" Bangun Lo,kita dah kumpul semua sekarang,"kata Arga.
" Iya,baru juga tidur,"kataku sambil mengucek mata, dan memperhatikan sekeliling ruangan kami yang udah lengkap personilnya.
"lesu amat masih ngantuk, "ledek Arga.
"kampret Lo,"kataku malas.
"Ayok sayang kasihan, "kata Arga sambil berusaha mengelus rambutku tapi aku tepis.
" Sialan gw jijik lihat Lo ya," kataku dengan bergeser dari tempat duduk ku yang malah membuat Arga ketawa. Aku kenal Arga sejak di Akpol dia juniorku,usianya dibawah ku setahun tapi kami baru akrab tiga tahun terakhir.
"Oke udah lengkap tim Elang,"kata bang Bima ketua tim.
"Indri apa yang Lo dapat selama seminggu,"tanya bang Bima,Indri polwan cantik baru berumur 23 paling muda dan cakep Kata arga.
"Setiap pagi saya bersihin toilet saya selalu nemuin bungkus sabu,tapi sepertinya pemakai karena bungkusnya semu kemasan kecil,"kata Indri. Indri menyamar sebagai cleaning servis di klub malam. Setiap pagi sebelum lanjut jadi office girl ditempat
target kami bekerja. Indri mengeluarkan kantong plastik dari kantongnya.
"Lo arga,"seminggu Arga jadi pedagang ketoprak mangkal di kosan setiap siang dan mengikuti Arman target kami setiap malam .
"Vanesa dan Arman selalu pulang bersama ,tapi mereka tidak langsung pulang mereka mampir ke apartemen mewah Arman di kawasan Slipi. Baru balik kosan vanesa jam enam pagi,tapi saya ga bisa masuk apartemen kendala keamanan. Setiap siang Arman akan memesankan makana buat vanesa,dari aplikasi sejauh ini belum jelas hubungan mereka,"jelas Arga.
"Denis cek cctv apartemen Arman,cek teliti dan kamu cek semua keuangan Vanesa dan Arman,Dito!"
"Udah dua hari aku tinggal di depan kamar kos Vanessa. Teman- temanya tau nya taunya Vanesa kerja di pabrik di daerah BSD, bukan waiters di club malam."
Aku bertugas mendekati Vanesa pelayan club malam yang kami duga kurir narkoba dan Arman sebagai bandarnya.
"Vanesa udah masuk perangkap dia malam ini mau mengenalkan Arman padaku,"ucap Ayu. Polwan tomboy usia setahun diatas Indri lulusan Akpol satu angkatan dengan Galang.
" Malam ini gw ada transaksi dengan Vanesa setelah seminggu mendekati nya,"kata Galang.
"OK semua bukti udah lengkap. Tapi kita perlu menangkap basah, kalau kita tangkap malam ini hanya vanesa yang ketangkap Arman pasti bisa kabur. kita tunggu satu Minggu lagi saat Ayu dah bisa transaksi dengan Arman,"kata Bima.
"0k jelas semua lanjut aktivitas kalian! Buat Ayu dan Indri lebih hati hati."Kata bang Bima satu tim kami berisi dua perempuan dan lima laki laki.
Dari kesemuanya hanya Denis yang tidak pernah dapat tugas lapangan Denis seumuran Arga dua puluh sembilan ,teman SMA Arga. Tapi Denis sempat kuliah teknik informatika sebelum menjadi polisi dan paling jago buat meretas data.
"Bang Ferdi langsung balik,"tanya Indri sambil berjalan mengikuti Dito.
"Iya ngantuk berat,tadi pagi habis dari klub langsung nemenin Arga ngikutin Arman."
"Kenapa neng? "tanya Arga.
"Mau ngajak makan siang ,bang? "kata Indri malu malu.
"Sama Abang aja gimana,"kata Arga.
"lo waktunya jualan ketoprak lupa,"kata Galang .
" Sama gw aja gimana,"rayu Galang .
" Dasar buaya darat semua,yang di pingin nin teman gw itu idola nya tim satu bukan Lo pada,"kata Ayu.
"Semuanya gw balik ya,"kataku males.
"Balik kemana apartemen apa kosan vanesa? "Kata Arga.
"Kosan, " jawab ku.
"Ya deh gw nebeng sampai pangkalan ketoprak." Pangkalan ketoprak adalah tempat Arga mengambil dagangan ketoprak, jadi Arga tinggal keliling menjualnya tanpa perlu repot menyiapkan.
"Udah seminggu jualan ketoprak baru kemarin gw lihat cewek cantik,?"kata Arga.
"Ceweknya banyak yang cantik coba ke kosan malam,semalam gw di ajak kenalan cewek cantik namanya Rinda pakainya fiuh seksi habis,"kataku membuat mata Arga melotot.
"kapan-kapan perlu kesana malam,tar misi selesai jangan langsung pindah. Sebelum Lo kenalin gw sama salah satu yang di sana,Indri ga pernah melirik gw,"kata nya membuatku ketawa ngakak. Setalah berpisah dengan Arga aku langsung mengendarai motor sport gw ke kosan. Gw lihat cewek yang memecahkan gelas di club malam beberapa hari lalu sedang mengobrol dengan orang gila ,yang sedang menggendong boneka. Apa dia juga gila orang gila diajak ngobrol berati yang ngobrol ikut gila,kataku dalam hati sambil ketawa ngelihatnya.
"Ngapain Lo ketawa,ngetawain gw ya,"kata cewek yang gw ga tau namanya itu membuatku kaget dan salah tingkah.
"Gak,cuma aneh aja biasanya wanita lihat orang gila kan takut atau jijik gitu, pada menghindar kadang ada yang lari,"kataku .
"Orang gila juga manusia kaya kita,cuma akalnya yang sakit." katanya Wow kata ku dalam hati.
"Eh Lo nipu gw ya tentang gelas pecah kemarin,"ucap Anin galak.
"Gak lah ,"kataku.
"Yakin,masak dua gelas seratus ribu ,"katanya sinis.
"Ya jujur aku juga tau harganya dua gelas berapa. Biasanya pengunjung langsung ngasih uang tanpa bertanya?"
"Alasan Lo."katanya sebelum pergi dengan menyenggol bahuku meski tak membuatku jatuh. Tapi baru kali ini ada cewek yang berani berbuat semaunya kepadaku. Biasanya perempuan akan bersikap lembut,anggun terkesan mencari perhatianku . Dengan wajah good looking body jangan ditanya ,apalagi kalau udah make seragam dinas para wanita datang dengan sendirinya. Tapi semuanya hanya tertarik pada tampangku dan seragam ku. Oya perkenalkan aku Ferdito Arya Mahardika ,papi ku seorang arsitek. Tapi sekarang banting setir masuk ke dunia bisnis karena mengelola bisnis keluarga mama baruku. Mami kandung ku seorang mantan model yang tidak mengakui keberadaan ku,mami udah menikah dengan seorang penjabat BUMN ,mempunyai seorang anak perempuan berusia dua puluh satu seorang mahasiswa hukum . Jadi dari pihak mama dan papi aku mempunyai dua adik satu perempuan usia dua puluh tahun mahasiswa manajemen bisnis dan laki laki umur tuju belas tahun kelas sebelas.Ya itu lah aku lahir dari keluarga broken home.
"Kenapa bro,"tanya laki laki bernama Rio kamarnya pas di sampingku.
"Enggak bang."
"ko bengong?"
"Lapar mas nunggu yang jualan makan lewat mas,"kataku mencari alasan.
"Gw mau pesan nasi Padang mau sekalian,"tawarnya
"Boleh pakai ikan bakar ya mas,"kataku ku lihat dia mengontak atik ponselnya.
"Udah ni."
"Berapa mas?"
"Tiga puluh," ucapnya segera ku sodorkan selembar uang biru.
"Ini kembalinya, "ucapnya.
"Lo kan sopir terus mobil Lo mana,gw lihatnya Lo Pake motor terus,itu motor mu juga bukan motor murah Lo,"katanya sambil menunjuk motor Kawasaki ninja 250 hitam punyaku, apa dia curiga pikirku.
"Mobil kan setoran bang,jadi ditaruh di rumah yang punya mobil,.."
"Eh penghuni baru mas,"kata Vanesa targetku memotong obrolan kami.
"Dari mana neng geulis,?"kata Rio.
"Biasa ambil makan siang,"kata vanesa sambil menunjukan tentengannya dan duduk di sampingku.
"Kenalin Vanesa kamar ku yang depan tu,"kata vanesa sambil mengulurkan tangan dan menunjuk letak kamarnya.
" Ferdi," jawabku menyebut nama depanku dan menyambut uluran tangannya.
"Eh pesanan kita datang fer,"kata Rio berjalan ke depan.
"Lagi pesan makanan bang,?" tanya nya
"Iya,boleh aku panggil Vanes,?"kataku yang langsung di anggukin.
"Vanesa kerja di mana,?".
"Nganggur bang."
"Nganggur,"ulang ku
"Lo nganggur nes,?"kata bang Rio yang datang membawa dua bungkus nasi pesanan kami.
"Iya,semalam dipecat, pengurangan sekarang ni."katanya aneh menurutku semalam masih kerja setahuku dan tadi aku dan Arga juga mengikuti masih bersama Arman dia.
"Terus rencana mau kerja dimana atau masih nyari,"kata Rio.
"Belum dipikirin," katanya dengan menyantap makanannya tapi sorot matanya memandang Rio,selama makan kulihat mereka juga saling curi curi pandang.
"Elo masih bisa pijat kan,gw mau di pijat."
" Tentu tapi gw mandi dulu ya,"katanya sambil berjalan ke kamarnya.
"Gw mau ke minimarket depan bisa pinjem motor bro."
"Bawa aja bang,"setelah Rio pergi dengan motor ku, segera ku masuk kamar untuk mengambil kamera mini tanpa kabel . Setelah mengawasi sekitar yang aman, segera ku letakkan kamera itu. Aku taruh lubang fentilasi diatas pintu dengan cepat,selang lima belas menit kulihat Rio datang dengan kantong belanjaan.
"Makasih ya,"kata Rio sambil mengasih kunci motor padaku.
"Cabut dulu bang, "kataku. Langsung ku kendarai motor ku menuju apartemenku, disana sudah ada Denis dan Galang disana.
"Gimana?"tanyaku begitu aku sampai.
"Sepertinya selain menjual narkoba Vanessa juga melayani pijat plus plus," ucap Gilang.
"Yang bener?"
Mereka langsung melihat laptop di depan Galang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments