"Ayo,kakak.. .marilah, berenang bersamaku seorang model terkenal". Jacqueline, terus-menerus menggoda V. Tak lupa dia, menjulurkan lidahnya ke arah kakak angkatnya itu.
"Ayooo... marilah,bleeee". Jacqueline, meledeknya lagi.
"Naiiiiikkkkk...". Tegas V, rahangnya mengeras seketika.
Akan tetapi Jacqueline,tak menghiraukan perkataan V. Hanya dia,yang berani membantah perkataan V.
"Jacqueline Fernandez,aku perintahkan naik sekarang juga". Tegas V,lagi.
Tetapi saja Jacqueline, berenang bebas. Tanpa memperdulikan tatapan V dan perintahnya itu.
"Ayolah,kak... berenang lah bersama ku, rileks jangan marah-marah terus. Nanti, cepat tua. Atau jangan-jangan, mau aku kecup lagi". Kedip mata Jacqueline,serta mengigit bibir bawahnya.
"Jacqueline, aku adalah kakakmu. Tidak pantas untuk melakukan,hal aneh seperti itu. Aku Tegas, Jacqueline Fernandez. Naik ke atas dan turuti perintahku". Ucap V, dengan meninggikan suaranya lagi. Dia, berdiri tegap di pinggir kolam renang.
"Ketahuilah,jika kak V hanya kakak angkat ku saja. Kita tidak sedarah,pahamkan. Hemmmm...kakak, bolehkah aku memiliki kekasih. Aku ingin sekali, memiliki kekasih yang bisa dia ajak bercanda dan mesra-mesraan". Kata Jacqueline,dia hanya ingin memancing kakaknya.
"Tidak,aku tidak akan setuju. Apa tidak takut,ha? Dengan skandal, bukankah para model lainnya juga terlibat skandal tak senonoh Jacqueline. Tidak akan aku biarkan,hal itu terjadi". V, langsung memarahi adiknya itu.
"Sayang sekali,kak V. Sebenarnya,aku sudah memiliki kekasih". Kedip mata Jacqueline, tersenyum manis.
Mendengar ucapan Jacqueline, membuat V melepaskan kemeja dan celana panjangnya. Dengan tatapan tajam,dia terus berjalan masuk kedalam kolam renang.
"Aaaakkhh....kak V". Jacqueline, terkejut karena V sudah mencekam kedua bahu Jacqueline.
Glekkk....
Saat ini Jacqueline, sangat dekat dengan V. Dia tahu, dengan tatapan kakaknya itu.
"Siapa,pria itu? Katakan Jacqueline, dengan sejujurnya. Atau,aku tak akan membiarkan mu lepas". V,malah memperkuat cengkraman tangannya di bahu Jacqueline.
Jacqueline, menyunggingkan senyumnya. "Sungguh,kakak ingin tahu? Ouhhh...aku sangat terharu sekali, baiklah akan aku katakan. Tetapi.... ada syaratnya". Tak lupa,jari lentiknya mengelus-elus dada bidang V.
Happpp....
V, menangkap tangan Jacqueline. Ada desiran aneh,saat tangannya mengelus-elus lembut di tubuhnya. "Katakan Jacqueline, tidak perlu berbasa-basi segala".
Dengan cepat Jacqueline, melepaskan tangannya dari genggaman V. "Syaratnya adalah,kak V harus mencium ku di sini dan kita bermain-main lidah". Jacqueline,malah mengalungkan tangannya di leher V.
V, menatap lekat manik-manik mata Jacqueline. "Sungguh berani, nyalimu Jacqueline". Seringai tajam,V.
V, langsung menyambar bibir pink milik Jacqueline. Bahkan,dia menarik tengkuk lehernya untuk memperdalam ciumannya. Jacqueline, kewalahan menyeimbangi ciuman V yang begitu agresif.
Seakan-akan mimpi,yang tak ingin bangun bagi Jacqueline. Dia, tidak menyangka berciuman dengan mesra di dalam kolam renang.
Cukup lama mereka, berciuman dengan mesra. Akhirnya,V menyudahi dan menghapus bibir pink milik Jacqueline.
Entah dorongan darimana,V langsung mencium bibir adik angkatnya sendiri. Yang selama ini, dia anggap sebagai adik kandung. Dia,juga berjanji tidak akan menyentuh adiknya. Nyatanya,V tak sanggup menahan dirinya.
Jacqueline, bersandar di dada bidang V. Dia, mendengar detak jantung kakak angkatnya itu. Nafas Jacqueline,masih ngos-ngosan tubuhnya sedikit lemah.
V,masih diam dan mengatur nafasnya. Dalam hatinya, terus-menerus menggerutu dirinya sendiri. "Katakan, siapa pria itu? Aku sudah, memenuhi syaratnya".
Jacqueline, tersenyum smrik saat mendengar pertanyaan kakaknya itu. Dia, mendongak ke atas dan menatap wajah tampan kakaknya. Akan tetapi,V malah membuang muka ke arah lain.
"Kekasihku adalah dirimu,kak". Jawab Jacqueline, tersenyum manis.
"Ck,jangan lupa siapa aku Jacqueline? Jangan main-main, dengan perkataanku". Ancam V, masih tidak sadar diri.
"Aarav Fernandez, masih tidak sadarkah dengan perkataan mu. Hemmm....dulu,kak V pernah berkata kepadaku. Jika seseorang, mencium di bibir dan bermain-main lidah. Dia,akan menjadi kekasihnya. Bukankah,kak V barusan melakukannya dengan ku". Kata Jacqueline, sempurna membuat V terdiam mematung.
V, akhirnya sadar dengan perkataan Jacqueline. Dia, sudah memakan perkataan sendiri dan masuk ke dalam perangkap Jacqueline. Di dalam air, tangannya mengepal kuat.
"Tapi, tenang saja kak V. Terserah, mau kakak Seperti apa? Mau menganggap diriku, sebagai kekasih atau bukan. Yang jelas,aku menganggap diri kakak sebagai kekasih ku. Kekasihku,yang selalu di dalam hati. Hanya aku,yang tahu". Ucap Jacqueline, sekuat mungkin menahan air matanya.
Akhirnya Jacqueline,naik ke atas kolam dan mengambil handuknya dan pergi meninggalkan V.
V,masih berdiri tegak di dalam kolam renang. "Sial,". Decaknya penuh,amarah.
Jacqueline, berlarian sampai ke dalam kamarnya.Dia, langsung masuk ke kamar mandi. Memutarkan kran shower dan membasahi tubuhnya. Bersama dengan luruhnya air mata, Jacqueline. Ia menangis sesenggukan, sesakit itukah mencintai seseorang yang terus-terusan di anggap sebagai adik kandung.
Hampir sejam di kamar mandi, akhirnya Jacqueline keluar terlihat matanya sembab karena menangis.
Jacqueline,meraih ponselnya dan ada beberapa panggilan masuk dan pesan.
[Masih ingat aku? Emmanuel, kebetulan sekali aku ada di kota ini. Bagaimana, malam ini kita makan bersama]
Jacqueline, tersenyum merekah saat membaca pesan dari seseorang pria. "Emmanuel? Sepertinya,aku harus melakukan Sesuatu". Gumam Jacqueline, langsung membalas pesan dari temannya itu.
[Melda, dandani aku. Malam ini,aku ingin membuat seseorang hatinya kepanasan].
[Baiklah,aku ke sana]. Melda.
************
Malam harinya, Jacqueline menepati janji dengan seseorang. yang sudah lama dekat dengannya,tak perlu di ragukan lagi.
Saat keluar dari mobil, seorang perempuan tiba-tiba menghampirinya.
"Tolong... Tolong aku, mereka... mereka, ingin menculikku". Perempuan itu, meminta pertolongan kepada Jacqueline.
"Eeeee....tapi,tapi....aku,aku tidak tahu? Eeee....kenapa ini? Lepaskan ". Dua pria bertubuh besar, memegang perempuan itu.
"Tolooong... lepaskan aku,". Perempuan itu, terus-terusan memberontak terhadap para penculik.
"Diaaaamm....masuk". Pria itu, menyuruh masuk.
Tetapi Jacqueline,malah ikutan masuk ke dalam mobil sang penculik. Entah,apa yang di pikiran Jacqueline. Dia, nampak kebingungan melihat aksi sang penculik.
Membuat para penculik, terheran-heran melihat sikap Jacqueline.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments