Tepat pukul dua belas malam, Jacqueline sudah pulang.
Saat di depan pintu kamar,dia melihat sesosok pria tengah berdiri tegak dan menatap tajam ke arahnya.
"Jam berapa ini? Kenapa baru pulang ha? Apa tidak mengenal waktu,jam segini baru pulang berkencan dengan pria tak jelas itu". V, langsung mendekati adik angkatnya itu.
"Waw....apa yang kakak, katakan. Ayolah....apa Kakak tidak tahu,aku sudah biasa pulang jam segini. So, untuk apa anda repot-repot menunggu adikmu ini". Kata Jacqueline, tersenyum smrik.
V, langsung mencekram lengan Jacqueline dengan erat. "Aauuukkk...lepas kak,kamu menyakiti ku". Jacqueline, mencoba melepaskan cengkraman kakaknya.
"Diam,apa pantas seorang perempuan pulang jam segini ha? Lihatlah, pakaian mu kurang bahan ini dan belum selesai di jahit. Sudah berapa kali,aku menegurnya Jacqueline Fernandez". V, penuh penekanan pada adiknya.
"Aarav Fernandez,Oke...akan aku potong lagi,biar lebih pendek". Jacqueline,malah menantang kakaknya.
V, langsung menghimpit tubuh adiknya ke dinding dan tangan ke atas. Mata mereka saling pandang,tapi akhirnya Jacqueline langsung mengalihkan pandangannya. Tak sanggup,terus menatap kedua mata kakaknya itu.
V, merasakan sesuatu yang tidak pernah di rasakan. Jantungnya berdegup kencang,saat melihat kecantikan dan lekukan tubuh Jacqueline begitu indah. Buah melon, menonjol dan menampakkan belahan dadanya sangat menggoda. Sial,kenapa aku tak bisa memalingkan belahan itu.batin V, matanya tak berkedip.
"Ada apa ini". Sarah, tiba-tiba datang dari belakang. Sepertinya,sarah ingin turun ke bawah. Sarah, tidak melihat apa yang dilakukan V. karena cahaya lampu, sedikit samar-samar.
V, langsung melepaskan cengkraman tangannya.
"Ck,tukang ngadu". Decak V,mulai menjauh dari Jacqueline.
"Mamah,itu kakak mengucapkan selamat atas kencan pertama ku tadi. Kakak,baru dari bawah. Mungkin saja,minum". Jacqueline, langsung membuat alasan.
V, langsung menghentikan langkahnya saat mendengar ucapan Jacqueline.
"Baiklah,mamah mau ke bawah dulu". Sarah, langsung menuruni anak tangga.
Jacqueline, mengepalkan kedua tangannya dan menghadap ke arah kakaknya. "Asal Kakak, tahu? Aku bukan seorang adik,tukang ngadu. Aku tahu,jika kakak selalu memandangku sebelah mata. Satu hal,yang perlu di ingat kak V. Aku bukan anak kecil lagi,jadi jangan sok ikut campur dalam urusan ku. Bukankah,aku tidak pernah mengusik kehidupan mu". Jacqueline, langsung meninggalkan kakak dan langsung masuk ke dalam.
Sekeras mungkin, Jacqueline menutup pintu kamarnya.
Rahangnya mengeras seketika,V langsung menampar keras ke arah dinding. Sorotan matanya, menahan rasa amarah. Hanya Jacqueline,yang mampu membantah perkataan dan menantang setiap ucapannya. Padahal, Jacqueline bukanlah adik kandungnya. Entah kenapa,V tak mampu berbuat apa-apa.
Sedangkan Jacqueline,membasuh mukanya dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Tak ambil pusing lagi,dia langsung memejamkan matanya.
**********
Pagi harinya, Jacqueline tengah di sibukkan dengan pelayan. Pelayan menyiapkan pakaian Jacqueline, untuk di bawanya nanti.
"Semua sudah beres,non".
"Makasih,bi. Pergilah,kalau sudah selesai". Kata Jacqueline, tersenyum manis.
Para pelayan langsung,keluar dari kamar Jacqueline.
Dua koper besar,siap di bawa Jacqueline. Masih ada waktu beberapa jam, setelahnya dia harus pergi ke bandara.
Jacqueline, pergi menggunakan pesawat pribadi keluarga besar Fernandez.
"Astaga, pelan-pelan sayang". Sarah, melihat anak angkatnya itu berlarian menuruni anak tangga.
"Mamah,aku bakalan kangen". Jacqueline, langsung memeluk dan manjanya sudah keluar.
"Hussssttttt...anak mamah, sudah besar. Hanya dua minggu, nanti ketemu mamah lagi". Sarah, mencium kening Jacqueline.
"Hemmm...mah, makasih banyak atas semuanya".
"Hemmm...Apa semuanya sudah beres,". Tanya Sarah, langsung di angguki Jacqueline. "Baiklah,kita makan sama-sama" Sarah, langsung menarik tangan Jacqueline.
Jacqueline, tersenyum sumringah dan masih menggandeng tangan ibu angkatnya itu.
Sedangkan di tempat lain, tepatnya di perusahaan keluarga Fernandez. Yang di pimpin oleh,V.
V,sedari tadi tidak fokus dengan rapat. Apa lagi,dia mondar-mandir gelisah. Pikirannya,tertuju kepada Jacqueline.
"Sialan....kenapa aku, tiba-tiba memikirkannya dia". V, menggerutu dirinya sendiri.
Pekerjaan masih banyak,namun dia menyuruh sekertarisnya membawa pulang. Dia ingin mengerjakan semuanya,di mansion saja.
Saat keluar dari ruangan, tiba-tiba saja di cegah oleh seorang pria. "Mau kemana? Buru-buru amat".
"Ck, untuk apa kau kesini.? Tambah,gak mood. Dasar kuda Nil". Decak V, menatap tajam ke arah temannya itu.
"Namaku Huda,bukan kuda. Aku ke sini,ada perlu dan masalah pekerjaan. Bukankah,aku sudah berjanji tadi". Huda, langsung menerobos masuk ke dalam. "Matahari masih tinggi, ngapain pulang"
"Ck,mana berkasnya? Aku mau pulang, masalah beginian gampang". V, langsung merampas berkas di tangannya Huda.
"Bos,gampang darimana? Akhir-akhir ini,banyak berkas-berkas yang belum selesai". Sang sekertaris, langsung angkat bicara.
"Frans,bisa diam tidak" V, langsung mendelik ke arah sekertarisnya itu.
"Waw... tumben-tumbenan, seorang V pemimpin perusahaan keluarga Fernandez. Malah, tidak fokus. Jangan-jangan,ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu" Huda, menaruh rasa curiga kepada temannya itu.
"Adik angkatnya,akan pergi ke kota kelahirannya. Makanya, otaknya langsung drop". Sahut Frans, menahan tawanya.
"Seriusan, calon istriku akan pergi". Huda, langsung nampak tak percaya.
"Benar, Tuan Huda. Nona Jacqueline,ada pekerjaan di sana". Frans, langsung menjawabnya.
"Ck,tak sudi aku memiliki seorang adik ipar seperti kuda nil". Bentak V, memandang ke arah Huda. "Ayo,kita pulang. Tak ada gunanya, berbicara dengan kuda nil".
"Aku ikut,". Huda, langsung mengikuti langkah kaki mereka.
Para karyawan kantoran, memandang pemimpin perusahaan mereka keluarga. Bagaimana bak dewa,wajah V terbilang sangat sempurna.
Para kaum hawa, terpesona dengan ketampanan pemimpin perusahaan mereka. Walaupun,di kenal sangat dingin,tegas dan arogan.
Huda, mengikuti mobil V dari belakang. Dia, sangat dekat dengan Jacqueline. Terkadang ,sering menggoda adik angkatnya V itu.
*************
Jacqueline,tengah bersantai di ruang tamu. Bersama ibu angkatnya,tak lupa cemilan yang menemani mereka. Ketawa hahah hihihi,yang terdengar dari ruang tamu.
"E'ehmmm....". V, berdehem. Seketika Sarah dan Jacqueline, menoleh ke sumber suara.
"Kak Huda,". Jacqueline, langsung melompat dari sofa dan memeluknya. Tatapan V,tak suka dengan kelakuan adiknya itu.
"Apa kabar, Jacqueline. Ini untukmu, sangat spesial". Huda, memberikan sebuah kotak perhiasan. Sepertinya, sebuah kalung. Kebetulan sekali,dia memiliki oleh-oleh dari luar negeri.
"Wahhh... terimakasih kak, pakaikan langsung". Jacqueline, langsung meminta di pasangkan.
Jacqueline, mengangkat rambutnya ke atas. Susah payah Huda, meneguk salivanya saat memandang putih mulus leher Jacqueline.
Entah kenapa,V langsung mengepalkan kedua tangannya. "Kuda Nil, kondisikan matamu. Apa kamu mau,aku colok". Tegur V,yang terus-menerus memandang leher adiknya itu.
"Sangat indah". Bisik Huda, tepat di telinga Jacqueline.
Sungguh pemandangan tak suka,di mata V. Sedangkan Sarah,hanya tersenyum dan menahan tawanya. "Huda, bagaimana keadaan kedua orangtuamu". Sarah, langsung mencairkan suasana ini.
"Tante,baik kok. Lusa, mereka akan datang". Jawab Huda, langsung.
Jacqueline, langsung berkaca pada cermin. "Sangat indah,aku suka". Gumam Jacqueline, menatap dirinya di cermin.
"Ck,kalung murahan". Decak V, langsung. Dia tahu,jika kalung pemberian Huda bukan barang murahan.
"Murah? Walaupun, semurah apapun. Kakak,tidak pernah memberikan aku kado atau hadiah. Jangan sok mengejek-ejek segala". Sahut Jacqueline, tersenyum smrik.
V, langsung terdiam membisu. Memang benar,dia tidak pernah memberikan hadiah apapun. Walaupun, Jacqueline sering memberikan hadiah saat ulangtahun kakaknya itu.
Melihat wajah V,masam. Membuat lainnya, cekikikan tertawa.
Dengan kesal,V langsung meninggalkan mereka di ruang tamu. Frans,masih setia mengikuti bosnya naik ke atas. Pasalnya,dia ingin meletakkan berkas-berkas penting ini ke ruang kerja V.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
SEPTi
typo🙏
2023-02-01
1