Angel, mengepalkan kedua tangannya. Saat melihat sang tunangan,malah meng-upload foto kebersamaan dengan Jacqueline Fernandez. Apa lagi, posisi mereka sangat dekat dan tersenyum manis.
Prraaanggg.....
Angel, menghempaskan satu vas bunga milik ibunya.
Angel, langsung tergesa-gesa keluar dan masuk kedalam mobil. Cemburu, itulah yang di rasakan Angel.
Dia, meninggalkan perkarangan rumahnya dan menancapkan gas mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Wandari, terkejut melihat vas bunga kesayangannya pecah berkeping-keping. "Pelayaaaaan...... Pelayaaaaan....". Teriak Wandari,dia merasa sangat marah. Pasalnya,vas bunga itu sangat mahal dan sulit di dapatkan.
"Ada apa,nyonya". Seorang pelayan, wanita langsung menghampiri Wandari.
"Kenapa,vas bunga saya pecah ha? Apa pekerjaan kalian,tidak becus. Mau saya pecat,ha". Bentak Wandari,kepada pelayannya yang berjumlah lima orang.
"Maaf, Nyonya. Sebenarnya, Nona Angel yang memecahkannya. Kami, tidak tahu apa-apa. Jika tidak percaya, tolong cek cctv". Ucap kepala pelayan itu,dia sangat ketakutan dan menundukkan kepalanya.
Dengan amarahnya sudah menggebu-gebu, Wandari langsung mencek cctv. Matanya membulat sempurna, ternyata benar. Jika anaknya, memecahkan vas bunga kesayangannya.
"Pergilah, lanjutkan pekerjaan kalian". Perintah Wandari, akhirnya para pelayan langsung meninggalkan majikannya.
"Kurang ajar,kenapa dia sampai memecahkan vas bunga ku". Kata Wandari,dia menggeretakkan giginya dengan keras.
"Palingan, Angel sedang marah mamah. Lihatlah, tunangannya meng-upload foto bersama dengan wanita lain. Siapa lagi,kalau bukan Jacqueline Fernandez. Jangan-jangan,dia membawa kalung berlian nanti. Untuk di pameran perhiasan terbesar, tepatnya di acara malam besok". Ucap Nita,yang baru keluar dari kamar.
"Sial,maunya apa wanita itu. Belum cukupkah, mengusik rumah tangga mu. Ini malah, mengusik calon suaminya Angel. Tidak bisa ini, Nita". Wandari,mulai gelisah gusar. Pasalnya,dia tidak mau kehilangan calon menantu seperti Rivaldo.
"Mana aku, tahu? Mamah,cari sendiri aja deh. Aku pusing,apa lagi anakku terus-menerus rewel dari tadi". Gerutu Nita, meninggalkan ibunya. Yang terduduk lemas,di sofa ruang tamu.
************
Angel, sudah sampai di hotel tunangannya itu. Dia, mencari-cari dimana Rivaldo.
Hingga akhirnya,dia menemukan di restoran. Yang bersebelahan dengan hotel,miliknya.
"Angel,kamu datang sayang". Rivaldo, langsung memeluk calon istri nya itu.
"Jauhilah,model bernama Jacqueline Fernandez itu. Dia,pelakor dan sudah menghancurkan hubungan kakakku. Jangan sampai,dia menghancurkan hubungan kita". Ucap Angel, dadanya naik turun mengontrol dirinya.
"Maksudnya, apa sayang. Aku dan Jacqueline,hanya bekerjasama tidak lebih. Demi, kesuksesan dalam bisnis ku Angel. Plisss...jangan marah-marah,hanya masalah sepele semata". Rivaldo,mencoba membujuk tunangannya.
"Aku cantik,seksi dan masih muda. Aku mau, menggantikan dia Do. Aku gak mau,dia terus-menerus menempel pada mu. Aku cemburu, Rivaldo. Apa lagi,kamu malah meng-upload foto bersama dia". Angel, tersenyum kecil dan matanya mulai berkaca-kaca.
"Angel, ini adalah bisnis. Untuk masa depan, nanti. Kamu,jangan mengusiknya. Oke,aku harap kamu mengerti tentang bisnis. Sudahlah,jangan membahas tentang ini. Aku sedang sibuk, menyiapkan segalanya. Doakan, semoga sukses". Rivaldo, menepuk pipi Angel dengan lembut.
"Rivaldo, apa kamu tidak mengerti bagaimana perasaanku? Sakit Do,saat kamu dekat dengan wanita itu. Aku bisa merekomendasikan, seorang model lainnya. Asalkan,jangan dia". Angel, berusaha untuk melepas tunangannya dari genggaman Jacqueline.
"Angel,kamu tahu? Aku tidak suka,di atur-atur. Ingatlah,kita hanya tunangan dan bisa berpisah kapanpun. Jon,ayo kita pergi". Rivaldo, langsung meninggalkan calon istri nya. Muak, dengan sikap nya yang sudah mengatur apa yang di inginkan.
Angel, berusaha mengejar-ngejar Rivaldo. Hingga,mobil sang calon suami menghilang dari pandangannya.
Angel,hanya bisa menumpahkan air matanya dan menuju ke arah mobilnya. Orang-orang sekitar, tercengang dan melihat ke arah nya. Bahkan,ada yang berbisik-bisik. Seakan-akan, mereka mengejek Angela.
Dengan hati kesal dan marah, Angel memutuskan untuk pulang. Besoknya saja,dia temui calon suaminya itu.
Sesampai di rumah, bukannya menenangkan hati dan pikirannya. Malah mendapatkan, amarah dari ibunya. "mamah,aku tidak sengaja memecahnya. Mamah,pahami keadaanku dong". Bentak Angel, dengan kesal.
Apa lagi, Tina tengah cekikikan tertawa melihat keadaan adiknya. Tengah patah hati, karena wanita yang sama dan mengusik hubungan antara mereka. "Aduhhh...kenapa,kamu malah membentak mamah Angel. So, mereka hanya rekan bisnis". Nita, malah meledek adiknya.
Angel,hanya menatap tajam ke arah kakaknya. Hingga,dia memutuskan untuk pergi ke kamarnya.
Sedangkan di tempat lain, Jacqueline tertawa puas. Saat melihat Angel, merasakan sakit hati.
"Hahahahha... rasakan Angel, ini belum saatnya. Permainan ku,masih berlanjut. Hemmm, bagaimana kita bermain dengan suaminya mamah Wandari. Aiisss....aku bermain-main dengan,kakek tua itu". Decak Jacqueline,dia ingin menyakiti ibu tirinya juga.
"Tidak,aku tidak bisa melakukan hal itu. Sangatlah, menjijikkan. Bagaimana,aku harus mencari cara lainnya. Tepuk satu,akan tetapi dapat dua". Senyum smrik, Jacqueline."Maafkanlah aku,yang begitu kejam. Aku ingin sekali, melihat ibu tiri ku menangis menjadi-jadi. Sama seperti ku, saat kehilangan ayahku". Terlihat jelas, sorotan mata Jacqueline memerah manahan amarahnya.
***********
Tiba,besok harinya. Jacqueline, mengadakan pemotretan.
Rivaldo,juga tak henti-hentinya menatap ke arah Jacqueline.
"Kau sangat, sempurna di saat menggunakan kalung berlian ini". Rivaldo, tak henti-hentinya memuji kecantikan Jacqueline.
Rivaldi,juga membantu melepaskan kalung berlian itu dan menyimpan ke kotak perhiasan.
"Kalung berlian, sangatlah berat. Leherku, sangat pegal-pegal". Jacqueline, menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan.
"Nona Jacqueline, tidak baik seperti itu. Aku bisa, memijat bahumu dan lehermu ". Kedip mata Rivaldo,akan tetapi Jacqueline menatap ke arah Melda.
"Wahhh... Anda,bukan hanya pintar berbisnis. Melainkan,pintar memijit juga. Kenapa, tidak ganti pekerjaan saja. Jadi,tukang pijit. Hihihi". Kekehnya Jacqueline, tersenyum smrik.
"Nona Jacqueline,anda benar-benar sangat suka becanda. Aku akan beralih pekerjaan, menjadi seorang tukang pijat. Asalkan,anda bersedia aku pijat". Ucap Rivaldo,dia mengigit bibir bawahnya.
Mendengar ucapan Rivaldo, membuat Jacqueline bergidik geli. Amit-amit jabang bayi, aku mau di pijit sama kamu. Batin Jacqueline,malah cengengesan saja.
"Berbalik lah,akan aku pijit leher dan bahu mu". Rivaldo,yang sudah tidak sabar ingin menyentuh kulit Jacqueline yang mulus itu.
"Tuan Rivaldo,apa calon istri anda tidak marah? Atas kedekatan,kita. Padahal,kita hanya rekan bisnis. Takutnya,di salah paham". Jacqueline,mulai berbasa-basi nya.
"Nona,jangan khawatirkan soal itu. Dia,hanya calon istri. Kalau saja,dia macam-macam kepadamu. Siap-siap,dia akan aku tendang. Wanita,bukan dia saja". Jawab Rivaldo, tersenyum merekah. "Ayo, berbalik lah akan aku pijat".
"Terimakasih,tuan". Kata Jacqueline,dia berbalik badan dan siap untuk di pijat oleh Rivaldo.
Saat tangan Rivaldo, ingin menyentuh kulitnya Jacqueline. Tiba-tiba tangan Rivaldo,di cengkram oleh seorang pria. Apa lagi, tatapan matanya yang tajam. Jacqueline dan Melda, terkejut melihat sesosok pria tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments