Dua Sahabat

Indah memandang kepergian Rajesh dengan tatapan penuh doa doa kebaikan. Ia berharap dan memohon kepada Rabbnya agar memaafkan perbuatan suaminya.

Indah kemudian kembali masuk ke rumah dan berpapasan dengan papa Gunawan yang juga akan berangkat ke kantor diantar ke depan oleh mama Rani.

"Mau berangkat pa?" sapa Indah.

"Iya. Kamu baik baik di rumah sama mama ya. Saling jaga." pesan papa Gunawan.

Indah hanya mengangguk hormat kemudian mengulurkan tangan untuk salim kepada mertuanya itu. Papa Gunawan menyambut tangannya dan mengusap kepala Indah penuh dengan kelembutan.

"Indah masuk saja dulu ya. Nanti mama nyusul." ucap mama Rani kemudian.

"Iya ma."

Indah yang memang penurut langsung masuk saja dan menuju ke dapur. Menemui mbok Rati yang pasti tengah sibuk mengerjakan segala macam pekerjaan rumah tangga.

"Lho nduk, udah jangan dikerjain. Biar mbok saja." ujar mbok Rati saat Indah mengambil sapu hendak menyapu halaman samping seperti biasanya.

"Nggak apa apa mbok. Kan udah biasanya ini jadi tugas Indah."

"Ya itu kan kemarin. Sekarang udah gak boleh lagi. Kamu itu menantu di rumah ini, nduk. Mbok mana berani beri kamu kerjaan rumahan begini." mbok Rati khawatir mama Rina marah melihatnya.

"Jangan gitu mbok. Indah jadi gak enak sendiri." Indah merasa mbok Rati menciptakan batasan antara dirinya dengan mbok Rati sekarang.

"Nduk, kamu kan harus pandai jaga martabat den Rajesh juga. Hormati dia sebagai suamimu. Jangan rendahkan martabatnya dengan kamu mengambil pekerjaan seperti ini. Ini bukan kerjaan yang cocok untuk istri den Rajesh. Ayo, berikan sapunya sama mbok saja."

"Tapi mbok,,," Indah tak langsung memberikan gagang sapu itu.

"Ada apa ini? Kalian sedang apa?" tegur mama Rina membuat mbok Rati pucat.

"Anu nyonya,, Ini nduk Indah saya larang untuk nyapu halaman." dengan cepat mbok Rati menarik gagang sapu dari tangan Indah.

"Oh iya mbok. Mulai sekarang, Indah nggak boleh ambil kerjaan rumah lagi ya. Dia kan sudah jadi istri Rajesh. Aku gak mau kalau suatu saat nanti ada tamu datang dan melihat istri Rajesh berpenampilan dan mengambil pekerjaan rumahan." ujar mama Rina.

"Baik nyonya. Tuh kan, nduk. Dengerin kata nyonya." mbok Rati mendukung penuh ucapan mama Rina.

"Ayo bantu mama merangkai bunga saja, Indah." ajak mama Rina kemudian.

"Iya ma. Mbok, Indah bantu mama dulu ya." masih dengan hormatnya Indah pamit pada mbok Rati yang mengangguk dan tersenyum bahagia untuknya.

Mama Rina dan Indah kemudian disibukkan dengan bunga bunga segar yang selalu rutin dikirimkan oleh toko bunga langganan mama Rina.

"Apa Rajesh bersikap baik padamu, Indah?" kembali mama Rina bertanya hal yang sama seperti semalam di sela sela kesibukan mereka merangkai bunga.

"Ng,, mm,,, Mas Rajesh,,," Indah bingung harus jawab apa, antara ingin jujur karena takut dosa kalau membohongi orang tua tapi juga takut melukai perasaan orang tua jika tau yang sebenarnya.

"Rajesh kenapa? Dia jahatin kamu?" mama Rina tampak cemas.

"Ng,,, nggak kok ma. Kami baik baik saja. Mas Rajesh memperlakukan Indah dengan lembut. Lagipula, mas Rajesh kan putra mama dan papa. Mana mungkin putra dari orang baik seperti mama dan papa bisa bersikap buruk." ujar Indah menutupi.

"Hmm syukurlah. Kami punya tanggung jawab besar terhadap papa untuk menjagamu. Itu pesan papa dari awal mama membawamu dari sana." kenang mama Rina, mengingat pesan dari kakek Wardoyo.

