"kenapa pagi pagi dah kesini"kata ku ketus pada ke dua cowok di depanku yang lagi duduk dimeja pantry dapur kos. Setelah menutup pintu aku bergegas cuci muka gosok gigi ganti baju yang lebih sopan dan merapikan rambut ala kadarnya.
"mau ngajak sarapan "kata Bima dengan senyum manis,aku bukan ABG aku tahu dia ada maksud lain.
"kita tidak dalam situasi yang dekat,jadi kenapa harus sarapan bareng"kata ku judes,aku paling tidak suka aksi basa basi begini.
"karena itu biar dekat dan saling mengenal kita sarapan bareng sekalian bahas pasien mu" ucapnya.
"kalau mau bahas pasien ayo,kalau sarapan maaf baru bangun tidur masih belum nyaman sarapan" ucapku.
"tumben udah bangun"kata mas Alex seorang arsitek kamar nya sebelah Denis. Dikamar atas ada kamar ku dekat dapur,sampingku ada Rinda,terus putri,Alex,paling pinggir Denis.
"ada perlu,tumben belum berangkat" ucapku.
"ada meeting jam sepuluh jadi berangkat sekalian motor mu ga pernah kelihatan" .
"Dia ganti motor bang,Pake motor sport kalah Lo"ejek putri yang tiba tiba nongol . Sepertinya juga baru bangun
"Lo belum berangkat kerja"putri seorang desainer disebuah brand baju ternama.
"Berangkat siang kemarin baru ngejar deadline sampai malam jadi sekarang santai".
"motor Lo baru pinjam gw mau nyobain" kata Alex,sengaja aku menanggapi mereka dan cuek terhadap dua orang aparat yang menggagu tidur pagiku.
"Di bawa Dewa semalam aku juga pulang dianter Dewa".
"kenalin Dewa ke aku aku naksir dia dari SMA banyak saingan"ucap putri.
"ngaca SMA aja Lo banyak saingan apalagi sekarang udah jadi pilot "kata Alex menimpali, putri dan Dewa teman SMA.
"sono Lo berangkat sirik loo" ucap putri.
"Mas Alex berangkat dulu ya calon makmumku mencari rupiah buat modal kita KUA"kata Alex sambil mengacak acak rambutku sebelum pergi aku cuma mendengus.
"mas ini siapa" tanya putri malu malu. Putri sebelas dua belas kaya Rinda ga bisa lihat cowok macho dikit.
"teman Denis"kataku.
"oh,mas Denis belum bangu aku bangunin dulu ya"kata putri sambil berlari kekamar Denis,diantara kami bertiga putri paling muda masih 25 tahun,Rinda 27 tahun.
"kalau mau bahas pasien jangan disini"kataku sebelum pergi meninggalkan mereka.
"sepertinya yang kos disini ga da yang tau dia psikiater" kata ku. Aku belum cinta sama ni cewek tapi melihat perhatian bang Bima yang berusah pdkt aku ga suka. Apalagi lihat cowok yang bernama Alex mengacak acak rambutnya ada rasa pingin nonjok.
"eh bang tumben kesini,ga langsung gedor kamar "kata Denis sambil berjalan menghampiri kami,membuat aku dan bang Bima salah tingkah.
"kalian bukan mencari ku ya tapi mencari salah satu penghuni sini kan,dasar jomblo" goda Denis.
"eh karena kita jomblo berusaha mencari biar tidak jomblo siapa tau cocok bisa diajak pengajuan"kelekar bang Bima.
"misi mas "kata gadis sekitar berumur 20 tahun lewat dan masuk kamar Anin,membuat kami bertiga berhenti ngobrol dan memperhatikannya.
"cakep masih muda"kata Denis,gak berapa lama cewek itu keluar lagi.
"wi,itu mau dipake kapan"teriakan Anin sambil keluar dari kamarnya mbuat kami melihat kearahnya.
" Tar balik kampus aku ambil usahakan file jangan hilang"kata gadis itu sebelum pergi.
"Jadwal saya padat bisanya tar malam jam sembilan,saya akan temui kalian di kantor kalian"katanya setelah menghampiri kami dan langsung masuk kedalam kamarnya lagi.
"gila baru kali ini ada cewek gak mempan sama pesona idola tim elang"kata Denis sambil ketawa kecil.
"eh ko gw,bang Bima yang ngajak sarapan,bang Bima lagi pdkt"aku dan bang Bima mempunyai pangkat sama tapi dia lebih senior di Kakak asuh ku waktu di Akpol aku tingkat satu bang Bima tingkat dua.
