"kak, Huda". Pekik Jacqueline, langsung memeluk tubuh Huda dengan erat. Melda,hanya nampak seperti biasa saja.
"Haiii...apa kabar, Jacqueline ku". Huda, membalas pelukan Jacqueline. "Meldaku,apa kamu tidak memeluk ju juga". Kedip mata Huda, sambil melepaskan pelukannya.
"Iiiihhhh....Ogah banget". Decak Melda, memalingkan wajahnya ke arah lain.
"sangat baik,kak. ngapain ke sini? Tau aja,aku di sini". Kekehnya Jacqueline, tersenyum kecil. "Auuukkk.... Auukkkk....sakit,kak... lepasin". Jacqueline, meringis kesakitan. Saat telinganya di jewer oleh, Huda.
"Mulai berani,ha? Kecentilan segala, dengan pria lain". Huda, terus-menerus menarik telinga Jacqueline."Mentang-mentang jauh dari orangtua dan kakakmu ha..!! Seenaknya saja, berpakaian seksi seperti ini. Lihatlah,mata pria ini hampir melotot memandangi lekuk tubuh mu"
Rivaldo,hanya diam dan tidak berani buka suara. Karen Huda,jauh lebih darinya. Sial, gara-gara tuan Huda ke sini. Aku gagal, menyentuh kulit Jacqueline. Yang selama ini,aku tunggu.batinnya.
"Ampuuuun,kak. Aku, cuman minta di pijit-pijit doang". Jawab Jacqueline, menahan tangan telinganya.
"Tuan,Huda....le".
"Diam,jangan ikut campur ". Bentak Huda, langsung memotong perkataan Rivaldo. Tentu saja, Rivaldo langsung diam dan tidak bersuara lagi. "Ayo, kita pulang". Huda, langsung menarik lengan Jacqueline dan Melda. "kami juga Melda, berpakaian seperti ini. Aku tidak suka,kamu mengumbar-ngumbar bagian tubuh mu yang terlihat. Apa perlu,aku merobek rok mini mu itu".
Beberapa kali, Jacqueline dan Melda. Meminta melepaskan, cengkalan tangan Huda. Apa lagi, kata-kata yang di lontarkan Huda. Membuat mereka, sangat kesal.
Beberapa wartawan dan pelayan hotel. Mereka menonton aksi Huda,yang menyeret seorang model terkenal tanpa memperdulikan tatapan orang-orang lain.
Akan tetapi, Huda terus-menerus menarik tangan mereka. Sampai masuk ke dalam mobil,tanpa menghiraukan rengekan mereka berdua.
"semakin ke sini, pakaian mu tidak benar saja". Huda, melepaskan jas hitamnya dan menutupi belahan dada Jacqueline. Begitu juga, dia melepaskan kemeja bajunya dan menutupi pangkal paha Melda.
Walaupun,dua perempuan di hadapannya. Melotot seketika, melihat Huda yang bertelanjang dada. Terlihat jelas sixpack perutnya Huda.
"Kakak....". Jacqueline dan Melda, langsung melempar pakaian ke arah Huda. Mana mungkin bisa, mereka memandang tubuh kekar Huda secara langsung. Sebenarnya,lebih kekar kakak angkatnya V di bandingkan Huda.
"Kalian ini,kenapa ha? Pakaian,kurang bahan seperti ini. Aku merasa tidak nyaman, melihat kalian dekat-dekat dengan pria playboy seperti mereka. Kalian tahu? V, marah-marah tidak jelas di sana. Dia terus-menerus mengomel, tentang kalian". Huda, yang sudah emosi melihat pakaian mereka terbilang kurang bahan.
"Bodo amat". Jawab Jacqueline dan Melda, bersamaan. Mendengar jawaban mereka, Huda hanya mengusap wajahnya dengan kasar.
"Kak Huda, ngapain ke sini? Datang-datang,malah ganggu aja". Gerutu Jacqueline,karena Huda menggagalkan semuanya.
"Biasalah, kurang kerjaan". Sambung Melda, dengan tatapan kesal.
"Ada bisnis, sebenarnya bisa di wakilkan. Tetapi,aku pikir-pikir dulu. Mending langsung ke sini, sekalian nemuin kalian". Kedip mata, Huda. Dia tersenyum, manis.
Jacqueline dan Melda, hanya manggut-manggut mendengar perkataan Huda. Sial,kalau kak Huda di sini. Bisa-bisa gagal semuanya, bagaimana ini? Harus waspada dan berhati-hati dalam melancarkan balas dendam ku.batin Jacqueline, menoleh ke Melda.
Aku tahu, Jacqueline memikirkan sesuatu. Bagaimana, kedepannya nanti? Untuk melancarkan balas dendamnya,apa lagi kak Huda ada. Batin Melda, mereka berdua saling memberikan kode menggunakan mata.
"kalian,kenapa? Kode-kodean seperti itu, pasti ada sesuatu yang kalian sembunyikan. Aku yakin itu,mana mungkin kalian lama-lama di sini". Huda, menaruh rasa curiga terhadap mereka berdua.
"Kak Huda,kami ini sudah dewasa. Terserah kami,mau kemana-mana. Yang penting, kami masih ada batasnya". Sahut Melda, tersenyum smrik.
"Meldaku, sayang. Aku tahu,kalian sudah dewasa. Tetapi,kalian seorang perempuan yang tidak pantas jauh dari rumah. Selesai kerjasama, dengan Rivaldo. Pulanglah,jangan kemana-mana lagi. Sebelum,V menangkap kalian dan menyeret paksa". Ancam Huda, menyunggingkan senyumnya.
Melda,hanya menghembuskan nafas beratnya dan melepaskan mantel bajunya. Huda,nampak meneguk salivanya saat melihat leher jenjang putih milik Melda.
Sedangkan Melda, tersenyum merekah di dalam hatinya. Sudah membuat Huda, gelisah.
Jacqueline, senyum-senyum sendiri. Melihat tingkah laku, Huda yang sudah kepanasan melihat Melda begitu cantik dan seksinya.
**********
Sesampai di kamar hotel, Jacqueline merebahkan tubuhnya di atas ranjang. "Bagaimana, Melda? Semua rencana kita,bisa gagal kalau begini". Decak Jacqueline, nampak gelisah.
"Jacqueline, Huda sibuk dengan bisnisnya. Mana mungkin,dia mengurusimu". Jawab Melda, menuangkan air putih ke dalam gelas.
"Bisa saja, mengalihkan perhatiannya. Asalkan,kamu jalan-jalan sama dia. Aku bisa mengurus,rencanaku". Jacqueline,tahu jika Huda tidak bisa membantah kemauan Melda.
"Wowwww.... tidak bisa,mana mungkin aku jalan-jalan bersama nya. Lalu,aku meninggalkan dirimu begitu. Aku tidak mau, tidak akan mau". Melda, tidak menyetujui rencana Jacqueline. Apa lagi Melda, berjanji untuk selalu bersamanya. Apapun terjadi, itulah janjinya kepada keluarga Fernandez.
Jacqueline, nampak frustasi karena memikirkan rencananya ini. "Melda,kamu dapat sesuatu tentang pengacara itu". Tanya Jacqueline,ia menoleh ke arah temannya.
"Sudah,kita tunggu beberapa saat. Semoga saja, orang itu bisa mendapatkan hasil yang memuaskan Jacqueline". Jawab Melda,yang sibuk mengotak-atik ponselnya.
"Hemmm...aku tunggu,kalau dapat. Beritahu kepadaku, secepatnya". Ucap Jacqueline, kepada Melda. Tiga hari lagi, sudah dua mingguan aku disini. aku harus memberitahu mamah, untuk meminta waktu dua minggu lagi dan baru pulang. Batin Jacqueline,karena misinya belum selesai juga.
Daripada bosan, Jacqueline mengunggah foto dirinya bersama Huda di semua sosial media.
Baru beberapa detik,di unggah. Sudah mendapatkan,like dan komentar positif.
Jacqueline, membaca semua komentar dari fansnya dan membalas komentar mereka juga.
***********
Sedangkan di belahan bumi, tepatnya di mansion Fernandez.
V, menggenggam erat ponselnya. Saat melihat adiknya, berfoto bersama Huda. "Kuda nil, berani sekali dia menemui adikku ke sana". V, menggeretakkan giginya dengan keras.
"Untuk apa kamu, marah-marah.hemm..... bukankah, Huda sangat cocok dengan adikmu. Mamah, sangat setuju jik mereka memiliki hubungan serius". Sarah, menyinggung senyuman. Dia, curiga anaknya tengah gelisah dengan perasaannya sendiri.
"Ck,aku tidak sudi. Memiliki adik ipar, seperti kuda nil. Mamah,aku sudah bilangkan. Untuk mencarikan suami,yang tepat dan sederajat dengan kita". V, langsung membantah perkataan ibunya.
"Lihatlah,karena begitu khawatirnya dengan calon istri. Huda, sampai meluangkan waktu untuk menemui Jacqueline". Sarah,malah mengompori anaknya.
"Palingan cuman, kebetulan saja". Kata V, tersenyum smrik.
"Masa,mamah tadi barusan saling kirim pesan sama Huda. Gak percaya, lihatlah". Sarah, menyodorkan ponselnya.
"Gak penting,mah". V, seakan-akan tidak peduli apa pesan antara ibunya dan kuda nil.
"keras kepala sekali,". Gumam Sarah, langsung beranjak pergi meninggalkan anaknya.
V,masih penasaran dengan isi pesan ibu dan Huda. Sepertinya, sangat menarik di bac. "Sial,kenapa aku tiba-tiba jadi ingin tahu saja". Decak V, langsung menepis pikirannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Agnes Theresia Tuto linang
v malu malu.pus😂
2024-12-23
0