"Terimakasih, sudah mengantarkan ku kak". Ucap Jacqueline,kepada Huda.
"Sama-sama,jangan lua hubungi kakak. Kalau sudah sampai," Huda, tersenyum sumringah.
"Ayo,". Melda, menggandeng tangan Jacqueline. Sedari tadi, melambaikan tangannya ke arah Huda.
Di sudut lainnya,ada seseorang melihat kepergian Jacqueline. Dia bersembunyi,jangan sampai ketahuan siapapun.
"Aku sangat deg-degan sekali". Gumam Jacqueline,saat di memasuki pesawat.
"Bawa santai,jangan gugup". Melda, menenangkan perasaan Jacqueline.
Jacqueline, nampak gelisah tangannya sudah gemeteran. Ia mencoba memejamkan matanya, dengan terpaksa.
Melda, tengah sibuk mengutak-atik laptopnya. Jadwal Jacqueline, memang padat kali ini. Sebenarnya, Melda melarang kerja sama dengan perusahaan Indramayu. Karena balas dendam, Melda terpaksa harus menuruti Jacqueline. Perusahaan Indramayu, mengontrak Jacqueline selama seminggu. Jacqueline, menerima tawaran tersebut membuat iklan parfum.
Ini adalah kesempatan emas Jacqueline, seorang CEO di perusahaan Indramayu. Bernama Romi Satria, berstatus sudah menikah. Memili istri bernama Nita Stefanie, melainkan kakak tiri Jacqueline.
Ini adalah tantangan berat bagi Melda,dia juga berjanji dengan keluarga Fernandez untuk menjaga Jacqueline. Meskipun taruhannya,nyawa sendiri.
Melda, meletakkan laptopnya karena kantuknya tiba-tiba datang. Apa lagi, kepalanya sangat pusing terlalu lama menggunakan kacamata.
Tiga jam perjalanan, akhirnya Jacqueline telah sampai di kota kelahirannya.
Bangunan-bangunan menjulang tinggi dan lampu-lampu jalan raya. Jalan raya, kebetulan sekali sangat ramai. Ada senyuman kecil, di sudut bibirnya Jacqueline.
Ingatannya terngiang-ngiang di kepalanya,saat bersama ayah kandungnya. air matanya seketika, menetes sudah. secepatnya,dia hapus jangan sampai ketahuan Melda.
Hingga akhirnya, dia sudah sampai di sebuah hotel ternama. Jacqueline,tak sabar tubuhnya di atas kasur.
Kepalanya nyut-nyutan,karena perjalanan cukup jauh dan melelahkan baginya.
***********
Besok harinya,di mansion Fernandez.
Saat sarapan pagi,tepat di meja makan. Hanya ada suara lantunan sendok,tidak ada pembicaraan hangat seperti hari lainnya.
Sarah dan Irfan, sepasang suami-istri itu hanya diam tak bersuara. V, sesekali memandangi ke dua orangtuanya itu.
Baru kemarin,sang adik tidak ada. Tiba-tiba seisi mansion,terasa sangat sepi sekali.
"Kenapa tidak di makan, apa kamu memikirkan adikmu". Tanya Sarah, kepada anaknya.
V, ripleks gelabakan karena ketahuan melamun. "Tidak,hanya saja perutku masih kenyang". V, meletakkan sendoknya dan hanya meminum air.
"Kalau Jacqueline, sudah menikah dan punya suami. Dia ikut dengan suami,mansion ini akan sangat sepi dan suram". Kata Irfan, tersenyum ke arah istrinya.
"Benar sekali,sayang. Terasa sepi, butuh waktu lama. Mansion ini akan ramai,saat Jacqueline melahirkan cucu untuk kita". Sambung Sarah, seakan-akan mengolok-olok anaknya.
"Walaupun, Jacqueline menikah. Dia akan tetap tinggal di sini,tidaka akan aku ijinkan dia pergi dengan suaminya". Sahut V, langsung.
"V,kamu harus sadar diri. Jacqueeline, berhak ikut dengan suaminya. Emang kamu,suaminya yang berhak mengatur segalanya". Kata Irfan, membuat V langsung bungkam.
"Aku pergi dulu,". V, langsung beranjak pergi meninggalkan kedua orangtuanya.
"Heran, sampai kapan dia mengatur Jacqueline". Gumam Sarah,hanya geleng-geleng kepala.
"Kelihatan sekali, dari raut wajahnya. Nampak kehilangan sesuatu,tau rasa". Irfan, langsung menimpalinya.
V, berdiri tegak di balkon kamarnya. kedua tangannya,di masukkan ke dalam saku celananya.
"Tuan,saya mendapatkan informasi tentang Jacqueline". Ucap Frans,yang baru datang.
"Katakan,apa itu".
"Nona Jacqueline, menerima tawaran dari perusahaan Indramayu. Membuat iklan parfum, terbaru untuk di luncurkan. Masalahnya, pemimpin mereka bernama Romi Satria. Berstatus menikah, nama istrinya Nita Stefanie. Kebetulan sekali, Nita Stefanie adalah kakak tiri Jacqueline" kata Frans, membuat V memandang ke arah nya.
"Sudah ku duga, ada tujuan di balik bakwan ada udang". Gumam V, tersenyum smrik.
"Tuan,anda sangat salah. Maksudnya,ada udang di balik bakwan". Frans, sekuat tenaga menahan tawanya.
V, langsung menatap tajam ke arah sekertarisnya itu. "Aku bosnya,terserah aku mau bicara apa. Lanjutkan lagi, lantunan lagu mu itu".
"Begini,Tuan. Romi Satria,cukup terkenal playboy dan cabulnya Tuan. Takutnya nona Jacqueline, malah di ca-buli oleh Romi". Frans,malah menakuti-nakuti bosnya.
"Diam,tidak ada yang berani menyentuh adikku". Tegas V, rahangnya mengeras seketika.
Frans,hanya tersenyum merekah di dalam hati. Dia tahu,jika bosnya sudah tak berpikir jernih lagi.
************
"Hoaaammm.....".
Jacqueline, mengeliyat tubuhnya di atas ranjang. Kasurnya, sangatlah empuk. Rintik-rintik hujan deras,membasahi jalanan. Udaranya sejuk dan nyaman, membuat Jacqueline enggan untuk membuka matanya.
Cekrekkk...
Jacqueline,baru saja bangun langsung ber selfi dan mengunggahnya di aplikasi berwarna hijau.
Seorang putri di keluarga Fernandez, baru bangun tidur saja masih terlihat sangat cantik dengan naturalnya. Jacqueline,hanya menggunakan tank top dan celana pendek. Apa lagi, rambutnya di ikat tinggi dan memperlihatkan lehernya yang putih dan mulus.
Bukan hanya leher, tetapi bahu dan pahanya. Membuat para kaum adam, ingin mencicipinya dan menciumnya.
[Malas bangun, pengennya bobo cantik lagi].
Jacqueline, membuat caption di fotonya.
Beberapa pesan masuk, langsung mengomentari status Jacqueline. Dengan semangatnya,dia membalas komentar mereka.
Apa lagi dia sedang, malas-malasan. Padahal dia,ada janji deh Jacqueline untuk jalan-jalan keluar. Apa lagi besok, jadwalnya sedikit padat.
[Seorang putri,dari keluarga Fernandez. Apa pantas menggunakan pakaian seperti itu,lalu di posting di sosmed]
Jacqueline, langsung terperangah melihat kakaknya tiba-tiba mengomentari gambarnya. "Astaga,aku lupa memprivasi kakakku". Jacqueline, langsung menepuk keningnya.
[kenapa telpon dan video Call,tidak di angkat ha? Mau menghindari ku]
[Kenapa hanya di baca? Jawab pertanyaan ku]
[Mulai berani, mentang-mentang jauh begit]
Dengan kesalnya, Jacqueline malah memblokir kakaknya itu.
Beberapa menit kemudian,saat Jacqueline asyik berkirim pesan kepada seseorang. Tiba-tiba ada nomor baru masuk, Ternyata kakak angkatnya lagi.
"Astaga,apa yang dia mau sih? Masih saja, mengusikku". Gumamnya Jacqueline.
[Wah... Berani sekali, memblokir kakakmu ini ha? Kamu tahukan,aku ini bisa datang kapanpun. Jangan berani, mengabaikan pesan ku ini. Aku bisa saja,menjadi jelangkung. datang tak di jemput,pulang tak di antar]
Sekali lagi, Jacqueline memblokir kakaknya. Dia sangat malas berdebat dengan kakaknya itu. Jacqueline tahu, pasti kakaknya marah-marah di sana. mana mungkin juga,dia datang hanya menghampiri dirinya. toh,selama ini Kakaknya bodo amat dengan keadaannya.
Dering ponselnya berbunyi, tertera nama Frans.
"Ck,pasti dia yang meminjam ponsel Frans". Decak Jacqueline,malah mengabaikan panggilan itu.
Dengan hati kesal, Jacqueline malah memblokirnya lagi. ingin mematikan ponselnya,tapi tak mungkin karena ponselnya sangat penting baginya.
"Ck,lebih baik aku mandi dulu. setelahnya,mau jalan-jalan. pagi-pagi sudah,bikin mood ku hilang". decak Jacqueline, langsung masuk ke dalam kamar mandi. Butuh waktu lama, untuk memanjakan diri.
Jacqueline, melepaskan handuknya dan masuk ke dalam bathtub. "Aaaahhh... enaknya,". gumam Jacqueline, sambil menikmati musik.
Bathtub yang di penuhi busa sabun dan taburan bunga mawar merah. Begit sangat harum dan Jacqueline sangat menyukainya.
Berpuluh-puluh kali ponselnya berdering,V menghubungi adik angkatnya itu. namun, tidak ada jawaban sama sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Amirah iz
dibalik thor ada udang dibalik bakwan
2023-02-15
0