BALAS DENDAM TAK BERTEPI

BALAS DENDAM TAK BERTEPI

Awal

Almira Puteri, bocah berusia tujuh tahun itu. Menatap ke arah, kedua orangtuanya bertengkar hebat. Sambil menangis kesegukan, melihat ibunya berkata kasar kepada ayahnya yang sakit-sakitan.

Almira,juga di dorong oleh kedua kakak tirinya.

"Kakak Fani dan Angel, kenapa aku di dorong..hiks...hiks...ayah...". Almira, langsung berlarian ke arah ayahnya.

"Uhukk.....Uhukk....putriku,kita harus pergi dari sini. Semua ini,bukan milik kita lagi". Almira, menghapus air mata ayahnya.

"Keluarrr......". Seorang wanita,yang di anggap ibu kandung oleh Almira. Dia tega, mengusir dia dan ayahnya.

"Mamah, ini rumah kami. Kenapa kami,diusir". Almira, langsung bertanya.

"Bocah,rumah ini miliku sekarang dan kalian berdua tidak ada hak apapun lagi" Bentak wanita itu, matanya melotot ke arah Almira.

"Penjaga,seret mereka berdua ke luar pagar. Aku tidak sudi,mengurus mereka yang sakit-sakitan". Perintah wanita itu, dengan tegas

"Tidak perlu,aku dan anakku bisa sendiri pergi. Ingatlah, Wandari...karmamu akan segera, menghampiri ku. Sampai kapan pun,aku tidak rela semua harta kekayaanku jatuh ke tanganmu. Semua ini adalah,hak anakku. Kalian licik, benar-benar licik". Tegas Evander, ayahnya Almira.

"Ayo,pah. Kita pergi,". Almira,menarik tangan ayahnya.

Evander, menatap ke arah rumah yang akan di tinggalkan. Beribu-ribu kenangan indah,bersama istri pertamanya. Jerih payahnya sendiri,kini hilang di rampas oleh seorang wanita. Melainkan,kakak iparnya dulu.

Maafkan aku,sayang. Aku tidak bisa menjaga harta yang harus jatuh ke tangan anak kita.batin Evander, sambil menahan tubuhnya semakin melemah.

Petir menyambar-nyambar,di atas langit tidak ada satupun bintang di malam hari. Sepertinya,hujan akan turun.

Tiba saatnya, mereka berada di halte bus. Evander, merasa tubuhnya tak sanggup berdiri. Tiba-tiba tak sadarkan,sang anak menjerit-jerit memanggil ayahnya.

"Ayaaaahhh.....bangun,ayah..hiks....hiks... jangan tinggalkan, Almira". Isak tangisnya, di malam yang sunyi. Tidak ada satupun, orang yang lewat di jalanan. Almira,terus berteriak-teriak dan menggoyangkan tubuh ayahnya.

Ingin sekali kembali ke rumah itu, meminta pertolongan kepada ibu tirinya. Ia menempuh hujan deras,terus berlarian dan memanggil penjaga.

Almira, menceritakan semuanya namun sang penjaga memberi kabar kepada ibu tirinya.

Tak berselang lama, barulah penjaga itu kembali. Ada raut senyuman kecil, melengkung di sudut bibir Almira.

Saat mendengar ucapan penjaga itu, hatinya langsung sakit karena ibu tirinya. Begitu tega tak memperdulikan ayahnya. Malah sang ibu tiri, bahagia jika Ayahnya mati sekarang.

Almira,yang masih berusia tujuh tahun itu. Hatinya, langsung memanas dan tak akan melupakan ucapan ibu tirinya. "Ingatlah,aku akan kembali dan membalas semuanya". Gumam Almira,ia langsung menghampiri ayahnya tadi.

"Ayah,bangun....jangan tinggalkan Almira, tolooong...... Tolooong... Toooloong.....". Almira,terus berteriak-teriak dan meminta bantuan.

Hingga akhirnya,ada sebuah lampu mobil. Dari kejauhan, Almira langsung berlarian ke tengah jalan untuk menghentikan mobil itu.

Benar saja, mobil itu berhenti dan Almira langsung mendekati jendela mobil dan dia merasa lega karena bisa membantu ayahnya.

"Om, tolongin saya...ayah saya,sakit. Tolong,bawa kami ke rumah sakit". Almira, terus-menerus menggedor-gedor kaca mobilnya.

Seorang pria, langsung menurunkan kaca mobil. Almira, menduga jika mereka sepasang suami-istri.

Sepasang suami-istri itu, langsung mendekati ayah Almira.

Seorang wanita, terkejut melihat sesosok ayah Almira. "Dia, Evander sayang. Teman sekolah ku,dulu".

"Benarkah,sayang".

"Iya,om. Nama ayah saya, Evander". Sahut Almira.

"Kamu anaknya". Tanya wanita itu, langsung di angguki oleh Almira.

Pria itu, langsung membawa ayah Almira ke rumah sakit.

***************

Tiba di rumah sakit, langsung di tangani oleh para dokter.

Almira,merasa lega karena ayahnya pastikan selamat. Namun, kenyataan tidak.

Sang ayah,lebih dahulu meregang nyawanya. Sebelum, sampai di rumah sakit.

Almira,hanya diam dan terduduk lemas. Saat mendengar ucapan dari dokter,ia tak bisa berkata apa-apa lagi.

Kini di usia tujuh tahunnya,sudah menjadi yatim-piatu. Kedua orangtuanya,telah tiada.

Suami-istri itu, bersimpati kepada Almira. Mereka seperti, memikirkan sesuatu.

"Sayang, jangan takut dengan mamah yah.. panggil saja mamah, Sarah dan papah Irfan. Kami sepakat, untuk mengadopsi kamu. Gimana,kamu mau gak". Ucap Sarah,kepada Almira.

Almira, langsung menatap bergantian ke arah pasangan suami-istri itu. "Iya,mau mah".

"Siapa namamu,sayang". Irfan, berlutut di hadapan bocah berumur tujuh tahun itu. Namun Almira, menggelengkan kepalanya.

Irfan,paham dengan keadaan Almira. "Baiklah,namamu menjadi Jacqueline Fernandez". Irfan, langsung memberikan nama dan marga keluarga besar Fernandez.

Almira, tersenyum dan merasa senang mendengar nama barunya.

"Sayang,kami akan tinggal di luar negeri. Tidak apakan, suatu hari nanti. kami bisa menjenguk ayahmu,lagi". Sarah, membujuk Almira.

"Iya,mah. Jacqueline, menurut kemana pergi". Jawab Almira. Dia pasrah menerima semuanya, hatinya merasa hangat karena dirinya sudah di angkat menjadi anak mereka.

Irfan dan Sarah,merasa senang karena sudah mendapatkan anak perempuan. Karena Sarah,tidak bisa hamil lagi. Karena sebuah kecelakaan tunggal, mengakibatkan rahimnya harus di angkat. Mereka juga memiliki seorang anak laki-laki,bernama Aarav Fernandez. Yang masih berumur sepuluh tahun.

Almira, sudah berniat untuk melupakan nama aslinya. Dia tidak tahu, jika sepasang suami-istri ini adalah keluarga besar Fernandez. Yang sangat di kenal, oleh para pembisnis lainnnya.

Kekayaannya,tidak di ragukan lagi. Keluarga Fernandez,masih menjadi misterius dan tertutup. Tapi,di minati para wartawan dan orang-orang lainnya.

Keluarga Fernandez, menyerahkan penguburan jenazah Evander. kepada pihak rumah sakit, karena mereka harus segera pergi.

Almira,merasa sedih tidak melihat pemakaman ayahnya secara langsung. Karena keluarga Fernandez,harus segera pergi ke bandara karena jam berangkat pesawat.

**********

"kenapa lama sekali,baru datang? siapa dia,yah". seorang bocah laki-laki,itu menunjukkan ke arah Almira.

Almira, langsung bersembunyi di balik badan Sarah. "jangan takut sayang,". Sarah, langsung mengusap pucuk kepala Almira.

"Boy, dia adik perempuan mu" Irfan, langsung memberitahu kepada anak laki-lakinya.

"Oh...". Bocah laki-laki itu,hanya ber Oh saja. sambil menatap ke arah, Almira.

Saat memasuki pesawat terbang, mereka duduk di kursi VIP. "kemana pesawat pribadi ayah". Tanya Bocah laki-laki itu.

"Pesawatnya,ada kerusakan nak. Jacqueline,dia anak papah. namanya Aarav,kamu bisa manggil dengan sebutan V. lihatlah V,dia akan menjadi adik perempuan mu". Irfan, mencoba memperkenalkan diri mereka.

"Kak V". lirih Almira, sangat canggung apa lagi tatapan kakak angkatnya itu.

Irfan dan Sarah, merasa senang karena mendapatkan seorang anak perempuan. begitu cantik dan manis, terlihat sopan.

V,cukup puas memandangi adik angkatnya. setelahnya, dia memejamkan matanya dan pesawat sudah terbang. Almira,juga ikut memejamkan matanya dan mengingat kejadian dimana dia di usir dari rumahnya sendiri.

Terpopuler

Comments

Anita noer

Anita noer

bagus ini tulisanx....smoga baca sampe end ya

2023-06-19

1

SEPTi

SEPTi

karna akan segera menghampiri mu

2023-02-01

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Kakak Angkat
3 Danau
4 Gelisah
5 Blokir
6 Perusahaan Indramayu
7 Membela Jacqueline
8 Makan Bersama.
9 Menuai Hasil
10 Kalung Berlian
11 Tepuk Satu,Dapat Dua
12 Kedatangan Huda
13 Mempermalukan
14 Frustasi Karena Masalah
15 Kehilangan Segalanya
16 Gawat
17 Kedatangan V
18 Ciuman Pertama
19 Kolam Renang
20 Kolam Renang 2
21 Menetap
22 Jatuh Miskin
23 Beraksi
24 Ingin Membunuh
25 Pasar Malam
26 Gosip
27 Hubungan Diam-diam
28 Kekasih Gelap
29 Sepasang Cincin
30 Duda
31 Anak Kecil
32 Sebuah Ancaman
33 Kencan
34 Cemburu
35 Bermohon-mohon
36 Jejak Siapa
37 Tidur Bersama
38 Berdansa
39 Pengganggu
40 Pernikahan
41 Skandal
42 Berakhir
43 Menguping Pembicaraan
44 Tertekan Batin
45 Bertemu
46 Teror
47 Teror 2
48 Teror3
49 Teror 4
50 Kencan
51 Pesan
52 V Dan Garrix
53 Sipemalu
54 Kecebong Import
55 Ibu-ibu
56 Polos
57 Ketahuan Berduaan
58 Meminjam Uang
59 BBQ
60 Salah Masuk
61 Terakhir Kalinya
62 Suami-istri
63 Menodai
64 posesif
65 Pagi Yang Cerah
66 Sarapan Pagi,Yang Terlewatkan
67 Sesosok Ayah
68 Dipulangkan
69 Ketangkap Basah
70 Debat
71 Hamil
72 Berbohong
73 Dede Gemes
74 Bertemu
75 Ketahuan
76 Ulangtahun
77 Kado Ulang Tahun
78 Kurang Se ons
79 Kebahagiaan
80 Suami Idaman
81 Kematian.
82 Flashdisk
83 Mencari Kebenaran
84 Buku Diary
85 Diikuti Seseorang
86 Kesakitan
87 Kontraksi
88 Jeruji Besi
89 Hasil Yang Berbeda
90 Kontraksi
91 Tamat
92 Part.1
93 Part.2
94 Part.3
95 Part.4
96 Part.5
97 Part 6
98 Part.7
99 Part. 8
100 Part.9
101 Part. 10
102 Part. 11
103 Part.12
104 Part.13
105 Part.14
106 Part.15
107 Part. 16
108 Part .17
109 Part. 18
110 Ending
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Awal
2
Kakak Angkat
3
Danau
4
Gelisah
5
Blokir
6
Perusahaan Indramayu
7
Membela Jacqueline
8
Makan Bersama.
9
Menuai Hasil
10
Kalung Berlian
11
Tepuk Satu,Dapat Dua
12
Kedatangan Huda
13
Mempermalukan
14
Frustasi Karena Masalah
15
Kehilangan Segalanya
16
Gawat
17
Kedatangan V
18
Ciuman Pertama
19
Kolam Renang
20
Kolam Renang 2
21
Menetap
22
Jatuh Miskin
23
Beraksi
24
Ingin Membunuh
25
Pasar Malam
26
Gosip
27
Hubungan Diam-diam
28
Kekasih Gelap
29
Sepasang Cincin
30
Duda
31
Anak Kecil
32
Sebuah Ancaman
33
Kencan
34
Cemburu
35
Bermohon-mohon
36
Jejak Siapa
37
Tidur Bersama
38
Berdansa
39
Pengganggu
40
Pernikahan
41
Skandal
42
Berakhir
43
Menguping Pembicaraan
44
Tertekan Batin
45
Bertemu
46
Teror
47
Teror 2
48
Teror3
49
Teror 4
50
Kencan
51
Pesan
52
V Dan Garrix
53
Sipemalu
54
Kecebong Import
55
Ibu-ibu
56
Polos
57
Ketahuan Berduaan
58
Meminjam Uang
59
BBQ
60
Salah Masuk
61
Terakhir Kalinya
62
Suami-istri
63
Menodai
64
posesif
65
Pagi Yang Cerah
66
Sarapan Pagi,Yang Terlewatkan
67
Sesosok Ayah
68
Dipulangkan
69
Ketangkap Basah
70
Debat
71
Hamil
72
Berbohong
73
Dede Gemes
74
Bertemu
75
Ketahuan
76
Ulangtahun
77
Kado Ulang Tahun
78
Kurang Se ons
79
Kebahagiaan
80
Suami Idaman
81
Kematian.
82
Flashdisk
83
Mencari Kebenaran
84
Buku Diary
85
Diikuti Seseorang
86
Kesakitan
87
Kontraksi
88
Jeruji Besi
89
Hasil Yang Berbeda
90
Kontraksi
91
Tamat
92
Part.1
93
Part.2
94
Part.3
95
Part.4
96
Part.5
97
Part 6
98
Part.7
99
Part. 8
100
Part.9
101
Part. 10
102
Part. 11
103
Part.12
104
Part.13
105
Part.14
106
Part.15
107
Part. 16
108
Part .17
109
Part. 18
110
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!