suasana haru.

"Dih, lu ngerusak momen banget sih. Kan lagi sedih ceritanya. Last Farewel ini tuh." Sahutku.

"Iya maap. Kali gitu kamu te lupa sama mp3 kan bisa kali jadi kado hibahan buat aku." Goda Lastri.

"Yee.. Hibah, hibah, tas gue nih gua hibahin." Candaku yang mengangkat tas berbentuk boneka babi kesayanganku.

"Ih ogah ah. Haram itu mah. Buat kamu aja sok mangga dipotong." Jawab Lastri yang langsung disambut gelak tawa teman-temanku.

Alhasil istirahat hari ini pun menjadi yang terakhir dan mengharukan untukku. Kami juga tidak lupa mengambil foto sebelum kembali masuk kerja.

"Makasih ya Ko, udah mau terima Becca buat kerja disini. Becca bener-bener ketolong banget sama koko. Maaf juga ternyata Becca gak langgeng kerjanya." Ucapku yang berpamitan pada bos sekaligus sepupuku ini.

"Iya, Becca sama-sama. Gak apa kalo kamu mau resign. Lagipun memang kalo disana lebih berpeluang, ya itu kesempatan bagus kan buat kamu. Koko cuma bisa bantu kamu segini. Tapi sisanya kamu harus berjuang buat masa depan kamu. Salam buat oma ya." Sahutnya yang mengerti keadaanku.

"Oh ya, ini gaji terakhir kamu. Mungkin gak banyak tapi, semoga cukup ya buat bekal kesana." Ucap Ko Yudi sembari memberi amplop padaku.

"Wah makasih Ko. Tapi Becca belum seminggu kerjanya. Ini baru 3 hari ko diminggu ini." Sahutku.

"Udah gak apa-apa. Kamu kaya sama siapa aja. Anggap aja ini kunci dari koko ya." Ucapnya lagi.

"Makasih banyak ya Ko. God bless Ko." Ucapku sambil mengulurkan tanganku untuk bersalaman terakhir.

Setelah pamit dengan semua teman kerjaku. Akupun mulai berjalan menuju angkot terakhir yang menuju ke arah perumahan oma. Tapi baru saja akan naik dering telepon menghentikan langkahku..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!