Keesokan harinya aku bersiap-siap untuk pergi ke gereja. Tentu saja aku berangkat dengan Rendy, karena kami memang pelayanan bersama. Selain itu, karena hari ini adalah hari pertama kami pergi ibadah sebagai sepasang kekasih. Hahaha
"Ka, Becca kamu udah siap belum? Itu Rendy udah dateng nak." Seru oma dari ruang tengah.
"Iya oma, Becca udah selesai." Jawabku yang segera menuju ke ruang tengah.
"Duh kamu ini. Dandan dari jam 6 masi kurang juga? Sampe orang udah jemput dijemur didepan." Seru oma.
"Haha biarin oma gak apa-apa. Matahari pagi kan bagus buat berjemur."Sahutku sambil tertawa geli.
"Cie ada yang kasmaran nie.. Bahagia bener pagi-pagi." Ledek Kopoh padaku.
"Ih, Kopoh bisa aja deh. Gak kok. Becca biasa aja. Kan pagi-pagi emang kudu semangat." Jawabku.
"Haha iya deh iya. Udah gih cepet berangkat. Nanti kesiangan." Ucap Kopoh padaku.
"Iya kopoh. Oma Becca pergi dulu ya." Ucapku pamit sambil mencium pipi oma.
"Iya. Ati-ati ya Becca.." Seru oma sambil melambaikan tangan padaku.
"Oma, Kopoh, Rendy juga pamit ya." Seru Rendy yang juga berpamitan pada Oma dan Kopoh.
"Iya nak, hati-hati di jalan ya. Jangan ngebut-ngebut." Seru Oma.
"Iya oma." Jawab Rendy yang segera melajukan motornya.
Sepanjang perjalanan kami hanya saling terdiam. Mungkin karena merasa canggung kembali. Bagaimana tidak biasanya aku bebas bercerita dan bahkan bercanda layaknya sahabat. Tapi, kali ini lain. Orang yang didepanku ini sekarang adalah kekasih pertamaku. Terasa konyol memang. Ketika sahabat terdekat yang tahu baik buruknya dirimu tiba-tiba menjadi pacar? Feel like... Akward!!
"Sayang, kamu mau sarapan dulu gak? Atau mau mampir minimarket dulu gak? Beli cemilan gitu. Ini masi pagi juga." Ajak Rendy yang tiba-tiba mencairkan suasana.
"Oh, iya boleh deh say!" Seruku spontan.
What?? Say? Gila gila gila gua gak sadar ikut alur nih anak.
"Oke, oke, yuk kita ke minimart depan." Jawab Rendy yang terdengar seperti sedikit tertawa.
Aku hanya mengangguk malu. Ternyata dia sengaja memancingku untuk memulai panggilan baru.
"Say, kamu mau minum apa? Ini enak loh. Rasanya seger gitu." Ucap Rendy sambil mengacungkan minuman kaleng.
"Oh gua kurang suka yang bergas gitu deh. Apalagi pagi-pagi gini. Mending beli ini aja deh say." Ucapku yang menyodorkan yougurt favoritku.
"Dih masi belum berubah ternyata hobby nya. Ya udah beli 2 deh." Jawab Rendy yang langsung mengambil dua botol di showcase.
"Lah, Lu kenapa beli yang sama? Gak apa-apa lagi lu beli itu aja. Nanti malah gak cocok lagi." Ucapku
"Gak, udah gak apa-apa. Samain aja." Jawabnya sambil bergegas ke cashier.
Seolah ada chemistry yang baru, tiba-tiba saja Rendy mengambil 2 buah roti sandwich yang ada di dekat meja cashier. Wow... Dia masi inget aja aku suka roti itu.
"Say kita makan di gereja aja ya. Biar lebih santai." Ajak nya yang kembali menaiki motor.
"Iya, oke say." Jawabku.
Sungguh pagi yang sangat menyenangkan untukku. Terimakasih Tuhan, sudah lama aku tidak merasa sesenang ini. Kami pun tiba di gereja. Setelah menyantap sarapan pagi kami. Kami pun berdoa bersama dan bersiap-siap untuk di posisi kami masing-masing. Aku adalah singer di gereja sementara Rendy adalah seorang gitaris.
Kami tidak hanya mengambil 1 pelayanan. Namun sekaligus 2. Setelah selesai melayani ibadah umum di gereja pada pagi hari. Siangnya kami lanjut untuk mengajar adik-adik rohani kami di sekolah minggu. Tentu saja adikku adalah salah satu pesertanya. Karena Rendy lebih tua dariku jadi dia melayani di kelas yang lebih besar mulai dari TK sampai SD kelas 3. Sedangkan aku dikelas yang lebih kecil mulai dari batita hingga balita. Karena adikku sudah berumur 5 tahun jadi dia ikut di kelas Rendy
"Ken, kamu kok belum pulang?" Tanyaku pada adik laki-lakiku ini.
Biasanya Ken akan ikut jemputan gereja. Karena jika pergi denganku akan terlalu pagi untuknya. Dan jika pulang denganku akan terlalu sore. Karena aku memang harus merapikan kelas setelah selesai ibadah sekolah minggu.
"Iya ce, tadi kata Ko Rendy suru tunggu." Jawabnya
"Oh, emang ada apa katanya Ken?" Tanyaku lagi.
"Entah, tadi cuma bilang tunggu dulu." Jawabnya polos sambil mengangkat bahu.
"Okey, terus itu hp siapa? Kamu main apa itu?" Tanyaku penasaran.
"Ini hp Ko Rendy. Tadi dikelas, ada tugas mewarnai. Nah gambar Ken kurang rapi ce. Jadi Ken dikasih pinjem Hp sama Ko Rendy. Hp nya canggih ce. Tuh bisa ada game warna nya ce." Ucapnya senang.
"Oh gitu. Terus sekarang Ko Rendy nya ada dimana?" Tanyaku lagi.
"Itu masi dikelas. Lagi beresin buku-buku ce." Jawabnya santai.
"Kalo gitu cece ke kelas dulu ya. Bantu Ko Rendy. Kamu tunggu sini dulu sebentar." Ujarku yang langsung melangkah ke kelas adikku ini.
Di kelas..
"Ren, lu udah beres? Ada yang mau dibantu?" Tanyaku yang menghentikan langkah Rendy.
"Oh kamu say. Gak kok. Ini udah mau beres. Cuma tinggal taro ini aja di lemari. Wait ya." Ucapnya sambil menaruh beberapa alat warna ke dalam lemari.
"Oh ya Ren, kenapa lu nyuruh si Ken nunggu di depan? Dia pasti ditinggal jemputan deh." Ucapku lagi.
"Iya, gua yang suru tadi. Kasian dia. Pasti dia mau juga dong bikin acara perpisahan sama cecenya." Ucapnya sembari menutup lemari yang ada didepan nya.
Aku hanya terdiam memandangi sosok pria yang ada di hadapanku ini. Siapa dia sebenernya? Kenapa semakin mengenalnya aku semakin merasa hangat. Tidak hanya aku, tapi dia juga memperhatikan orang disekitarku.
"Hei, kamu kenapa say? Ayo kita jalan." Ucapnya yang membuyarkan lamunanku.
"Oh, gak. Emang kita mau kemana?" Tanyaku penasaran.
"Kita ke Mall yang baru itu aja ya. Gua denger disana ada wahana permainan nya. Seru deh kayanya bawa Ken kesana." Ucapnya bersemangat.
"Wait maksud lu Mall Tee itu? Ren itu mah jauh banget kali. Keburu ujan atuh say." Jawabku
"Ih ribet amat sih say. Ujan juga biarin aja orang kita di mobil ini cuma tinggal duduk aja kan." Katanya lagi.
"Oh.. Hah? Apa mobil? Mobil darimana?" Tanyaku heran
"Tadi gua pinjem mobil Bang Yosy. Kan dia mau langsung pulang ya udah tukeran dulu." Jawabnya
"Emang Lu udah ada sim?" Tanyaku lagi
"Ada dong kan gua mah udah 17 tahun plus plus. Emangnya Lu masi bocah." Tukasnya meledekku.
"Iya deh iya, yang udah tua." Ledekku balik
"Dih tua.. Keladi maksud lo?"Goda nya yang langsung menarik lenganku keluar ruangan.
Akhirnya sore itu Ken, aku dan Rendy pun main bersama ke Mall yang terbaru itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments