"Dari mana aja sih Lo dari sore gw cari ga da"kata Arga menghampiri ku yang baru mengabil air mineral.
" Disini aja,emang mau kemana "kataku, gak mungkin aku bilang yang sebenarnya. Aku belum bisa cerita pada siapa pun,sebelum membahas langsung,meski sah tidak nya juga belum jelas.
"woi ngelamun aja"kata Galang yang baru datang.
" siap balik dah komplit orangnya"kata Galang.
" Emang tadi orangnya ga komplit"kata Arga
"katanya gitu tapi aku juga gak tau pastinya,soalnya waktu cari info lagi orangnya cuma tersesat dan sekarang dah balik"kata galang.
"yang dah yang penting gak terjadi apa apa yuk balik badan gw capek mau tidur" ucap Arga.
" Gimana sih dok bisa tersesat"tanya suster Ria.
" Ikat tali sepatu lepas saat aku selesai membetulkan tali ke dua sepatu ku.....sadar aku ketinggalan jauh dari rombongan "kataku gak mungkin aku bilang sebenarnya.
" Emang kamu jalan yang paling belakang mbak"kata Fani.
"iya" ucapku.
" Aneh padahal dibelakang kita masih ada banyak anggota tni polri Lo di belakang harusnya "kata Risa.
" Kayanya karena ketinggalan lo ngejar tanpa memperhatikan arah kanan kiri jadi tersesat,coba kamu diam disitu pasti ketemu rombongan belakang kita"kata Fani. Benar katanya harusnya aku tunggu dan tidak perlu ada acara di grebek segala,kataku dalam hati.
"ya udah ga papa itu namanya takdir dr. Dyah udah ga bisa di ubah,yang penting dr. Dyah ga papa sehat dan bisa pulang bareng kita"kata dokter Riki, ga pa pa gimana dok gara-gara tersesat aku di gebrek dan dinikahkan paksa tangisku dalam hati .Semua ketiduran mungkin pada kecapean setelah aktivitas seharian kecuali dokter Riki yang sedang mengemudi dan aku yang meratap nasibku. Aku langsung dianter pulang karena tadi pagi aku juga dijemput di kosan ,begitu aku masuk ku lirik kamar Dito sebelum naik ke kamarku. Aku bergegas masuk kamar, membersihkan badanku yang serasa remuk,remuk badan, remuk hati,remuk pikiran komplit sudah hidupku.
"Tumben kamu kesini biasanya mau kesini kalau Lily sama Angga kesini"kata aunty Gita.
Tadi pagi sesudah sholat subuh aku pesan ojek online untuk kerumah aunty Gita.
"ga papa lagi bosen aja"kataku sambil rebahan di sofa santai.
" Mana ada orang bosen nyampe sini pada jam orang masih tidur"dengus Dewa yang ikut duduk dilantai bersandar pada sofa yang ku tiduri.
"kamu lagi kabur ya,pasti gara gara cowok ni "ucap Dewa membuatku langsung bangun dan menutup mulutnya.
"bisa diam ga mulutnya "bisikku.
"cerita tar aku diam" ucapnya juga sambil berbisik.
"ga ada yang perlu di ceritain"dengusku malas.
"Lo ga fly ?" tanyaku.
"Baru juga pulang semalam".
"Masih penerbangan domestik ".
"Ya namanya juga masih junior".
"Dari pada rebahan ayo bangun kita olah raga,pagi sama sama "kata om Edo yang baru datang dengan setelan baju olahraga.
"Basket mbak kita lama ga main basket "kata Dewa.
"ga mau lama aku ga basket,aku ngantuk mau tidur"kataku .
"Joging yuk di car free day"ajak Arga.
" Males capek badanku"kataku malas. Semalam aku pulang Lansung ke apartemen,jujur sampai sekarang masih kepikiran dan gak bisa tidur.
"Lo mau kemana"tanya Arga.
"mandi mau pulang"pulang .Pulang disini kerumah papi sampai rumah papi ku lihat papi lagi main basket dengan Dino adik bontot ku membuat ku iri,tapi mau gimana lagi emang pilihanku yang tidak mau hidup dengan papi.Sejak papi menikah lagi aku ikut Nenek kakek dari papi karena jujur bayangan ibu tiri jahat dalam benak saat itu. Ibu ku kandung aja tidak sayang aku apa lagi ibu tiri,apalagi ibu tiri mempunyai anak umur setahun lebih, hingga SMA kelas dua kakek ku meninggal dan papi selaku anak tunggal memboyong nenek dengan alasan kesehatan nenek karena sekolah masih kurang setahun,aku bertahan hingga aku lulus SMA. Setelah lulus papi memaksaku kuliah di Jakarta dan tinggal dengannya,untuk menghindari ahkirnya aku masuk akpol dengan gitu aku ga perlu tinggal sama papi. Sampai aku lulus Akpol dan tugas di Bali selama tuju tahun dan baru setahun pindah kesini,saat pindah pun papi melarang aku menyewa apartemen tapi karena alasan jarak ahkirnya papi mengijinkan menyewa apartemen.
"wiiih mimpi apa semalam papi,ya abangmu pulang tanpa di suruh"kata papi menghampiri ku dan memeluk ku.
"papi bau keringat ah"kataku melepas pelukannya.
" Tinggal ganti baju"kata papi sambil merangkul ku masuk di ikuti Dino di belakang.
"mama lihat siap yang datang" seru papi
"oo Abang tersayang ku,hujan ga di luar "sindir Dini adik kedua ku membuatku mendengus,dari pada Dino aku lebih akrab Dini mungkin karena jarak umur yang jauh dan jarang komunikasi dengan Dino membuatku kurang akrab.
"ayo sini Karena pada kumpul kita sarapan bersama"kata mami,sejak ada Dino aku memanggil mama dengan mami.
"gimana bang udah ada calon belum udah tiga puluh Lo"kata mami.
"mau aku kenalin temanku gak bang" kata Dini.
"gila temanmu beda sepuluh tahun dong"
"biar cari sendiri yang penting bisa dipertanggung jawabkan"kata papi.
"Bayu mau nikah kamu tahu"kata mami
"Enggak dasar tu bocah ga bilang bilang "Bayu sahabatku dari SMP.
"Bang tar habis makan temui papi diruang kerja ya"kata papi sebelum pergi meninggalkan meja makan.
"ayo loo bang mau dijodohin looo"kata Dini.
"iya ma mau dijodohin "kataku mami hanya tersenyum dan mengakat bahu seolah ga tahu membuatku penasaran segera ku habiskan makan ku da menuju ruang kerja papi.
"ada apa Pi"
"duduk"aku langsung duduk disamping papi.
"seminggu lalu papi ada proyek kerja sama dengan pemerintah BUMN disitu papi ketemu mami mu,mami mintak ijin ketemu kamu dan pingin lihat kamu langsung,suaminya sudah mengijinkan bertemu" ucap papi .
"kenapa baru sekarang mencari ku setelah aku 30 tahun,"kata ku berdiri dan berjalan keluar tapi baru aku pegang gagang pintu papi berbicara lagi.
"waktu mami mu pergi papi sengaja menutup semua akses mami untuk menui mu . Karena sakit hati papi dengan mamimu hingga papi kenal mama mu dan sejak saat itu papi sadar mami mu juga punya hak sama kamu,makanya saat mamimu menikah ditemani mama mu papi menemui mami untuk tapi.."
"aku dah tau kelanjutannya"kataku memotong ucapan papi sebelum pergi meninggalkan papi.
"kucel amat bener dijodohkan Lo bang "ledek Dini.
"sok tahu" ucapku sambil mengacak rambutnya.
"Terus kenapa mukamu kucel keluar dari ruang kerja papi" tanyanya penasaran.
"ada panggilan dadakan "bohongku.
"mi pulang dulu ya" kataku .
" Bang yang sabar ya ikhlas jangan menyimpan dendam "bisik mama,mama menikah dengan papi saat aku berumur sebelas tahun,ku kendarai motor sport ku.
Saat itu aku masih tinggal dengan papi,tanpa sengaja aku mendengar papi berbicara dengan seseorang dengan ponselnya
"aku juga mau nikah Dito juga udah ngasih ijin,apa kamu tidak mau ketemu Dito,"suara papi
"selamat ya mas semoga kamu sama istrimu bahagia,dan ini pernikahan terakhirmu,apa calon istrimu mau menerima anak kita,"
"iya allhamdullilah mau menerima,dia janda anak satu,suaminya meninggal saat dia hamil muda"
"aku mau ketemu Dito tapi keluarga suamiku tau nya aku belum pernah menikah seperti berita yang selama ini beredar,maaf mas"
"maaf kan aku,andai waktu kamu mintak ijin ketemu Dito aku tidak mempersulit mu ,kamu udah bisa memeluk Dito"
"bukan salahmu aku yang egois,saat aku mau pergi mas dah mengingatkan jika aku meninggalkan kalian demi karir maka aku akan kehilangan kalian lagian aku ibu yang kejam mas yang tega meninggalkan anaknya yang baru berusia lima bulan hanya demi karir"suara yang disertai tangis bukan membuatku kasihan tapi membuatku membenci wanita itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Unyil_unyu
saran ya Thor, lbh bagus klu kasih kata tambahan klu pindah ke Laen orang,
2023-03-11
2