"gw doain lancar pdkt nya"kata Denis.
uhuk uhuk uhuk sialan kata kata Denis membuatku tersedak kopi yang sedang aku minum.
"benerkan gw,Lo bang Dito ga pernah lihat cuek lebih dari tiga menit,bang Bima ga pernah berpakaian rapi,kalau Arga ma Galang udah ga aneh setiap lihat cewek bening kan di sosor"kelekarnya.
"Emang Lo ga tertarik,tertarik Sik tapi selera gw daun muda kaya yang baru masuk tadi"bisiknya membuat aku dan bima saling berpandangan selama ini Denis yang jago programmer di tim kami, selalu sibuk dengan komputer.
"dok ko sini"tanya Suter Nuri. Aku sengaja menemui Bima dan tim nya dengan Suter Nuri,karena hanya dia yang tau tentang kondisi pasien Wulan.
"mbak kan Sekang kita ga dirumah sakit panggil nama aja ya biar enak" ucapku.
"ok,kita ngapain kesini".
"Kasus Wulan tergolong kriminal,jadi saya memintak bantuan yang mengerti".
tok tok ,setelah ada kata masuk baru kami masuk, di dalam ada sekitar sepuluh orang yang tuju yang tempo hari bertemu dengan ku.
"masuk mereka semua tim saya" ucap Bima.
" Ndan kami keluar dulu"kata seseorang dan Bima mengaguk.
"kamu Abima Wisesa SMAN 2 Badung "kata mbak Nuri.
"iya anda kenal saya"
"Dasar bocah tengil lupa Lo sama gw mentang mentang sudah sukses ingat burung Nuri gak" ucap mbak Nuri.
"mbak Nuri Anggota OSIS seksi kedisiplinan yang suka menghukum murid yang telat . ya ampun pangling aku dulu kan item dekil,sekarang putih bersih tapi tetap ga bisa tinggi"ya mbak Nuri tingginya cuma 155 cm kaya tanteku,jadi kalau jalan sama aku jomplang banget dengan aku yang tinggi 168cm.
"sialan ingat jelek nya doang,gw hukum juga karena Lo murid bandel suka melanggar peraturan"dengus mbak Nuri.
"Tapi bener mbak Lo cakep sekarang meski tetep ga bisa tinggi "kelakar Bima.
"sialan Lo sekarang aku dah bukan anak SMA udah bisa merawat diri ".
ekhm ekhm suara batuk batuk yang dibikin seorang gadis tomboy membuat mereka sadar dan nyengir kuda.
"maaf,mari kita mulai"
"jadi apa yang bisa kami bantu "
"Pasien Sari Wulandari sudah saya tes sehat seratus persen tapi saya tidak bisa membuat dia keluar karena dia bukan pasien saya. Ini alamat rumah Sari Wulandari kalau berkenan Minggu kalian bisa ketemu,tapi saya takut disekitar mereka ada mata mata" ucap ku.
Setelah hampir satu jam kami ngobrol aku jadi tahu kasus yang sedang mereka tangani sepertinya berhubungan dengan kasus Wulan.
"kamu pulang naik apa mbak" tanya Bima.
"aku dianter Dya"
"gimana kalau aku anter" tawar Bima.
"gimana Dya"tanya mbak Nuri kepadaku.
"ga papa aku bisa pulang sendiri"kataku.
"bang Dito bisa nebeng ga mobil ku masuk bengkel " ucap putri kalau ga salah namanya.
"Arga anterin Indri pakai montor ku"kata Dito sambil menyerah kan kunci montornya.
"terus bang Dito "
"gampang tar Arga bisa kesini lagi setelah mengantar kamu"aku cuma tersenyum melihatnya,ketahuan banget dia suka sama Dito.
" Tidak ku sangka ya kita parkirnya satu tempat "seru Arga Ada empat motor sport berjajar,selain punyaku dan Dito sepertinya punya, Ayu,Galang karena mereka juga ke parkiran motor,sedang Denis dan Bima ke parkir ran mobil.
"gw nebeng Lo kita kita kan satu tujuan"kata Dito mengambil kunci ku dan langsung duduk di jok depan.
"****** modus Lo"kata Galang membuat Arga ,Galang, Ayu ketawa dan Indri cemberut,ingin sekali aku memaki tapi mengingat ini diparkiran dan banyak orang aku juga gak terlalu kenal mereka kecuali timnya Dito terlebih suara tawa dan makian Galang membuat semua memandang kearah kami termasuk beberapa polisi di pos jaga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments