"Tuan jangan, Tuan!" Mohon Vania dengan Isak tangisnya, ketika Mike bisa melepas segitiga pengamannya.
"Kau tak bisa lari dari ku Vania, Lebih baik kau layani aku secara baik-baik," ucap Mike.
"Hiks jangan Tuan. Saya tidak mau. Saya sudah berjanji pada pacar saya untuk tetap setia menunggunya, hiks hiks." Vania menangis sambil memohon.
Karena ia gadis yang polos, Vania terpaksa berkata jujur agar Mike mengerti.
"Apa kau bilang!"
Mendengar ucapan Vania itu, Mike semakin tersulut emosi.
Di cengkraman leher Vania kemudian di cekiknya leher Vania.
"Kau pilih yang mana? melayani ku dengan baik-baik, atau kau akan kuhukum?!"tanya Mike.
"Silahkan hukum apa saja Tuan, tapi tolong jangan lakukan itu pada saya, hiks."
Mike semakin geram dan buas, dengan tenaga yang kuat, Mike mengangkat tubuh Vania dan mendorongnya di bawah tempat tidur.
"Sudah! kau memang tak berguna!"
Bruk..
Tubuh Vania terjatuh ke lantai dalam posisi tertelungkup.
"Lihat saja apa yang akan ku lakukan pada mu!"
Mike membalikan tubuhnya ke depan kemudian tidur membelakangi Vania.
***
Vania berada di depan cermin dengan air mata yang menetes, ketika melihat sebagian wajahnya dipenuhi dengan jejak kepemilikan berwarna biru kemerahan.
"Apa aku masih pantas untuk Anton, karena seluruh tubuhku sudah dijamah oleh pria brengsek itu," tutur Vania dengan tersedu-sedu.
Sementara Mike sudah tertidur karena pengaruh obat yang ia konsumsi
.Meski ia berhasil menjaga kesuciannya kali ini. Vania semakin takut berada terlalu lama dengan suaminya sendiri.
"Rasanya aku ingin cepat keluar dari rumah ini, aku takut sekali," ucap Vania dengan tubuh yang gemetar menatap ke arah Mike.
Mike seperti seorang monster yang begitu menakutkan bagi Vania.
***
Sudah berhari-hari Anton tak bisa menghubungi Vania.
Hari ini ia bermaksud untuk menemui keluarga Vania.
Tok tok tok
"Permisi!" Ucap Anton sambil mengetuk pintu rumah Vania.
Tak berapa lama ada suara kaki yang melangkah ke pintu. Pintu segera di di buka oleh seseorang.
"Ada apa?"tanya Lisa pada Anton.
"Tante bisa bertemu dengan Vania?"tanya Anton pura-pura tidak tahu.
"Vania? Memangnya kamu tidak tahu ya, kalau saat ini Vania sudah menikah dengan seorang pria kaya raya."
"Menikah? Ah yang benar saja Tante?!" tanya Anton tak percaya.
"Oh kalau begitu mungkin dengan melihat ini, kamu akan percaya."
Lisa menunjuk video pernikahan antara Vania dan Mike.
Bola mata Anton membelalak secara sempurna, melihat video pernikahan antara Vania dan seorang pria yang menggunakan kursi roda.
"Vania," lirih Anton bernada kecewa.
"Jadi sudah percaya kan?" Tanya Lisa dengan mengejek.
"Oh iya terima kasih Tante, kalau begitu saya permisi dulu."
Anton pulang dengan perasaan kecewa.
"Ternyata kau tak setia Vania. Kau Menikah hanya untuk mengejar harta," ucap Anton.
Anton membawa motornya dengan kecepatan yang tinggi. Anton merasa jika Vania telah mengkhianatinya
***
Keesokan harinya Vania kembali beraktifitas seperti biasa.
Ia membawakan sarapan pagi untuk Mike.
Saat itu Mike sudah bisa duduk sendiri di kursi rodanya.
Vania membawa bubur untuk sarapan pagi.
"Tuan dimakan dulu buburnya," ucap Vania.
Mike hanya diam ketika Vania mendekat ,dan memangku buburnya. ia menumpahkan bubur tersebut di atas pangkuan Vania.
"Oh Akh Tuan, Apa yang kau lakukan ?! tangis Vania karena merasa bagian pahanya terasa seperti terbakar akibat panas dari bubur."
Vania membersihkan sisa bubur tersebut bagian pahanya terasa begitu panas dan perih Ia pun berlari ke kamar mandi dan membiarkan bubur itu tumpah di lantai.
Setelah beberapa saat, Vania kembali sambil meringis menahan sakit ketika merasakan pedih sebagian pahanya.
Namun, apa daya dia tetap kembali dan membersihkan bubur itu di bawah kaki Mike.
Mike mendorong sendiri kursi rodanya menuju kamar mandi.
Melihat hal itu Vania mencegahnya, Meskipun Mike sudah berbuat keterlaluan terhadapnya. Namun ia merasa punya tanggung jawab atas pekerjaannya.
"Biar saya bantu Tuan," ucap Vania.
"Jangan kau sentuh! Aku aku bisa melakukannya sendiri, Ia pun masuk ke dalam kamar mandi dengan mendorong kursi rodanya sendiri."
Berapa kali kursi roda Mike melanggar pintu kamar mandi.
Vania hanya bisa melihat dia tak tahu bagaimana cara menghadapi pria kejam seperti Mike.
***
Beberapa hari berlalu. Mike masih saja ngambek. Sebagian besar keperluan ia lakukan sendiri, terkecuali yang sama sekali tidak bisa ia lakukan.
Nyonya Wilhelmina tiba di rumah. Dengan perasaan kesal ia datang menghampiri kamar Mike.
"Hello Mike, Bagaimana keadaanmu apa Vania mengurus mu dengan baik?"tanya nyonya Wilhelmina.
Sebenarnya Nyonya Wihelmina sudah tahu tentang keluhan Mike terhadap Vania.
"Vania sini kamu! Berani-beraninya kamu mau menolak ajakan Mike, kamu sudah saya bayar untuk melayani segala keperluan Mike. Kenapa kamu masih membantah ?!" Tanya Nyonya wilhelmina sambil menjambak rambut Vania.
Vania tak menjawab sedikitpun, karena ia tidak tahu harus bagaimana lagi. Percuma saja membela diri toh pastinya dia tetap salah.
"Sekarang kamu layani Mike dengan baik atau kau akan ku kurung dalam kamar mandi selama seharian?!" Ancam Nyonya Wilhelmina.
"Tidak mau Nyonya. Saya bersedia melayani tuan hanya sebatas merawatnya saja. Saya tidak mau melayani dia sebagai istri," ucap Vania tegas
Bukan main geramnya hati Nyonya Wilhelmina mendengar itu.
Ia kembali menjambak rambut Vania.
"Mau jual mahal rupanya kamu ya ?!" bentak Nyonya Wilhelmina.
"Kamu itu sudah saya kontrak sebagai istri! Mike Bisa-bisanya kamu menolak melayani suami kamu!" Cecar Nyonya Wilhelmina lagi.
"Iya Nyonya, pernikahan itu hanya pernikahan kontrak yang bisa di batalkan kapan saja, tapi jika kegadisan saya sudah terenggut, itu tak akan kembali lagi seperti semua hiks hiks," ucap Vania sambil menangis terisak-isak.
Nyonya Wilhelmina semakin emosi di tariknya Vania ke kamar mandi kemudian ia selam kan kepalanya di dalam bak mandi yang penuh dengan air.
"Rasa kan kamu! Mau melawan saya!"
bluk bluk suara kepala
Vania ketika sebagian kepala Vania sudah tercelup ke dalam bak mandi.
Setelah membenamkan kepala Vania beberapa saat di dalam bak mandi, kemudian ia tarik kembali agar Vania bisa bernapas. Dan kegiatan itu terus di ulang selama berkali-kali hingga tubuh Vania lemah.
Vania meringkuk dengan bagian atas tubuhnya basah.
"Sekarang kamu tinggal di dalam kamar mandi ini,hingga sore hari nanti! Itu sebagai hukuman Karena kamu telah melawan perintah saya," ucap nyonya wilhelmina Ia pun menutup pintu kamar mandi.
Vania meringkuk merasakan kedinginan sebagian bajunya yang basah tak ada apapun yang bisa digunakan untuk menghangatkan tubuhnya.
Selama seharian Vania harus tetap berada di dalam kamar mandi hingga Nyonya wilhelmina sendiri yang membukakannya pintu baginya..
Vania menangis tersedu-sedu sambil memeluk lututnya, tubuhnya kembali menggigil karena merasa dinginkan apalagi suhu ruang kamar mandi mereka memang cukup dingin ditambah dengan pakaian yang Vania kenakan menjadi basah semua.
Sambil menyapu air matanya Vania berdoa.
Semoga ia diberi kekuatan untuk melewati semua ini.
bersambung dulu gengs
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Aidah Djafar
iiih itu Emma Emma grandong kejam amat 🤦😠😠
2024-01-27
0
Mrs. Kingqueen
membayangkan kamar mandi di sebuah rumah mewah yg punya orang kaya, sosialita, yg kerjanya keluar negri melulu, tapi ada bak mandinya?!?! emang ada yaaa?????
2023-09-08
1
teh Ryu_Za
zaman skrg masih ada ya yg kejamnya seperti ini.
2023-08-26
0