"Apa....? Tidak mungkin,kenapa Rivaldo malah memutuskan pertunangan mereka? Kenapa, seperti ini mah". Nita, terkejut mendengar perkataan ibunya. Bahwa Angel dan Rivaldo, mereka berdua sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi.
Wandari,merasa tak mampu untuk bertahan hidup. Melihat anak-anaknya, tertimpa masalah ini. Bahkan, mereka sudah jatuh miskin dan hanya memiliki rumah dan mobil dua. itulah,harta mereka yang masih tersisa.
"Mamah,akan jual perhiasan dan mobil satu. Untuk bertahan hidup, kalian berdua saling bantu dan bekerja lah. Apa lagi Angel,masih cantik dan muda. Dia,masih bisa di harapkan. Kamu juga,fokus sama anakmu. Lebih baik,anakmu kasih saja ke Romi. Biar kamu, fokus lagi dengan karir". Ucap Wandari,dia berjanji akan menaikkan harga diri dan derajat keluarganya.
"Tidak,mah? Aku ingin mempertahankan anak ini,aku sangat menyayanginya. Tidak akan,aku biarkan dia menguasai anakku". Nita, membantah perkataan ibunya.
"Tapi, bagaimana dengan kehidupanmu? Jika,kamu sibuk mengurus anak. Kapan,kamu berjaya seperti dulu. Memperkerjakan baby sitter,mana uangnya". Wandari,juga memecat para pelayannya. Masalah masak dan beres-beres lainnya,dia bisa dan berbagi tugas dengan anaknya. "Pelayan juga mamah,pecat. Masak dan beres-beres,kita berbagi tugas". Lanjut Wandari, membuat Nita menghela nafas beratnya.
Matanya memandang anaknya,yang masih berusia delapan bulan. Apa pagi,dia full susu formula dan popok. Walaupun,dia anak uang simpanan.semakin hari semakin menipis pastinya, apapun caranya dia tidak ingin berpisah dengan anaknya.
"Aku akan membuat mereka,menyesal mah? Di luar sana,masih ada yang mencintaiku. Siapa lagi,kalau bukan Jerry Yan. Setelah tiga bulan bercerai, aku akan menikah dengannya. Walaupun, tidak ada rasa cinta. Yang penting aku dan anakku,bisa bertahan hidup". Nita,bertekad untuk mengambil hati teman sekolahnya dulu.
"Nita,kamu yakin? Dia hanya, seorang guru. Bukan, bekerja di perusahaan besar. Tidak,ibu tidak setuju". Wandari, tidak menyetujui permintaan anaknya.
"Kalau mamah, tidak setuju.mamah,mau membiayai kehidupan kami ha? Belum susu dan popok anakku,belum lagi makan kita. Uang dari mana,mah? Setidaknya, aku meringankan beban mamah. Percuma mah, memiliki suami kaya raya dan memiliki perusahaan besar. Lihatlah,di saat kita seperti ini. Mana ada mereka, kasian kepada kita. Buktinya, mereka malah menelantarkan kita. Sedangkan Jerry,dia baik dan selalu membantuku dalam kesusahan seperti ini". Ucap Nita, hatinya terasa teriris-iris saat ini. Sakit, itulah yang di rasakannya. Suami yang di cintainya,demi sang suami. Dia, berkorban dan meninggalkan karirnya sebagai model.
Wandari, terdiam sejenak. Apa yang dikatakan anaknya,memang benar. Mereka tega sekali, tidak memperdulikan bagaimana kesusahan mereka. Apa lagi,sang suami. Malah, pergi tanpa memberikan kekuatan untuk menghadapi masalah ini.
"Maaf, mamah hanya pasrah menerima semuanya. Jika,itu membuat mu senang dan bahagia. Mamah,terima dengan lapang dada. Mamah, ingin melihat kalian bahagia dan tidak kesusahan seperti dulu nak. Buktinya,mamah melakukan apapun demi kebahagiaan kalian". Wandari, merasa menyesal sudah. Sekarang anaknya, tertimpa masalah berat.
"Karma,mah. Semua ini,karma. Sakit mah, seperti ini juga mamah menyakiti perasaan wanita itu. Menghancurkan rumah tangga,yang mamah goda suaminya. Jujur mah,aku merasa malu memiliki seorang ibu sepertimu". Isak tangisnya, Nita. Di,tidak mungkin menyalahkan ibu sepenuhnya. Karena ibunya, melakukan hal ini. Demi kebaikan bersama dan kebahagiaan anaknya.
"Mamah, tidak ingin melakukan hal itu. Karena kalian,mamah melakukan apapun nak. Kamu,ingat itu". Ucap Wandari, dia merasa iba kepada anaknya.
Jacqueline,awas kamu..!! Sudah puas, memisahkan aku dan adikku dengan pria yang kami sayangi. Tidak akan aku lepaskan,kamu Jacqueline. Aku bersumpah, untuk membalas dendam kepada mu. Batin Nita, matanya memerah manahan amarahnya. Saat ini,dia tidak bisa berbuat apa-apa. Mungkin,di kemudian hari nanti. Dia,akan membalas Jacqueline.
**********
Di sebuah restoran, ternama di kota ini.
Jacqueline dan Melda, tengah menikmati makan malam bersama. Mereka, merayakan keberhasilan dalam rencana licik mereka.
Saat asyik berbincang dan menikmati hidangan tersedia. Tiba-tiba, seorang pria menghampiri mereka.
"Jacqueline, akhirnya aku menemukanmu. Aku ingin, berbicara penting". Romi, langsung duduk di samping Jacqueline.
Jacqueline,nampak mengubah ekspresi wajah menjadi dingin. Dia,melap bibirnya menggunakan tisu.
"Pak Romi,antara saya dan anda sudah berakhir. Jadi,anda jangan seenaknya bertemu dengan saya. Apa pagi,rumor beredar luas di dunia maya. Nanti, saya terkena imbasnya. Satu hal,pak Romi. Saya tidak suka, dengan istri anda. Yang mengatakan bahwa,saya seorang pelakor. Nama baik saya, hancur dan saya menanggung rasa malunya". Ucap Jacqueline,yang risih dengan tatapan Romi.
"Jacqueline,kau di sini ternyata". Rivaldo, baru datang dan ngos-ngosan mengatur nafasnya. "Pak Romi,". Gumam Rivaldo, mereka saling menatap tajam.
"Apa-apaan,ini? Kalian, sudah mengganggu acara makan kami. Lihatlah,para wartawan tengah berdatangan ke sini". Melda, langsung menarik tangan Jacqueline. Untuk kabur dari restoran,ini.
Akan tetapi, Romi dan Rivaldo. Mereka mencegah kepergian, Jacqueline dan Melda.
"Jacqueline,aku meminta maaf atas kejadian ini. Jujur, Angel dan aku sudah berakhir. Perusahaan keluarga Rocky,terancam kebangkrutan. Maaf,hanya kamu bisa menyelamatkan perusahaan keluarga Rocky". Rivaldo, meminta bantuan kepada Jacqueline. Sebenernya,dia tidak melibatkan perusahaan Rocky dan Indramayu.
"Baiklah,aku akan membantu kalian. Sebisa mungkin,aku berbicara dengan kakakku. Satu hal yang di ingat,jangan ganggu aku. Terutama Anda,pak Romi". Tegas Jacqueline, melepaskan cengkalan tangan Rivaldo.
"Kenapa,harus aku? Jacqueline, terimakasih atas bantuannya. Akan tetapi,aku dan istriku sudah bercerai. Dia, sudah mempermalukan diriku dan keluarga Indramayu. Tidak pantas, untuk bersanding denganku". Romi,tak ingin menjauhkan diri dari Jacqueline. Karena Jacqueline, adalah incarannya. Begitu juga Rivaldo, siap-siap mereka akan bersaing merebut hati Jacqueline.
Jacqueline, tersenyum merekah di dalam hatinya. Akhirnya, Romi dan Nita berpisah sudah.
"Maaf,lebih baik kita saling menjauhi. Walaupun, hanya sementara untuk menghilangkan rumor beredar ini. Kami, pergi dulu".
Akhirnya Jacqueline dan Melda, meninggalkan mereka. Para wartawan berlomba-lomba, mengambil gambarnya Jacqueline saat keluar dari restoran. Para pengawal pribadi, kewalahan menghadapi brutalnya para wartawan.
Jacqueline,tak segan-segan menyapa dan berpose indah saat wartawan tengah memotretnya.
Melda, langsung menarik lengan Jacqueline. Agar dia, berhenti menghadapi para wartawan itu.
"Gawat,ini benar-benar gawat Jacqueline. Kata mamah Sarah,V datang ke sini". Melda, langsung memperlihatkan isi pesan dari ibu angkatnya itu.
"Astaga,ini benar-benar gawat. Habislah, semua rencana ku. Bagaimana ini, Melda". Jacqueline, nampak gelisah gusar karena rencananya belum selesai.
"Makanya, bisa-bisa gagal deh. Yang sabar yah,aku yakin. Kak V,akan menyeret paksa untuk pulang. Kita, tidak bisa menghindari atau berbuat apa-apa lagi". Melda,juga gelisah karena kedatangan kakak angkatnya Jacqueline.
Jacqueline,hanya menghembuskan nafas beratnya dan kepalanya nyut-nyutan memikirkan bagaimana caranya? Bisa terlepas dari, kakaknya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments