Menemani Nyonya Ira

Di dalam kamar.

Nyonya Ira mengambil satu setel jas mahal yang baru ia beli kemudian menyerahkannya kepada Arman.

Arman menyambutnya dengan bingung. Tidak tahu apa yang harus ia lakukan dengan setelan jas mahal itu.

"A-apa ini, Nyonya?"

"Itu setelan jas yang sengaja aku pesan untukmu. Kamu harus mengenakan setelan itu malam ini dan ini perintah," ucap Nyonya Ira dengan tegas.

Arman masih bergeming sambil memperhatikan setelan jas yang ada di tangannya itu. Sementara Nyonya Ira sudah tidak sabar ingin melihat Arman mengenakan setelan jas mahal tersebut.

"Ish, Arman! Malah diam," gumamnya seraya melepaskan kancing kemeja yang dikenakan oleh lelaki itu dengan setengah memaksa.

Arman mencoba menolak, tetapi wanita itu bersikeras ingin melepaskan kancing kemeja yang dikenakan olehnya.

"Biarkan aku saja, Nyonya. Kumohon!" lirih Arman sembari menahan kedua tangan Nyonya Ira.

"Baiklah, sekarang kenakan setelan jas itu," titahnya.

Arman mengangguk pelan. "Baiklah, saya akan mengenakannya. Namun, sebelum itu saya ingin membersihkan tubuh saya dulu."

Nyonya Ira tertawa pelan. "Ya ampun, bodohnya aku. Kenapa hal itu tidak terpikirkan olehku? Baiklah, sekarang kamu mandi dulu."

Arman kembali mengangguk dan ia pun berniat meninggalkan ruangan megah tersebut.

"Ee-eeh ... kamu mau ke mana? Katanya mau mandi dulu?" tanya Nyonya Ira dengan alis bertaut menatap punggung Arman yang sudah membelakanginya.

Arman berbalik. "Iya, Nyonya. Saya ingin numpang mandi di kamar mandi yang ada di dapur."

"Lah, ngapain jauh-jauh ke dapur, Arman? Mandi di sini saja! Lagi pula tidak ada siapa-siapa di sini, hanya aku saja. Memangnya kamu malu ya sama aku?" sahut Nyonya Ira.

Arman terdiam sambil tersenyum kecut menatap Nyonya Ira.

"Sudah, mandi saja di sini. Apa perlu aku yang bukain kemejamu?" sambung Nyonya Ira sembari menyentuh bagian dada bidang Arman sambil mengerling nakal.

Arman pun menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak, Nyonya. Tidak usah. Saya bisa sendiri," jawabnya yang kemudian melangkah masuk ke dalam kamar mandi pribadi wanita kaya itu.

Beberapa menit kemudian.

Arman keluar dari kamar mandi dengan hanya berbalut handuk kecil untuk menutupi tubuh bagian bawahnya. Sebenarnya ia sangat malu dan risih ketika Nyonya Ira melihatnya dengan kondisi seperti itu. Namun, beda halnya dengan Nyonya Ira sendiri. Ia malah begitu senang melihat tubuh Arman yang setengah polos itu.

"Kamu benar-benar keren, Arman! Aku tidak peduli bagaimanapun caranya, kamu harus menjadi milikku," gumam Nyonya Ira dalam hati sambil menatap Arman tanpa berkedip sedikit pun.

"Tidak perlu sungkan, Arman. Gantilah pakaianmu di sini. Tidak usah takut karena aku tidak akan memperkosamu," celetuk wanita itu sambil tertawa pelan.

"Ba-baik, Nyonya." Sebenarnya Arman mulai merasa tidak nyaman dengan sikap Nyonya Ira baru-baru ini. Namun, karena ia sudah berhutang banyak kepada wanita itu, ia pun terpaksa diam dan menuruti semua keinginannya.

Arman segera mengenakan baju ********** kemudian disusul kemeja, celana serta jas mahal yang tadi diserahkan oleh Nyonya Ira kepadanya. Sementara wanita itu masih memperhatikan dirinya sambil tersenyum kecil.

"Sudah, Nyonya." Arman yang sudah selesai mengenakan pakaiannya, segera menghadap ke arah wanita itu.

"Perfect!" Nyonya Ira yang tadinya duduk di tepian ranjang dengan anggunnya, kini berjalan menghampiri Arman.

"Malam ini aku akan berkumpul bersama teman-teman arisanku. Aku harap kamu bisa membantuku, Arman," lanjut Nyonya Ira sembari menyentuh dada bidang Arman sambil tersenyum nakal.

"Apa yang harus saya lakukan, Nyonya?" tanya Arman dengan wajah heran.

"Berpura-puralah menjadi kekasihku untuk malam ini di hadapan seluruh teman-temanku. Aku berjanji akan memberikan bonus untuk ini, asalkan kamu bersedia melakukannya," ucap Nyonya Ira sambil memainkan tangannya di dada bidang Arman.

"Berpura-pura menjadi kekasih Nyonya?"

"Ya, berpura-pura menjadi kekasihku." Nyonya Ira meraih wajah tegas Arman lalu membelainya dengan lembut.

Arman menghela napas berat. "Baiklah. Tapi kita tidak melakukan apa-apa 'kan, Nyonya? Ini hanya berpura-pura saja, 'kan?"

Nyonya Ira terkekeh pelan. "Memangnya apa yang kamu pikirkan, Arman? Apa kamu pikir kita akan melakukan hal yang tidak senonoh? Tapi ... jika kamu ingin melakukannya bersamaku, aku tidak akan menolak," sahut Nyonya Ira yang semakin mendekat ke tubuh kekar Arman.

Arman menggelengkan kepalanya dengan cepat. Ia mundur beberapa langkah ke belakang, menjauhi Nyonya Ira yang semakin mendekat kepadanya.

"Tidak, Nyonya. Maafkan saya, saya tidak bisa. Saya sudah punya anak istri dan saya tidak ingin mengecewakan mereka," tolak Arman.

Nyonya Ira tertawa renyah di dalam ruangan itu. "Sudahlah, jangan kamu pikirkan itu. Sebaiknya kita berangkat sekarang. Aku tidak ingin terlambat," ucapnya sembari melenggang pergi.

Arman pun bergegas menyusul dan mengikuti langkah Nyonya Ira dari belakang hingga ke tempat parkir.

Malam itu Nyonya Ira terlihat sangat cantik dan seksi. Dress pendek di atas lutut yang ia kenakan, begitu ketat hingga membentuk tubuhnya dengan sempurna. Siapa pun yang melihat Nyonya Ira pasti akan terpesona tanpa melihat berapa usia wanita itu sekarang.

Selang beberapa saat kemudian.

"Ya, kita berhenti di sini!" ucap Nyonya Ira sembari memperhatikan sebuah bangunan kokoh yang berdiri tepat di hadapan mereka.

"Di sini, Nyonya?" tanya Arman.

"Ya."

Arman bergegas memarkirkan mobil yang ia kemudikan di tempat parkir. Setelah selesai memarkirkan mobil tersebut, ia pun segera memasuki bangunan itu. Sebuah club malam favorit para sosialita.

Arman memperhatikan sekeliling ruangan dengan seksama. Ini pertama kalinya ia menginjakkan kaki di tempat yang seperti itu. Ia takjub melihat kemeriahan suasana di club tersebut. Apalagi di ruangan itu dipenuhi dengan wanita-wanita cantik dan seksi, yang ada di setiap sudut mana pun matanya memandang.

"Jangan lihat wanita-wanita itu, Arman. Kamu tahu 'kan apa pekerjaan mereka di sini? Menjajakan diri!" ucap Nyonya Ira dengan wajah menekuk menatap Arman.

Arman pun mengangguk pelan dan segera mengalihkan pandangannya dari wanita-wanita cantik dan seksi itu.

"Wah, Ira! Baru lagi, nih?" goda salah satu teman arisan Nyonya Ira ketika mereka datang mendekat ke meja yang sudah dipesan sebelumnya.

"Tentu saja, donk! Bagaimana menurut kalian?" Dengan bangganya Nyonya Ira memperkenalkan Arman kepada seluruh teman-temannya sebagai kekasih baru.

Mereka berdecak kagum. Bahkan ada yang mengacungkan kedua jempolnya ke hadapan Nyonya Ira.

"Benar-benar keren, Ra! Kamu memang tidak diragukan lagi kalau soal nyari brondong, mah!"

"Hooh, benar. Kapan-kapan cariin kami juga donk, Ra. Kami 'kan sudah bosan sama yang itu-itu aja," timpal yang lain.

Nyonya Ira tersenyum semringah. Ia segera memeluk tubuh Arman dengan erat. "Baiklah, kapan-kapan. Tapi aku tidak berjanji," jawabnya.

"Helehhh, dasar!" celetuk wanita-wanita sosialita tersebut sambil menghela napas kasar.

...***...

Terpopuler

Comments

mama yuhu

mama yuhu

arman.. bayar utang nya di juragan bachri jangan lupa 😁😁

2023-01-23

2

Siti Orange

Siti Orange

Hati2 Arman Ingat Anak Istrimu Yg Setia Menantimu

2022-12-12

2

keke global

keke global

sbnrnya Arman baik & setia.. yang mengkhawatirkan ya jebakan Tante Jablay

2022-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 Terbelit Hutang
2 Juragan Bahri
3 Lowongan Pekerjaan
4 Nyonya Ira Lestari
5 Pesan Dari Nyonya Ira
6 Juragan Bahri Caper
7 Motor Baru
8 Menemani Nyonya Ira
9 Arman Jatuh Pingsan
10 Sandiwara Nyonya Ira
11 Cobaan Belum Berakhir
12 Lintah Darat
13 Pengakuan Arman
14 Menagih Hutang
15 Nadira Diculik
16 Menikahlah Denganku!
17 Nadira dan Juragan Bahri
18 Nadira dan Juragan Bahri 2
19 Menjemput Nadira
20 Curhatan Arman Bersama Bu Ningsih
21 Kepergian Arman
22 Di Kediaman Mewah Nyonya Ira
23 Malam Sebelum Pernikahan
24 Satu Hari Sebelum Hari H
25 Hari Pernikahan
26 Pasrah
27 Kegelisahan Nadira
28 Kegelisahan Nadira 2
29 Kepergok
30 Laras Berkunjung
31 Kunjungan Laras Yang Ke-Dua
32 Penuturan Laras
33 Nadira Menyusul
34 Kedatangan Nadira
35 Terbongkar
36 Keputusan Nadira
37 Keputusan Nadira 2
38 Kepergian Nadira
39 Arman Berkunjung
40 Kekecewaan Arman
41 Kekecewaan Arman
42 Rencana Nyonya Ira
43 Nyonya Ira Berkunjung
44 Surat Perceraian
45 Kecelakaan
46 Tuan Andrew
47 Cerita Andrew
48 Hari Perlombaan
49 Kemenangan Amara
50 Iklan Perdana Amara
51 Kehebohan Keluarga Arman
52 Berkunjung Ke Kediaman Andrew
53 Makan Malam Bersama
54 Lamaran Andrew
55 Tuan Bian Kembali Mengamuk
56 Tuan Bian Ingat
57 Rencana Tuan Bian
58 Rencana Tuan Bian 2
59 Arman Putus Asa
60 Arman
61 Bab 61
62 Gadis Kaki Palsu
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64 The End
66 Bonus Chapter
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Terbelit Hutang
2
Juragan Bahri
3
Lowongan Pekerjaan
4
Nyonya Ira Lestari
5
Pesan Dari Nyonya Ira
6
Juragan Bahri Caper
7
Motor Baru
8
Menemani Nyonya Ira
9
Arman Jatuh Pingsan
10
Sandiwara Nyonya Ira
11
Cobaan Belum Berakhir
12
Lintah Darat
13
Pengakuan Arman
14
Menagih Hutang
15
Nadira Diculik
16
Menikahlah Denganku!
17
Nadira dan Juragan Bahri
18
Nadira dan Juragan Bahri 2
19
Menjemput Nadira
20
Curhatan Arman Bersama Bu Ningsih
21
Kepergian Arman
22
Di Kediaman Mewah Nyonya Ira
23
Malam Sebelum Pernikahan
24
Satu Hari Sebelum Hari H
25
Hari Pernikahan
26
Pasrah
27
Kegelisahan Nadira
28
Kegelisahan Nadira 2
29
Kepergok
30
Laras Berkunjung
31
Kunjungan Laras Yang Ke-Dua
32
Penuturan Laras
33
Nadira Menyusul
34
Kedatangan Nadira
35
Terbongkar
36
Keputusan Nadira
37
Keputusan Nadira 2
38
Kepergian Nadira
39
Arman Berkunjung
40
Kekecewaan Arman
41
Kekecewaan Arman
42
Rencana Nyonya Ira
43
Nyonya Ira Berkunjung
44
Surat Perceraian
45
Kecelakaan
46
Tuan Andrew
47
Cerita Andrew
48
Hari Perlombaan
49
Kemenangan Amara
50
Iklan Perdana Amara
51
Kehebohan Keluarga Arman
52
Berkunjung Ke Kediaman Andrew
53
Makan Malam Bersama
54
Lamaran Andrew
55
Tuan Bian Kembali Mengamuk
56
Tuan Bian Ingat
57
Rencana Tuan Bian
58
Rencana Tuan Bian 2
59
Arman Putus Asa
60
Arman
61
Bab 61
62
Gadis Kaki Palsu
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64 The End
66
Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!