"Iya ma. Terima kasih sudah begitu baik selama ini sama Indah. Indah gak tau kalau gak ada kakek dan mama,, bagaimana nasib Indah." mata Indah mendadak basah tiap kali memikirkan hal itu.

"Ya sudah. Jangan dibahas lagi daripada buat kamu sedih." mama Rina mengusap usap punggung Indah dengan lembut.

Indah mengangguk mengiyakan lalu keduanya kembali disibukkan oleh kegiatannya.

Sementara itu, Rajesh yang sudah tiba di kantor membanting tas kerjanya dengan kasar. Moodnya sangat kacau karena Indah.

"Pagi bos,,," sapa seseorang dengan tampilan khas sekretaris.

"Hmmm,,," sahut Rajesh tidak semangat.

"Kok lesu gitu? Kenapa? Ada masalah apa? Kurang puas ya sama istrinya?" ejek sekretaris yang sebenarnya tidak hanya sekedar sekretaris biasa melainkan salah satu mainan Rajesh.

"Please keluar. Aku gak lagi gak mood!!" usir Rajesh.

"Ok, fine. Gak usah jutek jutek gitu juga ah." sungut Desy, sang sekretaris plus plus merasa kesal karena penampilannya hari ini sama sekali tidak dilirik oleh Rajesh.

Desy lantas keluar dan berpapasan dengan seseorang yang selalu memandanginya dengan pandangan risih.

" Selamat pagi Bapak. Bapak Rajesh ada di dalam. Mau saya antar masuk?" sapa Desy sambil mengangguk sopan.

"Tidak usah, terima kasih." sahut orang dengan usia sebaya Rajesh yang melainkan sahabat lama Rajesh di sekolah dan kini juga jadi rekan bisnisnya dengan posisi penanam saham terbesar di perusahaan yang Rajesh jalankan.

Desy hanya mengangguk lalu berlalu.

"Wah wah wah,,,lihat ini. Pengantin baru kok mukanya ditekuk gitu??" sapa pemilik saham terbesar itu begitu melihat wajah sahabatnya tidak ceria.

"Hey Del,,, Kapan datang?? Kenapa gak bilang bilang? Kan bisa gue jemput." Rajesh berbinar menatap kedatangan sahabat lamanya yang tinggal di kota berbeda dengannya selama ini.

"Lo tuh, Jesh, yang gak bilang bilang kalau lo nikah. Mana gak ada undangan juga. Lo udah gak anggap gue mati??" Delvara menggerutu merasa tidak dianggap.

"Hehehe,,, sorry bro. Ini semua gak seperti yang lo bayangkan. Jangankan buat undangan, gue aja gak sempat pergi beli jas bagus. Semua serba dadakan. Ulah nyokap gue lah." kekeh Rajesh.

"Jadi,,,wanita mana yang udah begitu spesial bisa naklukin hati seorang casanova like you, Jesh? Kapan lo mau kenalin ke gue?" tanya Delvara.

"Ah gak penting banget buat lo kenal sama dia. Dia bukan siapa siapa. Dia cuma gadis kampung yang pandai menjilatt nyokap dan bokap gue aja. Dan satu lagi,, gue gak pernah anggap dia itu istri gue." ujar Rajesh berapi api.

"Lah mana bisa begitu?? Dosa lo kalau kayak gitu. Gimana pun,dia itu udah jadi tanggung jawab lo. Lahir dan batinnya harus lo cukupi dan bahagiakan." Delvara menasehati.

"Ini nih yang gue gak demen. Setelah menikah semua serba dibatasi dan diatur. Harus begini harus begitu. Males banget. Mending kalau nikahnya tuh sama yang selevel atau seenggaknya ya sama yang gue cinta gitu. Kan masih mending. Lah ini?? Sama perempuan gak jelas!!" sungut Rajesh.

"Trus siapa yang menurut lo jelas?? Desy?? Sekretaris genit lo itu??"

"Hahaha,,, kenapa sih lo sewot banget sama Desy? Dia juga bukan selera gue kali ah." kilah Rajesh.

"Halah,,, lo kan suka jalan sama dia." protes Delvara.

"Del,,, lo tau gue kan? Meski gue hinggap sono sini tapi gue gak pernah main celup sono sini. Gue masih bertahan gak sampai ngelakuin hal yang begituan. Cukup **** tipis tipis aja lah, gak usah sampai rendeman hahaha" Rajesh tergelak mengakui bahwa dirinya masih tetap belum tau benar rasanya melakukan adegan yang lebih dari itu.

"Sama aja. Gak begituan tapi udah nyicip rasanya." sungut Delvara kesal.

Keduanya lantas tertawa bersama. Dua sahabat yang jarang bertemu karena kesibukan masing masing.

...\=\=\=\=\=...

...Nih, author udah keluarin Delvara. Masih ingat kan sama Delvara?? Hayoo yang favoritin novel Bidadari Tak Bersayap,,, angkat tangan 🙌...

...With love, ...

...Author....

Terpopuler

Comments

Sri Ariesto

Sri Ariesto

🤚

2023-04-04

1

Samiati Risky

Samiati Risky

2022-12-07

1

Deklami Agta Musvaria

Deklami Agta Musvaria

emang Zoya adeknya delvara hilang kah kak Ida???

2022-12-07

1

lihat semua
Episodes
1 Ngimpi!!
2 Sok kuat!!
3 Sandiwara Pernikahan
4 Menyempurnakan Drama
5 Salim Tangan
6 Dua Sahabat
7 Hubungan Rumit
8 Sampah Yang Nyampah
9 Ke Rumah Sakit
10 Keputusan Mengejutkan
11 Kakek Gila!!
12 Meminta Kesempatan
13 Rencana Rajesh
14 Kecelakaan Beruntun
15 Jatuh Talak
16 Pemilik Mobil
17 Namaku Abdi
18 Rasa Aneh
19 Kuatlah
20 Cara Membalas Budi
21 Cah Bagus
22 Mbok Rati Keceplosan
23 Hanya Minta Status
24 "Pernikahan Yang Bahagia"
25 Sugar Daddy
26 Tidak Baik Untukmu
27 Nadine Dan Lelakinya
28 Hesti??
29 Foto Gadis Kecil
30 Hesti Lagi???
31 Mimpi Zoya
32 Memangnya Diakui?
33 Simalakama
34 Kamu Zoya kan?
35 Ketahuan
36 Fixed
37 Bangun Indah!
38 Ruang Cempaka
39 Kaya Monyet
40 Tertangkap Basah
41 Masih Ada Aku
42 Dua Bulan Kemudian
43 Sampah Non Organik
44 Tak Ingin Kehilangan Lagi
45 Belum Cukup?
46 Keluarga Aneh
47 Rajesh Menuntut
48 Indah Kangen
49 Terlambat
50 Anak Mama Sudah Gila
51 Boomerang
52 Kalah Logika
53 Kamu Siapa?
54 Sakit Tak Berdarah
55 Bukan Bidadari Tak Bersayap
56 Mabuk Jamur
57 Fakta Baru
58 Tujuh Bulan Kemudian
59 Terciduk Dan Pasrah
60 Kabar Terkini
61 Hantu
62 Korban
63 Menjadi Mangsa
64 Mama Rina
65 Didoakan Ketemu Jodoh
66 Berhenti Berputar
67 Maaf Menyakitimu
68 Penyesalan Terbesar
69 Aku Lelah
70 Cek Kosong
71 Sebatas Iba
72 Mencari Simpati
73 Dua Merpati
74 Hanya Aku Dan Kamu
75 Sepucuk Surat
76 Ok! Kita Menikah!!
77 Aku Ayahnya!!
78 Bukan Pengkhianat
79 Karena Tempe
80 Hilang Akal
81 Di Rumah Sakit
82 Seringai Licik Nadine
83 Kejutan Delvara
84 Diusir
85 Menemukan Pelabuhannya
86 Bertemu Alyssa
87 Kami Menikah Minggu Depan
88 Halo Rajesh.
89 Titip Cinta
90 Tetaplah Hidup
91 Rodie,,, semua ini??
92 Angie,,, wanitaku.
93 Maaf
94 Suara Terakhir
95 Menghilang
96 Selamat Pagi
97 Bumbu Cinta
98 Kemana Pun Akan Ku Kejar
99 Disambut Hangat
100 Mimpi Masa Kecil
101 Yang Terindah
102 Maksudnya???
103 Jadi Sekedar Kenangan
104 Terima Kasih, Rajesh.
105 Baiklah, Akan Ku Nikahi Dia! Tapi,,,,
106 Jadilah Kakakku
107 Penipu Ulung
108 Lampu Ijo
109 Setengah Nyawa
110 Tak Ada Kabar
111 Melakukannya Dengan Sadar
112 Biarkan Kami Bahagia
113 Mampirin Novel Baru Yuk
114 Baca ini juga yuk >>>> Rujuk,Yuk!!
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Ngimpi!!
2
Sok kuat!!
3
Sandiwara Pernikahan
4
Menyempurnakan Drama
5
Salim Tangan
6
Dua Sahabat
7
Hubungan Rumit
8
Sampah Yang Nyampah
9
Ke Rumah Sakit
10
Keputusan Mengejutkan
11
Kakek Gila!!
12
Meminta Kesempatan
13
Rencana Rajesh
14
Kecelakaan Beruntun
15
Jatuh Talak
16
Pemilik Mobil
17
Namaku Abdi
18
Rasa Aneh
19
Kuatlah
20
Cara Membalas Budi
21
Cah Bagus
22
Mbok Rati Keceplosan
23
Hanya Minta Status
24
"Pernikahan Yang Bahagia"
25
Sugar Daddy
26
Tidak Baik Untukmu
27
Nadine Dan Lelakinya
28
Hesti??
29
Foto Gadis Kecil
30
Hesti Lagi???
31
Mimpi Zoya
32
Memangnya Diakui?
33
Simalakama
34
Kamu Zoya kan?
35
Ketahuan
36
Fixed
37
Bangun Indah!
38
Ruang Cempaka
39
Kaya Monyet
40
Tertangkap Basah
41
Masih Ada Aku
42
Dua Bulan Kemudian
43
Sampah Non Organik
44
Tak Ingin Kehilangan Lagi
45
Belum Cukup?
46
Keluarga Aneh
47
Rajesh Menuntut
48
Indah Kangen
49
Terlambat
50
Anak Mama Sudah Gila
51
Boomerang
52
Kalah Logika
53
Kamu Siapa?
54
Sakit Tak Berdarah
55
Bukan Bidadari Tak Bersayap
56
Mabuk Jamur
57
Fakta Baru
58
Tujuh Bulan Kemudian
59
Terciduk Dan Pasrah
60
Kabar Terkini
61
Hantu
62
Korban
63
Menjadi Mangsa
64
Mama Rina
65
Didoakan Ketemu Jodoh
66
Berhenti Berputar
67
Maaf Menyakitimu
68
Penyesalan Terbesar
69
Aku Lelah
70
Cek Kosong
71
Sebatas Iba
72
Mencari Simpati
73
Dua Merpati
74
Hanya Aku Dan Kamu
75
Sepucuk Surat
76
Ok! Kita Menikah!!
77
Aku Ayahnya!!
78
Bukan Pengkhianat
79
Karena Tempe
80
Hilang Akal
81
Di Rumah Sakit
82
Seringai Licik Nadine
83
Kejutan Delvara
84
Diusir
85
Menemukan Pelabuhannya
86
Bertemu Alyssa
87
Kami Menikah Minggu Depan
88
Halo Rajesh.
89
Titip Cinta
90
Tetaplah Hidup
91
Rodie,,, semua ini??
92
Angie,,, wanitaku.
93
Maaf
94
Suara Terakhir
95
Menghilang
96
Selamat Pagi
97
Bumbu Cinta
98
Kemana Pun Akan Ku Kejar
99
Disambut Hangat
100
Mimpi Masa Kecil
101
Yang Terindah
102
Maksudnya???
103
Jadi Sekedar Kenangan
104
Terima Kasih, Rajesh.
105
Baiklah, Akan Ku Nikahi Dia! Tapi,,,,
106
Jadilah Kakakku
107
Penipu Ulung
108
Lampu Ijo
109
Setengah Nyawa
110
Tak Ada Kabar
111
Melakukannya Dengan Sadar
112
Biarkan Kami Bahagia
113
Mampirin Novel Baru Yuk
114
Baca ini juga yuk >>>> Rujuk,Yuk!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!